PAKET A
Langkah-Langkah Penguatan
Kebijakan Moneter Untuk Kestabilan Harga
(Inflation Targeting Framework):
Outline
A. KERANGKA KEBIJAKAN MONETER BERDASARKAN
INFLATION TARGETING FRAMEWORK (ITF)
1.
3. Key Messages
3
Chile
Israel
Ceko
Polandia
Chile Chile Chile
Ceko Ceko
Polandia
Korea
Chile
Polandia
Hungary
Chile Polandia
Thailand
Polandia
Thailand Thailand
Thailand
Hungary
KoreaChile
Thailand
Korea
Thailand
Inflasi
Inflasi
Inflasi
Inflasi
20
20
20
20
20
18
18
18
18
18
16
16
16
16
16
14
14
14
14
14
12
1212
12
12
10
10
1010
10
88
88 8
666 6
444 4
22
22 2
2002
2002
2002
2001
2001
2001
2000
2000
2000
2000
1999
1999
1999
1999
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
1998
1998
1998
1998
1997
1997
1997
1997
1997
1996
1996
1996
1996
1995
1995
1995
1995
1995
1994
1994
1994
1994
1994
000 0
1991
1991
1991
1991
1991
1992
1992
1992
1992
1992
1993
1993
1993
1993
1993
Inflation Targeting:
A Framework, Not A Rule
OPERASI
MONETER
RESPON
KEBIJAKAN
Instrumen
Moneter
BI RATE
Liquidity
management
Instrumen: SBI,
FTO, dll.
+
Stabilisasi nilai tukar
Kebijakan moneter lain
Kebijakan perbankan
+
Koordinasi Pemerintah
KOMUNIKASI KEBIJAKAN
Komitmen & Konsistensi
Pembentukan ekspektasi
INDIKATOR
KEBIJAKAN
PRAKIRAAN
INFLASI
OUTPUT GROWTH
Determinan inflasi
Keterkaitan antar
variabel ekonomi
Transmisi moneter
Model, riset, statistik,
expert opinion,
judgement
SASARAN
AKHIR
SASARAN
INFLASI
Social welfare
Optimal: Inflationoutput tradeoff
Pengaruh ekspektasi
KREDIBILITAS
KEBIJAKAN
11
2004
2001
3.4
17%
27%
50%
6.2
20%
1.3
23%
63%
4
2.9
Inflas i Inti
A dm inis tered
V olatile F ood
Inflasi Inti
Administered
Volatile Food
2004
2001
0.72 (9%)
1.34 (12%)
-0.13 (2%)
7.00 (89%)
7.90 (74%)
Ekspektasi
Nilai Tukar
Output Gap
Ekspektasi
Nilai Tukar
Output Gap
13
Y.a.d
Waktu sekarang
Berjanji mencapai
inflasi 5%
di thn 2007
Kebijakan moneter
konsisten
Mengakomodasi pertumbuhan
ekonomi yang lebih tinggi
Inflasi
2007: 5%
Inflasi
2007 : >5%
15
16
BI Rate
SBI
Indikator:
Survey
Leading Indicator
Policy Severity
Suku Bunga
Kredit
FTO
Money
Market
Liquidity
RR
Harga Aset
Penawaran
Domestik
Permintaan
Domestik
Tekanan
Inflasi
Domestik
Inflasi
Neraca
Perusahaan
Tekanan
Inflasi
LN
Nilai Tukar
Sterilisasi
Valas
Output
Gap
Ekspektasi
Indikator:
Suku Bunga PUAB
Kondisi likuiditas
Indikator:
Indikator:
M1, M2
Kredit Bank
Realisasi Kredit
Indikator:
Indeks Harga
Barang Impor
Indikator:
Inflasi IHK
Inflasi Inti
Harga Aset
Harga lainnya
17
Strategi Komunikasi:
Lebih Transparan
SMART
COMMUNICATION
STRATEGY
POLICY
CREDIBILITY
INFLATION
EXPECTATION
= TARGET
Konsep
Konsep Operasi
Operasi Moneter
Moneter
23
Bank
Indonesia
Stakeholders
lain
Peserta OPT
(Lelang SBI)
Penyampaian bidding rate SBI oleh para peserta lelang SBI
sesuai strategi masing-masing berdasarkan level BI Rate
24
SUKU BUNGA
BATAS
ATAS
(O/N)
8.50
BATAS
BAWAH
(O/N)
RDG 2
Catatan:
Penetapan lebar koridor suku bunga sesuai dengan toleransi terhadap volatilitas suku
bunga PUAB
FTO dilakukan agar suku bunga di pasar berada dalam koridor dan sejalan dengan
struktur suku bunga yang diinginkan (yang wajar)
waktu
25
Tahapan Implementasi :
Contoh
Contoh Pengumuman
Pengumuman Rencana
Rencana Lelang
Lelang SBI
SBI
Pengumuman Rencana Lelang SBI 1 bulan
Berdasarkan proyeksi perkembangan likuiditas periode minggu pertama
bulan Juli 2005, Bank Indonesia akan melaksanakan lelang SBI 1 bulan pada
hari Rabu tanggal 6 Juli 2005 sebagai berikut:
Target indikatif
Rp 16 triliun
Jangka waktu
28 hari
Tanggal Setelmen :
7 Juli 2005
Jatuh waktu
4 Agustus 2005
Metode lelang
Metode alokasi
9.7500
RRT
BI Rate
SOR
9.5000
9.2500
9.0000
8.7500
8.5000
8.2500
6-Jul
13-Jul
20-Jul
27-Jul
3-Aug
Key Message
Kesimpulan :
Langkah Penguatan Kebijakan Moneter
untuk
memenuhi
kebutuhan