Anda di halaman 1dari 10

Serangan asma dapat terjadi kapan saja dan menimbulkan kekambuhan

pada asma. Untuk mencegah kekambuhan asma, dapat melakukan


berbagai cara seperti :
1. Menghindari rokok
Bagi mereka yang perokok aktif sebaiknya berhenti merokok. Jika di dalam
lingkungan rumah terdapat penderita asma, sebaiknya tidak merokok di dalam
rumah karena asap rokok akan menyebabkan kekambuhan asma jika penderita
asma menghirup asap rokok tersebut.
2. Mempersiapkan diri dari perubahan cuaca
Serangan asma pada beberapa orang dapat terjadi akibat perubahan cuaca dan
suhu udara. Ketika cuaca dingin, penderita asma akan lebh sering mengalami
kekambuhan akibat oksigen atau udara yang masuk ke dalam paru-paru tertahan
dan sulit untuk dikeluarkan kembali dan umumnya oksigen berlebih yang dihirup
duduk tertahan di rongga dada.
3. Menyiapkan obat-obatan
Serangan asma yang dapat terjadi kapan saja, di mana saja dan pada siapa saja.
Bagi penderita asma yang mengetahui dirinya sering mengalami kekambuhan
asma, sebaiknya mempersiapkan obat-obatan pelega nafas atau asma baik di
dalam tas, kotak obat maupun di dalam laci meja yang mudah dijangkau.
4. Mengendalikan emosi dan stress
Asma dapat kambuh ketika seseorang mengalami suatu tekanan emosi atau stress
yang menyebabkan ruang diafragma di rongga dada tertahan.
5. Menjaga kebersihna lingkungan
Penting untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan baik di rumah, kamar tidur
maupun tempat kerja. Paling tidak jagalah kebersihan di dekat sekitar lingkungan
Anda berada.

http://pencegahan-asma.blogspot.com/2013/07/mencegah-asma-kambuh.html

1. Kesulitan bernapas yang disebabkan sesak napas atau napas yang sering terengah-engah.
Gejala ini menjadi penanda asma yang paling umum.
2. Sering batuk. Batuk bisa menjadi tanda adanya sesuatu yang salah pada paru-paru atau saluran
pernapasan.
3. Mengi
4. Dada terasa sesak. Kondisi ini menunjukkan bahwa paru-paru berada di bawah tekanan dan
sebagai akibatnya timbul rasa sakit konstan yang terjadi di daerah tersebut.
5. Perasaan lelah dan lesu. Kedua hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat cukup oksigen yang
didistribusikan ke tubuh oleh paru-paru.
6. Cepat lelah ketika melakukan aktivitas fisik seperti olahraga.
7. Susah tidur. Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh terasa lesu keesokan harinya.
8. Lebih sensitif terhadap alergi.
9. Pembacaan rendah bila diperiksa menggunakan peak flow meter. Peak flow meter adalah alat
yang digunakan untuk mengukur fungsi paru-paru dan untuk menentukan apakah paru-paru
bekerja di tingkat normal dalam memanfaatkan oksigen.
10. Ketidakmampuan untuk terlibat dalam aktivitas fisik yang panjang tanpa mengalami masalah
pernapasan.

Sekilas Tentang Penyakit Asma


Oleh: dr. M Faiq Sulaifi
Penyakit asma atau mengi atau bengek memiliki nama ilmiah Asthma Bronchiale.
Definisi asthma bronchiale harus mencakup 3 komponen yaitu:
1. Inflamasi (peradangan) kronis pada jalan nafas
2. Kepekaan yang tinggi pada saluran bronchial
3. Obstruksi (pembuntuan) jalan nafas yang bersifat reversibel

Dengan batasan atau definisi asthma di atas kita akan mudah memahami patofisiologi dan
menentukan diagnosa asthma.

Gambar: saluran napas bagian bawah


Inflamasi pada bronkus dan bronkiolus
Pada keadaan normal bronkus memiliki beberapa komponen:
1. Otot-otot polos bronkus yang bisa menyempitkan saluran napas (bronkokonstriksi) dan
melebarkannya (bronkodilatasi)
2. Sel-sel epitel yang bersilia pada permukaan bronkus. Silia bisa bergerak-gerak untuk
menyaring udara. Ketika ada banyak kotoran atau debu terjadilah reflex batuk.
3. Kelenjar bronchial yang dapat mengeluarkan mucus atau cairan.

Pada saat serangan asthma, terjadilah inflamasi (peradangan) pada bronkus dan bronkiolus.
Berikut patofisiologi inflamasi asthma:
1. Otot-otot bronkus menyempit (vasokonstriksi) sehingga pada auskultasi (pemeriksaan
dengan stetoskop) terdengar bunyi wheezing (yaitu ngik-ngik) serta ekspirasi memanjang
2. Terjadi pembengkakan (edema) mukosa bronkus sehingga penderita merasa sesak. Zatzat radang seperti histamin, leukotrien, serotonin banyak ditemukan di daerah edema
3. Kelenjar bronchial banyak mengeluarkan secret cairan mukosa sehingga lendir dan dahak
banyak dihasilkan oleh penderita asma
4. Banyaknya lendir menyulitkan pergerakan silia sehingga menyebabkan batuk

Gambar: patofisiologi terjadinya asthma


Meningkatnya Kepekaan pada Saluran Bronkial

Pada orang asthma saluran bronchial menjadi sangat sensitive terhadap berbagai iritan (bahan
pengiritasi) termasuk infeksi, udara dingin, udara panas, stres dan alergi baik makanan, debu,
bulu binatang maupun pollen (serbuk sari).

Berikut ini adalah daftar bahan-bahan yang dapat memicu serangan asthma:

Berikut ini adalah beberapa allergen yang memicu serangan asthma pada anak-anak:

Pembuntuan Jalan Nafas yang Reversibel


Sebagai konsekuensi klinis dari adanya inflamasi jalan nafas dan tingginya kepekaan jalan napas
terhadap berbagai pencetus maka akan timbul obstruksi bronkial yang reversibel.
Diagnosis Asthma Bronkiale

Diagnosis asthma ditegakkan berdasarkan histori (riwayat penyakit) dan pemeriksaan klinis.
Histori (Riwayat Penyakit)
Pada histori ditanyakan riwayat alergi pada pasien dan keluarganya. Kemudian ditanyakan (what,
who, where, when, dan how) apakah pernah ada serangan seperti ini? Serangan pada waktu sore
atau malam? Sehabis makan apa? Seberapa sering? Di mana biasanya serangan muncul? Di
rumah, di tempat kerja ataukah di ladang?
Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan fisik sangat penting untuk menegakkan diagnosis asthma. Pemeriksaan didasarkan
pada symptom dan sign. Symptom adalah gejala yang merupakan keluhan pasien seperti batuk,
sesak napas dan sebagainya. Sedangkan sign adalah tanda yaitu temuan dari pemeriksaan dokter
seperti wheezing, ekspirasi memanjang, napas cepat (> 20 kali/menit pada dewasa), prominensi
otot sternocleidomastoideus dan sebagainya.

Penatalaksanaan
Penatalaksanaan asthma dibagi 2 yaitu penanganan pada serangan asthma akut dan manajemen
penanganan asthma stabil.
Terapi Serangan Akut
Bronkodilator yaitu obat-obat yang menyebabkan relaksasi otot polos bronkus seperti golongan
agonis seperti salbutamol, terbutalin dan ipratropium bromide. Untuk yang terakhir ini
(ipratropium bromide) memiliki beberapa keunggulan selain sebagai bronkodilator ia dapat
menurunkan angka hospitaisasi pasien. Salbutamol dapat diberikan secara nebulizer (diuapkan)
yaitu 2,5-5 mg salbutamol dalam 2,5 ml normal salin. Bronkodilator selain agonis adalah
golongan teofilin seperti aminofilin dapat diberikan secara bolus intravena dengan pelan (jangan
kurang dari 10 menit) atau dalam drip infusan Dekstrosa 5%.

Kemudian terapi oksigenasi untuk membantu pernapasan. Penyebab kematian pada asthma
adalah gagal napas sekunder akibat hipoksia. Oksigenasi menggunakan slang masker agar
saturasi O2 bisa mencapai lebih dari 90%.
Kemudian terapi kortikosteroid sebagai anti-inflamasi. Bisa diberikan prednison per-oral atau
metilprednisolon dalam injeksi intravena. Dosis hendaknya diindividualisasi pada setiap pasien.
Dapat juga dicoba kortikosteroid inhalasi yaitu beclometasone dipropionate.
Dapat pula diberikan kromolin sebagai stabilisasi membran Mast-Cell, sebuah sel yang berperan
pada reaksi alergi.
Untuk keluhan batuk diberikan golongan mukolitik (pemecah lendir mukus) seperti bromheksin,
ambroksol dan asetil-sistein. Ini sangat bagus pada kasus obstruksi jalan nafas karena di antara
sebab kematian pasien asthma adalah adanya pembuntuan oleh mucous yang mengental pada
saluran bronkial.

Manajemen Penanganan Asthma yang Stabil


Ini melibatkan berbagai disiplin ilmu dan ahli: dokter sebagai klinisi, perawat spesialis asthma,
ahli fisioterapi, ahli farmasi, dietician untuk menentukan alergi makanan, badan penanggulangan
rokok dan dampaknya (kayaknya di Indonesia masih belum ada).

Edukasi Penderita
Pasien hendaknya diberitahukan bagaimana dirinya bisa menangani dan meminimalisasi
penyakitnya. Minimal diberitahu tentang:
1. Cara penggunaan obat inhalasi yang benar
2. Kepatuhan pada obat yang diresepkan
3. Menghindari faktor pencetus dan alergen
4. Kemampuannya menggunakan alat pengukur (peak flow meter) untuk memonitor
penyakitnya

Anda mungkin juga menyukai