Anda di halaman 1dari 3

I.

KALSIUM HIDROKSIDA

1. Pendahuluan
Semen kalsium hidroksida pada umumnya diproduksi dalam 2 pasta (base dan
catalyst) (Baum, dkk., 1997). Base paste terdiri dari calcium tungstate, tribasic calcium
phospate dan zinc oxide dalam glycol salicylate. Catalyst paste terdiri dari calcium
hydroxide, zinc oxide, dan zinc stearate dalam ethylene toluene sulfonamide. Kalsium
hidroksida dapat dihasilkan melalui reaksi kalsium oksida (CaO) dengan air.
Cao + H2O

(Ca(OH)2)

Kalsium hidroksida adalah suatu bahan yang bersifat basa kuat dengan pH 12-13.
Semen kalsium hidroksida digunakan untuk direct pulp capping dan indirect pulp
capping, selain itu dapat digunakan sebagai liner untuk melindungi pulpa (Anusavice,
2003).
2. Bahan dan alat praktikum
A. Bahan : base dan katalis kalsium hidroksida
B. Alat praktikum
-

paper pad, glass plate

stop watch

model dengan kavitas tertentu (potongan syringe insuline dengan


ketebalan 2 mm)

alat dasar

nampan / neirbekken

alat tumpat untuk Calcium Hidroksida (semen aplikator)

3. Prosedur kerja (manipulasi bahan)


-

lap putih untuk alas, masker, handscoon

siapkan paper pad

ambil base dan katalis dengan volume yang sama, kemudian letakkan
pasta diatas paper pad

siapkan stopwatch, campur base dan katalis sampai warna homogen


(kurang lebih selama 10 detik) saat pencampuran dimulai nyalakan stop
watch

masukkan campuran pasta kedalam kavitas (berikan alas glass plate


untuk kavitas yang berasal dari potongan syringe insuline )

ukur waktu setting (dimulai saat awal pencampuran s/d setting).


(Baum, dkk., 1997)

II. SEMEN SENG FOSFAT


1. Pendahuluan
Semen seng phospat adalah semen tertua di bidang Kedokteran gigi. Semen seng
fosfat terdiri atas bahan bubuk dan cairan; bubuk terdiri atas oksida seng 90 % dan
oksida magnesium 10%, dan cairannya adalah 33% air, asam fosfor, alumunium
fosfat, seng fosfat. Semen ini sering digunakan sebagai bahan lutting pada
penggunaan material restorative metal maupun metal-keramik, juga digunakan
sebagai basis sebelum tumpatan amalgam (Anusavice, 2003).
2. Bahan dan alat praktikum
a. Bahan
1. bubuk dan cairan semen seng fosfat
2. alkohol dan cotton pellet
b. Alat praktikum
- stop watch
- model dengan kavitas tertentu (potongan syringe insuline dengan
ketebalan 2 mm)
- glass plate dan dappen dish
- alat dasar
- nampan / neirbekken
- alat tumpat untuk seng fosfat

3. Prosedur kerja
a. Lap putih untuk alas, masker, handscoon
b. siapkan tiga sampai enam tetes cairan dan bubuk ke glass plate dengan
proporsi bubuk dibanding cairan (3 :1)
c. siapkan stopwatch, pencampuran bubuk dan cairan dilakukan sedikit demi
sedikit pada glass plate dingin (21C) saat pencampuran dimulai nyalakan
stop watch. Untuk memperoleh konsistensi yang diinginkan, adalah mengaduk
selama 15 detik setelah setiap kali menambahkan bubuk.
d. Penyelesaian pengadukan biasanya membutuhkan waktu 1,5 menit
e. Untuk pemkaian sebagai basis, konsistensi harus seperti campuran pasta
dempul (puttylike consistensy).
f. Setelah dilakukan pencampuran dan didapatkan konsistensi pasta seperti
dempul, masukkan adonan ke kavitas (berikan alas glass plate untuk kavitas
yang berasal dari potongan syringe insuline ) rapikan dengan kapas lembab
yang dibasahi dengan alcohol.
g. ukur waktu setting (dimulai saat awal pencampuran s/d setting).
(Baum, dkk., 1997)

Anda mungkin juga menyukai