BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN
Subjek
K1
Pretest
O1
Perlakuan
X
Post Test
O2
Kelompok
kontrol
K2
O1
O2
Keterangan:
K
X
31
32
O1
O2
33
34
Tabel 4.2 Definisi Operasional Pengaruh Peer Group Support berbasis self
efficacy terhadap tingkat depresi pada lansia di Panti werdha X Surabaya
Variabel
Definisi
Operasional
Parameter
Alat
Ukur
Skala
Skor
Independen:
Peer group
support
berbasis Self
efficacy
Program
pemberian Peer
group support
berbasis
Self
efficacy sesuai
dengan
SAP
berisi 6 langkah
Checking in
Presentasi
masalah
Klasifikasi
masalah
Berbagi usulan
(pencapaian
prestasi dan
pengalaman
orang lain)
Perencanaan
tindakan
Checking out
SAP
Geriatric
Depressi
on Scale
(GDS)
Ordinal
Dependen:
Depresi pada gangguan alam
lansia
perasaan (mood)
berupa
kemurungan dan
kesedihan yang
mendalam,
hilangnya
kegairahan
hidup, mudah
putus asa yang
dapat
35
mempengaruhi
aktivitas
dan
kualitas hidup
lansia
36
Skor 0-4
Skor 5-8
Skor 9-11
Skor 12-15
: normal
: Depresi ringan
: Depresi sedang
: Depresi berat (Greenberg, 2012)
37
mengalami depresi yang tinggal di panti werdha X dengan tingkat depresi ringan
sampai sedang (skor 5-11).
Setelah ditentukan sample sesuai kriteria peneliti yaitu Lansia dengan
tingkat depresi ringan sampai sedang (skor 5-11), responden akan dibentuk
menjadi 2 kelompok yaitu kelompok dengan perlakuan dan kelompok control.
Selanjutnya akan dikumpulkan dan diberi intervensi Peer group support berbasis
self efficacy sebanyak 2 kali dalam seminggu selama 2 minggu dengan durasi 60
menit setiap pertemuan. Pertemuan dilakukan berdasarkan urutan kegiatan peer
group support yang terdiri dari 6 sesi meliputi:
1. Checking in
Pada aktivitas ini diawali dengan salam pembuka, perkenalan, selanjutnya
menjelaskan tujuan dan manfaat kegiatan, langka-langkah dari tiap sesi.
Anggota kelompok diberi kesempatan menyatakan kesediaan untuk mengikuti
kegiatan sampai acara selesai.
2. Presentation of the problem
Pada sesi ini anggota berhak mengutarakan masalah yang dialami
misalnya mengutarakan sebab terjadinya masalah depresi yang dialami dan
masalah yang disampaikan dapat dijadikan bahan sebagai materi pertemuan.
3. Clarification of the problem
Pada tahap ini memungkinkan fasilitator untuk mengambil peran utama
dan mengutip dengan menggunakan bantuan pertanyaan terbuka untuk
memulai memperluas dan memperjelas masalahnya, misalnya:
a. Apa = apa penyebab masalah dapat terjadi
b. Bagaimana = bagaimanakah terjadinya masalah tersebut
38
39
posttest untuk
mengetahui tingkat depresi pada responden baik pada kelompok control maupun
kelompok perlakuan untuk mengevaluasi dan mengetahui pengaruh Peer group
support berbasis self efficacy terhadap depresi pada lansia. Responden yang
terlibat dalam peer group support ini pada setiap pertemuan akan sama, tetapi bila
ada anggota yang mengundurkn diri sebelum penelitian berakhir, maka sebelum
mengundurkan diri responden tersebut akan diberikan kuesioner untuk
mengetahui apakah ada perubahan selama proses perlakuan pada responden
tersebut.
40
4.7
Populasi:
Semua lansia yang tinggal di
panti werdha X Surabaya
Purposive sampling
Besar sampel sesuai
criteria inklusi
Kelompok kontrol
Kelompok perlakuan
Tabulasi data
Uji statistik : Mann Whitney
Penyajian hasil penelitian
Gambar 4.1 Kerangka Kerja pengaruh Peer Group Support berbasis self-efficacy
terhadap tingkat depresi lansia di Panti Werdha X Surabaya
41
42
43
44
DAFTAR PUSTAKA
Barrera, M. & Jones, C.G. 1992. Family and peer social support as specific
correlates of adolescent depressive symptoms. Journal of Abnormal
Child Psychology , Volume 20, No.1, pp 1-16
Bandura, A. (1994). Self-efficacy. In V. S. Ramachaudran (Ed.), Encyclopedia of
human behavior (Vol. 4, pp. 71-81). New York: Academic Press.
Bandura, A. (1977). Self-efficacy: toward a unifying theory of behavioral change.
Psychological Review. 84, 191-215.
Blazer, Dan, Bruce Burchett, Connie Service, Linda K. George. (1991). The
Association of Age and Depression Among the Elderly: An
Epidemiologic Exploration. Oxford Journals : vol 46, issue 6
Bongsoe, Syamsir, 2007. Pengenalan Gangguan Depresi pada Orang Usia
Lanjut. Jakarta: FKUI
Canadian Psychiatric Association. 2003. The Effect of Peer Support on
Postpartum
Depression: A Pilot
Randomized
Kontrolled
Trial.
http://ww1.cpaapc.org/Publications/Archives/CJP/2003/march/dennis2.a
sp. [11 September 2013]
Cindy, Lee Dennis. 2003. Peer support within a health care context:a concept
analysis. International Journal of Nursing Studies 40, pp 321332
Cole MG, Bellavance F, Mansour A. (1999). Prognosis of Depression in Elderly
Community and Primary Care Populations: A Systematic Review And
Meta-Analysis. Am J Psychiatry: 156(8):1182-9.
45
Cole, Martin G, Nandini Dendukuri. (2003). Risk Factors for Depression Among
Elderly Community Subjects: A Systematic Review and Meta-Analysis.
Am J Psychiatry 160:1147-1156
Cole, Martin G,
46
Maryam et al. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba
Medika
Maryam, Siti et al. (2008). mengenal usia lanjut dan perawatannya.
Jakarta:Salemba Medika.Saputri, M.A.W. dan Indrawati, E.S. 2011.
Hubungan antara dukungan sosial dengan depresi pada lanjut usia yang
tinggal di Panti Wreda Wening Wardoyo Jawa Tengah. Jurnal Psikologi
Undip, Vol.9, No.1
Maryam et al. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba
Medika
Mead, Shery. Hilton, David. Curtis, Laurie. 2001. Peer Support: A Theoretical
Perspective. Posted 21 Feb 2012.
Nadliro, Ulfiana. 2010. Analisis Tingkat Depresi Pada Lansia Setelah Dilakukan
Kegiatan Focus Group Discussion di UPT Panti Werdha Mojopahit
Mojokerto. Skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan FKp Unair
Surabaya.
Nugroho, Wahyudi. 2009.Keperawatan Gerontik & Geriatrik Edisi 3.Jakarta:EGC
Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan edisi 3. Jakarta:
Salemba Medika
Peplau, H. E. (1992). Interpersonal relations: A theoretical framework for
application in nursing practice. Nursing Science Quarterly
Pfeiffer, P.N., Michele H., John D.P., Mary A.M., & Marcia V. 2011. Efficacy of
peer support interventions for depression: a meta-analysis. General
Hospital Psychiatry, Volume 33, No. 1, Pages 29.
47
48
Lampiran 1
GERIATRIC DEPRESSION SCALE (GDS)
Pilihlah jawaban yang paling tepat sesuai dengan apa yang telah Anda rasakan
selama 1 (satu) minggu terakhir dengan tanda silang (X)
1. Secara umum, apakah Anda merasa puas dengan hidup Anda?
2. Apakah Anda mengurangi berbagai kegiatan dan hobi Anda?
3. Apakah Anda merasa hidup Anda hampa?
4. Apakah Anda sering merasa bosan?
5. Apakah Anda hampir selalu bersemangat?
6. Apakah Anda khawatir bahwa sesuatu yang buruk akan Anda alami?
7. Apakah Anda hampir selalu merasa senang?
8. Apakah Anda sering merasa tidak berdaya?
9. Apakah Anda lebih menyenangi berdiam diri di rumah daripada berpergian
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
YA
YA
YA
YA
YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
Skoring:
Tidak: 0
Ya: 1
Pengecualian skoring untuk 5
pertanyaan nomor 1, 5, 7, 11, 13
Ya
:0
Tidak : 1
Lampiran 2
SATUAN ACARA KEGIATAN
PANDUAN PEER GROUP SUPPORT
Materi: Peer Group Support
Durasi: 60 menit
A. Analisa Situasional
1. Fasilitator : Peniliti dibantu oleh seorang petugas panti werdha
49
2. Peserta
3. Tempat
4. Waktu
B. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah kegiatan peer group support, tingkat depresi yang dialami lansia
menurun
2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Menggali/ mengetahui masalah yang menurut peserta cukup mengganggu
hingga mampu menyebabkan depresi dan perlu di bahas dalam peer
group support
b. Mengetahui bahwa mereka mempunyai kelompok yang dapat mengerti
mereka, mau mendengarkan keluhan, memberi informasi serta dapat
membantu mencarikan jalan keluar dari masalah tersebut.
c. Meningkatkan self efficacy lansia dan mengurangi depresi pada lansia.
C. Metode: Diskusi
D. Materi Pembicaraan
Materi pembicaraan dalam setiap pertemuan tidak sama. Penentuan materi yang
ditulis pada kertas kecil. Kumpulan materi yang diambil satu oleh para peserta.
Disetiap pertemuan yang telah diungkapkan pada pertemuan pertama.
TAHAP (WAKTU)
Pertemuan I
KEGIATAN
a)Persiapan
a) Persiapan
b) Checking in
2. Peneliti
mengucapkan
salam
dan
50
mempersilahkan
anggota
group
support
yang
akan
membahas
siapa
saja
digunakan
5. Kelompok
anggota
yang
akan
melakukan
Pertemuan II
a) Presentasi
a) Presentasi masalah
masalah
(Presentation of the
problem)
b) Klarifikasi masalah (
Clarification of the
kelompok
yang
mempresentasikan
problem)
51
keluhan
yang
kehidupannya
berupa
dihadapi
selama
saat
lansia.
Media
dan
kertas
dapat
pena
dibahas
untuk
pertemuan
selanjutnya.
b.) Klarifikasi Masalah
Masalah yang telah disampaikan oleh anggota
pada sesi sebelumnya dibahas bersama-sama
untuk dicari jalan keluarnya. Pada sesi ini
anggota menggunakan pertanyaan terbuka
tentang apa yang dibutuhkan dan bagaimana
perasaan saat ini.
1. Peneliti
mengarahkan
anggota
seperti
apa,
maukah,
bagaimana,
dan
mengapa
a) Berbagi usulan
usulan
(sharing
suggesting)
berbagi
b) Perencanaan
tindakan (action
planning)
pengalaman
dan
berbagi
cara
52
1. Performance
Accomplishments
( Pencapaian prestasi)
Pada sesi ini fasilitator menguatkan self
efficacy pasien dengan cara pencapaian
prestasi
didasarkan
pada
pengalaman
penguasaan pribadi.
2. Vicarious
Experience
juga
dipengaruhi
pengalaman
individu
lain.
oleh
Mereka
maka
mereka
juga
bisa
juga
menanyakan
alternatif
kelompok
memberikan
banyak
53
dan
anggota
berdiskusi
untuk
Peremuan IV
a) Checking out
a) Checking out
b) Terminasi
54
menanyakan
perasaan
setelah
memberikan
kuisioner
untuk