Anda di halaman 1dari 7

Bab 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Implementasi Masyarakat Ekonomi Asean 2015 ( MEA ) akan segera dicanangkan
bulan Desember 2015 mendatang. MEA teruwujud atas keinginan negara-negara
ASEAN untuk mewujudkan ASEAN menjadi kawasan perekonomian yang solid
dan berkembang dimasa depan. MEA beranggotakan 10 Negara ASEAN yang
telah menyatakan kesepakatan bersama terwujudnya kawasan perekonomian yang
solid dan diperhitungkan dalam peraturan perekonomian Internasional. Selain
Indonesia yang menjadi anggota, ada 9 Negara lainnya yang menjadi anggota
MEA seperti Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunai Darussalam,
Kamboja, Vietnam, Laos dan Myanmar. Para Pemimpin ASEAN telah sepakat
untuk mewujudkan MEA pada tahun 2015 dengan 4 pilar, yaitu pasar tunggal dan
basis produksi, kawasan ekonomi berdaya saing tinggi, kawasan dengan
pembangunan ekonomi yang setara, dan kawasan yang terintegrasi penuh dengan
ekonomi global. Dengan adanya MEA tujuan yang ingin dicapai adalah adanya
aliran bebas barang, jasa, dan tenaga kerja terlatih atau perkuatan daya saing
(skilled labour), serta aliran investasi yang lebih bebas. Dalam cetak biru MEA,
terdapat 12 sektor prioritas yang telah disepakati oleh 10 anggota MEA. Sektor
tersebut terdiri dari tujuh sektor barang yaitu industri agro, otomotif, elektronik,
perikanan, industri berbasis karet, industri berbasis kayu, dan tekstil. Kemudian
sisanya berasal dari lima sektor jasa yaitu transportasi udara, kesehatan,
pariwisata, logistik, dan teknologi informasi.

Dalam kesepakatan yang memiliki 4 pilar itu, pada poin tenaga kerja
terlatih atau penguatan daya saing dibutuhkan perhatian yang lebih mendalam.

Dimana pentingnya penguatan kompetensi SDM yang memiliki daya saing yang
ada di Indonesia untuk menjadi perhatian, sehingga Bangsa Indonesia dapat
bersaing di kancah ekonomi tingkat ASEAN. Upaya untuk memacu produktivitas
peningkatan daya saing SDM bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah
saja akan tetapi peran serta institusi dan perusahaan-perusahaan besar sangat
penting dalam menjalankan agenda peningkatan SDM ini. Dan lebih mengerucut
lagi khusunya SDM pada perusahaan Badan Usaha Milik Negara yaitu salah
satunya PT INTI. PT INTI adalah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang
industri telekomunikasi, yang mana indutri teknologi informasi ini diakhir tahun
nanti tidak hanya diproduksi dan diperdagangkan oleh PT INTI melainkan dari
negara ASEAN lainnya akan meramaikan pasar industri teknologi informasi yang
akan menembus pasar di Indonesia. Bukan hanya menjual produk PT INTI di
tingkat nasional melainkan bisa memperluar kembali dan menjalankan ekspor
produknya ke negara lain.
Dalam hal ini Manajemen SDM ( sumber daya manusia ) perusahaa
khususnya PT INTI ( PERSERO ) harus menyiapkan langkah atau strategi
penguatan SDM untuk menghadapi MEA 2015 agar dapat lebih meningkatkan
kompetensi SDM yang ada agar dapat memiliki daya saing yang kuat dalam
lingkungan persaingan yang semakin ketat dan agar tidak tergerus oleh tenaga
kerja asing. Dalam sektor tenaga kerja atau karyawan, sebuah perusahaan perlu
meningkatkan kualifikasi pekerjaannya dan melatih karyawan berpotensi agar
mereka bisa menyumbangkan ide-ide cemerlang untuk meningkatan produktivitas
dalam perusahaan tersebut. Disamping perusahaan membuat langkah strategih
untuk meningkatkan kualitas SDM, diperlukan juga perusahaan untuk

mensosialisasi tentang adanya MEA ( Masyarakat Ekonomi Asean ) agar


karyawan perusahaan PT INTI memiliki pengetahuan tentang MEA dan bersedia
menikuti program yang akan dijalankan oleh perusahaan untuk meningkatkan
kemampuan yang dirasa belum memenuhi standar tingkat ASEAN sehingga dapat
bersaing dengan tenaga kerja asing. SDM yang memiliki daya saing tinggi akan
menghasilkan SDM yang berkompeten dalam membuaat inovasi baru sebuah
produk perusahaan dan perusahaan akan menjadi lebih maju dengan hadirnya
karyawan yang berkompeten sehingga dapat memperluas pasar tidak hanya di
dalam negeri melainkan ke luar negeri. Dan perusahaan pun memiliki waktu
untuk mempersiapkan lebih matang sebelum tiba pada akhir tahun dimulainya
pasar bebas.
Melihat begitu pentingnya mempersiapkan sedini mungkin sebelum
dimulainya pasar bebas di ASEAN ini maka dalam penelitian ini penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul:
Rencana Strategis Penguatan Daya Saing SDM ( Sumber Daya Manusia )
dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean ( MEA ) pada PT Industri
Telekomunikasi Indonesia ( PERSERO )

1.2 Identifikasi Masalah


Dari latar belakang yang telah dibahas maka identifikasi masalah yang ditemukan adalah
sebagai berikut :

1. Bagaiman

rencana

strategis

yang

harus

disiapkan

PT

Industri

Telekomunikasi Indonesia ( Persero ) terhadap sektor SDM dalam


menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015 ( MEA ) ?
2. Bagaimana pengetahuan karyawan PT INTI tentang Masyarakat Ekonomi
Asean 2015 ( MEA ) ?
1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.2.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui rencana strategis
penguatan daya saing SDM untuk menghadapi masyarakat ekonomi asean 2015
( MEA ) pada PT INTI ( Persero ) yang hasil penelitiannya akan dijadikan sebagai
bahan Laporan Tugas Akhir yang merupakan salah satu syarat kelulusan dan
menyelesaikan studi di Program Studi Bisnis Internasional Program Diploma 3
Fakultas Ekomoni dan Bisnis Universitas Padjadjaran.

1.2.2 Tujuan Penelitian


Dengan diadakannya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis:

Rencana strategis penguatan daya saing SDM dalam menghadapi MEA

pada PT Industri Telekomunikasi Indonesia ( Persero )


Pengetahuan karyawan PT Industri Telekomunikasi Indonesia ( Persero )
tentang Masyarakat Ekonomi Asean 2015 ( MEA )

1.3 Kegunaan Penelitian


a. Bagi Perusahaan
PT Industri Telekomunikasi Indonesia ( Persero ) yang berkaitan dengan rencana
strategis penguatan SDM untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015
( MEA ).
b. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teoriteori manajemen sumber daya manusia dan bisa mengaplikasikannya serta
menambah pengetahuan dan wawasan khususnya pada manajemen perencanaan.
c. Bagi Pihak Lain
Sebagai referensi atau berbagi ilmu penelitian dan pengetahuan dalam bidang
sumberdaya manusia khususnya dalam rencana strategi penguatan sdm
menghadapi MEA.

1.4 Metode Penelitian


Metode penelitian yang dilakukan dalam Laporan Tugas Akhir ini
menggunakan metode deskriptif yaitu melakukan pengumpulan data, mengalalisis

data yang diperoleh dilokasi penelitian dan menjelasakan hasil data yang telah
diolah dan menyimpulkannya.
Untuk memperoleh data yang diperlukan maka, penulis menggunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut :
1. Penelitian lapangan (field research)
Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulakan data-data dengan turun
langsung untuk meninjau dan meneliti ke perusahaan yang diteliti oleh
penulis serta melakukan:
a. Observasi
Pengamatan langsung pada perusahaan yang menjadi objek penelitian
dengan jalan mengamati objek penelitian tersebut guna kelengkapan data
dan memperoleh gambaran mengenai perusahaan sehinggaa diharapkan
data yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
b. Wawancara
Penelitian yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan langsung
dengan pihak pihak yang bersangkutan, sehingga dapat diperoleh
keterangan dan data data yang diperlukan.

2. Studi Pustaka (library research)


Dalam mengumpulkan data ini memperoleh data melalui litelatur yang sesuai
dengan pokok pokok masalah untuk mendapatkan landasan teori seperti, buku
buku, jurnal, artikel dan juga file-file yang sudah disiapkan perusahaan
sebagai dasar dalam melakukan penelitian.

1.5 LOKASI DAN WAKTU

Dalam penyusuan laporan tugas akhir ini, dilakukan penelitian di PT.


Industri Telekomunikasi Indonesia ( Persero ) Jl. Moh. Toha No.77 Bandung,
Jawa Barat. Dimulai pada tanggal 2 Maret 2015 31 Maret 2015.

Anda mungkin juga menyukai