DAUN MAJEMUK
LAPORAN PRAKTIKUM
Disusun untuk memenuhi tugas Matakuliah Morfologi Tumbuhan
yang dibina oleh Ibu Susriati Mahanal
Oleh
Inti Firdaus (110341421567)
Novita Rizky Akmalia (110341421570)
Offering C
A. PENDAHULUAN
Daun merupakan istilah yang digunakan untuk bagian tumbuhan yang bentuknya seperti
lembaran pipih dan umumnya berwarna hijau bila terpapar cahayadan udara. Daun merupakan
salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batangumumnya berwarna hijau (mengandung
klorofil) dan terutama berfungsi sebagaipenangkap energi dari cahaya matahari untuk
fotosintesis. Daun merupakan organterpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya.
Daun juga mempunyaimempunyai bagian-bagian yang berperan penting untuk membantu
prosespertumbuhan pada tumbuhan.
Secara morfologi dan anatomi daunmerupakan organ tumbuhan yang paling beragam.
Daun merupakan organ tanamanyang berfungsi untuk fotosintesis, penguapan (transpirasi), dan
transportasi. Dauntersusun atas beberapa macam jaringan seperti epidermis, parenkim dan
ikatanpembuluh (xilem dal floem).Mulut daun (stomata), yang berfunngsi untuk pertukaran gas.
stomata iniumumnya terdapat dibagian daun membuka dan menutupnya stomata diatur
olehtekanan turgor. Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun.Klorofil
adalah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjanggelombang cahaya yang
energinya diambil dalam fotosintesis. Daun merupakanorgan terpenting bagi tumbuhan dalam
melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus
memasok kebutuhan energinya sendirimelalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia
Daun dibedakan menjadi dua, yaitu daun tunggal dan daun majemuk. Dalam makalah ini
akan dibahas tentang daun majemuk beserta bagian-bagiannya, penggolongannya, dan
perkembangan dari daun majemuk
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah daun majemuk itu?
2. Bagaimana bagian- bagian dari daun majemuk?
3. Bagaimana penggolongan daun majemuk?
4. Bagaimana perkembangan daun majemuk tersebut?
C. TUJUAN
1. Mengetahui dan memahami daun majemuk
2. Mengetahui dan memahami bagian- bagian dari daun majemuk
3. Mengetahui dan memahami penggolongan daun majemuk
4. Mengetahui dan memahami perkembangan daun majemuk
D. DASAR TEORI
Daun majemuk dipandang seperti daun tunggal yang memiliki torehan begitu dalam
sehingga bagian satu dan bagian yang lain terpisah dan masing-masing merupakan helaian
dauntersendiri. Daun majemuk memiliki tangkai yang bercabang-cabang dan pada cabang inilah
terdapat helaian daun. Berbeda dengan daun tunggal, daun majemuk memiliki kekhususan
tersendiri pada bagian-bagian penyusun daunnya. Bagian-bagian yang dapat dijumpai pada daun
majemuk yaitu:
a. Ibu tangkai daun (petiolus communis)
Yaitu bagian daun majemuk yang menjadi tempat duduknya anak daun. Ibu tangkai daun dapat
dipandang merupakan penjelmaan tangkai daun tunggal ditambah dengan ibu tulangnya. Oleh
sebab itu, kuncup ketiak yang daunnya merupakan daun majemuk letaknya juga pada ketiak ibu
tangkai pada batang.
b. Tangkai anak daun (petiololus)
Yaitu cabang-cabang ibu tangkai yang mendukung anak daun. Bagian ini dapat dianggap sebagai
penjelmaan pangkal suatu tulang cabang pada daun tunggal, oleh sebab itu pada ketiaknya tidak
pernah muncul suatu kuncup.
c. Anak daun (foliolum)
Bagian inilah yang dipandang sebagai lamina daun yang karena dalamnya torehan sehingga
terpisah menjadi lamina-lamina kecil. Anak daun pada daun majemuk lazimnya memiliki
tangkai daun yang kecil sehingga seolah duduk pada ibu tangkai.
d. Upih daun (vagina)
Yaitu baigian bawah ibu tangkai yang biasanya melebar dan memeluk batang.
Beberapa hal lain yang biasanya nampak pada daun majemuk yaitu: Pada daun majemuk semua
anak daun terjadi bersama-sama dan runtuh bersama-sama, sedangkan pada daun tunggal tidak
memiliki umur maupun besar yang sama sehingga tentu saja tidak akan runtuh bersama-sama.
Pada suatu daun majemuk seperti daun tunggal juga terdapat pertumbuhan yang terbatas,
artinya tidak bertambah panjang lagi dan tidak memiliki kuncup.Tidak ada kuncup pada ketiak
anak daun.
Menurut susunan anak daun pada ibu tangkainya, daun majemuk dapat dibedakan
dalam 4 golongan, yaitu:
A. Daun majemuk menyirip (pinnatus)
Daun majemuk menyirip ialah daun majemuk yang anak daunnya terdapat dikanan kiri ibu
tangkai daun. Jadi tersusun seperti sirip pada ikan.
Daun majemuk menyirip dapat dibedakan lagi menjadi beberapa macam:
1. Daun majemuk menyirip beranak daun satu (unifoliolatus) : daun jeruk
2. Daun majemuk menyirip genap (abrupte pinnatus) : daun asam
3. Daun majemuk menyirip gasal: mawar, pacar cina
Daun majemuk menyirip (pinnatus) berdasarkan kedudukan anak daun
1. Daun Majemuk menyirip dengan anak daun yang berpasang-pasangan,
2. Menyirip berseling, yaitu jika anak daun pada ibu tangkai duduknya berseling
3.
Menyirip berselang seling (interrupte pinnatus), yaitu jika anak-anak daun pada ibu tangkai
berselang-seling pasangan anak daun yang lebar dengan pasangan anak daun yang sempit,
misalnya pada anak daun tomat (Solanumlycopersicum L.)
Daun Majemuk Ganda
Pada daun majemuk dapat pula terlihat, bahwa anak daun tidak langsung duduk pada
ibu tangkainya, melainkan pada cabang ibu tangkai tadi. Dalam hal demikian, dan majemuk lalu
dinamakan daun majemuk rangkap atau daun majemuk ganda. Biasanya hanya daun majemuk
menyiriplah yang dapat mempunyai sifat demikian, oleh sebab itu apabila ada daun majemuk
ganda, maka biasanya adalah daun majemuk yang menyirip.
Daun majemuk menyirip ganda dapat dibedakan menurut letak anak daun pada cabang
tingkat beberapa dari ibu tangkainya. Dengan demikian daun majemuk menyirip ganda dapat
dibedakan dalam:
1. Majemuk menyirip ganda dua (bipinnatus), jika anak daun duduk pada cabang tingkat satu ibu
tangkai,
2. Majemuk menyirip ganda tiga (tripinnatus), jika anak anak daun duduk pada cabang tingkat
dua dari ibu tangkai,
3. Majemuk menyirip ganda empat,
pada umumnya jarang dapat ditemukan daun yang menyirip ganda lebih dari tiga.
Daun menyirip ganda dibedakan lagi dalam:
1. Daun menyirip ganda sempurna , yaitu jika tidak ada satu anak daunpun yang duduk pada ibu
tangkai.
2. Daun menyirip ganda tidak sempurna, jika masih ada anak daun yang duduk langsung pada ibu
tangkainya.
Yang menyirip ganda tidak sempurna biasanya hanyalah daun majemuk yang menyirip gasal
saja, sedangkan daun menyirip ganda sempurna, biasanya menyirip genap.
Berikut diberikan beberapa contoh daun yang menyirip ganda:
1. daun majemuk menyirip genap dua dengan sempurna, misalnya daun kembang merak
(Caesalpina pulcherrima Sw.) dan daun lamtoro (leucaena glauca Benth)
2. daun majemuk menyirip gasal ganda dua daun tidak sempurna, misalnya daun kirinyu
(Sambucus javanica Bl.)
3. daun majemuk menyirip gasal rangkap tiga tidak sempurna, misalnya daun kelor (Moringa
oleifera lamk)
B. Daun majemuk menjari (palmatus)
Daun majemuk menjari ialah daun majemuk yang semua anak daunnya tersusun memencar
pada ujung ibu tangkai. Berdasarkan jumlah anak daunnya, daun majemuk menjari dapat
dibedakan
1. Beranak daun dua (bifoliolatus), pada ujung ibu tangkai terdapat dua anak daun, misalnya daun
nam-nam (cynometra caulifora L.)
2. Beranak daun tiga (trifoliolatus), pada ujung ibu tangkai terdapat tiga anak daun, misalnya pada
pohon para (Hevea brasiliensis Mueli)
3. Beranak daun lima (quinquefoliolatus), pada ujung ibu tangkai terdapat lima anak daun,
misalnya daun maman (Gynandropsis pentandra Gaertn)
4. Daun majemuk menjari ganda
Daun majemuk menjari beranak daun tiga ganda dua (biternatus) : Aegopodium, Aquilegia
vulgaris .
C. Daun majemuk bangun kaki (pedatus)
Daun ini mempunyai susunan seperti daun majemuk menjari, tetapi dua anak daun yang
paling pinggir tidak duduk pada ibu tangkai, melainkan pada tangkai anak daun yang
disampingnya : Arisaema filiforme (Araceae).
D. Daun majemuk campuran (digitato pinnatus)
Daun majemuk campuran adalah suatu daun majemuk ganda yang mempunyai cabang
cabang. Pada ibu tangkai, terdapat anak-anak daun yang tersusun menyirip. Contoh daun
majemuk campuran adalah daun sikejut (Mimosa pudica L.)
E. TEMPAT
Kanopi Biologi (O5) FMIPA UM
F. HARI/TANGGAL
anak
H. DATA
Daun Majemuk
Hal.
Palem kuning
Filisium
(Chrysalidocarp (Filicium
decipiens)
us lutescens )
Randu
(Ceiba
pentandra)
Turi
(Sesbania
grandiflor
a)
Putri Malu
(Mimosa
pudica)
Menjari
Kembang
merak
(Caesalpini
a
pulcherrim
a)
Menyirip
Susuna
n anak
daun
pada
ibu
tangkai
Jumlah
anak
daun
Ujung
ibu
tangkai
Tipe
daun
majemu
k
Menyirip
Menyirip
Menyirip
Menjari, berupa
tangkai yang
beranak daun
Genap
Genap
5-7 helai
Genap
Genap
Genap
Terputus
Terputus
Terputus
Terputus
Menyirip genap
(Abrupte
pinnatus)
Menyirip
genap
dengan
anak daun
berpasang
an
(Abrupte
pinnatus)
Menjari
beranak daun
tujuh
(Septemfoliolat
us)
Menyirip
genap
ganda
sempurna
(Bipinnatu
s)
Menyirip
genap
dengan
anak daun
berpasang
an
(Abrupte
pinnatus)
Menjari, berupa
tangkai yang
beranak daun
Daun majemuk
campuran
(Septemfoliolat
us)
Hal.
Palem kuning
(Chrysalidocarpus
lutescens )
Filisium
(Filicium
decipiens)
Randu
(Ceiba
pentandra)
Tonjolan
bakal
daun
Pangkal
bakal
daun
Berbentuk kerah
Berbentuk
pasak
Menempati keliling
batang cukup
panjang
Hanya
sedikit
melingkari
Turi
Putri Malu
(Mimosa
(Sesbania
grandiflora) pudica)
Berbentuk
pasak
Kembang
merak
(Caesalpinia
pulcherrima)
Berbentuk
pasak
Berbentuk
pasak
Berbentuk
pasak
Hanya
sedikit
melingkari
Hanya
sedikit
melingkari
Hanya
sedikit
melingkari
Hanya
sedikit
melingkari
Helaian
daun
Terbagi menjadi
anak-anak daun
batang
Terbagi
menjadi
anak-anak
daun
bertangkai
dan
menyisaka
n sedikit
berkas
daun
menempel
pada ibu
tangkai
batang
Terbagi
menjadi
anak-anak
daun
bertangkai
batang
Terbagi
menjadi
anak-anak
daun
bertangkai
batang
Terbagi
menjadi
anak-anak
daun
bertangkai
batang
Terbagi
menjadi
anak-anak
daun
bertangkai
I. PEMBAHASAN
Daun Majemuk
Tanaman palem mempunyai beranekaragam jenis, namun pada umunya morfologi pada
daun palem hampir sama sehingga penulis mengambil sampel Palem Kuning (Chrysalidocarpus
lutescens). Palem kuning (Chrysalidocarpus lutescens) dan sebagian besar palem lainnya
memiliki tipe daun majemuk. Berbeda dengan palem kipas (Livistona chinensis) yang memiliki
tipe daun tunggal. Pada palem kuning (Chrysalidocarpus lutescens) susunan anak daun pada ibu
tangkainya menyirip, jumlah anak daun genap yang dibuktikan dengan ujung ibu tangkai yang
terputus. Dari keterangan tersebut, palem kuning (Chrysalidocarpus lutescens) dapat
digolongkan pada tipe daun majemuk menyirip genap (Abrupte pinnatus). Hal tersebut sesuai
dengan literatur yang kami pelajari (Gembong, 1985) bahwa dapat digolongkan pada tipe daun
majemuk menyirip gasal (Abrupte pinnatus).
Pada tanaman filisium (Filicium decpiens), susunan anak daunnya menyirip, jumlah anak
daun genap yang dibuktikan dengan bagian ujung ibu tangkai yang terputus, sehingga tanaman
ini mempunyai tipe daun majemuk menyirip genap dengan anak daun berpasangan (Abrupte
pinnatus). Hal tersebut sesuai dengan literatur yang kami pelajari (Gembong, 1985) bahwa dapat
digolongkan pada tipe daun majemuk menyirip gasal (Abrupte pinnatus).
Pada tanaman randu (Ceiba pentandra), susunan anak daun pada ibu tangkai adalah
menjari, jumlah anak daun 5-7 helai sehingga mempunyai tipe daun majemuk menjari beranak
daun tujuh (Septemfoliolatus). Hal tersebut sesuai dengan literatur yang kami pelajari
(Gembong, 1985) bahwa dapat digolongkan pada tipe daun majemuk menjari beranak daun
tujuh (Septemfoliolatus).
Pada kembang merak (Caesalpinia pulcherrima), susunan anak daun pada ibu tangkainya
menyirip, jumlah anak daun genap tebukti dengan ujung tangkainya yang terputus. Pada anak
tangkai tingkat 1 terdapat helaian daun sehingga tanaman ini termasuk ke dalam tipe daun
majemuk menyirip genap ganda sempurna (Bipinnatus). Termasuk sempurna karena semua
helaian daun berada pada tingkat tangkai yang sama. Hal tersebut sesuai dengan literatur yang
kami pelajari (Gembong, 1985) bahwa dapat digolongkan pada tipe daun majemuk menyirip
genap ganda sempurna (Bipinnatus).
Pada tanaman turi (Sesbania grandiflora), susunan anak daun pada ibu tangkainya
menyirip, jumlah anak daun genap yang dibuktikan dengan bagian ujung ibu tangkai yang
terputus, sehingga tanaman ini mempunyai tipe daun majemuk menyirip genap dengan anak
daun berpasangan (Abrupte pinnatus). Hal tersebut sesuai dengan literatur yang kami pelajari
(Gembong, 1985) bahwa dapat digolongkan pada tipe daun majemuk menyirip gasal (Abrupte
pinnatus).
Pada tanaman putri malu (Mimosa pudica), susunan anak daun pada ibu tangkainya
menjari akan tetapi berupa tangkai yang mempunyai banyak anak daun dan anak daun itu
tersusun secara menyirip sehingga dia bertipe daun majemuk campuran karena pada ibu tangkai
menjari sedangkan pada anak tangkai menyirip (Gembong, 1985).
Turi (Sesbania grandiflora) merupakan tanaman dikotil sehingga tonjolan bakal daunya
berbentuk pasak, pangkal bakal daunnya hanya sedikit melingkari batang dan helaian daunnya
terbagi menjadi anak-anak daun bertangkai. Pada daun turi (Sesbania grandiflora) terjadi
perkembangan meristem marjinal dan meristem interkalar secara aktif.
Putri Malu (Mimosa pudica) merupakan tanaman dikotil sehingga tonjolan bakal daunya
berbentuk pasak, pangkal bakal daunnya hanya sedikit melingkari batang dan helaian daunnya
terbagi menjadi anak-anak daun bertangkai. Termasuk ke dalam daun majemuk campuran, hal
ini disebabkan karena perkembangan meristem marjinal pada pada tangkai tingkat satu tidak
aktif sehingga membentuk helaian daun sendiri.
1.
2.
a.
b.
c.
d.
3.
a.
b.
c.
d.
J. KESIMPULAN'
Daun majemuk dipandang seperti daun tunggal yang memiliki torehan begitu dalam sehingga
bagian satu dan bagian yang lain terpisah dan masing-masing merupakan helaian daun
tersendiri.
Bagian-bagian yang dapat dijumpai pada daun majemuk yaitu:
Ibu tangkai daun (Petiolus communis)
Tangkai anak daun (Petiololus)
Anak daun (Foliolum)
Upih daun (Vagina)
Penggolongan daun majemuk:
Daun majemuk menyirip (pinnatus)
Daun majemuk menjari (palmatus)
Daun majemuk bangun kaki (pedatus)
Daun majemuk campuran (digitato pinnatus)
K. SARAN
1. Pada praktikuim morfologi daun, sebaiknya melakukan pengamatan pada beberapa daun
sehingga tidak timbul kessalahan atau keraguan untuk menentukan tipe daun, misalkan
disebabkan daun sudah gugur dan sebagainya.
2. Melakukan pengamatan dengan teliti sehingga mendapatkan hasil yang tepat.
I. DAFTAR RUJUKAN
http://www.scribd.com/doc/40468685/DAUN-MAJEMUK2-1
file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR.../Handout_mortum_2.pdf
Tjitrosoepomo,G. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Moertolo, Ali. 2004. Daun dan Alat Tambahan. (hando