Anda di halaman 1dari 7

GENETIKA KANKER

Oleh :
Retno Dwi Wulandari
Dosen Genetika medik
Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Jln. Dukuh Kupang XXV/54 Surabaya 60225 ;
Telp/Fax (031) 5670495
Email : unit_gen_uwks@telkom.net

ABSTRACT
Cancer is characterized by uncontrolled cellular proliferation and capable of invading other biological tissues, either direct growth in
surrounding tissues (invading) or cells migration to more distant sites (metastasizing). Cancers develop due to alterations (mutations) in
genes, but only a small percentage of cancers involve inherited mutations that are passed from generation to generation. Genes involved in
development of cancer are oncogenes, tumor suppressor genes and DNA repair genes. Some certain cancers are caused by chromosome
mutation, i.e deletion, translocation or gene amplification.

Key word : cancer, oncogene, tumor suppressor gene, DNA repair gene
ABSTRAK
Kanker ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan mampu menyerang jaringan biologis lainnya, baik
dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh
(metastasis). Kanker disebabkan adanya perubahan (mutasi) pada gen-gen, tetapi hanya sebagian kecil mutasi yang
diwarisi dari generasi ke generasi. Gen-gen yang terlibat dalam perkembangan kanker adalah onkogen, gen-gen
supresor tumor (tumor suppressor genes) dan gen-gen untuk perbaikan kerusakan DNA (DNA repair genes). Beberapa jenis
kanker tertentu diakibatkan oleh mutasi kromosom, seperti delesi dan translokasi atau disebabkan oleh penggandaan
gen (gene amplification).
Kata kunci : kanker, onkogen, gen-gen supresor tumor, gen-gen untuk perbaikan kerusakan DNA
PENDAHULUAN
Kanker adalah salah satu penyakit yang umum
ditemukan dan mengakibatkan kematian pada
penderitanya bila tidak diterapi. Diagnosa dan
perawatan dini sangat penting, demikian pula
identifikasi penderita yang memiliki resiko tinggi untuk
terkena kanker (neoplasma) sebelum perkembangan
kanker itu sendiri.(Nussbaum, McInnes, Willard, 2001)
Statistik menunjukkan beberapa bentuk kanker
dapat diderita oleh lebih dari sepertiga populasi dan
merupakan penyebab lebih dari 20% kematian. Di
negara-negara maju, lebih dari 10% total biaya
perawatan medis digunakan untuk perawatan kanker
atau penyakit keganasan. (Nussbaum, McInnes,
Willard, 2001). WHO melaporkan dari sejumlah 11
juta kematian tiap tahun pada negara-negara industri,
2,3 juta di antaranya disebabkan oleh kanker (Vile,
R.G.,1992). Pola penyakit di Negara-negara maju
diwarnai oleh penyakit jantung dan pembuluh darah
diikuti oleh penyakit-penyakit kanker/keganasan dan
pada urutan ke tiga adalah kelainan-kelainan bawaan
(kelainan kongenital dan kelainan herediter). Di
Indonesia, penderita kanker
mencapai 6% dari
populasi dan kematian akibat penyakit keganasan ini
menempati urutan kedua setelah kematian akibat
infeksi.(Indonesian Nutrition Network )

APAKAH KANKER ITU ?


Kanker bukan kelainan tunggal, tetapi merupakan
suatu istilah untuk menggambarkan bentuk yang lebih
ganas dari neoplasia, yaitu suatu proses penyakit yang
memiliki karakterisasi proliferasi (pembelahan) yang
tak terkontrol yang menyebabkan terbentuknya suatu
massa atau tumor. Suatu neoplasia akan berubah
menjadi kanker apabila bersifat maligna/ganas, artinya
pertumbuhannya tidak lagi terkendali dan tumor
tumbuh langsung di jaringan didekatnya (invasi),
menyebar (metasatase) ke tempat yang lebih jauh, atau
keduanya. (tumor yang tidak bermetastase tidak dapat
disebut kanker, tetapi disebut tumor jinak) (Nussbaum,
McInnes, Willard, 2001).
Neoplasia sendiri adalah akumulasi abnormal
dari sel-sel yang terjadi karena ketidakseimbangan
antara pembelahan sel dan atrisi sel. Sel-sel membelah
pada saat mitosis dan atrisi merupakan kematian sel
yang terprogram melalui proses normal yang disebut
apoptosis. (Nussbaum, McInnes, Willard, 2001)
Kanker berkembang apabila gen-gen pada sel
normal mengalami mutasi. Mutasi pada DNA dapat
terjadi karena berbagai sebab. Diperkirakan sebanyak
80% penyebab kanker adalah faktor lingkungan,
terutama paparan bahan kimiawi tertentu pada tempat

kerja, polusi lingkungan, merokok kretek, konsumsi


alkohol berlebihan, infeksi virus atau bakteri, radiasi
matahari dan radiasi ion, serta diet. (Hunt, III, Jay
D.Dr.)
Terdapat tiga jenis kanker
yaitu : (1).
Sarcoma, dimana tumor berasal dari jaringan
mesenkim, seperti tulang, otot atau jaringan ikat; (2).
Carcinoma, yang berasal dari jaringan epithel, seperti
sel-sel yang melapisi bagian dalam usus, atau bronchi
dan (3). Keganasan pada limfoid (kelenjar getah
bening) dan hematopoietic, seperti leukemia dan

limfoma yang menyebar melalui sumsum tulang,


sistem limfatik dan pembuluh darah tepi.(Nussbaum,
McInnes, Willard, 2001)
Manusia memiliki sekitar 25.000 gen pada tiaptiap selnya, tetapi pada umumnya mutasi pada satu gen
tidak akan berkembang menjadi kanker, kecuali apabila
mutasi terjadi pada gen-gen tertentu yang dapat
menimbulkan
kanker.
Gen-gen
tersebut
dikelompokkan menjadi tiga (3) kelompok, yaitu :
(Hunt, III, Jay D.Dr.)

1.

Onkogen

Onkogen adalah bentuk mutan dari protoonkogen


(disebut
juga
gen-gen
untuk
pertumbuhan/growth promoting genes). Pada umumnya
proto-onkogen mengkode protein seluler yang
merespon sinyal dari sel-sel lain dan membawanya ke
inti sel, untuk menstimulasi pertumbuhan. Dengan
kata lain proto-onkogen berfungsi dalam pertumbuhan
dan pembelahan sel-sel normal. (Hunt, III, Jay D.Dr.)
Apabila proto-onkogen mengalami mutasi
menjadi onkogen (berasal dari bahasa Yunani Oncos
yang berarti tumor) yang bersifat karsinogen, akibatnya
sel-sel mengalami multiplikasi (penggandaan) secara
berlebihan, karena gen-gen mutan ini tidak bereaksi
terhadap sinyal pengatur pada sel ( cellular regulatory
signals). (Rediscovering Biology)
Onkogen bersifat dominan, sehingga sel maligna
terdiri dari satu gen normal (proto-onkogen) dan satu
gen mutan (onkogen). (Rediscovering Biology)
Perubahan sinyal pada sel proto-onkogen
yang mengalami mutasi ini meliputi : produksi faktor
pertumbuhan (growth factor) secara berlebihan; makin
banyak sel-sel yang menerima sinyal replikasi ;
dan/atau pertumbuhan sel yang tak terkendali oleh
karena meningkatnya faktor-faktor transkripsi.
(Rediscovering Biology)
Aktivasi suatu proto-onkogen sehingga
mengeskpresikan potensi onkogen dapat melalui
beberapa cara : mutasi titik (point mutation) ;
penyusunan ulang kromosom (chromosome rearrangement)
; penggandaan kopi proto-onkogen normal dalam
suatu sel
(gene amplification) ; infeksi virus yang
mengakibatkan proto-onkogen dikendalikan oleh
promotor yang lebih aktif. (Rediscovering Biology)
Dikenal lebih dari 100 onkogen, dan tidak
diragukan lagi jumlahnya akan makin banyak di masa
yang akan datang. Onkogen dibagi menjadi 5
kelompok berbeda : (American Cancer Society)
Faktor-faktor
pertumbuhan
(Growth
factors) : onkogen ini menghasilkan faktor-faktor yang
merangsang pembelahan sel.
Reseptor faktor pertumbuhan (Growth
factor receptors) : secara normal akan menjadi "on"
atau "off" bagi growth factors. Apabila berada dalam
keadaan "on", akan merangsang sel untuk terus
tumbuh. Sebaliknya apabila berada dalam keadaan
Dahulu disebut sebagai anti-onkogen, (Strachan,
T.1992) merupakan gen-gen protektif yang secara
normal berfungsi mencegah atau menghambat
pertumbuhan dan pembelahan sel dengan cara
memonitor tingkat pembelahan sel, memperbaiki
kesalahan replikasi DNA, dan mengontrol kematian
sel; jadi berfungsi untuk mencegah perkembangan
suatu neoplasia. Gen-gen supresor tumor yang
mengalami mutasi menyebabkan sel-sel mengabaikan
satu atau lebih komponen pada jaringan sinyal
penghambat, sehingga pertumbuhan sel-sel menjadi
tidak terkendali dan timbullah kanker. Produk gen-

off, maka sel tidak tumbuh. Mutasi-mutasi tertentu


pada gen-gen yang menghasilkan reseptor ini
menyebabkan reseptor-reseptor selalu dalam keadaan
on. Atau dapat juga terjadi penggandaan
(amplifikasi) gen-gen penghasil reseptor. Artinya, gen
tidak hanya menghasilkan dua kopi, tetapi lebih banyak
lagi, sehingga menyebabkan banyak molekul reseptor
yang dihasilkan. Akibatnya, sel menjadi sangat sensitif
terhadap sinyal pertumbuhan. Contoh reseptor faktor
pertumbuhan adalah erb B dan erb B-2 (reseptor
faktor pertumbuhan epidermis/epidermal growth
factor receptor - terlibat pada glioblastoma, kanker
otak dan kanker payudara.) dan HER2/neu.
Amplifikasi gen HER2/neu yang abnormal terlihat
pada sepertiga pasien kanker payudara.
Sinyal transduser (Signal transducers) :
merupakan petanda jalur antara reseptor faktor
pertumbuhan (growth factor receptor) dan inti sel dimana
sinyal diterima. Petanda-petanda inipun seperti juga
growth factor receptors, dapat berada dalam keadaan on
atau off. Pada sel-sel kanker, sinyal transduser
berada dalam keadaan on. Contoh sinyal transduser
adalah abl dan ras. Ki-ras mengkode suatu protein
yang mengirimkan sinyal stimulator yang terlibat dalam
kanker paru-paru, ovarium, usus besar dan pankreas
sedangkan N-ras terlibat pada leukemia
Faktor-faktor transkripsi (Transcription
factors) : adalah molekul terakhir pada jalur perintah
pada sel untuk membelah. Molekul-molekul ini bekerja
pada DNA dan mengontrol gen-gen mana yang aktif
untuk mengadakan transkripsi maupun translasi.
Contohnya myc. Myc bersifat aktif secara berlebihan
dan menstimulasi sel untuk membelah pada kanker
paru, leukemia, lymphoma dan beberapa jenis kanker
lainnya.
Regulator kematian sel yang terprogram
(Programmed cell death regulators) : Apabila gengen ini menjadi sangat aktif, mereka akan mencegah sel
untuk ber-apoptosis. Akibatnya terjadi pertumbuhan
sel-sel abnormal yang kemudian menjadi sel-sel kanker.
Contohnya adalah bcl-2 yang aktif pada sel-sel
lymphoma.
2.

Gen-gen

supresor

Suppressor Genes)

tumor

(Tumor

gen supresor tumor akan berfungsi pada semua bagian


sel : membran, sitoplasma, dan inti sel. (Haber, D. A.
M.D., PH.D)
Gen-gen supresor tumor cenderung bersifat
resesif, dimana kedua alel normal harus bermutasi
sebelum pertumbuhan ke arah kanker dimulai. Suatu
neoplasia merupakan akibat dari hilangnya fungsi gen.
Inaktifasi atau hilangnya gen supresor tumor dapat
dijumpai di seluruh sel-sel tubuh termasuk pada sel-sel
germinal atau mungkin hanya diketemukan pada
sekelompok
sel-sel
somatik
saja.
(Cancer
Genetics.htm)

Gen supresor tumor yang pertama kali


diidentifikasi adalah gen RB1, dimana gen ini terlibat
pada tumor mata pada anak-anak, retinoblastoma.
(Haber, D. A. M.D., PH.D ). Hampir 30 gen-gen
supresor tumor telah diidentifikasi, termasuk
didalamnya BRCA1, BRCA2, dan p53. Tetapi ternyata
hampir 50% dari seluruh kanker terjadi karena tidak
adanya gen p53 atau terdapat kerusakan pada gen
p53.(PLWC) p53 adalah suatu faktor transkripsi yang
menyebabkan sel ber-apoptosis dan memiliki peran
penting dalam menjaga integritas genom sehingga
sebutan populernya adalah penjaga genom. Secara
normal, p53 berekspresi dalam kadar rendah pada
semua sel. Radiasi ion dapat mengganggu kestabilan
dan aktivasi protein p53. (Haber, D. A. M.D., PH.D )
Perbedaan antara onkogen dan gen-gen
supresor tumor adalah : onkogen dihasilkan dari
aktivasi (turning on) proto-onkogen, tetapi gen-gen
supresor tumor akan menyebabkan kanker apabila
gen-gen tersebut mengalami inaktifasi (turned off).
Perbedaan penting lainnya adalah onkogen
berkembang dari proto-onkogen yang mengalami
mutasi selama kehidupan seseorang (acquired
mutation), sedang abnormalitas pada gen supresor
tumor mungkin karena mewarisi atau didapat.
(American Cancer Society )
3. Gen-gen untuk perbaikan kerusakan DNA
(DNA repair genes)
Di luar ke dua macam gen tersebut di atas,
kelompok gen ke tiga : adalah : gen-gen untuk
perbaikan kerusakan DNA, baik yang disebabkan
mutagen yang terdapat pada lingkungan atau karena
kesalahan replikasi. Gen-gen ini memberi jaminan dan
mempertahankan agar informasi genetik pada tiap kopi
pita DNA selama pembelahan sel pada siklus sel sama
atau identik dengan induknya. Mutasi pada gen-gen ini
akan menyebabkan peningkatan frekuensi mutasimutasi
lain
yang
berbeda.
(www.uvm.edu/~biology/Classes/295B/pdf/18_
Cancer.pdf)
Sistem perbaikan DNA penting untuk
mempertahankan
integritas
genom,
sehingga
ketidakteraturan (disregulation) gen-gen perbaikan DNA
akan menyebabkan pengaruh buruk pada kesehatan,
termasuk peningkatan prevalensi cacat lahir,
memperbesar resiko kanker dan mempercepat proses
penuaan. Saat ini telah diidentifikasi sebanyak 125 gen
untuk perbaikan DNA, demikian pula telah diketahui
urutan cDNAnya. Gen-gen ini berfungsi untuk
mengenali dan membuang DNA yang rusak, serta
proteksi terhadap kesalahan yang terjadi selama
replikasi DNA atau perbaikan DNA.( Glickman
Ronen A)
Perbaikan kerusakan DNA dan kanker
Mutasi pada gen-gen perbaikan DNA yang
diwarisi akan meningkatkan resiko untuk terkena
kanker. Contohnya,
Hereditary nonpoliposis
colorectal cancer (HNPCC) memiliki kaitan erat
dengan mutasi spesifik pada jalur perbaikan kerusakan

DNA. Prosedur terapi kanker, seperti kemoterapi dan


radioterapi bekerja dengan memperbesar kapasitas sel
dalam perbaikan kerusakan DNA, dengan akibat
kematian sel. Sel-sel yang mati terutama adalah sel-sel
yang paling cepat pembelahannya, seperti pada
kebanyakan jenis sel kanker. Sebagai efek sampingnya,
sel-sel di luar sel kanker, yang juga cepat membelah
seperti stem cells pada sum-sum tulang juga terkena
pengaruhnya, sehingga pengobatan kanker modern
berusaha untuk melokalisasi kerusakan DNA hanya
pada sel-sel dan jaringan yang terkena kanker saja.
(Wikipedia)
Sitogenetika Kanker
Perubahan sitogenetik merupakan pertanda
kanker, terutama kanker pada tahap lanjut yang lebih
ganas atau pada tahap invasif pada perkembangan
kanker. Perubahan sitogenetik ini menunjukkan adanya
elemen penting pada perkembangan kanker yang
mencakup defek pada gen-gen yang terlibat dalam
menjaga kestabilan dan integritas kromosom dan
menjamin pembelahan pada mitosis terjadi secara
akurat. (Nussbaum, McInnes, Willard, 2001)
Beberapa jenis kanker tertentu dihubungkan
dengan mutasi kromosom, seperti delesi, inversi, dan
translokasi. Delesi atau hilangnya segmen kromosom
mengakibatkan hilangnya gen-gen penghambat tumor
(tumor suppressor genes) yang mengontrol siklus sel.
Inversi (pembalikan segmen kromosom 180 derajat)
maupun translokasi (transfer/pertukaran materi
genetik dari satu kromosom ke kromosom lain)mengganggu
gen-gen
penghambat
tumor,
menyebabkan gen-gen penyebab kanker menempati
lokasi baru dan diaktifkan oleh sekuen regulator yang
berbeda. Sebagai contoh, 90% pasien chronic
myelogenous leukemia (CML) menunjukkan adanya
translokasi lengan panjang kromosom 22 ke ujung
lengan panjang kromosom 9 (disebut Philadelphia
chromosome), sehingga sebagian c-ABL pada
kromosom 9 mengadakan fusi dengan gen BCR dari
kromosom 22. Akibatnya protein yang dihasilkan
menjadi jauh lebih aktif dan menstimulasi sel-sel untuk
membelah.
(https:/.../ilios/summarysession.
asp?NoHeader=False&edutaskid=29749&Object=Ses
sions - )
Pada awalnya, penelitian sitogenetik pada
perkembangan tumor terutama dilakukan pada
leukemia, karena sel-sel tumornya mudah dikultur dan
diketahui karyotipnya dengan menggunakan metode
standard. Metoda lain yang digunakan oleh para ahli
sitogenetika kanker untuk mengetahui adanya mutasi
genom atau kromosom pada jaringan tumor tanpa
harus melakukan karyotyping adalah Comparative
Genome Hybridization (CGH). Atau Spectral
karyotyping yang dapat mengetahui adanya
abnormalitas lebih baik dibanding karyotyping /
identifikasi kromosom dengan teknik banding.
Meskipun semua kanker menunjukkan adanya
abnormalitas, tetapi pada beberapa sampel tumor,
tidak selalu ditemukan abnormalitas ini. Beberapa
perubahan hanya ditemukan pada kanker metastase

tetapi tidak ditemukan pada tumor primernya.


(Nussbaum, McInnes, Willard, 2001)
Penggandaan gen (Gene amplification)
Selain translokasi atau kelainan struktur
kromosom yang lain, kelainan sitogenetik yang terlihat
pada kanker adalah gene amplification, suatu fenomena
dimana terdapat beberapa kopi tambahan segmen
genom pada suatu sel. Gene amplification umum
ditemukan
pada
banyak
kanker,
termasuk
neuroblastoma, squamous cell carcinoma pada kepala
dan leher, kanker colorectal dan malignant
glioblastoma pada otak. Penggandaan segmen DNA
ini dapat dideteksi melalui comparative genome
hybridization (CGH) atau melalui analisa kromosom
rutin yang terlihat sebagai double minutes (kromosom
tambahan/accessory yang sangat kecil) dan homogenously
staining region, suatu pita/band yang tidak ada pada
kromosom normal dan mengandung banyak kopi-kopi
tambahan segmen tertentu DNA. Bagaimana dan
mengapa dapat terbentuk double minutes dan homogenously
staining region masih belum jelas, tetapi regio-regio yang
mengalami penggandaan diketahui mengandung kopikopi tambahan proto-onkogen, seperti gen-gen yang
mengkode Myc dan Ras yang merangsang
pertumbuhan sel dan menghambat apoptosis, atau
keduanya.( (Nussbaum, McInnes, Willard, 2001)
Kanker adalah kelainan genetik, bukan penyakit
herediter/keturunan. Penyakit herediter diwariskan
dari orang tua ke anak-anaknya melalui pewarisan gengen mutan. Meskipun kanker disebabkan oleh karena
adanya perubahan atau mutasi pada gen-gen, tetapi
hanya sebagian kecil kanker disebabkan oleh mutasi
yang diwarisi dari generasi ke generasi. Umumnya
mutasi pada kanker adalah mutasi yang didapat
(acquired), artinya mutasi tersebut terjadi selama
kehidupan seseorang, berawal dari satu sel tubuh dan
hanya ditemukan pada jaringan yang terkena kanker
(misalnya, sel-sel kanker usus besar/colon), dan tidak
diwariskan ke keturunannya. (American Cancer
Society)
Pada
beberapa
kasus
langka
seperti
retinoblastoma, kanker diwariskan, tetapi hal ini adalah
suatu perkecualian. Pada umumnya kanker tidak secara
jelas diwariskan walaupun untuk kanker-kanker
tertentu seperti kanker payudara, kerentanannyalah
yang diwariskan. Akan tetapi, semua kanker bersifat
genetik, artinya kanker disebabkan adanya perubahan
fungsi satu atau lebih gen-gen.(Hunt, III, Jay D.Dr.)
Proyek pemetaan genom manusia (Human
Genom Project) yang dimulai tahun 1990 bertujuan
untuk memetakan lokasi seluruh gen-gen pada
kromosom dari sel. Pencapaian monumental ini
memberikan kepada ilmuwan-ilmuwan bangunan dasar
untuk menentukan bagaimana terjadinya suatu
penyakit seperti kanker, bagaimana pengobatannya dan
pada
akhirnya
dapat
diketahui
cara-cara
pencegahannya.
(http://www.stjosephsatlanta.org/HealthLibrary
/ content.aspx?pageid=P07243)

DAFTAR PUSTAKA :
American Cancer Society. Oncogenes and
Tumor Suppressor Genes. dalam
http://www.cancer.org/
docroot/ipg.asp?sitename=National+
Cancer+Institute&url=http://www.ca
ncer.gov
Anonymous. Description of Genetics.dalam
http://www.stjosephsatlanta.org/HealthLibrary
/content.aspx?pageid =P07243
Anonymous. Cytogenetics. dalam
https:/.../ilios/summarysession.asp?
NoHeader=False&edutaskid=29749&
Object=Sessions
Anonymous. Genetics of Cancer
Chapter
18.dalam
www.uvm.edu/~biology/Classes/295
B/pdf/ 18Cancer.pdf
Anonymous. Lecture #24 & Lecture
#25.Tuesday December 11 and Thursday
December 13 Genetics of Cancer (Ch.
28).
dalam
http://www.cancerbackup.org.uk/Aboutc
ancer/Genetics/Cancergenetics
Dharma Wanita Persatuan. Seputar Kanker
Leher
Rahim.dalam
http://www.dwp.or.id/dwp1.php?kas
= 12&noid=617
Glickman Ronen A. Human DNA repair genes.
Environ Mol Mutagen. 2001;37(3):241-83.
dalam http:// www.ncbi.nlm.nih.gov/ .
Haber Daniel A., M.D., PH.D. Molecular
Genetics of Cancer: Tumor Suppressor
Genes. dalam.
http://www.
medscape.com/viewarticle/534488?rss
Hunt, III, Jay D. Ph.D. An Introduction to
Cancer. dalam http://www.medschool.
lsuhsc.edu/genetics_center/louisiana
/article_cancer.htm
Indonesian Nutrition Network. Penderita
Kanker Terus Meningkat, Indonesia
Kekurangan Dokter Bedah Onkologi.
dalam www.gizi.net. 29 Maret 2005
Nussbaum, R.L., McInnes, R.R., Willard, H.F.,
2001, Thompson and Thompson

Genetics in Medicine 6th ed., WB


Saunders Company, Philadelphia
People Living With Cancer. The Genetics of
Cancer.
dalam
http://www.plwc.org/PLWC/
Learning+About+Cancer/Genetics/T
he+Genetics+of+Cancer
Rediscovering Biology Online textbook : unit
8 Cell Biology & cancer. dalam
http://www.learner.org/
channel/courses/biology/textbook/c
ancer/index.html
Strachan, T.1992. The Human Genome.BIOS
Scientific Publishers Limited
Vile, R.G. 1992. Introduction to the Molecular
Genetics of Cancer.John Wiley &
Sons.Chichester New York.
Wikipedia. DNA repair . dalam
http://en.wikipedia.org/wiki/. last
modified 12:44, 5 August 2007

Anda mungkin juga menyukai