Free Issue 63
Liputan
+ Pako Festa
+ Fairfield Summer Series
+ Clayton Street Festival
Travel
+ Point Lonsdale
Art
+ Urat Jagat
Lifestyle
+ How to Survive in Melbourne
Tips For Incoming Students
Cover Story
+ Empat Lima:
Dara Puspita dari Australia
MENJAGA IMAN
DI TANAH SEBERANG
KEEPING FAITH WHILE OVERSEAS
PERWIRA
Pengurus Baru,
Semangat Baru
THE INDONESIAN
SATAY FESTIVAL 2015
BOX HILL TOWN HALL
SUNDAY, 10 MAY 2015
1022 WHITEHORSE RD, BOX HILL 3128
11AM - 8PM
Apa saja yang akan ditampilkan dalam Satay Festival kali ini? Selain berbagai jenis sate dan makanan Indonesia lainnya, pakaian dan kerajinan
khas Nusantara, juga ada penampilan para seniman yang siap menghibur
pengunjung.
Acara terbesar komunitas Indonesia di Victoria ini didukung oleh Victorian Multicultural Commision, Garuda Indonesia dan OZIP sebagai media
partner.
Ayo, catat waktunya dan nantikan berbagai kejutan di Satay Festival 2015.
Foto: dok. PERWIRA
A CHANCE TO WIN
RETURNED TICKET TO JAKARTA FROM MELBOURNE
OR RETURNED TICKECT TO DENPASAR/BALI FROM MELBOURNE
ENTRANCE FEE: $3 ADULT, $2 CHILD/PENS, $8 FAMILY.
INFO: ACHMAD SUBARDJA 0409700539 RIZA RADJADJUT 0433343318
TRI MARDJUKI 0420280862 NUNUNG 040135817
Sponsored by
10
11
Daftar Isi
13
16
22
41
4
ozip.com.au
46
18
38
54
EVENT CALENDAR
Whats On
Moomba Festival
6 9 Maret 2015
Moomba Parade:
9 Maret 2015. 11AM.
Melbourne International
Comedy Festival
25 Mar 2015 - 19 Apr 2015
Melbourne Town Hall
Viva Victoria Multicultural Festival untuk ketujuh kalinya akan diadakan di Federation Square di Melbourne. Ini adalah acara bebas
dan terbuka untuk merayakan keragaman budaya, bahasa dan
agama di Victoria sebagai penanda masyarakat yang harmonis.
Festival ini menawarkan program penuh hiburan dan kegiatan.
Penampilan musik dan tari di empat panggung, makanan, seni,
lokakarya, film, kegiatan anak-anak dan pertunjukan keliling,
yang mewakili keragaman budaya Australia. Anda bisa membawa keluarga dan teman-teman, atau kekasih tercinta. Pasti
ada sesuatu yang baru yang akan anda temukan. Catat: Saman
Melbourne dan White Shoes & the Couples Company Band akan
ikut menghibur anda. Jangan sampai terlewatkan.
Chinese/English
Bilingual Guided Tour
45
2 1
2 x Day Tour
Super Value
or
72
Phillip Island
6 Attractions
FREE
*Condition Apply
or
The Gold Trail
5 Attractions
Departure Date:
3 Apr 2015
Coach transportation
Professional tour guide
GST
Easter Special
439*
pp
From
$330*
From
759*
pp
From
$465*
From
was $
rice
Special P
249
95
Hamilton Island
From
490*pp
pp
Departure
Every
Saturday
Price Includes
$348*
ibooking-extragreen
$340*
ExtragreenLtd#
$280*
Easter Special
$368*
From
Melbourne
City: 260 Swanston St, Melbourne VIC, 3000
Box Hill: 5 Market St, Box Hill VIC, 3128
Glen Waverley: Shop 2B IKON, 39 Kingsway, Glen Waverley VIC 3150
Sydney: Shop G1B Citymark Building, 683-689 George St NSW 2000
Brisbane: Shop A, 9 Lewina St, Sunnybank QLD 4109
Gold Coast: Shop 2, 12 Elkhorn Avenue, Surfers Paradise QLD 4217
extragreenholidays
From
(return)
(return)
Daily Breakfast
1 Seafood Lunch (Day 4) - Crab catching
Coach & Ferry transportation
Professional Tour Guide (Not on Tangalooma)
GST
3 nights accommodation
(1 night in Canberra & 2 nights in Sydney)
3 breakfasts*
Coach transportation & sightseeing
GST
Melbourne to Denpasar
twin/triple share
Price Includes
$2XX*
AIRFARE !!
Lowest Price
Guarrantee
72 *
5 Attractions
STUDENT SPECIALS
Departure Date:
27 Mar, 3 Apr 2015
Daily Departure
Mornington
Peninsula
Melbourne to Jakarta
Price Includes
3 nights accommodation in Tasmania and
one night on Spirit of Tasmania
3 breakfasts*
Sightseeing with Luxury Coach
Professional tour guide*
GST
Sydney
Canberra
6 Attractions
Tasmania 5 Days
Price Includes
3 night accommodation
69
Puffing Billy
untuk pelajar-pelajar.
Tour Highlights:
Warrnambool, Mt Gambier, Blue Lake, Robe,
Kingston SE, Big Lobster, Glenelg, Barossa Valley,
Hahndorf, Victor Harbour, Granite Island, Ararat, Ballarat.
68
or
140
Promo special
Adelaide 4 Days
Price Includes
3 Nights Accommodation
3 Breakfast and all sightseeing
Return Transfer with luxury coach
was
4 DAYS TOUR
From
*
$575pp
Highligts:
Twin Share
Auckland, Taupo, Rotorua,
Skyline Gondola
pp
extragreenholidays
$979*
538*
From
$580*
4 Star Accommodation
Daily Breakfast
Sightseeing
Transfers
Skyline buffet
1010670567
1196239900
$1079*
fr$549*
$260*
KOREA
5 DAY TOUR
Departure
Every Wednesday,
Friday & Sunday
From
750*
pp
Price Includes
4 Nights accommodation at the 3-4 Star Hotels
Daily breakfast
English speaking local tour guide
All sightseeing as per itinerary
All meals as per itinerary
The Best
To
in the Wo ur
rld
1296239900
E-mail: enquiries@extragreen.com.au
PHOTOGRAPHERS
Lydia Johan
Iip Yahya
Tim Flicker
Windu Kuntoro
Patricia Dara
Widi Baskoro
Inez Johan
Iip Yahya
Ivan Ciputra Halim
Patricia Dara
Maria Serenade Sinurat
Ketut Efrata
Windu Kuntoro
Ineke Iswardojo
Steven Tandijaya
FROM THE
EDITOR
Basa-Basi Redaksi
DISTRIBUTION POINTS
TAHUN KAMBING
Kambing juga adalah hewan yang tangguh. Ketika menjadi TKI gelap di Arab
Saudi lebih 50 tahun silam, saya memelihara seekor kambing betina yang
setiap hari saya perah susunya sebelum saya lepaskan untuk mencari makan.
Di negeri yang tandus itu sangat langka rumput yang menjadi makanan
utama kambing (di Medan kambing sangat lahap makan daun pohon
nangka). Kambing saya, sebagaimana halnya dengan kambing-kambing lain
di kawasan tempat saya tinggal waktu itu, umumnya mencari kertas-kertas
yang berserakan di berbagai tempat, seperti kertas koran. Karena suhu udara
yang sangat tinggi kertas-kertas ini menjadi kekar hingga mirip opak dan
kambing sangat menyukainya. Seminggu sekali saya belikan rumput kering
untuk kambing saya. Namun, biar pun hanya makan kertas koran kambing
saya saban hari tetap menghasilkan susu. Untuk menangkal agar kambing saya
jangan sampai diperah orang lain, saya pakaikan semacam kutang sebelum
kambing dilepas.
Suatu kali saya membeli sehelai kemeja katun yang setelah saya cuci dan
jemur lupa saya simpan dalam almari. Keesokan harinya, yang tinggal hanyalah
kancing-kancingnya saja, sedangkan bagian lain dari kemeja saya itu telah
menjadi santapan kambing yang setiap malam ikut menginap di tempat saya
dan beberapa TKI lainnya indekos.
Tidak ayal lagi dalam budaya Tiongkok kambing niscaya punya tempat yang
terhormat. Oleh sebab itulah dalam penanggalan Tiongkok ada Tahun
Kambing, seperti sekarang ini (circa 2015).
Namun tidak dalam semua budaya atau keyakinan kambing menempati
kedudukan yang begitu terhormat.
Dalam budaya Indonesia, kambing jantan bandot punya makna tersirat
yang sangat tidak memuji kaum lelaki lelaki mata keranjang/hidung
belang disebut bandot. Mungkin sebab itulah ada kepercayaan di kalangan
umumnya bangsa Indonesia bahwa daging kambing kurang berkhasiat,
atau malahan terlalu berkhasiat. Banyak sekali perempuan Indonesia yang
sangat alergi terhadap daging kambing.
Suatu kali ketika makan siang bersama seorang dokter (Indonesia) yang
pernah memperdalam ilmunya di Amerika Serikat, saya tanyakan, Dok, apa
benar daging kambing berbahaya misalnya menyebabkan darah tinggi atau
orang yang memang menderita darah tinggi akan semakin tinggi tekanan
darahnya kalau makan daging kambing?
Sang dokter terhening sebentar, sebelum menjawab, Kalau sama Anda saya
akan mengatakan daging kambing aman-aman saja, tetapi kalau pasien saya
yang bertanya pasti akan saya katakan daging kambing berbahaya, sebab
kalau tidak maka saya akan ditinggalkan oleh banyak dari pasien saya (karena
kepercayaan akan bahaya daging kambing sudah mendarah daging).
Kasihan kambing.
Dalam budaya Inggris dikenal istilah kambing hitam. Ini gara-gara kekeliruan
penerjemahan Bible oleh seorang Inggris bernama William Tyndale. Dalam
tahun 1530 William Tyndale nekat melakukan sesuatu yang waktu itu
dilarang keras oleh Gereja menerjemahkan Bible ke dalam bahasa Inggris.
Ketika menerjemahkan perkataan Ibrani Azazel (nama setan/iblis), William
Tyndale menafsirkannya sebagai ez ozel yang berarti kambing yang
pergi escapegoat yang kemudian terpotong huruf e-nya hingga menjadi
scapegoat yang berarti dihukum karena kesalahan orang lain. Dalam budaya
Indonesia kemudian muncul istilah kambing hitam yang maknanya mirip
siapa yang makan nangka siapa yang kena getahnya. (Agar diketahui William
Tyndale kemudian menjalani hukuman dibakar atas perintah Gereja karena
kelancangannya menerjemahkan Bible dari bahasa Latin ke bahasa Inggris).
Bagi kita yang gemar dan bahkan sudah candu minum kopi mungkin kita
patut merasa berhutang budi pada kambing. Karenanya sebelum anda
menikmati sate kambing atau kambing guling atau gulai kambing, kenanglah
jasa kambing yang dapat disimpulkan telah menemukan biji kopi.
Bukankah sudah menjadi kepercayaan umum bahwa seorang pengembala
kambing di Ethiopia (Afrika) sekian waktu yang lalu, terheran-heran melihat
Nuim Khaiyath
Writer
ozip.com.au
LIPUTAN
Clayton
Street Festival
Dari Kopi Hingga Orkes Jawi
EVENT
LIPUTAN
MAV: Fairfield
Summer Series 2015
ozip.com.au
11
COVER STORY
Empat Lima
Dara Puspita dari Australia
Ditambahkan lagi pengalaman Sooji yang pernah tinggal di Indonesia untuk beberapa waktu, begitu juga dengan Carla yang sempat
mempelajari seni dan budaya Indonesia di Yogyakarta, juga Stephanie yang mempunyai ketertarikan akan budaya Indonesia sejak lama,
membuat band ini tidak raguragu untuk menyandang nama Empat
Lima.
ozip.com.au
13
COVER STORY
Empat Lima
Dara Puspita from Australia
hen you hear a bands name, Empat Lima, you may think they are
from Indonesia. Not this one. Empat Lima is a garage-rock band
with a touch of music from the 60s. The band consists of three
charming women with unique and strong personalities, Rachael Sooji Kim
(bassist), Stephanie Brett (guitarist and vocalist) and Carla Ori (Drummer).
Katrini Nathisarasia
Photos: Windu Kuntoro
Make-up Artist: Irtishellia dan Katrin
14
ozip.com.au
ain lubuk lain ikan, lain padang lain ilalang. Itulah peribahasa
yang bermakna universal. Setiap wilayah di dunia ini memiliki
ciri mandiri, yang membuat para pendatang harus menyesuaikan diri, di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Sekalipun
demikian, para pendatang itu, terutama dari generasi pertama, tak
bisa sepenuhnya membuang begitu saja adat istiadat leluhur yang
sudah mendarah daging dalam jiwanya. Kompromi antara pendatang
dengan tanah dan negara baru itu akan berlangsung terus menerus
sampai menemukan keseimbangan yang saling menguntungkan.
Mereka diterima seutuhnya di tempat baru sementara akar dan jejak
leluhur mereka juga tetap terpelihara.
Australia adalah tanah baru bagi lebih dari 200 suku bangsa dari
seluruh dunia. Secara umum negeri Kangguru ini menerapkan sistem
sekuler, mengikuti sistem Eropa sebagai pendatang terbanyak dan
terkuat. Semakin sejahtera kondisi masyarakat di negeri ini, kian
menjauh pula mereka dari kesibukan beragama. Jaminan pendidikan, kesehatan dan hari tua, membuat mereka tak lagi membutuhkan agama sebagai sandaran hidup. Kenyataan itu ditegaskan
oleh hasil riset sebagaimana dikutip oleh pegiat dialog antariman Dr.
Nadirsyah Hosen, Semakin makmur sebuah negara maka kian jauh
penduduknya dari agama.
Namun, di tengah situasi demikian, pendatang Indonesia justru
semakin terpacu untuk menemukan religiusitas mereka. Para
pendatang yang Muslim berusaha keras agar di lokasi mereka tinggal dapat membangun masjid untuk jamaah Indonesia. Di Victoria
mereka berhimpun dalam IMCV (Indonesian Muslim Community of
Victoria). Pendatang beragama Hindu yang kebanyakan datang dari
Bali, juga tengah berproses agar dapat memiliki pura sendiri. Mereka terkumpul dalam MAHINDRA (Masyarakat Hindu Dharma). Bagi
yang menganut Kristen dan Katolik, kondisinya lebih menguntungkan
karena mereka bisa memilih gereja yang sangat banyak terdapat
di seluruh wilayah Australia yang sesuai dengan kayakinannya. Mereka tinggal mengatur jadwal kebaktian atau misa yang dilaksanakan
dalam bahasa Indonesia. Penganut Kristen yang terdiri dari lebih 20
gereja dan persekutuan, terhimpun dalam BKS (Badan Kerjasama
umat Kristen). Sementara jemaat Katolik terkumpul dalam KKI (Keluarga Katolik Indonesia).
Mengapa mereka perlu membentuk kelompok ibadah sesama pendatang Indonesia dan tidak membaur saja dengan pendatang lain
yang menganut keyakinan yang sama? Soal ibadah adalah soal yang
sangat pribadi, menyatu dalam jiwa dan rasa percaya. Di situlah akar
etnisitas dan keyakinan mengambil tempat yang mencengkeram
kuat. Beribadah memerlukan rasa nyaman dan aman. Tak ada yang
bisa mengalahkan kebersamaan dengan orang sekampung halaman
dan seiman.
Fakta membuktikan, berada jauh di tanah seberang, para pendatang
Indonesia tetap berusaha kuat untuk menjaga iman, agar tidak larut
dalam berbagai godaan. Sungguh, ini sesuatu yang layak disyukuri.
15
LAPORAN UTAMA
Kemudahan
Dalam hubungan dengan Tatacara Ibadat keagamaan, salah satu kekhasan
Gereja Katolik adalah sifatnya yang Apostolic, Katolik dan Universal. Dalam
arti bahwa pada perayaan misa itu sendiri, semua urutan tata perayaan,
bacaan- bacaan suci dan doa-doanya pada setiap hari, minggu, bulan serta
tahun, selalu sama untuk setiap gereja Katolik di seluruh dunia. Kami mempunyai apa yang disebut MISALE, Kalederium Gereja Katolik Sejagat. Karena
itu siapa saja yang datang misa di gereja lokal apalagi misa KKI Melbourne, dia
tidak mempunyai masalah kecuali dalam hal bahasa (Inggris) bagi mereka
yang datang di gereja lokal untuk pertama kalinya.
Karena sifatnya yang universal, warga Gereja Katolik lokal di Melbourne
terbuka bagi warga Katolik overseas yang mau bergabung dalam aktivitas
kehidupan gereja lokal terutama dalam perayaan misa atau liturgi. Sebagai
contoh, sudah ada umat KKI yang dilibatkan dalam perayaan misa gereja lokal seperti aktif sebagai Misdinar/pelayan altar, Lektor/pembaca bacaan suci
atau menjadi anggota koor. Ada juga kelompok kategorial lainnya yang mulai
terlibat dalam pelayanan pastoral orang sakit atau kegiatan sosial menjelang
Natal dan Paskah. Selain itu ada juga umat KKI yang terlibat di Paroki lokal,
tempat dimana mereka berada, sebab salah satu tujuan chaplaincy KKI
adalah umatnya diharapkan being rooted in the local church too.
Tantangan
Menjaga iman di tanah seberang selalu ada tantangannya. Selain tantangan
klasik seperti sekularisme, globalisasi, teknologi dan komunikasi, masalah
penting yang kami rasakan ke depan adalah tentang keluarga muda dan
iman dari anak-anak yang dilahirkan di Australia. Apalagi di Australia, agama
tidak diajarkan secara resmi di sekolah. Pertanyaan sekaligus kecemasan
umat KKI adalah siapa yang mengajarkan fondasi/dasar agama kepada
anak-anak kami? Mereka cemas dengan gaya hidup dan cara pandang yang
berbeda ditambah lagi sekularisme yang menjadi akar budaya di Australia. Kami sudah mulai dengan Sekolah Minggu yang mengajarkan sejumlah
Ajaran Dasar Iman Katolik serta beberapa Nilai Dasar Katolik yang diungkapkan lewat seni, sesuai dengan model yang biasanya diajarkan di sekolah di
Australia.
Dari segi jumlah, umat KKI di Melbourne masuk dalam empat besar untuk
kelompok migran Katolik di Keuskupan Agung Melbourne. Jumlah itu diprediksi akan semakin besar setiap tahunnya. Dari satu sisi kami sangat bangga
dengan kuantitas itu, tetapi tantangannya adalah mereka semua tinggal ber-
16
ozip.com.au
Harapan
Dalam 15 tahun terakhir, Catholic Bishops Conference of Australia (Konferensi Wali Gereja Katolik Australia) sudah mengakui, menghargai dan bahkan mengagumi kehadiran Ethnic Migrant of the Catholic di negara ini. Hampir di setiap keuskupan Agung Metropolitan di kota besar seperti Melbourne,
sudah dibentuk secara resmi Chaplaincy for the Ethnic Migrant for the
Catholic Church, termasuk KKI. Dengan dukungan spiritual dari Keuskupan
Agung Melbourne, seluruh kegiatan pastoral dan sakramental KKI berjalan
dengan baik. Kami terus dituntut untuk mencari model pelayanan pastoral
yang sesuai dengan kebutuhan umat.
Dalam perjalanan sebagai bangsa perantau yang sedang mengembara
menuju tanah terjanji negeri Kanaan, bangsa Israel diberikan sebuah
panduan dalam bentuk Hukum Taurat Musa. Dalam hukum tauratnya,
sang nabi berpesan kepada bangsa Israel sebuah hukum KASIH, sebagai
pedoman dan pegangan untuk bangsa Israel dan suku perantau yang
sedang mengembara: Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu,
dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu. Dan kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Dalam Perjanjian Baru, Yesus
menggarisbawahi perkataan nabi Musa dengan mengatakan: pada kedua
hukum inilah tergantung seluruh hukum taurat dan kitab para nabi (Matius
22: 36 40).
Menjaga iman di tanah seberang terutama mengasihi Tuhan dan sesama
seperti diri sendiri, selalu tidak gampang. Secercah harapan akan muncul kalau umat KKI berpedoman pada sifat Katolik dari ajaran. Ciri khas
persatuan, kekeluargaan dan persaudaraan akan merekatkan kita semua
bangsa perantau, yang pada gilirannya bisa membuat iman umat KKI di
tanah seberang akan tetap terjaga.
Semoga, KKI bisa menjadi rumah bersama warga Katolik di Melbourne,
Victoria.
Edited by: Ivan Ciputra Halim
SPECIAL REPORT
Challenges
Keeping faith across land there is always a challenge. Besides the usual
challenges of secularism, globalisation, technology and communication,
another important issue we feel is with young families and the faith of their
children who were born in Australia. Especially in Australia, where religion is
not taught formally in school. The question causes anxiety for KKI Catholics
as who will teach foundation/basis of religion to our children? They worry
about a lifestyle and different outlook that secularism brings to the cultural
roots of Australia. We have already started Sunday School that teaches
a number of Basic Doctrines of the Catholic Faith as well as several Basic
Catholic Values expressed through art, which correspond to the model that
is usually taught in schools.
Services
In relation to the procedure of religious worship, one of the unique qualities
of the Catholic Church is that it is Apostolic, Catholic and Universal. In the
sense that the celebration of Mass itself, everything has an ordered sequence for celebration, sacred prayers for each day, week month and year,
are always the same for every Catholic Church throughout the world. We
have what is called MISSAL, the Universe of Catholic Church Kalderium (Calendar). It is because of that anyone that comes to Mass in the local church
especially KKI Church Melbourne, does not have any problems except in
terms of language (English) for those who come to the local church for the
first time.
In terms of quantity, KKI Catholics are in the top four for the migrant groups
in the Catholic Archdiocese of Melbourne. The number is predicted to
get bigger every year. We are very proud of the quantity, but the challenge
is they all live far away, scattered across the 8 different locations of Melbourne. Although they are all Indonesian Catholics, they also come from different regions and major cities in Indonesia. Sometimes, the administrators
and chaplains cannot meet the needs of the different groups.
Hope
In the last 15 years, the Catholic Bishops Conference of Australia (Konferensi Wali Gereja Katolik Australia) have acknowledged, their respect and
even admiration of the Ethnic Migrant presence of the Catholic church in
this country. Almost every Metropolitan Archdiocese in major cities such as
Melbourne have been officially formed Chaplaincies for the Ethnic Migrant
of the Catholic Church, including KKI. With the spiritual support of the Archdiocese of Melbourne all the pastoral and sacremental activities of the KKI
have gone well. We continue to search for a model of pastoral care that is in
accordance with the needs of the people.
In the course of migration wandering toward the promise land of Canaan,
the Israelites were given a guide in the form of the Law of Moses. In His Law,
the prophet commanded to Israel as the Great Commandments, a guide
and a handle to the nation of Israel and the tribe of nomads who were wandering: Love the Lord your God with all your heart, with all your soul, and
with all your mind. And your neighbour as yourself . In the New Testament,
Jesus underlined the words of the prophet Moses, saying: on these two
commandments hang all the law and the prophets (Matthew 22: 36-40).
Keeping faith across land especially love God and your neighbor as yourself, is not always easy. Though a Glimmer of hope will emerge if KKI Catholics follow the principles of the Catholic doctrine. Characteristics of unity,
kinship and brotherhood will glue migrants together, which in turn could
make the faith of KKI Catholics across the lands remain intact.
Hopefully, KKI can become a home for the Catholic community in Melbourne, Victoria.
Edited by: Ivan Ciputra Halim
ozip.com.au
17
LAPORAN UTAMA
Pendatang Indonesia
Perlu Wadah Lintas Agama dan Etnik
Associate Professor Nadirsyah Hosen
Pegiat Interfaith Dialogue
emakin makmur sebuah negara maka kian jauh penduduknya dari agama. Demikian menurut survey Pippa Norris
dan Ronald Inglehart yang dilakukan di 80 negara. Semakin masyarakat merasa aman dengan ekonomi dan masa
depan, mereka semakin sekuler. Sepinya gereja-gereja di Australia misalnya, menjadi bukti kebenaran survey itu.
Namun, lain halnya dengan para pendatang Indonesia. Sekalipun sebagian dari mereka sudah makmur kehidupannya,
ternyata masih setia mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan. Seseorang yang tadinya rajin beribadah, saat pindah ke
Australia tetap menjaga ketaatannya itu. Sementara ada juga yang tadinya jauh dari agama, setelah pindah ke sini justru
merasa hidupnya kurang bermakna dan menemukan kedamaian dalam kegiatan-kegiatan agama. Apalagi sistem kerja di
Australia memungkinkan seseorang memiliki waktu untuk aktif dalam kegiatan agama dan masyarakat. Terlebih lagi bagi
mereka yang sudah pensiun.
Memang, ada dua penanda para pendatang Indonesia di Australia, kegiatan agama dan etnik (budaya). Dua hal itulah
yang paling mewarnai mayoritas kegiatan warga Indonesia, upacara keagamaan dan acara kedaerahan. Kedua hal itu pula
yang paling menarik ditanyakan kepada pendatang baru, keyakinannya dan asal daerahnya. Tanpa sadar, secara alamiah,
sesama orang Indonesia makin sering berkumpul karena dua hal tersebut. Ikatan dalam kesamaan keyakinan dan asal
daerah itu jauh lebih kuat dibandingkan hubungan dengan warga di luarnya. Etnik dan agama memang telah menjadi
penanda keindonesiaan.
Keuntungan dari kedekatan itu ialah bisa melepas kerinduan yang sama, seperti pada makanan dan bahasa dan budaya daerah. Maklumlah, setelah sibuk dengan pekerjaan dan berbahasa Inggris, ngobrol bersama kawan sedaerah asal sambil menyantap hidangan a la kampung halaman, akan menjadi
hiburan yang tak tergantikan. Tentu saja kebiasaan itu ada minusnya juga, yakni kesempatan bagi warga Australia atau pendatang dari negara lain untuk
memahami keragaman etnik dan agama Indonesia, menjadi berkurang. Padahal kalau pendatang Indonesia tidak bergaul dengan warga Australia yang
lain, maka komunitas di Australia menjadi terkotak-kotak. Memang, fenomena itu bukan hanya terjadi di tengah komunitas Indonesia, tetapi juga di tengah komunitas lain. Karena Australia adalah negeri multikultural.
Keterikatan pendatang Indonesia dengan tanah airnya itu semakin diperkuat dengan adanya ikatan organisasi baik di bidang agama maupun etnik.
Warga Muslim yang terafiliasi dengan Nahdlatul Ulama misalnya, membentuk cabang istimewa untuk kawasan Australia dan New Zealand. Tetapi ada
juga kelompok keagamaan warga Indonesia di Australia yang tumbuh mandiri dan tidak menginduk ke salah satu lembaga di tanah air. Untuk menjembatani keragaman lembaga keagamaan ini, ada baiknya dibuat satu wadah lintas lembaga agama yang bertujuan untuk mendorong diplomasi antar
warga Indonesia dengan Australia. Dengan wadah yang lintas itu, kontribusi pendatang Indonesia di Australia akan semakin diperhitungkan. Setidaknya
wadah yang melintasi keragaman agama dan etnik ini akan menjadi tempat berbagi informasi, khususnya untuk lebih melibatkan pendatang Indonesia
dalam lembaga-lembaga sosial Australia (community service). Karena kegiatan sosial ini sangat penting bagi warga Australia. Namun harus disadari,
tidak semua orang punya kemampuan untuk melintasi diri, agama, dan etniknya.
Terkait dengan dialog antariman yang dilakukan selama ini, tidak hanya di Australia melainkan
juga di negara lain, sifatnya sangat terbatas, karena dialog hanya terjadi di tingkat pemuka
agama. Kalau ulama bertemu uskup, rabbi, dan pemuka agama lain, semua berjalan baik,
sebab di tingkat elit itu tidak ada masalah. Yang menjadi tantangan ialah membuka ruang dialog
dengan umat/jemaat yang berpandangan keras, fundamentalis, ignorant, karena merekalah
yang biasanya sulit diajak berdialog bahkan cenderung tidak mau mendengarkan pihak lain.
18
ozip.com.au
SPECIAL REPORT
he more prosperous a country the greater the distance between the people and religion. At least according to Pippa
Norris and Ronald Ingleharts survey conducted in 80 countries. The more people feel confident with the economy
and the future, the more they become secular . The emptiness of churches in Australia for instance, is evidence of
the facts of this survey. However, this cannot be seen with Indonesian migrants. Even though some of them lead prosperous lives, they still retain their faith and attend religious activities. The people who were previously diligent in their worship,
continue to be diligent when moving to Australia. While those that used to be removed from religion, having moved here
(Australia) feel life to be less meaningful and find peace through religious activites. Moreover, the employment system in
Australia allows one to have time to be active in religious and social activities. Especially, for those that have already retired.
Indeed, there are two markers of Indonesian migrants in Australia, religious and ethnic (cultural) activities. These two
things give colour to the majority of Indonesian citizens activities, religious ceremonies and regional events. These two are
the most attractive for newcomers, their beliefs and identification with their orgins. Unknowingly, naturally, fellow Indonesians gather for these two things. Ties through a common faith and origin have a much stronger relationship compared to
the citizens on the outside. Ethnicity and relgion have indeed become a sign of being Indonesian.
The advantage of proximity helps them escape the longing they share, such as the food and language and culture of the area. Maybe you can understand, after being busy with work and always speaking English, chatting with your hometown friends whilst eating a meal like that from your hometown
(kampung halaman), becomes an irreplaceable entertainment. Of course, there are negative sides with this also, namely the opportunities for Australian citizens or migrants from other countries to undertand the ethnic and religious diversity in Indonesia, is also reduced. If Indonesian migrants do not
socialise with Australian citizens then the Australian community becomes fragmented. Indeed, this phenomenon does not only happen to the Indonesian community, but happens in other communities too. This is due to the fact that Australia is a multicultural country.
Indonesian migrants attachment to their homeland is further strengthened through organisational ties in both religion and ethnicity. For instance, Muslims affiliated with Nahdlatul Ulama, formed a special branch for the Australian and New Zealand region. But, there are also religious groups of Indonesian citizens in Australia who grew independently in Australia and do not have links to an institution from the homeland. To bridge the diversity between
these religious institutions, it would be best to make a forum across religious institutions in the aim of encouraging diplomacy between Indonesian and
Australian citizens. Through this forum, the contribution of Indonesian migrants can be taken into account. At least this forum can cross religious and
ethnic diversity to become a place to share information, particularly for greater involvement of Indonesian migrants in Australian social institutions
(community service). Because these social activities are very important for the citizens of Australia. However, it must be acknowledged that not all
people have the ability to cross personal, religious and ethnic divides.
In relation to the interfaith dialogue that has already been conducted, not only in
Australia but also in other countries, it is very limited, because the dialogue only
occurs at the level of religious leaders. If scholars meet bishops, rabbis, and other
religious leaders, all goes well, because at the elite level there is no problem. The
challenge is to open up dialogue with the communities/congregations that are
tough-minded, fundamentalist, ignorant, because these are the groups that are to
difficult to start a dialogue and tend to listen to other sides.
ozip.com.au
19
LAPORAN UTAMA
Ketiga, kerena segi kultural. Pergi ke gereja bukan hanya untuk beribadah saja
tetapi juga berkumpul dengan sesama bangsa sendiri. Setelah beribadah
mereka bisa ngobrol kesana kemari, saling curhat mengutarakan apa yang
ada dalam hati mereka kepada orang-orang yang sebangsa dan senasib. Di
Indonesian Congregation Camberwell (ICC), setelah kebaktian hari Minggu selesai, selalu ada makan malam bersama yang disediakan secara gratis. Sambil
menyantap makanan Indonesia, mereka berbincang-bincang, berusaha lebih
mengenal satu dengan yang lain dan merasakan suasana seperti di tengah
keluarga sendiri.
Keempat, karena Hamba Tuhan atau Pendetanya orang Indonesia. Sebagian
besar lebih cenderung untuk mempunyai Pemimpin Rohani dari Indonesia.
Soal jarak tidak menjadi penghambat bagi mereka untuk pergi ke Gereja
Indonesia. Seperti di ICC, sebagian besar jemaat tidak tinggal di Camberwell. Di
antara mereka ada yang menempuh waktu satu jam dengan berkendara untuk
pergi ke gereja.
ustralia adalah negera yang dihuni oleh banyak bangsa pendatang dari
pelbagai negara. Termasuk salah satu pendatangnya adalah dari Indonesia. Untuk orang Indonesia bukan hanya mempraktekan kebudayaan
dan adat istiadat akan tetapi juga terus berusaha menjalankan perintah agama
mereka sesuai dengan iman masing-masing. Saya ingin menggambarkan kegiatan warga Kristen Indonesia yang tinggal di Melbourne dan sekitarnya, dengan
mengambil contoh Jemaat Indonesia yang saya layani dan pimpin di Gereja St
Johns Anglican Camberwell.
Gereja Indonesia
Ada 20 lebih Gereja dan persekutuan yang ada di Melbourne dan sekitarnya.
Gereja-gereja itu dikunjungi oleh masyarakat Indonesia dari pelbagai macam
denominasi dan latar belakang yang berbeda. Setiap hari Minggu mereka
beribadah berbahasa Indonesia dengan tata cara seperti gereja mereka di
Indonesia. Tetapi ada juga orang Indonesia yang beribadah ke gereja lokal,
bergabung dengan orang Australia, beribadah berbahasa Inggris. Tapi sebagian besar, mereka beribadah di Gereja Indonesia yang menyebar di daerah
Melbourne dan sekitarnya. Ada banyak macam alasan kenapa orang Indonesia
pergi beribadah ke Gereja Indonesia:
Pertama, karena segi bahasa. Dengan memakai bahasa Indonesia, mereka
benar-benar bisa meresapi, menghayati dan mengerti seperti layaknya mereka beribadah di Indonesia.
Kedua, karena denominasi Gereja. Sebagian dari mereka memilih Gereja Indonesia yang sama dengan denominasi gereja mereka di Indonesia.
Untuk anak-anak, kami membina rohaninya di Sekolah Minggu. Berbagai aktivitas diadakan agar anak-anak tertarik untuk datang. Selain mempelajari Alkitab,
berdoa, anak-anak juga diberi kesempatan untuk tampil di depan gereja
untuk menyanyi. Mereka juga diberi waktu untuk menggambar, membuat kue,
bermain piano, dan lain-lain. Di Sekolah Minggu, waktu untuk bertemu muka
antara guru dan anak-anak adalah sangat singkat. Maka dari itu, kita menganjurkan agar para orang tua juga membimbing rohani anak-anak mereka selain
di hari Minggu. Peranan orang tua sangat penting untuk pertumbuhan rohani
anak-anak mereka. Anak-anak baik yang lahir di Indonesia maupun di Australia,
mereka dibaptis. Kami mengadakan acara khusus untuk keperluan tersebut.
Di ICC, meskipun jemaatnya sebagian besar sudah lama tinggal di Australia,
masih menjalin hubungan baik dengan gereja-gereja di Indonesia. Selain mengirim bantuan dalam bentuk dana, di antara kami juga meluangkan waktu untuk
mengunjungi mereka di Indonesia.
Tantangan
Menjaga iman di negara Australia punya tantangan tersendiri. Bagi orang yang
bekerja, hari Minggu biasanya waktu untuk beristirahat. Minggu adalah waktu
untuk keluarga, membersihkan rumah, berkebun, belanja. Bagi sebagian dari
kami, untuk pergi beribadah ke gereja pada hari Minggu adalah tantangan
tersendiri. Sebagian orang Indonesia yang menikah dengan orang Australia,
pergi ke gereja itu kadang tidak mudah. Karena banyak orang Australia yang
tidak lagi ke gereja atau bahkan tidak pernah ke gereja. Kondisi seperti ini menjadi salah satu hambatan untuk beribadah setiap hari Minggu.
Hidup di negara seperti Australia yang serba ada dan tidak berkekurangan,
bisa membuat iman kita menjadi turun. Meskipun tidak bekerja, kita mendapat
santunan dari Centerlink sehingga tanpa meminta pertolongan Tuhan-pun,
kita masih bisa makan. Kalau sakit, tidak masalah, hanya dengan menunjukkan
kartu Medicare kita bisa mendapatkan perawatan secara cuma-cuma. Semua
serba ada. Semua kemudahan itu bisa membuat orang tidak lagi memerlukan
Tuhan.
Bagi anak-anak dan remaja, berada di lingkungan yang ada seperti di Australia
sangat tidak mudah. Di sekolah yang dikelola oleh pemerintah, hampir tidak
ada mata pelajaran agama. Jadi kalau anak dimasukkan di sekolahan pemerintah dan tidak pernah dibawa ke gereja, maka bisa jadi mereka itu kurang mengenal dengan benar tentang Tuhan. Lalu, banyak kegiatan anak-anak dan remaja seperti olah raga atau seni yang sering diadakan pada hari Minggu. Orang tua
kadang harus memilih antara pergi ke Gereja atau mengantar anaknya. Dengan
semua tantangan di atas, Gereja Indonesia seperti ICC, punya peranan yang
sangat penting untuk menjaga dan mendukung pertumbuhan iman di antara
jemaat Indonesia.
Tuhan memberkati. Salam kasih dan salam damai sejahtera.
20
ozip.com.au
SPECIAL REPORT
Indonesian Church
There are more than 20 churches and fellowships in Melbourne and surrounding areas. Indonesian people from various dominations and backgrounds visit
these churches. Every Sunday they worship in Indonesian language with the
same manner as they would in their churches back in Indonesia. But, there are
also people in Indonesia who worship at local churches, with Australians, worshipping in English. But mostly, they worship at Indonesian Churches spread
throughout the suburbs of Melbourne and surrounding areas. There are many
reasons why Indonesians worship at Indonesian Churches:
Firstly, because of language. By using Indonesian, they really can absorb, appreciate and understand like when they worship back home in Indonesia.
Secondly, because of the denomination of the Church. Most of them chose
the same Church denomination as their church denominations in Indonesia.
Thirdly, because of the cultural aspect. Going to church is not only about
worship, but also to gather with fellow countrymen. After the service they can
talk to and fro, to vent what they are feeling in their heart to people from the
same country and kinship. In the Indonesian Congregation Camberwell (ICC),
after Sunday service is completed, there is always a dinner provided free of
charge. While eating Indonesian food, they talk, trying to get to know one another and feel the atmosphere like being surrounded by their own family.
Fourthly, because of the Servant of God or Indonesian Pastor. Most are more
likely to have a Spiritual Leader from Indonesia.
Distance is no barrier for them to go to an Indonesian Church. For instance
with the ICC, most people do not live in Camberwell. Amongst them there are
some who take an hours drive to go to the church.
spiritual guidance rather than just on Sunday. The role of the parent is very
important for the spiritual growth of their children. Children born both in Indonesia and Australia, are baptised. We hold special events for this purpose.
At ICC, although most of the congregation has been living here in Australia for
a long time, many still have a good relationship with churches in Indonesia. In
addition to sending aid in the form of funds, we also take the time to visit them
in Indonesia.
For the children, we develop their spirituality at Sunday School. Various activities are held so that the children want to come. In addition to Bible Studies,
praying, children are also given the opportunity to sing in front of the church.
They are also given the chance to draw, bake, play piano and other activities.
In Sunday School, the time to meet face to face between the teacher and
children is very short. Therefore, we recommend the parents to offer their
Challenges
Keeping your faith in Australia has its own challenges. For people who work,
Sunday is usually the time for rest. Sunday is time for family, house cleaning,
gardening, shopping. For some of us, to go to church on a Sunday is a challenge
in itself. For Indonesians who marry Australians, going to church is sometimes
not easy. This is due to the fact many Australians do not go to church anymore
or have never even been to church. These conditions become some of the
obstacles to worship every Sunday.
Living in a country like Australia which already has everything and nothing is
needed, this can make our faith waver. Although we may not work, we can
ask help from Centrelink without even asking for Gods help, we can still eat. If
were sick, no problem, we just show our Medicare card and receive treatment
free of charge. Everything we need is there. All these conveniences can make
people no longer need God.
For children and adolescents, the environment in Australia is certainly not
easy. In government run schools, there are almost no religious subjects. If a
child is entered into a government school and never brought to church, then
they might not be familiar with who is God. Then, there are many activities for
children and adolescents such as sports or arts that are held on Sunday. The
parents sometimes have to choose between going to church or dropping off
their children. With all the above challenges, Indonesian Churches such as ICC,
have a very important role to maintain and support the growth of faith in the
Indonesian church.
God bless. With love and greetings of peace.
ozip.com.au
21
LAPORAN UTAMA
ndonesian Muslim Community of Victoria (IMCV) adalah wadah organisasi yang menaungi seluruh kegiatan di lingkungan masyarakat
Muslim Indonesia di wilayah Victoria. Kegiatannya cukup berragam,
mulai dari kegiatan kegamaan (kajian keislaman dan pelaksanaan ritual
keagamaan), kegiatan sosial, dan pendidikan. Semuanya berpusat di
tiga centre yaitu Masjid Westall di Westall, Surau Kita di Coburg, dan
Baitul Makmur di Laverton. Secara pribadi saya saat ini diamanahi
memimpin program Beasiswa IMCV, yang tugas pokoknya adalah menyalurkan zakat, sedekah dan donasi lainya untuk memberi beasiswa
pendidikan (scholarship) kepada anak-anak kurang mampu di Indonesia. Saat ini kami memberikan bantuan untuk 148 anak yang tersebar
di seluruh Indonesia. Ke depan kami akan tingkatkan jumlah dan juga
kualitas dari program ini.
Salah satu fungsi IMCV adalah memberikan dukungan yang segera
kepada para orang tua sejak mereka memiliki anak di Australia. Dukungan ini termasuk pendidikan anak dan menyiapkan interaksi sosial
yang baik di antara mereka. Misalnya membentuk jejaring ibu-ibu
muda untuk saling mengenalkan anak-anaknya, membuat program
reguler, termasuk pembinaan agama.
Para pendatang Muslim Indonesia di Australia, memang merasa lebih
nyaman untuk melaksanakan ibadah bersama-sama pendatang
Indonesia lainnya. Sebenarnya tidak ada yang berbeda dalam tata
pelaksanaan ibadah ritualnya. Kalau Muslim Indonesia mengadakan
kegiatan-kegiatan keagamaan sesama masyarakat Indonesia lainya,
itu lebih karena faktor kesamaan latar belakang budaya dan bahasa.
Itu terjadi juga pada masyarakat imigran lainya seperti Greek, Italy, Chinese, dan lainya. Bahkan kelompok-kelompok ini memilih untuk tinggal
di daerah tertentu di wilayah Melbourne, sementara warga Indonesia
sebenarnya lebih menyebar.
Kondisi itu, biasanya terjadi pada pendatang generasi pertama. Pada
generasi berikutnya, dengan sendirinya akan luntur karena mereka
lahir dan tumbuh di Australia. Generasi ini jauh lebih fleksibel dalam
bergaul, terbuka dan menjangkau banyak kalangan lewat proses pendidikan dan pergaulan.
Untuk para remaja, kami mempunyai kegiatan bernama YIMSA (Young
Indonesian Muslim Students Association) dan juga MYSK (Melbourne
Youth Seeking Knowledge). Keduanya untuk memberi wadah bagi
22
ozip.com.au
Dalam kaitan ini, saya mempunyai harapan bahwa suatu saat IMCV
akan memiliki lembaga pendidikan formal di Melbourne yang mengajarkan kurikulum Australia layaknya lembaga pendidikan formal lainya,
kemudian ditambah dengan muatan keislaman dan keindonesiaan.
Lembaga ini juga bisa digunakan untuk menjadi jembatan transfer
pengetahuan bagi guru-guru di pelosok Indonesia untuk menimba
sistem pengajaran di Australia untuk kemudian bisa diterapkan di
sekolah-sekolah tempat mereka mengajar di Indonesia.
Pada akhirnya, sebagai masyarakat Indonesia yang tinggal di Australia ini, lembaga seperti IMCV ini tetap berpikir dan bertindak demi
kemajuan bangsa Indonesia. Sekalipun berada jauh di tanah seberang,
masih banyak hal yang bisa kita lakukan untuk tetap meberikan sumbangsih bagi Indonesia.
Foto: Madania, Zaky Syamsalam
SPECIAL REPORT
he Indonesian Muslim Community of Victoria (IMCV) is the umbrella organisation that houses all the activities of the Indonesian Muslim community in the region of Victoria. The activities
are quite diverse, ranging from religious activities (Islamic studies and
religious rituals), social activities, and education. Everything is based
around three main centres namely Westall Mosque (Masjid Westall) in
Westall, Surau Kita in Coburg, and Baitul Makmur in Laverton. Personally, I am currently in charge of the IMCV Scholarship program, the
main task is the distributing of alms (zakat and sedekah) and other
donations to provide educational scholarships to less fortunate
children in Indonesia. Currently we provide assistance to 148 children
throughout Indonesia. Going forward, we will increase the number and
quality of the program.
One of the functions of IMCV is to provide immediate support to parents since they have children in Australia. This support includes education for the children and prepares them for good social interaction.
For example, establishing networks of young mothers to introduce
their children, making regular programs, including the development of
religion. Indonesian Muslim migrants in Australia feel more comfortable to carry out their worship amongst other Indonesian migrants.
There is really no difference in the running of ritual worship. If Indonesian Muslims hold religious activities with other fellow Indonesians, it
is more because of the similarity of cultural and linguistic background.
The same occurs with other immigrant communities such as the
Greeks, Italians, Chinese, and others. These groups even choose to
live in a certain region of Melbourne, while Indonesian citizens are
actually more spread out.
ozip.com.au
23
Menuju
Diplomasi Agama
Towards
Religious Diplomacy
For Indonesians who marry Australians, going to church is sometimes not easy. This is due to the fact many Australians do not go to
church anymore or have never even been to church, stated Pastor
Kuncoro of the Indonesian Congregation Camberwell.
Similarly, the availability of worship facilities is very limited as experienced by Hindus. For instance, in the Kuningan Day (Hari Raya
Kuningan) ceremony they carry out their activities at the Indonesian
Consulate in Melbourne. While for Muslims, the prayer for Idul Fitri
Day (Hari Raya Idul Fitri) and Idul Adha is conducted in a large hall
that the group rents, because there is currently no specific location that can accomadate a congregation of that size and currently
exceeds the capacity of existing mosques.
Di tengah semua tantangan itu, tak membuat mereka menyerah, justru memacu untuk berprestasi yang pada gilirannya membawa nama
baik Indonesia. MAHINDRA Bali umpamanya, terpilih sebagai rolemodel di Victoria sebagai warga pendatang yang taat aturan/hukum.
Sebagai penghargaan atas capaian itu, pada 2013 mereka menjadi
penampil utama dalam acara resmi Parlemen Victoria. Sementara
jemaat KKI saat ini merupakan terbesar keempat penganut Katolik di
Victoria. Mereka mempunyai Rumah Doa di Our Lady of Ta Pinu Marian Centre, Bacchus Marsh. Rumah Doa ini diresmikan perberkatannya oleh Mgr. Greg Bennet, Vicar General Archdiocese of Melbourne.
Dari beberapa capaian itu, terlihat bahwa kegiatan keagamaan
ternyata mampu menembus ruang-ruang diplomasi yang tak bisa
ditembus oleh cara-cara konvensional. Ketika warga Australia
menerima sepenuhnya pendatang Indonesia, itulah sejatinya buah
diplomasi antarwarga yang selama ini diinginkan. Pendekatan agama
terbukti punya kekuatan untuk itu.
Sudah ada umat KKI yang dilibatkan dalam perayaan misa gereja
lokal seperti aktif sebagai Misdinar/pelayan altar, Lektor/pembaca bacaan suci atau menjadi anggota koor, tutur Chaplain KKI Melbourne
Pastor Boni Buahendri, SVD. Selain itu ada juga yang terlibat dalam
Paroki lokal, tempat dimana mereka berada, sebab salah satu tujuan
chaplaincy KKI adalah being rooted in the local church too.
Dalam ungkapan lain Ustadz Hamim Jufri menyatakan, Pada akhirnya, sebagai masyarakat Indonesia yang tinggal di Australia, lembaga keagamaan seperti IMCV ini tetap berpikir dan bertindak demi
kemajuan bangsa Indonesia.
Rasanya, sebagai pendatang Indonesia, kita harus semakin banyak
bersyukur kepada Tuhan. Keragaman kita dalam etnik dan keyakinan,
justru bisa menjadi kekuatan besar dalam menunjang diplomasi
bangsa. Persoalannya tinggal bagaimana kita mengatur strategi agar
tujuan mulia itu tercapai. Menjaga iman di tanah seberang, ternyata
dapat pula menjadi sarana diplomasi.
24
ozip.com.au
ozip.com.au
25
FINANCE
MEMINIMALISIR
PAJAK
26
ozip.com.au
ozip.com.au
27
DIASPORA CORNER
Kenangan Indah
dari Wheelers Hill Library
aat Anda membaca tulisan ini, aku sudah kembali ke Tanah Air. Jadi
tulisan ini untuk salah satu tempat favorit keluarga, yang menjadi
alasan kami betah di Victoria. Ini hanyalah sebuah perpustakaan lokal
di Kota Monash, Wheelers Hills Library namanya, sekitar 35 km dari Kota
Melbourne. Kami bisa membaca, menulis, menggambar atau sekedar online
menghabiskan waktu sambil menikmati pemandangan dari sebuah ruangan
berdinding kaca. Tempat yang asyik untuk mengisi akhir pekan.
Biasanya kami tidak sendiri. Para mahasiswa sudah sejak pagi hari menguasai cubical atau meja-meja di sekitar colokan listrik, membuka laptop,
memasang earphone, dan setumpuk buku di sampingnya. Sementara
para warga senior datang untuk sekedar membaca koran atau novel. Dan
para orang tua pun tidak ingin ketinggalan mengajak anak-anaknya ke pojok
khusus Kids Space. Untungnya masih ada meja tersisa menghadap dinding
kaca. Segera kami membuka lapak dan larut dengan urusan masing-masing:
aku menulis thesis, Mia istriku yang keren merampungkan buku memasaknya, dan Athar anak kebanggaan kami menggambar sambil bolak-balik
mengumpulkan buku-buku dari pojok anak-anak.
Tidak hanya di Wheelers Hills, perpustakaan-perpustakaan lokal juga terdapat di berbagai suburb (semacam kecamatan) yang dikelola oleh Pemerintah Kota Monash, yaitu Clayton, Glen Waverley, Mount Waverley, Mulgrave
Neighbourhood, Oakleigh, dan Monash Federation Centre. Perpustakaanperpustakan ini seolah berlomba memberikan pelayanan terbaik bagi warga
secara cuma-cuma. Untuk anak-anak, jejaring perpustakan ini rutin mengadakan pembacaan cerita (story telling), program liburan sekolah, klub
mengerjakan tugas sekolah, lomba menulis, dan program menarik lainnya.
Sedangkan untuk dewasa, macam ragam program dirancang bervariasi, dari
mulai klub membaca, kelas melukis, merajut, klub percakapan bahasa Inggris bagi penutur asing (conversation circle), pelajaran bahasa lain, pelatihan
komputer, internet, IELTS, dan lain sebagainya.
Selain paling indah dibandingkan perpustakaan lainnya di Kota Monash, di
Wheelers Hills juga terdapat Monash Gallery of Art. Museum of Indonesian
Arts sering berpameran di sini, memperkenalkan produk budaya dan seni
Indonesia. Sementara Clayton Community Center mempunyai pusat kesehatan ibu dan anak (maternity and child health), gymnasium, kolam renang,
taman kanak-kanak (pre-school), penitipan anak (child care), theatter, klub
lansia (senior club) juga klub berbasis hobi dan etnis.
Istriku, Mia, sangat rajin berkeliling dari satu perpustakaan ke perpustakan
lain untuk mengikuti kelas percakapan conversation circle. Ia ingin bahasa
Inggrisnya semakin lancar sebelum mengikuti ujian instruktur untuk pijat
bayi di Royal Melbourne Hospital. Pernah juga, Mia dan teman-temannya
mengikuti seminar tentang zat adiktif pada makanan anak di Wheelers Hills
library. Sedangkan sebelum masuk kinder, Athar rutin kami ajak ke program
story telling di setiap perpustakaan di Kota Monash. Ia paling senang jika diajak ke Oakleigh library karena story teller-nya yang ekspresif dan energik. Elleen namanya. Usut punya usut, ternyata Elleen ini pernah menjuarai lomba
28
ozip.com.au
story telling dan menyabet gelar story teller terbaik di Victoria. Menariknya,
semua program itu gratis alias tanpa biaya sama sekali. Bermodal dengkul
dan mengantongi niat, kita bisa menikmati semua fasilitas dari itu.
Para relawan juga diundang untuk mengisi program-program di perpustakaan tanpa bayaran, seperti pemandu conversation cirlce biasanya
seorang mahasiswa, juga pemandu kelas merajut biasanya berasal dari
klub merajut di kecamatan setempat, dan demikian seterusnya. Sehingga
label community center betul-betul berbasis komunitas, dan negara cukup
menfasilitasinya.
Ringkas kata, setiap warga Kota Monash difasilitasi untuk belajar dan
mengembangkan keterampilannya masing-masing melalui perpustakaan
yang tersebar di setiap suburb. Mungkin inilah yang menyebabkan Indeks
Pembangunan Manusia (Human Development Index) Australia, menurut
United Nations Development Programme (UNDP), menduduki peringkat
ke-2 dunia, sementara Indonesia masih terus berjuang agar keluar dari
peringkat ke-121. Dengan capaian ini, tak penting lagi siapa dan seperti
apa leluhur warga Australia saat pertama kali datang ke Bumi Kangguru ini.
Pembangunan Community Center di Victoria ini yang masif, sistematis, dan
terstruktur dalam memfasilitasi dan membuka berbagai ragam kesempatan
bagi setiap warga negara agar menjadi pembelajar sejati sesuai minat hanya
dengan bermodal niat.
Aku membayangkan hal yang sama bisa terwujud di Indonesia. Aku percaya,
orang Indonesia itu super kreatif. Aku membayangkan, jika pusat komunitas
seperti Wheelers Hills dapat dibangun dengan fasilitas lengkap oleh masingmasing pemerintah daerah di seantero kepulauan Nusantara, maka kita
akan menyaksikan kelahiran penulis seimajinatif
Rowling dari Samarinda,
pujangga sekaliber Tagore
dari Pekanbaru, ilmuwan
secerdas Habibie dari Sigli,
pejuang kemanusiaan
setulus Niteangel dari Poso,
hukum dan politik kita
disucikan oleh negarawannegarawan sekelas Gandhi,
Mandela, dan Mohammad
Hatta dari tiap-tiap pulau
di Nusantara. Setiap warga
negara tanpa terkecuali
bisa merayakan apapun
yang diinginkannya karena
kesempatan yang dibuka
seluas-luasnya oleh negara.
O, alangkah indahnya!
AM. Sidqi
Contoh:
Jika suatu kursus terdaftar dalam CRICOS untuk 138 minggu (3 tahun)
dan mempunyai 24 subjects, 100% fulltime enrolment adalah 4 unit (mata
kuliah) per semester atau 8 matakuliah per tahun. Jadi pelajar harus
menyelesaikan 16 matakuliah untuk memenuhi 2 tahun akademik. Artinya
jika seorang pelajar bisa mendapatkan kredit untuk prior learning sampai 8
matakuliah dan masih menyelesaikan masa dua tahun akademik.
Jika suatu kursus terdaftar dalam CRICOS untuk 92 minggu (2 tahun)
dan mempunyai 12 subjects, 100% fulltime enrolment adalah 3 unit
(matakuliah) per semester atau 6 matakuliah per tahun. Pelajar harus
menyelesaikan semua 12 subjects untuk memenuhi persyaratan dua tahun
kuliah. Pelajar yang mengambil kursus yang seperti ini dan diberikan kredit
untuk prior learning tidak akan menyelesaikan dua tahun sekolah dan
mungkin harus menyelesaikan sebuah degree, diploma atau kualifikasi
trade tambahan untuk memenuhi persyaratan dua tahun kuliah.
Artikel ini ditulis hanya sebagai informasi umum dari informasi yang ada
di website Imigrasi Australia sampai tanggal 15 Pebruari 2015 dan bukan
sebagai pengganti nasihat keimigrasian. Jika anda membutuhkan informasi
yang akurat tentang kemungkinan anda mendapatkan PR Australia,
anda bisa menghubungi Yapit Japoetra, MARN 0213101 (YNJ Migration
Consultants) di (03) 9650 0895 atau agen-agen imigrasi terdaftar lainnya.
Yapit Japoetra (MARN 0213101) adalah agen imigrasi terdaftar asal
Indonesia lulusan MBA dari Monash University. Yapit menyelesaikan
kursus hukum imigrasi Australia dari Deakin University dan Migration
Institute of Australia pada tahun 2002. Yapit adalah anggota dari
Migration Institute of Australia dan Migration Alliance. Yapit memiliki
lebih dari 12 tahun pengalaman dalam hukum imigrasi dan dapat
membantu anda dalam proses aplikasi atau memberikan nasehat
tentang bagaimana mendapatkan permanent resident dan visa lainnya
di Australia.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Yapit Japoetra di YNJ Migration
Consultants di (03) 9650 0895 atau email yapit@tpg.com.au.
Tema
Wisata Nusantara di
Alun-Alun PPIA 2015
erakan pemberantasan korupsi di Indonesia terancam mengalami kemunduran besar. Hal ini ditandai dengan menguatnya
upaya pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara
sistematis mulai dari kriminalisasi pimpinan hingga aksi-aksi teror terhadap sejumlah staf KPK. KPK mengalami pengeroposan besar-besaran.
Di tengah lemahnya komitmen pemberantasan korupsi di elemen penegak hukum lainnya, KPK masih dianggap oleh publik sebagai lembaga
yang memiliki rekam jejak paling baik dalam pemberantasan korupsi di
Indonesia. Meski presiden telah menunjuk tiga pimpinan sementara KPK,
namun rentetan proses yang sudah terjadi telah memberi efek kerusakan pada KPK sebagai institusi. Hal ini menunjukkan langkah-langkah
penuh kompromi dalam upaya pemberantasan korupsi.
Demikian benang merah diskusi Mau Kemana Arah Pemberantasan Korupsi di Indonesia? yang diadakan oleh Komunitas Bhinneka Melbourne
pada 28 Februari 2015. Diskusi itu melibatkan berbagai elemen warga Indonesia mulai dari akademisi, mahasiswa, jurnalis, maupun permanent
resident ini dilaksanakan di Royal Botanical Garden, Melbourne.
Dalam diskusi ini peserta menggarisbawahi bahwa terpilihnya Joko
Widodo sebagai presiden tidak lepas dari kuatnya harapan dan kerinduan masyarakat terhadap tata pemerintahan yang baik dan bersih.
30
ozip.com.au
LIPUTAN
unar New Year selalu meriah di Crown Resorts. Baju warna merah
mendominasi arena. Pernak-pernik khas China memenuhi ruangan. Acara yang berlangsung pada 12/2/2015 di Crown Tower itu
dihadiri oleh John Eren, Menteri Pariwisata dan Acara Besar, Menteri
Olahraga dan Veteran. Jurnalis OZIP Ketut Efrata ikut pula menyaksikan
kemeriahan Crowns Lunar New Year Festival and Hawkers Bazaar itu.
Saat ini Melbourne mejadi rumah bagi lebih
dari 600.000 orang yang berasal dari kawasan
di Asia Timur Laut dan Asia Tenggara, ujar
Chief Operating Officer Xavier Walsh dalam
sambutannya. Jumlah itu dalam 13 tahun
terakhir telah meningkat 50 %. Kita sekarang
menjadi masyarakat yang benar-benar multikultural, maka penting bagi kita untuk saling
menghormati dan merayakan setiap budaya
yang ada.
Acara pembukaan ditandai dengan Dotting
The Eyes (menghiasi mata) barongsai sebelum mereka menari yang merujuk pada tradisi
Cina. Dengan menjaga tradisi ini diharapkan
akan membawa semangat bagi perusahaan,
keberuntungan dan kemenangan.
Untuk merayakan tahun kambing ini, diadakan
prosesi khusus barongsai, demo memasak
dan lebih dari 50 jenis makanan, kedai-kedai
kuliner khas Asia dan berbagai kegiatan budaya, pameran dan hiburan lainnya.
Gong Xi Fa Cai!
Foto: Karon (Crown Resorts)
BUSINESS
32
ozip.com.au
LIFESTYLE
PR Aji mumpung. Kelompok ini menginginkan PR untuk memanfaatkan fasilitas social, terutama fasilitas Medicare
yang diberikan secara cuma-cuma oleh
pemerintah Australia. Mumpung punya
PR, kalau melahirkan anak bisa gratis, jika ada
penyakit di masa tua tidak pusing memikirkan
beaya.
33
LIFESTYLE
The last thing that many students dont prepare for, is a Tax File
Number. If you intend to work while in Australia, you will need to
obtain a TFN. Without a TFN, the government will withhold 45% of
your income. You can organise a Tax File Number once you have an
Australian bank account through the Australian Tax Office.
Part of being a successful student is knowing when simply studying harder isnt enough. Dont be embarrassed to ask for help your
teachers and the university staff wont judge you for not knowing
something, after all if you already knew it, you wouldnt need to be at
university.
34
If anything happens that may affect your studies, such as illness, sudden
changes to your living conditions, or issues back at home in Indonesia, you
must let your Student Administration Office know. They will be able to let
you know what your options are, and how it may affect your studies and
visa. Even if you think it is a personal matter or if you feel you should be
able to get over it, let your Student Administration Office know anyway. If
anything out of your control can affect your studies, you may be eligible for
special consideration (please mention special consideration in English
too) in your assessments.
ozip.com.au
HEALTH
36
ozip.com.au
ozip.com.au
37
LIPUTAN
Diplomasi di
Panggung
Puisi
Di jalan seueur mobil.
Bad arangkat ka mana ari mobil?
Mobil bad arameng.
Da ayeuna th dinten Minggu.
Di jalan banyak mobil.
Mau berangkat ke mana mobil itu?
Mobil mau bermain.
Sebab sekarang hari Minggu.
There are cars in street.
Where are those cars going?
Cars are in cruising.
Today Sunday.
(Si Ujang Jalan-jalan/Cruising)
(Depan) Wawan Sofwan, Mall Webb, Godi Suwarna, Sandra Fiona Long, Helina Sinaga.
(Belakang) Sahlan Bahuy dan Jodee Mundy.
38
ozip.com.au
Sahlan Bahyu, Wawan Sofwan, Helina Sinaga, Mall Webb, dan Sandra Fiona Long.
ozip.com.au
39
LIFESTYLE
aat ini, Batik telah mendunia. Bicara tentang batik, sesungguhnya adalah bicara tentang sebuah proses seni. Batik adalah
rangkaian proses yang melibatkan pemilihan bahan kain, memberi lilin batik (malam), pewarnaan, desain pola dan motif, pencucian, dan pengeringan. Proses mewarnai ataupun menggambar pola
batik bisa dilakukan baik secara tulis atau lukis dengan menggunakan
alat serupa corong kecil yang disebut sebagai canting, ataupun dengan cara cap dengan menggunakan alat cetak khusus yang terbuat
dari tembaga.
Kata Batik sendiri, sebenarnya berasal dari kata ambatik yang
mempunyai arti selembar kain dengan pola berupa titiktitik. Suku
kata tik berarti titiktitik. Kelak, perbedaan proses pembuatan batik,
secara tulis maupun cap, akan membedakan kualitas dari level kesulitan pembuatan yang berujung pada perbedaan harga.
Di Indonesia, penggunaan Batik sebagai pakaian telah tercatat sejak
abad ke 12 hingga menjadi salah satu identitas budaya nya. Masyarakat Indonesia biasanya menggunakan Batik untuk acara yang bersifat
resmi. Akan tetapi saat ini, kita dapat batik juga dipakai dalam kesempatan yang informal. Batik selain bisa digunakan untuk seragam
sekolah ataupun kantor, menghadiri resepsi, juga dapat digunakan
untuk kesempatan santai, seperti window shopping ataupun sekedar
jalan- jalan sore. Modifikasi motif dan desain pakaian membuat batik
tampil lebih kasual dan diminati oleh kalangan usia muda. Batik juga
bisa digunakan untuk syal ataupun scarf, tas, dompet, taplak meja,
sepatu, dan kerajinan tangan lainnya.
Meskipun banyak ahli yang menyatakan bahwa pada beberapa abad
lampau juga ditemukan sample sample batik di Turki, India, China,
Jepang dan Afrika, tetapi Batik yang berasal dari Indonesia, khususnya Jawa, mempunyai keunikan dalam teknik pembuatan yang
sangat detail dan memerlukan ketelatenan khusus.
Sehingga pada tahun 2009, UNESCO menobatkan Batik Indonesia
sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Cultural Heritage of
Humanity (Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi). Indonesia pun menjadikan setiap tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Para hari tersebut selain sekolah dan kantor
mewajibkan memakai batik, di jalanjalan maupun pusat perbelanjaan pun banyak ditemui masyarakat Indonesia yang memakai batik.
Batik mempunyai ribuan motif dan design yang berbedabeda, yang
secara umum terdiri dari motif geometris dan motif bebas. Masingmasing batik Indonesia yang berasal dari Yogyakarta, Cirebon,
Pekalongan, Madura, dan lainlain, mempunyai ciri khas yang unik.
Motif batik klasik yang bertahan sepanjang masa seperti Kawung,
Ceplok, Parang, bersaing dengan motifmotif lain yang menonjolkan
semangat kreatifitas yang tinggi dari para pembatik.
40
ozip.com.au
Katrini Nathisarasia
Photos: Windu Kuntoro
Models: Hanna, Katrin, Meg Larkin, Bina Candra, Ghian
Batiks: Avni Batik Collections
- Wash gently.
put them
- Do not hang after washing and
horizontally.
- Avoid direct sunlight.
- Medium ironing.
ozip.com.au
41
LIPUTAN
ak terhitung titikan air mata yang jatuh membasahi tanah siang itu,
22 Januari 2015. Menyaksikan raga seorang kakek untuk terakhir kalinya.
Suasana sedih terasa menyelimuti. Ia, kaku dan tak bergerak. Tak berkedip atau bernafas, namun ia tampak tersenyum. Kedamaian menyelimuti
wajah keriput milik I Ketut Repug itu.
Hari itu, proses Ngaben dilakukan. Jenazahnya telah kembali dipulangkan,
setelah disemayamkan di Rumah Sakit Sanglah, kira-kira empat minggu
lamanya. Ketut Repug wafat tepat pada Natal, 25 Desember 2014.
Di saat yang sama, warga banjar bersiap-siap untuk mengusung jasad Ketut
Repug ke bade atau bale-bale (wadah jasad yang terbuat dari kayu dan
kertas) untuk segera diarak ke kuburan. Puluhan warga bahu-membahu
mengangkat bade lalu berjalan menuju kuburan.
Bade bertingkat ini menjadi tempat diusungnya jasad Ketut Repug. Di tingkatan paling atas,
terpasang foto setengah badannya, yang mengenakan baju safari dan udeng putih.
42
ozip.com.au
EVENT
You and I
Not even the gods above
Can separate the two of us
No, nothing can come between
You and I
Barang yang
dijual pun
beragam mulai dari kaos,
bendera,
photoset,
topi, gantungan kunci, dan
mug.
43
ozip.com.au
Konser One
Direction di
Australia juga ikut
diramikan oleh
Samantha Jade,
pemenang X Factor Australia dan
juga group band
rock asal Inggris
McBusted.
Karena bertepatan dengan hari valentine, para fans pun membuat rencana
spesial yang mereka telah sebarkan melalui Twitter dan Facebook. Yaitu memakai baju pink atau merah dan membawa gambar hati yang di print di kertas
berwarna pink atau putih, yang diangkat bersama-sama pada saat lagu You & I.
Sekitar jam 21.00, One Direction menaiki panggung dan membuka konser
dengan lagu Clouds, dari album terbaru mereka FOUR. Para penonton pun
ikur terhanyut bersama lagu-lagu boy band idola ini. Total 23 lagu dibawakan
oleh Niall Horan, Zayn Malik, Liam Payne, Harry Styles dan Louis Tomlinson
dalam 2,5 jam konser pada malam itu.
Setelah menyelesaikan turnya di Australia, One Direction akan melanjutkan tur
dunia mereka ke beberapa kota di Asia. Di Indonesia, mereka akan menjumpai
penggemarnya pada 24 Maret 2015.
Teks & Foto:
Andrea Kartika
ozip.com.au
43
EVENT
Menghayati
Tujuh Kalimat
Terakhir
Yesus
onser The Seven Last Words of Christ (Tujuh Kalimat Terakhir Yesus) ini merupakan karya komposer Prancis FranoisClment Thodore Dubois (1837 1924). Sebuah komposisi
yang menggambarkan penyaliban Yesus Kristus menjadi suatu cerita
yang sangat menyentuh. Jeritan dan ratapan kematian saat Kristus
disalibkan yang dirangkai dengan nyanyian tenor dan sopran yang
bersahut-sahutan.
Konser ini menggambarkan penderitaan Yesus melalui tujuh kalimat
terakhirnya, sebelum disalibkan di Golgota. Dia yang tidak berdosa
justru harus mati tersalib menanggung dosa semua manusia.
Seorang Juru Selamat pun menderita karena harus menanggung
beban berat di pundaknya, yakni kayu salib.
Karya ini merupakan bentuk meditasi melodis di saat penderitaan
terakhir Tuhan Yesus. Ucapan beliau saat penderitaan terakhirnya
akan dibawakan oleh penyanyi tenor dan bariton. Sementara sebagai
pencerita diwakili penyanyi soprano dan tenor, dan kata-kata rakyat
yang menghujat, serta murid-murid Yesus dibawakan oleh chorus.
Thodore Dubois adalah seorang organis penting, komposer
dan guru musik di Paris pada akhir 1800-an. Pada tahun 1861 ia
dianugerahi pernghargaan bergengsi Prix de Rome untuk bidang
komposisi. Ia belajar di Reims dan Paris Conservatory di mana ia
kemudian menjadi direktur pada 1896 - 1905. Ia adalah komposer
untuk empat opera, balet skala besar, beberapa oratorio, dan Misa
Requiem serta banyak karya orkestra.
Dubois menggarap The Seven Last Words of Christ pada tahun
1867 untuk Saint Clotilde di Paris, tempat ia menjadi direktur paduan
suara (Maitre de chapelle). Awalnya dia menggarap kompsisi untuk
orkestra penuh, paduan suara, dan solois, namun kemudian direvisi
hanya mencakup organ, timpani dan kecapi. Versi revisi inilah yang
paling sering didengar saat ini. The Seven Last Words of Christ disajikan dalam delapan gerakan, pengantar untuk soprano dan orkestra
diikuti dengan gerakan untuk setiap kalimat Kristus di kayu salib.
Dalam suasana paskah dan menjelang hari kenaikan Yesus Kristus,
konser ini diharapkan dapat memberikan warna tersendiri dalam
dunia seni musik di Melbourne, khususnya bagi komunitas Indonesia.
(Disarikan dari berbagai sumber).
44
ozip.com.au
ozip.com.au
44
EVENT
MOTIVATION
Perputaran Kehidupan
Foto: Windu Kuntoro
da ungkapan, hidup laksana sebuah roda. Artinya, selalu berputar, kadang di atas, kadang di bawah. Yang jadi masalah adalah
bagaimana kalau saat berada di bawah kelamaan? Apa tidak jadi
beban yang berkepanjangan? Di sinilah sebenarnya kekuatan seseorang
diuji. Sebab, saat di bawah itulah, pilihan paling memungkinkan hanyalah
berputar naik. Artinya, saat berada di level paling bawah, sebenarnya kita
sedang mengumpulkan energi untuk naik ke atas.
Coba lihat seekor burung yang hendak terbang. Dalam sebuah tayangan
di sebuah stasiun televisi, saya melihat bagaimana gerak yang diperlambat sepersekian ribu detik burung yang hendak terbang naik ke atas.
Bagi sebagian besar orang pasti akan mengatakan, sayapnyalah yang
membuat ia naik ke atas. Tak salah. Tapi, jika diperhatikan lebih detail, yang
membuat burung bisa bertolak naik terbang adalah pijakannya. Kalau pijakannya tidak kokoh, burung terbangnya cenderung lebih sulit. Misalnya,
kalau dahannya meliuk ke bawah, saat ditekan kaki burung yang hendak
terbang, ia awalnya seperti hendak jatuh. Beda kalau yang dipijak adalah
bagian yang keras atau tidak lentur, burung dengan mudah terbang ke atas.
Gambaran tersebut adalah sebuah analogi betapa penting masa-masa
di bawah. Betapa pentingnya injakan yakni masa-masa sulit untuk
menjadi titik tolak kita bisa terbang atau berputar ke atas. Di sinilah
sebuah sudut pandang atau mindset menjadi penentu bagaimana
seseorang akan bersikap. Kalau sadar roda akan terus berputar, maka
dengan ikhlas ia akan menerima kondisi keterpurukan sebagai masa
pembelajaran.
45
TRAVEL
Point Lonsdale
Lokasi Berlibur yang Komplit
Kawasan Point Lonsdale awalnya didiami oleh orang-orang Wautharong dari bangsa Kulin. Namum setelah European Settlement tanah
tersebut dijual kepada publik. Transaksi jual beli tanah Point Lonsdale
terjadi pertama kalinya pada tanggal 24 Februari 1892 di Mr.Craigs
Royal Hotel, Ballarat. Oleh karena itu kebanyakan penduduk yang tinggal di Point Lonsdale berasal
dari Ballarat dan tanah milik
mereka tersebut diwariskan
secara turun temurun.
Point Lonsdale terletak di
semenanjung Bellarine yang
merupakan lokasi bagi banyak
perkebunan anggur dan produsen zaitun. Perkebunanperkebunan ini menawarkan
wine tasting experience dan
tentunya kita dapat menikmati santapan super lezat ala
fine dining yang menggunakan
bahan-bahan lokal segar dari
produsen setempat.
Teks & Foto:
Ineke Iswardojo
46
ozip.com.au
ADVERTORIAL
Harga Istimewa
untuk Lokasi Wisata yang Luar Biasa
Mereka tinggal pilih mau yang 7, 14, 24, 45, 53 atau 57 seats. Semuanya
ada layanan free wifi, ujarnya seraya tersenyum. Cabang kami ada di
berbagai kota di Australia, jadi pelajar Indonesia bisa mendatangi agen
kami yang terdekat.
nda yang tinggal di Australia tentu tak akan asing lagi dengan Extra Green Holidays. Agen travel berpengalaman dan terpercaya.
Kenyamanan selama berwisata itu sangat penting, dan itulah
yang jadi jaminan Extra Green kepada semua pelanggannya.
Kami selalu jaga kyualitas layanan. Bus yang kami gunakan selalu
yang terbaru dengan sopir berpengalaman dan berlisensi, ujar Rose
MC Yong, Managing Director Extra Green saat ditemui Tim OZIP di
kantornya di kawasan Coolin Street, Melbourne. Untuk lokasi tertentu
kami mendapat fasilitas khusus, seperti di Mt. Buller bus Extra Green
bisa langsung naik ke atas menuju lokasi wisata. Anggota rombongan
tidak perlu lagi repot menggunakan feeder. Kami juga baru saja membangun food court yang sangat luas dan nyaman di sana.
Dengan kemampuan untuk terus berkembang itu Extra Green Holidays semakin mengukuhkan diri sebagai Your One Stop Travel Shop.
Sekali anda membeli, semua urusan beres. Dari tiket kendaraan
hingga masuk obyek wisata. Dari hotel hingga pilihan restoran. Semua
terpulang kepada paket wisata yang anda inginkan. Dengan harga yang
termurah, Extra Green memberikan jaminan layanan yang terbaik.
Untuk pengunjung dari Indonesia yang dating secara rombongan, Extra Green dapat menyediakan pemandu wisata yang bisa berbahasa
Indonesia. Dan khusus untuk pelajar Indonesia di Australia yang ingin
berwisata, Rose Yong menjanjikan harga istimewa.
48
ozip.com.au
Dapatkan voucher $ 50
Minggu II:
Minggu III:
2.30 pm - 3.30 pm
LIPUTAN
50
ozip.com.au
Pako Festa
ako Festa tetap menjadi daya tarik sekalipun berbagai festival budaya tumbuh bak cendawan di musim hujan di seluruh
wilayah Victoria. 100.000 orang lebih tumpah ruah pada hari
Sabtu yang teduh, 28 Februari 2015 itu. Mereka menikmati sajian
makanan lintas budaya, tarian tradisional, mengikuti berbagai workshop dan pameran seni, melihat berbagai display kerajinan, dan sejumlah kegiatan untuk anak-anak, dan tentu saja acara yang ditunggutunggu: parade.
Saya sangat gembira melihat antusiasme warga Indonesia di Gelong
dan sekitarnya yang berpartisipasi dalam Tim Indonesia di Pako Festa
2015. Ada sekitar 90 orang yang ikut dalam pawai, ikut menari dan
mengisi food stall Indonesia, ujar Ririn Erinawati, penasehat Indonesian Association of Geelong (IAG).
Dalam IAG itulah warga Indonesia saling berhubungan dan mendukung satu sama lain. IAG tak pernah absen mengikuti Pako Festa sejak
awal mula dan meraih prestasi yang membanggakan. Patisipasi IAG
kali ini didukung oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia dan tim
Rampak Kendang dari Pasundan Melbourne, membuat kafilah Indonesia tampil semakin meriah.
Tahun ini KJRI bekerjasama dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Canberra dan IAG berpartisipasi pada parade, food stall, dan
worshop batik, ujar Konsul Pensosbud KJRI Melbourne Ita Puspitasari.
Pako adalah ajang yang sangat bagus untuk promosi Indonesia,
sambungnya.
Tema Pako Festa 2015 adalah Different Therefore Equal. Perbedaan
itu membuat kita setara. Perbedaan itu sesuatu yang harus dirayakan
karena kita setara dan dapat saling menghormati sebagai sesama
manusia.
Ririn yang mengikuti perjalanan Pako tak membayangkan peserta
dari Indonesia akan sebesar sekarang. Setiap tahun jumlah kontingen
Indonesia memang terus bertambah. Hal itu karena jumlah warga
Indonesia di Geelong terus naik, baik yang menetap atau sekedar
melanjutkan studi di Deakin University. Tak heran jika warga Indonesia di Geelong merupakan yang kedua terbesar di Victoria setelah
Melbourne.
Tim Indonesia selalu berhasil menyedot banyak perhatian dalam
semua bagian. Kontingen parade merupakan salah satu yang terbesar,
tarian yang ditampillkan sangat menarik perhatian pengunjung, dan
antrian panjang terlihat di warung makan Indonesia, lanjut Ririn.
Ririn berharap agar IAG terus dapat mengakomodasi antusiasme
warga Indonesia yang ada di Geelong dan sekitarnya. Anggota keluarga, kawan, dan para pelajar bisa berpartisipasi dalam IAG. Dengan dukungan KJRI Victoria dan Tasmania yang berkelanjutan, Ririn percaya
IAG akan terus berkembang dan maju.
Sampai jumpa di Pako Festa 2016!
Foto: Windu Kuntoro
ACCOMMODATION
ORGANISATIONS
RESTAURANTS
SEA Accountant
Registered Tax Agent & Public Accountant
T 03 9974 2833 M 04 3437 8718
E virdaersan@tpg.com.au
IKAWIRIA INC
(IKATAN WARGA INDONESIA DI VICTORIA)
PO BOX 479, Glen Waverley, VIC 3150
T 9803 8388
F 9802 6996
GRAND TOFU
314 Race Course Road, Flemington
(03) 9376 0168
BEAUTY SALON
CANTIQUE SKIN & BEAUTY CLINIC
A 15 Buckingham Dr. Rowville VIC 3178
T 9755 6846
M 0413 770 929
CHURCHES/FELLOWSHIPS
Camberwell Indonesian Congregation
St.Johns Anglican Church
Kebaktian Minggu jam 3 sore
552 Burke Rd, Camberwell Vic 3124
Pdt. Kuncoro Rusman
M 0408 570 967
AR HOMELOANS
2 EDINBURGH ST, CLAYTON VIC 3168
T +613 8510 9847
M 0450 420 908 and 0401 255 655
F +613 9478 0195
COMMUNITY NETWORK
T 9679 9672
F 9679 9684
M 0405 282 261
E robert_prasetyo@yahoo.com.au
MORTGAGE 3000
Sendy Junawan
M 0423 734 270
E mortgage3000@gmail.com
YC FINANCES
T 9830 8010
F 9830 8381
W www.ycfinance.com.au
E info@ycfinance.com.au
FREIGHT
ALTRANS INDO CARGO
A 19 Cresswell Avenue, Williams Landing, VIC 3027
M 0401 586 721 / 0408 334 418 (Indria)
P/F (03) 8360 9848
W www.altransindocargo.com.au
E info@altransindocargo.com.au
UNIAIR CARGO AUSTRALIA - MELBOURNE
A Unit 6 / 25 Osarry St, Mascot, NSW 2020
M 0402 689 100 (Inge)
W www.uniaircargo.com.au
E melbourne@uniaircargo.com.au
REAL ESTATES
PENTA PROPERTIES
A Level 3 / 480 Collins Street, Melbourne, VIC 3000
P 03 8610 6952
E info@pentaproperties.com.au
W www.pentaproperties.com.au
CASA REAL ESTATE
A Suite 15 A&C, Ground Floor 566 St.Kilda Rd, Melb
VIC 3004
M 0422 234 725 (Mario Setiawan)
M 0423 801 300 (Ferdi Setiawan)
W www.casarealestate.com.au
iPROPERTY
Gus Koesasih
A Suite 307/227 Colliins St., Melbourne VIC 3000
T 9639 9280
M 0430 888 838
LOCKSMITHS
JULIUS LOCKSMITH AND HANDYMAN
24 hours service, MLAA member
Free quote, Lock out
T 9530 9326
M 0407 543 798 (Julius)
TRANSLATORS
DR. RON WITTON (Indonesia-Inggris)
A: 22 Moore St, Austinmer, NSW 2515
M 0409399 752
E rwitton@uow.edu.au
Web: http://ronwitton.blogspot.com.au/
EXPRESS TRANSLATION - SEHARI JADI
Ratri Kumudawati - NAATI accreditation Level 3
1 Ironbank Grove
Bella Vista (Sydney) NSW 2153
M 0414 957 181
E: indooz@iinet.net.au
DENTIST
Dr. Salim Sjaifuddin
1122 Burke Rd, Balwyn North VIC 3104
T 9859 3533
W www.beautifulsmile.com.au
E info@beautifulsmile.com.au
The Dental Suites
Dr Donny Mandrawa
Balwyn, ph 98579966
Point Cook, ph: 9395 8388
SOLA GRACIA
A 1/23 Manchester Grove, Glen Huntly, VIC 3163
PO BOX 363, Carnegie, VIC 3163
T 9569 3668 / 9571 8990
M 0422 358 178 / 0423 093 668
E solagracia@ozemail.com.au
YNJ MIGRATION CONSULTANT
Suite 905, Level 9, 227 Collins Street
Melbourne Victoria 3000
T 9650 0895
M 0430 588 899
E yapit@tpg.com.au
MIGRASI AUSTRALIA
G10A/838 Collins Street
Melbourne VIC 3008
T 0430 882 324
E migration@migrasiaustralia.com
MOSQUE
A 660 Sydney Rd, Brunswick 3056
Melway Ref:29H6
T 9386 8423
A 19 Michael St, Brunswick 3056
Melway Ref: 29G9
T 9387 8783 / 9387 1700
A 31 Nicholson St, Coburg 3058
Melway Ref: 29K4
T 9386 5324
M 0438 194 640
A 201 Sayers Rd, Truganina 3030
Melway Ref: 203C7
T 9369 6010
A 320-324 Huntingdale Rd, Huntingdale 3167
Melway Ref: 69J10-J11
T 9543 8037
M 0409 313 786
ozip.com.au
PERWIRA INC.
(Perhimpunan Warga Indonesia di Victoria Inc)
PO BOX 71, Nunawading 3131
T 9701 5238
W www.perwira.com.au
E info@perwira.com.au
WARUNG GUDEG
276 Clayton Rd, Clayton VIC 3168
(03) 9558 6409
MIGRATION AGENTS
52
WANTED
Taniela AHOKAVA
THEFT - DECEPTIONS
PRAHRAN - OCTOBER 24, 2014
DOB:
15 Jul 1993
HEIGHT:
180 cm
BUILD: Solid
EYES: Brown
HAIR: Black
COMPLEXION: Tanned/
Taniela AHOKAVA was allegedly
involved in an affray, assault and
criminal damage in Footscray
in 2013.
He is also wanted for alleged
drug and firearms offences in
Deer Park in 2013.
AHOKAVA is also known to go
by the name of Guelah, and
to frequent the Deer Park and
Western Suburbs.
Two warrants for his arrest have
been issued at the Sunshine
Magistrates Court.
Pengumuman
Pergantian Service
Ensample Church
Geelong
Corner of Sydney Avenue & Sydney Parade,
Geelong, Vic 3220
Sunday Service :
3.30 P.M. (ENGLISH)
Advertise Here!
Melbourne
contact - Lydia
mobile - 0430 933 778
Brisbane
contact - Aland
mobile - 0403 730 858
contact - Windu
mobile - 0433 452 234
Adelaide
contact - Bintang
mobile - 0431 563 249
email - adsales@ozip.com.au
Cantique
Skin & Beauty
Advanced Facial
(Jerawat, anti aging, sensitive, dehydrated)
Microdermabrasion & Peel Treatment
Face Lift & Oxygen Facial
Paket perawatan pra nikah
Waxing, Manicure, Pedicure, Lulur
Dentist
FOOD REVIEW
Famili Ria
nda yang doyan pempek khas Palembang, kini bisa setiap saat
menikmati makanan favorit itu di Melbourne. Kedai Familia Ria
yang berlokasi di 1115 Riversdale Road Surrey Hills Victoria, menyediakan aneka jenis pempek dengan rasa yang nyaris sempurna. Kedai ini
dikelola oleh keluarga Hana Tondas sejak dua tahun lalu. Lokasinya bisa
dijangkau dengan kendaraan umum. Kedai ini terletak persis di depan
pemberhentian terakhir tram nomor 70.
Hana memang pembuat pempek yang piawai. Pengalamannya mengolah makanan khas wong kito itu tak kurang dari 20 tahun.
Saya melakukan ujicoba melalui kawan dekat dan para pelanggan, ujar
Hana berbagi cerita. Saat membuka warung pempek di Jakarta, banyak
pelanggan yang sengaja pesan untuk di bawa ke luar negeri, sambungnya.
Makanan berbahan tepung kanji dan ikan itu telah ada di Palembang
karena masuknya perantau Tionghoa pada abad ke-16, saat Sultan
Mahmud Bararuddin II berkuasa di kesultanan Palembang-Darussalam.
Nama empek-empek atau pempek dipercaya berasal dari sebutan
apek, yaitu panggilan untuk lelaki tua keturunan Tionghoa. Berdasarkan
cerita rakyat, sekitar tahun 1617 seorang apek yang berusia 65 tahun
yang tinggal di daerah Perakitan (tepian sungai Musi) merasa prihatin
menyaksikan tangkapan ikan yang berlebih di Sungai Musi yang hanya
digoreng dan dipindang, ia kemudian mencoba pengolahan lain supaya
seluruh bagian ikan dapat dimaanfatkan. Ia mencampur daging ikan yang
sudah digiling dengan tepung tapioka sehingga menghasilkan makanan
baru. Makanan baru tersebut dijajakan oleh para apek dengan bersepeda keliling kota. Sebab penjualnya dipanggil dengan sebutan pek ..
apek, maka makanan tersebut akhirnya dikenal sebagai empek-empek
atau pempek.
Famili Ria menyediakan banyak pilihan pempek. Salah satu yang terkenal
adalah kapal selam, yaitu telur ayam yang dibungkus dengan adonan
pempek dan digoreng dalam minyak panas. Pelengkap dalam menyantap makanan berasa khas ini adalah irisan dadu timun segar dan mie
kuning. Ada juga pempek lenjer, pempek bulat (adaan), pempek tahu,
pempek pistel (isinya irisan pepaya muda rebus yang sudah dibumbui),
dan pempek telur kecil.
54
ozip.com.au
Jam buka:
Senin - Sabtu : 11.30am - 03.00pm
: 05.30 pm - 09.00 pm
Selasa
: Tutup
Minggu
: 02.00 pm - 09.00 pm
rices
Meal P
From
.9
$7 - $9
H A L A L
IN 2 LOCATIONS
www.killiney-kopitiam.com.au
9650 9880
MELBOURNE
SYDNEY
JAKARTA
SURABAYA
KUALA LUMPUR
| PENANG
DIRECTORS
Apartment di Docklands
Mulai dari $392,500
Harbour View dan City View
Dekat dengan caf, restoran dan pertokoan
Townhouse
di Truganina
Townhouse di
Heidelberg Heights
SouthMelbourne
Doncaster
Perth
Clayton
Point Cook
Williams Landing
Brunswick
Carlton
Sydney
Brisbane, dll.
KONSULTASI GRATIS
Hubungi:
Klara Bunjamin
om.au
INVESTASI PROPERTI
DI AUSTRALIA
DAN KEUANGANNYA