Anda di halaman 1dari 39

BAB 8 GELOMBANG MEKANIK

GELOMBANG PADA TALI/KAWAT

Gelombang mekanik dapat menjalar sepanjang


tali atau kawat bila direntangkan (diberi
tegangan)
Pada saat gelombang menjalar, setiap bagian tali
melakukan gerakan vertikal
Gelombang perpindahan/simpangan
Termasuk gelombang transversal

Sebuah segmen tali yang mengalami perpindahan vertikal


T

T sin 2

(x)

(x + x)

T
T sin 1

F T (sin 2 sin 1 )

sin tg

tg 2
x

x x

F T (tg 2 tg1 )

tg 1
x


F T x

x x

Deret Taylor

x x

2 x
x x x

Hukum Newton

2
2
T 2 x L x 2
x
t

f
f ( x x) f ( x) x
x

2 x
x x x
x x

2
F m a L x 2
t

2
F T x 2 x

2
2 T 2

c
t 2 L x 2
x 2

c Kecepa tan gelombang pada tali [m / s ]


T Tegangan pada tali [ N ]
L Rapat massa linier tali [kg / m]

T
L

Contoh Soal 8.1


Suatu gelombang transversal menjalar sepanjang suatu kawat yang
mempunyai rapat massa sebesar 20 g/m. Kawat ini mendapat tegangan
sebesar 40 N. Amplituda dari gelombang ini adalah 5 mm dan
frekuensinya adalah 80 c/s. Nyatakan perpindahan dan kecepatan
perpindahan v sebagai fungsi ruang dan waktu.
Jawab :

A 5 x10 3 m

T 40 N

L 20 x10 3 kg / m

T
40
c

44,7 m / s
3
L
20 x10

f 80 Hz

c 44,7

0,56 m
f
80

2 f 2 (80) 503 rad / s


2 2
k

11,24 rad / m
0,56

( x, t ) A sin (k x t )
3

( x, t ) 5 x10 sin (12,24 x 503 t ) m

3
v ( x, t )
5 x10 (503) cos (12,24 x 503 t )
t

v( x, t ) 2,52 cos (12,24 x 503 t )

Contoh Soal 8.2


Sebuah osilator mekanik yang dihubungkan dengan ujung sebuah kawat
menyebabkan perpindahan transversal dari ujung kawat tersebut bergetar
dengan = 0,01 sin (20 t) m
Tegangan pada kawat adalah 10 N dan kawat tersebut mempunyai rapat
massa sebesar 20 g/m. Hitung kecepatan, panjang gelombang, dan
frekuensinya.
Jawab :

o 0,01 m 20 rad / s T 10 N
c

L 20 x10 3 kg / m

T
10

22,361 m / s
3
L
20 x10

20
f

3,18 Hz
2 2

c 22,361

7,03 m
f
3,18

Contoh Soal 8.3


Sebuah kawat baja berdiameter 1 mm mendapat tegangan sebesar 10
N. Baja mempunyai rapat massa volume sebesar 7800 kg/m3. Hitung
kecepatan dari gelombang transversal yang menjalar sepanjang
kawat baja tersebut.
Jawab :

T 10 N

D 1 x 10 m V 7800 kg / m

2
S D (1 x10 3 ) 2 0,785 x10 6 m 2
4
4

L V S (7800)(0,785 x10 6 ) 6,126 x10 3 kg / m


c

T
10

40,4 m / s
3
L
6,126 x10

Contoh Soal 8.4


Sebuah kawat baja berdiameter 0,8 mm digantungkan dari suatu atap
rumah. Baja mempunyai rapat massa volume sebesar 7800 kg/m3.
Bila sebuah massa sebesar 5 kg digantungkan pada ujung bebas dari
kawat tersebut, berapa kecepatan dari gelombang transversal yang
menjalar sepanjang kawat baja tersebut ?
Jawab :

D 0,8 x10 3 m

V 7800 kg / m 3

m 5 kg

g 9,8 m / s 2

2
S D (0,8 x10 3 ) 2 0,503 x10 6 m 2
4
4
L V S (7800)(0,503 x10 6 ) 3,92 x10 3 kg / m
T mg 5 (9,8) 49 N

T
49

111,8 m / s
3
L
3,92 x10

Contoh Soal 8.5


Seorang pemanjat tebing (climber)
bermassa 70 kg mengikatkan ujung
tali yang diulurkan oleh seorang
penolong (rescuer) pada badannya
seperti terlihat pada gambar di
samping ini. Tali tersebut terdiri dari
dua bagian yang berbeda. Tali sebelah
atas panjangnya 8 m dengan rapat
massa sebesar 200 g/m sedangkan tali
sebelah bawah panjangnya 4 m dengan
rapat massa sebesar 50 g/m. Pada saat
yang bersamaan kedua orang tadi
memberikan hentakan pada ujung tali
sebagai tanda siap. Tentukan jarak di
bawah penolong dimana kedua
gelombang ini saling berpapasan.

Jawab :
c2

c2

(70)(9,8)
T

58,566 m / s
2
0,2
T
(70)(9,8)

117 ,132 m / s 2c2


1
0,05

d
t2
c2
1 2 d
4 8 d 10 d
t1

c1
c2
2c 2
c2
c2
t1 t 2

d 10 d

c2
c2

d 5m

Contoh Soal 8.6


Sebuah kawat bermassa 60 g sepanjang 3 m yang disambung dengan tali
bermassa 80 g sepanjang 1 m direntangkan horisontal dengan tegangan
sebesar 12,5 N oleh dua orang A (pada sisi kawat) dan B (pada sisi tali). Pada
saat yang hampir bersamaan A dan B memberikan hentakan pada ujung kawat
dan tali sehingga terdapat dua buah gelombang yang merambat di dalam
kawat dan tali tersebut. Bila A lebih dahulu 20 ms memberikan hentakan
tersebut, kapan dan dimana kedua gelombang tersebut berpapasan ?
Jawab :

60 x10 3
L1
20 x10 3 kg / m 3
3
T
12,5
c1

25 m / s
3
L1
20 x10

80x10 3
L2
80x10 3 kg / m 3
1
T
12,5
c1

12,5 m / s
3
L2
80 x10

3-x

3m

1m

3 x
0,020 (3 x )(0,040) 0,140 0,040 x
25
1
x
t2

0,080 0,040 x
12,5 25
t 1 t 2 0,140 0,040 x 0,080 0,040 x 0,080 x 0,060
t 1 0,020

0,060
0,75 m t 0,080 0,040(0,75) 0,110 s 110 ms
0,080

Pemantulan dan Transmisi Gelombang Tali


- Impedansi Mekanik = Rapat Massa x Kecepatan Gelombang = L c
- Faktor Refleksi R dan Faktor Transmisi T
A R Z1 Z 2
R

A 0 Z1 Z 2

AT
2Z1
T

A 0 Z1 Z 2

Faktor refleksi

Faktor transmisi

Z1, Z2 =

Impedansi mekanik tali 1 dan tali 2

Ao

Amplituda gelombang yang datang

AR

Amplituda gelombang yang dipantulkan ke tali 1

AT

Amplituda gelombang yang diteruskan ke tali 2

A R Z1 Z 2
R

A 0 Z1 Z 2

Z1 < Z2

AT
2 Z1
T

A 0 Z1 Z 2

Z1 > Z2

Contoh Soal 8.7


Sebuah tali sepanjang 5 m dengan rapat massa sebesar 80
gram/m disambung dengan tali lain yang lebih kecil sepanjang 2
m dengan rapat massa sebesar 20 gram/m. Kedua tali ini
direntangkan dengan tegangan sebesar 200 N. Ujung tali yang
lebih besar digetarkan oleh suatu osilator mekanik. Bila osilator ini
bergetar dengan frekuensi 5 Hz dan amplituda sebesar 10 cm,
tentukan :
a). Daya rata-rata dari osilator mekanik.
b). Amplituda gelombang yang dipantulkan dan yang diteruskan.

Jawab :
T
200
3
c1

50
m
/
s

(
80
x
10
)(50) 4 kg / s
1
L1 1
3
L1
80 x10
c2

T
200
3

100
m
/
s

(
20
x
10
)(100) 2 kg / s
2
L2 2
3
L 2
20 x10

1
1
2 2
a ). Pav L1c1 o (4)(10) 2 (0,10) 2 19,74 W
2
2
R Z1 Z 2 4 2 1
1
b). R

R (12) 4 cm
o Z1 Z 2 4 2 3
3
T
2 Z1
2(4) 4
4
T

T (12) 16 cm
o Z1 Z 2 4 2 3
3

Pantulan dan transmisi pada ujung terikat dan ujung bebas


ujung terikat: gelombang pantul mengalami pembalikan
fasa 1800

yd=Asin(kx-t)
yp=Asin(-kx- t+1800)
ys=2Acostsinkx

Ujung bebas gelombang pantul tidak mengalami


yd=Asin(kx-t)
pembalikan fasa

yp=Asin(-kx- t)
Ys=-2Acos(kx)sin(t)

Superposisi Gelombang
- Tergantung pada amplituda dan beda fasa dari
kedua gelombang

Dua gelombang dengan amplitudo dan sudut fasa sama


y1 A sin( kx t )

yT 2 A sin( kx t )

y2 A sin( kx t )

Dua gelombang: amplitudo berbeda, sudut fasa sama


y1 A1 sin( kx t )

y2 A2 sin( kx t )

yT ( A1 A2 ) sin( kx t )

Dua gelombang: amplitudo sama, sudut fasa beda


y1 A sin( kx t )

y2 A sin( kx t )

yT A[sin(kx t ) sin( kx t )]

Dua gelombang: amplitudo sama, frekuensi sama, bilangan


gelombang berbeda
y2 A sin( k 2 x t )

y1 A sin( k1 x t )

yT A[sin(k1 x t ) sin( k 2 x t )]

Dua gelombang: amplitudo sama, frekuensi berbeda, bilangan


gelombang sama
y1 A cos(kx 1t )

y2 A cos(kx 2t )

yT A[cos(kx 1t ) cos(kx 2t )]

Dua gelombang: amplitudo sama, frekuensi dan bilangan


gelombang berbeda
y1 A cos(k1 x 1t )
y2 A cos(k 2 x 2t )

yT A[cos(k1 x 1t ) cos(k 2 x 2t )]

Fasor
Prinsip diagram fasor: menggambarkan fungsi gelombang
sebagai suatu vektor
contoh:

y1 A1 cos(kx t 1 )

y1 A11

Gelombang dinyatakan sebagai vektor dengan panjang A1 dan


membentuk sudut 1=kx-t+1 terhadap sumbu horizontal.

y2 A2 cos(kx t 2 )

y2 A2 2

Nilai x dan t bisa sembarang, jadi boleh dipilih


saat x=0 dan t=0.
Diagram fasor:
AT

A2

A1
T

Perhitungan Fasor


yT y1 y 2 AT cos(kx t T )
AT Ax2 Ay2

tan T

Ay
Ax

Ax A1 cos 1 A2 cos 2

Ay A1 sin 1 A2 sin 2

Contoh Soal 8.8


Dua buah gelombang masing-masing
y1(x,t)=40cos(10x-100t)
y2(x,t)=30cos(10x-100t+600)
Jawab
: superposisi dua gelombang tersebut
Tentukan
Gelombang Superposisi :
yR(x,t)=ARcos(10x-100t+R)
AR

A12 A22 2 A1 A2 cos 60


3700 60,8

tan R

A1 sin 1 A 2 sin 2
A1 cos 1 A 2 cos 2

0,47 R 25,3o

A2
R
A1

AR

Contoh Soal 8.9


Dua buah gelombang, masing-masing
y1=40sin(x-100t), y1=60cos(x-100t+60)
Tentukan gelombang superposisinya
Jawab :
Gelombang superposisi akan berbentuk
yR=ARcos(x-100t+R)
Semua persamaan diubah ke dalam bentuk cosinus.
y1=40sin(x-100t)=40cos(x-100t-900)
y2=60cos(x-100t+600)

Ax 60 cos 60 40 cos(90)
30

60
600
-900
40

32

Ay 60 sin 60 40 sin( 90)


30 3 40 12

AR

Ax2 Ay2
900 144

32
12
0
22
30

R tan 1

Gelombang superposisi: yR=32cos(x-100t+220)

Contoh Soal 8.10


Tiga buah gelombang masing-masing
y1=40cos(kx-t+60), y2=20cos(kx-t+300)
y3=10sin(kx-t+900)
Tentukan persamaan gelombang superposisi
Jawab :
Ay 10 sin 0 20 sin 30 40 sin 60 45

40
Ax 10 cos 0 20 cos 30 40 cos 60 47

Ay
0
46
Ax

R tan 1

20
10

Superposisi gelombang: yR=65cos(kx-t+460)

Perlayangan gelombang

y1 A sin( k1 x 1t )

y2 A sin( k 2 x 2t )

yT A[sin(k1 x 1t ) sin( k 2 x 2t )]

2 A sin 12 k1 x 1t k 2 x 2t cos 12 k1 x 1t k 2 x 2t
2 A sin

k1 k 2
2

x 1 22 t cos

k1 k 2
2

x 1 22

Jika 2= , 1-2=, dengan 0, dan k2=k, k1-k2 = k dengan


k0 maka :

1 2

k1 k 2
k
2

yT 2 A cos(kx t ) sin

Kecepatan fasa:

vf
k

k
2

Kecepatan group:
vg

d
dk

Gelombang Berdiri
- Superposisi gelombang datang dan gelombang pantul pada tali
menghasilkan gelombang berdiri
- Amplituda gelombang di perut maksimum, amplituda gelombang
disimpul nol
- Contoh lain gelombang berdiri: getaran dawai gitar, getaran pada
pipa organa

y1 A sin( kx t )
y 2 A sin( kx t )
y A sin( kx t ) A sin( kx t )
2A sin kx cos(t )
Letak simpul :

sin( kx ) 0 kx n, n 0,1, 2

Tali dengan dua ujung terikat

- Frekuensi resonansi :
n
2

2
n
c 2
c

f n, n 0,1, 2, 3
f
n
2

Contoh Soal 8.11


Sebuah gelombang berdiri dinyatakan dalam persamaan
y1=10sin10xcos100t. Tentukan:
a. Tempat terjadinya simpul
b. Tempat terjadinya perut
Jawab :
a. Terjadi simpul jika sin10x=0, atau 10x=2n
x=0,2n , dengan n=0,1,2,3,...
b. Terjadi perut jika sin10x=1 atau 10x=(2n+1)/2
x=(2n+1)/20 , dengan n=0,1,2,3,...

Gelombang Teredam

z ( x, t ) Ae x sin( kx t )
= Faktor Redaman [m-1]

Resonansi
Terjadi pada saat frekuensi eksternal yang datang ke sistem
mempunyai nilai sama dengan frekuensi alamiah sistem
Akan terjadi penguatan amplitudo
Contoh: Suatu pipa berisi air yang ketinggian airnya bisa diatur.
Garpu tala digetarkan diujung pipa. Bunyi nyaring akan
terdengar pada saat frekuensi garpu tala tepat sama dengan
frekuensi partikel-partikel udara yang ada pada kolom udara

Gelombang Seimik
Bila terjadi gempa yang berasal dari dalam bumi, maka terdapat dua
jenis gelombang yang menjalar kepermukaan :
Primary wave, yaitu gelombang yang pertama kali datang dan berupa
gelombang longitudinal (kecepatan lebih tinggi)
Secondary wave, yaitu gelombang yang datang belakangan dan berupa
gelombang transversal (kecepatan lebih rendah)

Contoh Soal 7.12


Bila terdapat suatu gempa, maka akan terjadi gelombang seismik di dalam bumi. Tidak
seperti dalam gas, di dalam tanah yang merupakan suatu padatan dapat terjadi baik
gelombang longitudinal (8 km/s) maupun gelombang transversal (4,5 km/s).
Gelombang longitudinal sering disebut sebagai gelombang P (Primary) karena sampai
ke seismograf terlebih dahulu sedangkan gelombang transversal sering disebut sebagai
gelombang S (Secondary) karena datang belakangan. Bila gelombang P sampai ke
seismograf 3 menit sebelum gelombang S datang, tentukan jarak antara seismograf dan
lokasi gempa. Prinsip yang sama juga digunakan oleh seekor kalajengking untuk
mendeteksi lokasi dimana mangsanya berada sehingga ia dengan mudah dapat
menangkapnya.
Seismograf

Jawab:
L

VL = 8 km/s
VT = 4,5 km/s
Gempa

tL

L
VL

tT tL

tT
L
L

VT VL

L
VT

L
L

3(60) 180 s
4500 8000

1
1
6
L

L(97,2 x10 ) 180 L 1851,4 km


4500 8000

Contoh Soal 7.13


Seekor kalajengking dengan 8 kakinya
berada di atas pasir. Kecepatan
gelombang longitudinal di pasir adalah
150 m/s sedangkan kecepatan gelombang
transversalnya adalah 50 m/s. Seekor
kumbang yang bergerak di atas pasir di
sekitarnya, akan menghasilkan kedua
jenis gelombang yang dideteksi oleh
delapan kaki kalajengking sehingga arah
dari posisi kumbang diketahui. Bila
kedua gelombang yang dideteksi oleh
kaki kalajengking berselang waktu
sebesar 4 ms, berapa jarak kumbang dari
kalajengking

d
d
2d
t

50 150 150

d 75t 75(4ms) 30cm

Anda mungkin juga menyukai