Anda di halaman 1dari 4

I.

Pengertian
Dalam kehidupan bermasyarakat kita pasti saling membutuhkan antar
sesama. Dalam proses saling membutuhkan tersebut, kita kerap kali
menyampaikan dan menyerap pesan - pesan ataupun informasi, kegiatan
ini disebut dengan komunikasi. Berdasarkan bentuknya, komunikasi
dibedakan menjadi dua yaitu komunikasi verbal dan komunikasi
nonverbal. Komunikasi verbal adalah tipe komunikasi yang dilihat dari
segi penggunaan bahasa, intonasi, logat, nada, dan dialek saat kita
berbicara dengan orang lain, Sari (2010:40). Sedangkan berdasarkan
Cangara (2007:99) kode verbal adalah susunan kata yang disatukan
menjadi satu kesatuan utuh dan menjadi arti dan dapat dipahami ataupun
dimengerti.
Bentuk komunikasi yang ke dua yaitu komunikasi nonverbal,
maksudnya adalah komunikasi yang dapat dilakukan dengan berbagai cara
seperti gerakan anggota tubuh, ekspresi wajah, tatapan mata, dan lain - lain
Sari (2010:40). Sedangkan berdasarkan Cangara (2007:103) kode
nonverbal adalah komunikasi yang menggunakan bahasa isyarat atau
disebut dengan silent language.

II.

Perbedaan Komunikasi Verbal dan Non Verbal


Komunikasi verbal dan nonverbal berdasarkan Sari (2010:40) ;
Cangara (2007:99) dapat dibedakan dari ciri ciri sebagai berikut :
No.
1.

Bentuk Komunikasi
Verbal
Nonverbal
Menggunakan bahasa, intonasi, Menggunakan gerakan anggota
logat, nada, dan dialek saat tubuh, ekspresi wajah, tatapan
berinteraksi dengan orang lain.

2.

Digunakan
hubungan

untuk
baik

orang lain.
membangun Berfungsi untuk
antar

mata saat berinteraksi dengan

sesama kode verbal.

mempertegas

manusia.
Kemampuan utama yang harus Menunjukkan kode - kode yang

3.

diperhatikan adalah kemampuan tidak dapat diungkapkan dengan


berbahasa.
Nada bicara

4.

sekedar kata - kata.


lembut Kode
nonverbal

lemah

dapat

biasanya digunakan ketika sedang dikelompokkan menjadi kinestik,


berinteraksi

dalam

perasaan gerakan mata, sentuhan, diam,

senang, atau baik baik saja. postur

tubuh,

kedekatan

dan

Sedangkan nada bicara tinggi, ruang, artifak dan visualisasi,


dan

penuh

emosi

biasanya warna, waktu, bunyi, dan bau.

digunakan saat berinteraksi ketika


seseorang

itu

dalam

kondisi

marah, atau emosi.


III.

Contoh Komunikasi Verbal dan Nonverbal


Contoh komunikasi verbal adalah orang tua yang berbicara dengan
anaknya

menggunakan

bahasa

daerahnya.

Contoh

lain

yaitu

memberikan umpan balik yang relevan kepada lawan bicara, serta


menghargai pendapat orang lain. Sedangkan contoh komunikasi
nonverbal adalah isyarat mengangkat jari dengan bentuk v atau peace,
mengilustrasikan

bentuk

benda

dengan

gerakan

tangan,

mengekspreikan raut wajah seperti tersenyum, memeluk anak ketika


sedang bermain, cemberut, marah, sedih, bosan dan lain lain,
menggelengkan kepala tanda kita tidak setuju, menggebrak meja tanda
tidak setuju, lirikan mata, jabatan tangan, menepuk punggung sahabat,
diam tanda marah, Yulista (2012:69) ; Sari (2010:40) ; Cangara
(2007:105).

IV.

Hambatan Komunikasi Verbal dan Nonverbal


Hambatan dari komunikasi verbal adalah terbatasnya pengetahuan
kita tentang bahasa, baik karena kita tidak mengetahui bahasa orang
yang kita ajak berinteraksi ataupun kita kurang memahami apa yang
2

sebenarnya disampaikan oleh orang tersebut sehingga kita mau tidak


mau harus memperkaya wawasan kita tentang berbagai macam bahasa,
Cangara (2007:101). Sedangkan hambatan dari komunikasi nonverbal
adalah ketika seseorang sedang emosi ketika melakukan dialog, ia
akan menunjukkan kode - kode nonverbal yang akan membuat lawan
bicaranya

merasa

tersakiti

hatinya

atau

bahkan

membalas

perlakuannya, maka dari itu kita harus pandai pandai menjaga emosi,
perilaku, dan ucapan kita.

DAFTAR PUSTAKA

Cangara, H., 2007, Pengantar Ilmu Komunikasi, edisi revisi, PT Raja Grafindo
Persada: Jakarta. h. 97-104

Sari, A., 2010, Pengaruh Komunikasi Keluarga dalam Fungsi Sosialisasi Keluarga
terhadap Perkembangan Anak, Jurnal Komunikasi Pembangunan, 8
(2): 37-45.

Yulista, Y., 2012, Model Word-of-Mouth dalam Pemasaran Perguruan Tinggi,


Journal Communication Spectrum, 2 (1): 63-83.

Anda mungkin juga menyukai