02 F Bab5 Termo1 PDF
02 F Bab5 Termo1 PDF
Oleh : Ir. Sudjito, PhD. , Ir. Saifuddin Baedoewie, Agung Sugeng W., ST., MT.
Bab V
HU KU M TERMODI NAMIKA II
5.1
PENDAHULUAN
Dalam bab-bab sebelumnya telah dibahas mengenai Hukum
termodinamika
telah
Gambar 5-1
sebanding
pertama
dibalik secangkir kopi menjadi panas dalam sebuah ruangan yang dingin,
kita tahu bahwa hal tersebut tidak akan terjadi. Atau kita ambil contoh
lain, seperti tahanan panas memanaskan sebuah ruangan, jika dibalik,
kita memberikan panas pada ruangan, maka tidak mungkin arus akan
mengalir dengan arah terbalik dan menghasilkan energi yang sama
dengan energi yang dihasilkan listrik sebelumnya.
Dari contoh diatas jelas bahwa proses berjalan dalam suatu arah
tertentu tidak sebaliknya. Suatu proses yang telah memenuhi hukum
termo I, belum tentu dapat berlangsung. Diperlukan suatu prinsip selain
huku m
termo
untuk
menyatakan
bahwa
suatu
proses
dapat
berlangsung, yang dikenal dengan hukum termo II. Atau dengan kata
lain suatu proses dapat berlangsung jika memenuhi hukum termo I dan
termo II.
47
Kegunaan
hukum
termo
II
tidak
terbatas
hanya
pada
mengidenfikasi arah dari suatu proses, tetapi juga bisa untuk mengetahui
kualitas energi (hukum I berhubungan dengan kuantitas energi dan
perubahan bentuk energi) ; menen tukan batas toeritis unjuk kerja suatu
sistem ; dan memperkirakan kelangsungan reaksi kimia ( degree of
completion of chemical reaction )
5.2
istilah reservoir energi panas (Thermal Energy Reservoir) atau lebih umum
disebut dengan reservoir. Reservoir mempunyai pengertian adalah suatu
benda/zat yang mempunyai kapasitas energi panas
(massa x panas
48
kalor
mengkonversi
sebagian
panas
menjadi
kerja
Unjuk kerja =
(5-1)
Untuk mesin kalor, output yang diinginkan adalah output kerja bersih dan
input yang diperlukan adalah jumlah panas yang disuplai ke fluida kerja.
Kemudian efisiensi termal dari sebuah mesin kalor dapat diekspresikan
sebagai
49
Efisiensi termal =
atau
th =
Wbersih,out
(5-2)
Q in
atau
th = 1 -
Q out
Qin
(5-3)
QH
QL =
th =
Wbersih,out
QH
(5-4)
atau
th = 1 -
QL
QH
50
Gambar 5-2
51
refrigerator
disebut
dengan
istilah
coefficient
of
COPR =
QH
output yg diinginkan
=
input yg diperlukan
Wbersih,in
(5-6)
COPR =
QH
1
=
QH QL
QL QH 1
(5-7)
atau
Perlu dicatat bahwa harga dari COPR dapat berharga lebih dari
satu, karena jumlah panas yang diserap dari ruang refrigerasi dapat lebih
besar dari jumlah input kerja. Hal tersebut kontras dengan efisiensi termal
yang selalu kurang dari satu. Salah satu alasan penggunaan istilahcoefficient of performance-lebih disukai untuk menghindari kerancuan
dengan istilah efisiensi , karena COP dari mesin pendingin lebih besar dari
satu.
Pompa Kalor (Heat Pumps)
Pompa kalor adalah suatu alat yang mentransfer panas dari
media bertemperatur rendah ke media bertemperatur tinggi. Tujuan dari
mesin pendingin adalah untuk menjaga ruang refrigerasi tetap dingin
dengan meyerap panas dari ruang tersebut. Tujuan pompa kalor adalah
menjaga ruangan tetap bertemperatur tinggi. Proses pemberian panas
ruangan
bertemperatur rendah.
COPH P =
QH
output yg diinginkan
=
input yg diperlukan
Wbersih,in
(5-8)
COPHP =
QH
1
=
QH Q L 1 - Q L Q H
(5-9)
atau
52
COPH P = COPR + 1
(5-10)
asalkan
dilakukan/diwakili
ada
efek
luar
yang
dalam
kasus
tersebut
listrik misalnya.
5.5 MESIN-GERAK -ABADI
Perpetual-Motion Machines
Kita mempunyai pernyataan yang berulang-ulang, bahwa sebuah
proses tidak akan dapat berlangsung jika tidak memenuhi hukum
termodinamika pertama dan kedua. Semua alat yang melanggar baik
53
a) PMM2
a) PMM1
Gambar 5-3
5.6
SIKLU S CARNOT
Sebelum membahas siklus Carnot terlebih dahulu perlu diketahui
(Gb. 5-4).
54
a) Siklus Carnot
Gambar 5-4
PRINSIP CARNOT
Hukum termo kedua meletakkan pembatasan pada operasi
55
5.8
th = 1
QL
QH
(5-11)
Efisiensi termal dari suatu mesin kalor aktual dan reversibel yang
beroperasi pada batas temperatur yang sama adalah sebagai berikut
Gb. 5 -5):
th = th ,rev
> th ,rev
56
listrik yang
tetapi aktualnya
hanya sekitar 40 persen. Hal ini sebenarnya tidak begitu buruk dan hal
tersebut masih membutu hkan improvisasi untuk mendekati efisiensi mesin
reversibel.
Kualitas Energi
Sebuah mesin kalor Carnot jika menerima panas dari sebuah
sumber pada temperatur 925 K dan mengubahnya 67,2 persen menjadi
kerja, kemudian membuang sisanya (32,8 persent) ke si nk pada 303 K.
Sekarang jika dievaluasi bagaimana efisiensi termal jika sumber
temperatur bervairiasi dengan temperatur sink dijaga konstan.
Jika suplai panas dari temperatur sumber 500 K (bandingkan
dengan 925 K), maka efisiensi termal turun drastis menjadi dari 67,2 ke 39,4
persen. Dan jika temperatur sumber sebesar 350 K, maka fraksi panas
yang dikonversi hanya 13,4 persen.
Harga efisiensi menunjukkan bahwa energi mempunyai kualitas
sama seperti mempunyai kunatitas. Semakin tinggi temperatur, semakin
tinggi kualitas energi.
Contoh misalnya, jumlah yang besar dari energi matahari , jika
disimpan dalam sebuah benda (body) yang disebut solar pond akan
mempunyai temperatur kurang lebih 350 K. Jika hal ini disuplaikan ke
sebuah mesin kalor , maka efisiensinya hanya kurang lebih 5 persen.
Program Semi Que IV
Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Brawijaya
57
COPR =
QH
1
dan
QL 1
COPH P =
1
1 - QL QH
COPR,rev =
1
TL 1
(5-12)
1
1 - TL TH
(5-13)
TH
dan
COPH P ,rev =
COPR = COPR,rev
> COPR,rev
(5-14)
58
59