Anda di halaman 1dari 6

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep


3.1.1 Hubungan Paparan Rokok dengan Peningkatan Radikal Bebas

KANDUNGAN DALAM ROKOK :


NIKOTIN , TAR, KARBON MONOKSIDA,
SENYAWA RADIKAL BEBAS (NO, CO, NOx, H2O2,
ALDEHID, TRACE ELEMENTS dan NITROSO
COMPUNDS (Valvanidis, et al, 2001))

ROKOK

PEROKOK AKTIF

TAR PHASE

PEROKOK PASIF

GAS PHASE
(Melalui Traktus Respiratoris)

Kerusakan
Dinding
Bronkhiolus
atau Alveolus

KOMPONEN DARI ASAP ROKOK YANG MASUK


KEDALAM TUBUH BERADA DI PARU-PARU

Adanya Sitokrom P-450 yang Tersebar Pada PARU

PENINGKATAN
RADIKAL BEBAS YANG
BERASAL LANGSUNG
DARI ASAP ROKOK

AKTIFASI SUMBER
ENDOGENUS DARI
RADIKAL BEBAS
(XANTHINE
OKSIDASE, NADPH
OKSIDASE)

AKTIVASI NEUTROFIL,
MONOSIT, PLATELET, TCELLS

SITOKIN MENINGKAT
(IL 6, IL 8, dan lain-lain)

RADIKAL BEBAS MENINGKAT DAN STRES OKSIDATIF


MENINGKAT

3.1.2 Mekanisme Flavonoid Meredam Radikal Bebas

Anggur
Merah

Ekstrak

FLAVONOID

STRUKTUR KIMIA
FLAVONOID

DUA HIDROKSIL PADA


CINCIN B ( 3 DAN 4 ) DAN
PADA CINCIN A ( 7-OH DAN 8OH )

BERTINDAK SEBAGAI
DONOR ELEKTRON ( Target
Radikal Bebas )

IKATAN RANGKAP PADA


C2=C3 DAN BEKERJA
SAMA DENGAN GUGUA
KETO ( C4 )

KOMBINASI 4KARBONIL
DENGAN DUA
HIDROKSIL ( 3-OH
DAN 5-OH )

MENINGKATKAN
FLAVONOID SEBAGAI
RADICAL-SCAVENGER

MENINGKATKAN
FLAVONOID
SEBAGAI
RADICALSCAVENGER

MEREDAM RADIKAL BEBAS

3.2 Hipotesis Penelitian


Penelitian yang melibatkan paparan asap rokok pada tikus, akan meningkatkan kadar
radikal bebas dalam tubuh tikus. Kemudian dikarenakan MDA (Malondialdehid) merupakan
produk akhir dari radikal bebas, maka MDA juga akan meningkat. Kadar MDA yang tinggi
dalam darah akan digunakan sebagai parameter dalam pengukuran kadar radikal bebas.
Dengan pemberian ekstrak anggur merah dengan kandungan flavonoid sebagai antioksidan,
maka akan terjadi penurunan radikal bebas. Sistem kerja dari flavonoid sebagai antioksidan
sekunder (eksogenus) adalah dengan cara menangkal atau meredam radikal bebas. Jadi
kesimpulannya hipotesis penelitian ini ialah penurunan pada radikal bebas akan terjadi
dikarenakan ekstrak dari anggur merah yang mengandung flavonoid sebagai antioksidan
eksogenus.

BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitan eksperimental,
yaitu penelitian dengan memberikan dan membedakan perlakuan kepada beberapa subyek
penelitian, yang dalam penelitian ini menggunakan tikus putih yang diberikan perlakuan
dengan paparan asap rokok dan akan diberikan ekstrak anggur merah untuk kemudian
dianalisa.
4.2 Populasi dan Sampel
4.2.1

Populasi

Dalam penelitian ini, populasi yang akan dipelihara oleh peneliti pada tikus putih
yang terkena paparan asap rokok sebanyak 30 tikus, dengan berat badan berkisar 250-300
gram. Hal ini dikaitkan bahwa populasi pada penelitian ini bersifat homogen.
4.2.2

Sampel

Sampel yang dipakai dalam penelitian ini merupakan semua populasi diatas yang
berjumlah 30 tikus putih dengan kisaran berat 250-300 gram. Besar sampel ditentukan
dengan rumus Fraenkle dan Wallen:
(np-1) - (p-1) p2
(n.5-1) - (5-1) 52
(5n-1) 4 25
5n 30
n6

dimana : p= jumlah kelompok hewan coba


n= jumlah hewan coba tiap kelompok

4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Hewan Coba Fakultas Kedokteran
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya dan waktunya diperkiran 1,5 bulan (90 hari).
4.4 Variabel Penelitian
4.4.1 Variabel terikat (akibat) : Kadar MDA (malondialdehid) dalam darah
4.4.2 Variabel bebas (sebab ) : Pemberian dosis paparan rokok
Pemberian dosis ekstrak anggur merah
4.5 Definisi Istilah/Definisi Operasional

1.

MDA merupakan kepanjangan dari malondialdehid yang merupakan parameter


pengukuran kadar radikal bebas dalam tubuh tikus dikarenakan MDA merupakan
produk akhir dari radikal bebas.
2. Pemberian paparan rokok pada tikus putih akan mengakibatkan terjadinya
peningkatan MDA dalam tubuh tikus.
3. Pemberian ekstrak anggur merah akan menurunkan kadar radikal bebas dalam tubuh
yang dikarenakan adanya antioksidan flavonoid dalam kandungan anggur merah.
4.6 Prosedur Penelitian/Pengumpulan dan Pengolahan Data
4.6.1 Langkah dan teknik/prosedur pengumpulan data
Persiapan alat dan bahan
1. Persiapan hewan percobaan
Sebelum diberi perlakuan, 30 ekor tikus putih terlebih dahulu dibiarkan beradaptasi
dalam kondisi laboratorium selama satu minggu (7 hari) dengan diberi makan yang cukup.
Pada hari terakhir, diukur kadar malondialdehyde (MDA) darahnya. Tikus yang dipilih adalah
tikus yang memiliki kadar malondialdehyde (MDA) normal (4,2610,427 nmol/ml).
Pengukuran kadar malondialdehyde (MDA) menggunakan metode Placer, Cusman, dan
Johnson dengan uji Thio Barbiturat Acid (TBA) dan pembacaannya dengan menggunakan
Spektrofotometer Spectronic 21 pada panjang gelombang 532 nm.
1.
Pembuatan ekstrak mengkudu
Buah mengkudu segar di potong-potong dengan pisau, dihaluskan dengan blender. Kemudian
buah mengkudu dimaserasi dengan etanol 96% sampai semuanya terendam. diaduk
Diaduksekali-sekalidandibiarkanselama 5 harikemudiandisaringdanampasnyadimaserasilagi.
Perlakuaninidilakukansecaraberulangsebanyaktiga kali yang masing-masingnyaselama 5 hari.
Semuafiltratdisatukan,
kemudiandidestilasivakumdanhasildestilatdikentalkandenganmenggunakan rotary evaporator
hingga diperoleh ekstrak kental (Nasir,SM,1998).
2.
Perencanaan dosis
Bahan X di rokok????? mg/kg BB
Ekstrak mengkudu ????? mg/kg BB/hari
3. Perlakuan pada hewan coba
30 ekor tikus yang mempunyai kadarmalondialdehyde(MDA) normal dibagi
menjadi lima kelompok yaitu :
Kelompok I (Kontrol negatif) tikus tidak dipapar asap rokok dan tidak diberi
ekstrak mengkudu hanya diberi makan dan minum.
Kelompok II (Kontrol positif) tikus dipapar asap rokok secara intraperitoneal
dengan dosis ????? mg/kg BB dan tidak diberi ekstrak mengkudu
Kelompok III (Perlakuan I) tikus dipapar asap rokok secara inhalasi dengan
dosis ????? mg/kg BB dan diberi ekstrak mengkudu secara oral dengan
dosis ?????mg/kg BB
Kelompok IV (Perlakuan II) tikus dipapar asap rokok secara inhalasi dengan
dosis ????? mg/kg BB dan diberi ekstrak mengkudu secara oral dengan
dosis ?????mg/kg BB

Kelompok V (Perlakuan III) tikus dipapar asap rokok secara inhalasi dengan
dosis ????? mg/kg BB dan diberi ekstrak mengkudu secara oral dengan
dosis ?????mg/kg BB
Pengukuran kadar MDA darah dilakukan pada hari terakhir penelitian.
3.6.2 Kualifikasi dan jumlah petugas
????????????
3.6.3 Jadwal pengumpulan data
????????????
3.6.4 Bahan/Alat/Instrumen yang digunakan
1. Alat-alat
seperangkat tempat pemeliharaan tikus
sonde oral
timbangan
seperangkat alat bedah minor
spektrofotometer
sentrifus
seperangkat tabung reaksi
water bath
pipet
vortex
seperangkat alat destilasi vakum (?????)
rotary evaporator (?????)
blender
2. Bahan-bahan
makanan standar
buah mengkudu
etanol 96 %
serum sampel
Na-thio barbiturate acid (Na-TBA) 1 %
Larutan tris TCA 100%
HCL 1 M
Aquades
3.6.5 Metode/teknik pengolahan data
Data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan Anova dengan derajat
kepercayaan 95 %. Jika terdapat perbedaan bermakna antara ketiga kelompok
perlakuan (p< 0,05), maka dilanjutkan dengan Post Hoc Test.
3.7 Analisis Data

Anda mungkin juga menyukai