Makalah Islam Sains
Makalah Islam Sains
Disusun Oleh:
Ike Fitriastuti 07670010
Irfa Yanti
07670035
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT berkat karunia dan rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah tentang Dibalik Luluhan Perak
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terdapat beberapa logam yang bernilai ekonomi tinggi seperti emas, perak,
perunggu dan lain-lain. Perak adalah salah satu logam yang dapat dijadikan lahan bisnis
yang menggiurkan, misalnya dijadikan perhiasan, alat-alat dapur, ornament hiasan rumah,
kaligrafi, uang logam, aksesoris dan lain-lain. Perak diperoleh dengan cara
mengeksplorasi di dalam perut bumi bersama-sama dengan emas, timah dan logam
lainnya.
Perak yang berasal dari Perak yang berasal dari kata Anglo-Saxon, Seolfor siolfur,
argentum yang merupakan bahasa Latin telah dikenal sejak jaman purba kala. Unsur ini
disebut dalam Alkitab. Beberapa tempat buangan mineral di Asia Minor dan di pulaupulau di Laut Aegean mengindikasikan bahwa manusia telah belajar memisahkan perak
dari timah sejak 3000 SM .
Dalam al-quran terdapat beberapa ayat yang merupakan hadlarah al-nash
menyebutkan tentang perak dan kegunaannya, serta sifatnya. Salah satunya yaitu dalam
surat al-maarij ayat 8 yang menceritakan keadaan ketika hari kiamat itu tiba dengan
penggambaran seperti luluhan perak. Sedangkan dalam ilmu pengetahuan (sains dan
teknologi) khususnya dalam bidang kimia yang merupakan hadlarah al-ilm, perak
merupakan suatu unsur kimia atau suatu logam transisi lunak. Oleh karena itu penulis
menjadi tertarik untuk mencoba menerjemahkan kedua hadlarah tersebut dalam konteks
indonesia melalui hadlarah al-falsafah, sehingga mampu menghasilkan kultur ilmiah baru
yang genuine.
Sekarang ini perak menjadi suatu trend dalam assecories. Di jogja saja bisa kita
ketahui, jika kita sempat berkeliling di daerah Kota Gede di sana banyak toko ataupun
jalan yang diberi nama silver. Sehingga dikenal dengan sebutan kota perak. Selain itu
perak hanya dikenal sebagai suatu logam berdasarkan informasi dari ilmu kimia saja.
Idealnya kita sebagai mahasiswi UIN Sunan Kalijaga fakultas sains dan teknologi
mengetahui dasar agama atau al-quran dari suatu pengetahuan yang diperolehnya. Oleh
karena itu, kami tertarik untuk mengkaji perak dalam perspektif islam dan Sains
Mengkaji pengetahuan tentang perak dalam prespektif al-quran dan sains teknologi.
Menentukan model kajian integrasi interkoneksi tenteng perak dalam menjelaskan
hari kiamat.
Menambah pengetahuan baru serta sebagai wahana untuk menerapkan ilmu yang
telah didapatkan di bangku kuliah, sehingga ilmu yang ada bermanfaat.
Sebagai bahan acuan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut dalam ruang lingkup
yang lebih luas dan mendalam.
D. Tinjauan Pustaka
Dengan keterbatasan penyusun makalah dalam mencari penelitian yang relevan
dengan tema makalah ini ternyata belum ada yang melakukan penelitian dengan tema ini.
BAB II
TINJAUAN AL-QURAN
BAB III
TINJAUAN SAINS DAN TEKNOLOGI
A. Aspek Ontologi
Perak adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ag
dan nomor atom 47. Perak yang berasal dari kata Anglo-Saxon, Seolfor siolfur, argentum
yang merupakan bahasa latin telah dikenal sejak jaman purba kala. Perak merupakan
logam transisi lunak, putih, mengkilap, perak memiliki konduktivitas listrik dan panas
tertinggi di seluruh logam dan terdapat di mineral dan dalam bentuk bebas. Beberapa
tempat buangan mineral di Asia Minor dan di pulau-pulau di Laut Aegean
mengindikasikan bahwa manusia telah belajar memisahkan perak dari timah sejak 3000
SM.(Vogel: 1979)
B. Aspek Epistemologi
Perak muncul secara alami dan dalam bijih-bijih argentite (Ag2S) dan horn silver
(AgCl). Bijih-bijih timah, timbal-timah, tembaga, emas dan perunggu-nikel merupakan
sumber-sumber penting untuk menambang perak. Di dunia belahan barat Meksiko,
Kanada, Peru dan Amerika Serikat merupakan negara-negara penghasil perak. Perak juga
dapat diambil dalam proses pemurnian tembaga secara elektrolisis. Perak yang dijual
secara komersil mengandung setidaknya 99.9% perak. Perak murni dengan kandungan
99.999% juga tersedia secara komersil.(www.chem-is-try.org/perak)
C. Aspek Aksiologi
BAB IV
PEMBAHASAN
Surat al-maarij ayat 8 dalam pandangan islam menyiratkan bahwa perak berasal dari
kata al muhli, mahlun yang artinya besi yang mendidih atau luluhan perak. Pada dasarnya, surat
al-maaarij berisi mengenai kejadian hari kiamat yang tentunya berhubungan pula dengan adzab
Allah SWT. Dalam ayat itu digambarkan keadaan langit bila kiamat datang, suatu penumpahan
yang dahsyat sekali. Misalnya jika waktu itu manusia menengadahkan wajahnya ke langit dia
akan melihat suatu penglihatan yang mengerikan, penglihatan yang sama sekali belum pernah
terjadi. Gambarkanlah bagaimana sebatang perak beku dibakar dan sangat panasnya dia meleleh,
mengalir. Meleleh langit itu karena susunannya sudah berubah sama sekali. Pernyataan ini
didukung dengan tafsir al-misbah tentang surat al-maarij ayat delapan yang menyatakan bahwa
siksa yang akan dialami oleh orang-orang kafir dan yang mereka cemoohkan itu sebagaimana
diuraikan oleh ayat-ayat yang lalu akan terjadi pada hari ketika langit yang sehari-hari terlihat
demikian kokoh menjadi seperti luluhan perak atau kotoran minyak.
Pandangan sains (ilmu kimia) terhadap perak yang merupakan unsur logam dalam kimia
dengan lambang Ag (argentum). Perak diperoleh di alam dan ada juga dari proses pemurnian
tembaga secara elektrolisis. Perak adalah logam yang putih, dapat ditempa dan liat. Perak dapat
melebur pada suhu 960,5C. Ia tak larut dalam asam klorida, asam sulfat encer (1M) atau asam
nitrat encer (2M). Perak membentuk ion monovalen dalam larutan yang tak berwarna. Perak
yang dikenal yaitu perak(II) tidak stabil, namun memegang peran penting dalam proses oksidasireduki yang dikatalisiskan oleh perak. Sifat dari logam peak yang telah berikatan dengan halida
(F, Cl, Br, I) peka terhadap cahaya. Ciri khas ini dipakai secara luas dalam bidang fotografi.
selain itu, masih banyak kegunaan yang dimiliki perak yang telah disebutkan di atas.
Kedua pandangan ini saling terkait dalam pembahasannya mengenai sifat perak. Di
mana, perak dalam ayat disebut dengan kata al muhli peluluhan perak. Sesuai dengan ilmu
sains bahwa perak dapat meluluh atau melebur pada suhu tertentu yaitu 960,5C.(Vogek: 1979)
Dapat kita ketahui bahwa perak melebur dengan panas yang sangat tinggi. Jadi terkait dengan
ilmu agama islam bahwa peluluhan itu menghasilkan luluhan perak yang memiliki panas yang
luar biasa, sehingga diibaratkan sebagai adzab Allah SWT pada hari kiamat.
BAB V
KESIMPULAN
Hasil pemaparan di atas yakni dari bidang sains teknologi dan islam(al-quran) pada surat
al-maarij ayat 8 yang artinya pada suatu hari ketika langit seperti luluhan perak dapat
disimpulkan bahwa kedua bidang tersebut yakni bidang sains teknologi dan islam (al-quran)
saling terkait dalam pembahasannya mengenai sifat perak. Di mana, perak dalam ayat disebut
dengan kata al muhli peluluhan perak. Sesuai dengan ilmu sains bahwa perak dapat meluluh
atau melebur pada suhu tertentu yaitu 960,5C. Dapat kita ketahui bahwa perak melebur dengan
panas yang sangat tinggi. Jadi terkait dengan ilmu agama islam bahwa peluluhan itu
menghasilkan luluhan perak yang memiliki panas yang luar biasa, sehingga diibaratkan sebagai
adzab Allah SWT pada hari kiamat.
Model kajian integrasi-interkoneksi pada pembahasan luluhan perak dalam prespektif
islam dan sain teknologi adalah model informatif dan klarifikatif. Model informatif yaitu suatu
disiplin ilmu memberikan informasi kepada disiplin ilmu yang lain. Dalam kajian tentang
luluhan perak ini, surat al-maarij ayat 8 memberikan informasi kepada ilmu sain teknologi
bahwa perak itu mempunyai sifat meluluh ketika dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi.
Model yang selanjutnya adalah model konfirmatif (klarifikatif) yaitu suatu disiplin ilmu
memberikan penegasan kepada disiplin ilmu yang lain. Informasi dalam surat al-maarij ayat 8
tentang luluhan perak dipertegas oleh ilmu sains teknologi bahwa perak akan melebur atau
meluluh pada suhu 960,5C.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Musthafa al-maraghi. 1989. Tafsir al-maraghi.Semarang: CV.Toha Putra.
Hasanain Muhammad Makhluf.1956. Kamus al-quran. Bandung: Gema risalah press bandung.
Idrus H.Alkaff.1993. Kamus pelik-pelik al-quran.Bandung: Pustaka.Prof.Dr.Syaikh Abdul
Malik. 1982.Tafsir al-azhar Hamka juz XXIX-XXX. Surabaya : Pustaka Islam.
UII..1991. Al-quran dan tafsirnya.Yogyakarta: PT.Dana Bhakti Wakaf.
Vogel. 1979. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta: PT.Kalman
Media Pusaka.
www.Chem-is-try.org/perak
http://www.tekmira.esdm.go.id/data/Perak/ulasan.asp?xdir=Perak&commId=27&comm=Perak