Anda di halaman 1dari 4

BAHASA INDONESIA

Nama : Tri Ayu


Kelas : 3EA26

Widianingsih

Npm : 17212445
Tugas : Softskill Bahasa Indonesia (Tugas 1)

Program Sarjana Ekonomi


Universitas Gunadarma
2015
1. Jelaskan definisi penalaran dan sebutkan jenisnya (jelaskan)?

penalaran dapat didefinisikan sebagai suatu proses berpikir untuk menghubunghubungkan data atau fakta sehingga sampai pada suatu kesimpulan.
Penalaran dalam hal ini merupakan proses pemikiran untuk memperoleh simpulan
yang logis berdasarkan bukti (data) yang relevan. Penalaran merupakan proses
penafsiran data (fakta) sebagai dasar untuk menarik simpulan.
Data atau fakta yang dinalar itu seharusnya benar tetapi biasanya juga tidak benar.
Apabila data atau fakta yang dinalar tidak benar maka hasil penalarannya juga tidak
benar. Hal demikian ini disebut salah nalar. Dalam logika hal ini disebut kesesatan
penalaran. Kesesatan penalaran dapat terjadi karena yang sesat sringkali, kelihatan
masuk akal padahal sebenarnya tidak.
Jenis penalaran
a. Penalaran induktif
Penalaran induktif dibedakan dari penalaran deduktif berdasarkan prosesnya.
Proses induksi dibedakan menjadi 3 bagian yaitu :

GENERALISASI
ialah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas jumlah gejala
dengan sifat-sifat tertentu untuk menarik kesimpulan mengenai semua
atau sebagian dari gejala serupa. Generalisasi dibuktikan dengan data,

contoh, statistic dll


ANALOGI
adalah suatu proses penalaran membandingkan sifat esensial yang
mempunyai persamaan. Dengan asumsi tersebut diasumsikan ada
persamaan pula dalam hal lainya.
Ada 2 macam analogi,yaitu :
-

Analogi Induktif
Analogi induktif, yaitu analogi yang disusun berdasarkan persamaan
yang ada pada dua fenomena, kemudian ditarik kesimpulan bahwa
apa yang ada pada fenomena pertama terjadi juga pada fenomena
kedua.

Analogi Deklaratif
Analogi deklaratif merupakan metode untuk menjelaskan atau
menegaskan sesuatu yang belum dikenal atau masih samar, dengan

sesuatu yang sudah dikenal.


HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT
Hubungan sebab akibat diambil dengan menghubungkan fakta yang satu
dengan fakta yang lain, dapatlah kita sampai kepada kesimpulan yang
menjadi sebab dari fakta itu atau dapat juga kita sampai kepada akibat
fakta tersebut. Penalaran induksi sebab akibat dibedakan menjadi 3
macam:
Hubungan sebab akibat
Dalam hubungan ini dikemukakan terlebih dahulu hal-hal yang
menjadi sebab, kemudian ditarik kesimpulan yang berupa akibat.
Contoh : Belajar, berdoa, tekun dan tidak putus asa adalah hal yang
bias membuat kita berada di puncak kesuksesan.
Hubungan akibat sebab

Dalam hubungan ini dikemukakan terlebih dahulu hal-hal yang


menjadi akibat, selanjutnya ditarik kesimpulan yang merupakan
sebabnya.
Contoh : Dewasa marak terjadi tindak criminal di perkotaan
seperti,tingkat stress yang tinggi, tawuran antar wilayah dan bunuh
diri yang disebabkan kenaikan harga bbm sehingga mengalami
kesulitan ekonomi.
Hubungan sebab akibat 1 akibat 2
Suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat
pertama menjadi sebab hingga menimbulkan akibat kedua. Akibat
kedua menjadi sebab yang menimbulkan akibat ketiga, dan
seterusnya.
Contoh : Setiap menjelang hari idul fitri arus lalu lintas di tol
sangat ramai. Seminggu sebelum hari H jalanan sudah dipenuhi
kendaraan-kendaraan umum maupun pribadi yang mengangkut
penumpang yang akan pulang ke daerahnya masing-masing.
Banyaknya kendaraan tersebut mau tidak mau mengakibatkan arus
lalu lintas menjadi semrawut. Kesemrawutan ini tidak jarang sering
menimbulkan kemacetan di mana-mana. Lebih dari itu bahkan tidak
mustahil kecelakaan menjadi sering terjadi.
b. Penalaran deduktif
Penalaran deduktif adalah suatu proses berpikir yang bertolak dari suatu yang
umum menuju hal-hal yang khusus atau penerapan suatu yang umum pada
peristiwa yang khusus untuk mencapai sebuah simpulan
2. Jelaskan definisi proposisi dan berikan contohnya?

Proposisi adalah kalimat logika yang mana pernyataan tentang hubungan antara dua atau
beberapa hal yang dapat dinilai benar atau salah tetapi

tidak dapat sekaligus keduanya.

Contoh :

Semarang adalah Ibukota provinsi Jawa Tengah (proposisi yang bernilai benar

karena Semarang adalah Ibukota Jawa Tengah)


Sukarno adalah Presiden Pertama Republik Indonesia (proporsi yang bernilai

benar)
5 + 7 = 10 (proposisi yang bernilai salah)
x + 5 = 11 (bukan proposisi, karena "x" belum ditentukan.
3. Definisi dan contoh silogisme dan jenisnya?
Silogisme adalah suatu proses penalaran yang menghubungkan dua proposisi
(pernyataan) yang berlainan untuk menurunkan sebuah simpulan atau inferensi
yang merupakan proposisiyang ketiga. Proposisi merupakan pernyataan yang dapat

dibuktikan kebenarannya atau dapat ditolak karena kesalahan yang terkandung


didalamnya.
Silogisme terdiri dari 3 jenis :
a. Premis mayor : mengandung term mayor dari silogisme, merupakan proposisi
yang dianggap benar bagi semua unsure atau anggota kelas tertentu.
Contoh : semua cendekiawan adalah pemikir
b. Premis minor : mengandung term minor atau tengah dari silogisme, berisi
proposisi yang mengidentifikasi atau menujuk sebuah kasus atau peristiwa
khusus sebagai anggota dari kelas itu.
Contoh : aditya adalah cendekiawan
c. Simpulan : proposisi yang menyatakan bahwa apa yang berlaku bagi seluruh
kelas, akan berlaku pula bagi anggota-anggota.
Contoh : jadi, Aditya adalah pemikir
Sumber :
Prof. Dr. H. Achmad. Bahasa Indonesia untuk perguruan tinggi. Jawa Timur : yayasan
Adhigama. 2010.

Anda mungkin juga menyukai