Anda di halaman 1dari 18

TUGAS PLUMBING

Disusun Oleh :

HERNINDA TANJUNGSARI
(21080111130076)

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014

1. Jelaskan yang dimaksud dengan sistem pembuangan khusus dalam sistem plumbing air
pembuangan! Berikan contoh dan gambarnya!
Jawab :
Sistem pembuangan air umumnya dibagi dalam beberapa klasifikasi menurut jenis
air buangan, cara membuang air dan sifat-sifat lain dari lokasi dimana saluran itu akan
dipasang.
Klasifikasi menurut jenis air buangan:

Sistem pembuangan air kotor, yaitu sistem pembuangan dimana air kotor dari kloset,
peturasan dan lain-lain dalam gedung dikumpulkan dan dialirkan keluar.

Sistem pembuangan air bekas, yaitu sistem pembuangan untuk air bekas dalam gedung
yang dikumpulkan dan dialirkan ke luar.

Sistem pembuangan air hujan, yaitu sistem pembuangan khusus untuk air hujan dari
atap gedung dan tempat lainnya, yang dikumpulkan dan dialirkan ke luar.

Sistem air buangan khusus, hanya untuk air buangan khusus, ditinjau dari segi
kesehatan lingkungan, adalah sangat berbahaya apabila air buangan khusus dibuang
langsung ke riol umum. Karena itu perlu disediakan peralatan pengolahan yang tepat
pada sumbernya dan baru kemudian dimasukkan ke dalam riol umum.

Sistem pembuangan air dari dapur, khusus untuk air buangan yang berasal dari bak cuci
dapur; untuk air buangan dari dapur rumah makan yang terletak di ruang bawah tanah
sebuah gedung harus diperlakukan secara khusus, mencegah timbulnya pencemaran
akibat aliran balik dari saluran air kotor atau air bekas, sedangkan bila air buangannya
banyak mengandung lemak perlu dilengkapi dengan perangkap lemak.
Klasifikasi menurut cara pembuangan air:

Sistem pembuangan air campuran, yaitu sistem pembuangan di mana segala macam air
buangan dikumpulkan ke dalam satu saluran dan dialirkan ke luar gedung tanpa
memperhatikan jenis air buangan.

Sistem pembuangan air terpisah, yaitu sistem pembuangan di mana setiap jenis air
buangan dikumpulkan dan dialirkan ke luar gedung secara terpisah.

Sistem pembuangan tak langsung, yaitu sistem pembuangan di mana air buangan dari
beberapa lantai gedung bertingkat digabungkan dalam satu kelompok.
Klasifikasi menurut cara pengalirannya:

Sistem gravitasi yaitu air buangan mengalir dari tempat lebih tinggi secara gravitasi ke
saluran umum yang lebih rendah
Sistem bertekanan

2. Bagaimana cara pemeliharaan dalam perpipaan air bersih pada suatu bangungan
berlantai banyak? (misalnya : hotel, rumah sakit, dll)
Jawab :
1. Pengendalian Kualitas Air
a. Pemeriksaan kadar sisa klorin
Pemeriksaan kadar sisa klorin pada keran air dapat memberikan indikasi untuk
menyakinkan, apakah prosedur sterilisasi telah berjalan efektif. Juga dapat
memberikan indikasi adanya kemungkinan pencemaran akibat hubungan pintas.
b. Pemeriksaan kualitas air
Pemeriksaan kualitas air secara lengkap sebaiknya dilakukan dua kali dalam
setahun, dengan perincian dan prosedur yang diterapkan oleh Perusahaan air
Minum.
2 Pemeriksaan Tangki Persediaan Air
a. Pemeriksaan bagian dalam tangki
Dinding tangki sudah sewajarnya tidak mempunyai retakan apapun, apalagi
bagian yang bocor. Lingkungan sekeliling tangki juga harus bersih dan sehat, dan
dijaga jangan sampai kotoran apapun dapat masuk ke dalam tangki.
b. Pencemaran dalam tangki
Pada waktu dilakukan pemeriksaan berkala, tutup lubang tangki harus dibuka dan
dilihat apakah ada karat, kotoran ataupun benda asing lainnya yang menyalang
dalam air atau terapung, atau adanya endapan. Juga apakah kelihatan ada lapisan
minyak di permukaan air, sehingga atau bahkan adanya tumbuhan.
Pemeriksaan semacam ini lebih mudah dilakukan pada waktu tangki tidak penuh
dan sedang diisi, sehingga permukaan airnya sudah tenang. Pemeriksaan dinding
tangki sebaiknya dilakuka pada waktu tangki dibersihkan, dan dibuat foto
permukaan dalam dinding tangki sebagai arsip pemeriksaan.
c. Pemeriksaan kualitas air
Pada waktu memeriksa isi tangki seperti disebutkan di atas, sebaiknya diambil
pula contoh air dan dilakukan analisa kualitas air. Jenis analisanya bergantung
pada kualitas air dari sumbernya serta kelakuan dari sumber air tersebut
(misalnya pengaruh musim hujan)

Apabila air dalam tangki bersal dari instalasi pengolahan dalam lingkungan
gudung itu sendiri, maka instalasi pengolahan itupun perlu diperiksa secara
teratur.
d. Pemeriksaan ketinggian muka air
Ketinggian muka air dalam tangki biasanya dijaga, antara lain dengan
menggunakan katup-bola dengan pelampung, katup yang digerkkan secara
elektrik, elektroda penduga dan sebagainya.
Pemeriksaan perlu dilakukan terhadap khususnya bagian yang bergesekan,
terutama bagian-bagian yang harus saling menempel dengan rapat untuk
menghentikan aliran air. Adanya kotoran sedikit yang mengganjal permukaan
katup menyebabkan air mengalir terus ke dalam tangki dan akhirnya keluar
melalui pipa peluap. Jelas hal ini merupakan pemborosan air yang sangat
merugikan.
Komponen-komponen elektrik yang merupakan bagian dari sistem indikasi muka
air, seperti saklar dan relai, harus diperiksa secara periodik untuk menyakinkan
bahwa seluruh sistem selalu bekerja dengan baik.
3 Pemeriksaan Atas Pipa
a. Pemeriksaan terhadap kebocoran, karat, dsb
Pemeriksaan terhadap kemungkinan adanya kebocoran perlu dilakukan terhadap
kemungkinan adanya kebocoran perlu dilakukan secara berkala, untuk mencegah
timbulnya hal yang tidak diinginkan. Yang dimaksud dengan kebocoran disini
adalah adanya aliran air keluar dari dalam pipa maupun adanya aliran air, udara
ataupun zat apapun ke dalam pipa (akibat tekanan negatif dalam pipa).
Kebanyakan kebocoran terjadi pada bagian-bagian sambungan pipa dan/atau
perlengkapannya, atau lubang kecil akibat cacat bahan atau akibat kesalahan atau
kurang baiknya pemasangan pipa, akibat gempa atau turunnya tanah tempat pipa
tertanam. Penyebab lainnya karat, yang timbul karena lingkungannya yang korosif
atau karena lapisan penahan karat sudah terkelupas/rusak.
b. Pemeriksaan laju aliran dan tekanan air.
Perubahan laju aliran air dan/atau tekanan air antara lain dapat disebabkan oleh
penyumbatan

kotoran

atau

endapan

dalam

pipa,

oleh

kesalahan

dalam

mengoperasikan katup atau perlengkapan instalasi, tetapi dapat pula disebabkan oleh
kesalahan perencanaan.
c. Pemeriksaan atas penggantung / penumpu pipa
Penggantung atau penumpu pipa dipasang dengan maksud agar mampu menanggung
berat pipa, air di dalamnya pembungkusannya (kalau ada), serta agar getaran ataupun
tumbukan akibat aliran air tidak akan menimbulkan tegangan maupun kebisingan
yang pada akhirnya dapat merusak pipa, serta jarak antaranya. Penggantung atau
penumpu pipa horizontal dipasang juga untuk mencegah meledutnya bagian pipa di
antara dua penggantung atau penumpu tersebut perlu diperiksa untuk mengetahui
kalau ada dukungan yang sudah rusak, atau sekerup yang kendor sehingga pipa dapat
bergerak turun, dsb.
4 Pemeriksaan Atas Mesin-mesin
a. Pemeriksaan atas pompa penyediaan air
a.1 Pemeriksaan kondisi operasi pompa

Tekanan Pompa
Tekanan isap dan tekanan pompa perlu diperiksa setiap hari untuk mengetahui
apakah pompa bekerja normal.Perubahan tekanan, baik tekanan isap maupun
tekanan keluar, merupakan indikasi adanya kelainan dalam instalasi. Ini dapat
disebabkan oleh tersumbatnya pipa, atau masuknya udara dalam saluran
masuk pompa.

Arus listrik
Untuk pompa yang digerakkan oleh motor listrik, arus listrik yang digunakan
dapat pula dipakai sebagai salah satu indikasi adanya kelainan dalam operasi.

Tegangan listrik
Adalah wajar bahwa tegangan listrik yang tersedia harus sesuai dengan dituntut
oleh motor listrk penggerak pompa, walaupun biasanya boleh lebih atau kurang
sampai 5 atau 10 %. Pemeriksaan tegangan listrik secara teratur perlu untuk
mencegah motor terbakar akibat tegangan melewati batas-batas yang
diperbolehkan untuk motornya.

Tingkat kebisingan dan getaran

Pengamatan dan pemeriksaan perlu dilakukan pada waktu pompa bekerja,


apakah timbul suara bising atau getaran yang tidak wajar.
b. Pemeriksaan sekat dan kopling

Temperatur bantalan
Pemeriksaan temperatur bantalan dapat dilakukan dengan cara sederhana,
yaitu disentuh / dipegang dengan tangan. Kalau terasa tidak panas sehingga
tangan kita bisa tahan memegang bantalan tersebut terus-menerus, artinya
temperatur bantalan masih dalam batas aman.

Kebocoran sekat
Sekat (gland seal) mekanis tidak boleh ada kebocoran sama sekali. Tetapi
sekat dengan bahan paking yang ditekan dengan klem, justru harus
membocorkan air sedikit demi sedikit (menetes keluar dari sela-sela
pakingnya). Kalau paking ditekan terlalu kuat, akibat gesekan dengan poros
pompa, akan menjadi hangus.

Kopling
Kelonggaran permukaan kopling perlu diperiksa pada dua titik diagonal yang
sama, dan tidak boleh ada perbedaan ukuran lebih dari 0,1 mm. Kelonggaran
permukaan ini biasanya sekitar 2 sampai 4 mm. Karet kpling yang sudah aus
akan menimbulkan getaran dan kebisingan.

Poros dan bantalan


Kelonggaran antara poros dengan bantalan biasanya seperti dimuat Tabel 5.1.
Kalau telah aus dan kelonggaran ini bertambah, menimbulkan getaran dan
prstasi pompa akan berkurang. Apabila dicapai kelonggaran sampai tiga kali
lipat angka-angka yang dimuat dalam tabel tersebut, sebaiknya bantalannya
diganti dengan yang baru, dan kalau porosnya telah aus perlu pula daganti.
Tabel Kelonggaran antara poros dan mental bantalan

Diameter

> 10

> 18

> 30

> 50

> 80

poros

< 18

< 30

< 50

< 80

< 120

Kelonggaran

0.03-0.07

0.04-0.08

0.05-0.10

0.06-0.12

0.07-0.15

diametral
(mm)

Isolasi
Tahanan isolasi kumparan motor sebaiknya diperiksa sekurang-kurangnya
sekali sebulan. Pengukuran ini lebih-lebih perlu untuk motor yang dibenam
(submersible). Kalau pengukuran menunjukkan nilai 1 megaohm atau kurang,
isolasi perlu segera diperbaiki.

Motor
Bagian luar dan lubang-lubang ventilasi perlu diperiksa apakah terdapat
kotoran atau endapan debu yang akan menghalangi aliran udara. Setelah tutup
lubang pemeriksaan dibuka, perlu diamati adanya kontaminasi, kotoran, atau
serbuk bekas-bekas bagian yang bergesek (komutator, cicin, kotak, dsb).
Pelumas bantalan motor perlu pula diperiksa.

d. Pemeriksaan kebocoran dan karat

Rumah pompa
Kondisi karat dalam rumah pompa apabila mungkin diperiksa, dan langkahlangkah pencegahan perlu diambil secepatnya kalau ada gejala perkembangan
karat yang membahanyakan.

Impeler atau rotor pompa


Tingkat keausan impeler perlu diperiksa. Akibat ausnya impeler da/atau cincin
penutupnya (liner ring), maka prestasi pompa akan menurun. Sebagai
pedoman, kalau kelonggaran antara impeler dengan cincin penutupnya sudah
mencapai tiga kali angka yang dimuat dalam Tabel 5.2, sebaiknya diganti
cincin penutupnya atau impelernya.

Tabel Contoh ukuran rongga bebas antara rotor pompa dengan cincin luarnya, pompa
sentrifugal kecil (JIS B8313-1979)
Diameter
dari cincin

dalam < 50

> 50

> 63

> 80

> 100

> 125

> 160

(mm)
Rongga bebas

0,35

< 63

< 80

< 100

< 125

< 160

< 200

0,38

0,40

0,42

0,45

0,50

0,56

Diametral
Maksimum
(mm)

e. Pemeriksaan atas klorinator


Karena sifat dan kualitas sumber airnya, atau lokasi dan kondisi yang istimewa,
kadang-kadang untuk suatu gedung kondisi yang istimewa, kadang-kadang untuk
suatu gedung dipasang sebuah klorinator. Pemeriksaan harian ini untuk menjamin
bahwa kualitas klorinasi dalam instalasi plambing gedung tersebut memenuhi syarat.
Biasanya kalau gedung dilayani dari jaringan distribusi Perusahaan Air Minum kota
tidak perlu dilengkapi dengan klorinator tambahan.
5. Pengaturan Gambar dari Dokumen
Sekurang-kurangnya satu set gambar instalasi sesuai dengan yang dipasang (asbuilt
drawings) harus disimpan agar kalau diperlukan dapat ditentukan dengan lebih tepat,
misalnya, letak pipa yang perlu diperiksa tetapi berada di baliik suatu dinding.
Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan prosedur pemeliharaan mesin-mesin da
perlengkapan plambing harus pula disimpan untuk memudahkan kegiatan pemeriksaan
dan pemeliharaan.
6. Pembersih Tangki Persediaan Air
Hal-hal penting dalam penerangan
a. Ventilasi dan penerangan
Mengingat lingkungan dalam tangki tidak cukup udara segar, selama kegiatan
pembersihan

perlu diberikan

ventilasi khusus. Untuk penerangan perlu

diperhatikan adanya bahaya bagi para pekerja terkena tegangan listrik.


b. Pembersihan bagian dalam tangki dan pemeriksaan lapisan kedap air

Bagian terbesar dari pekerjaan pembersihan biasanya adalah membuang sedimen


yang mengendap di dasar tangki, dan kotoran lain yang menempel pada
dindingnya. Disamping itu bagian dinding yang tidak pernah kena air dan langitlangitnya juga perlu dibersihkan. Untuk tangki yang dibuat dari baja atau besi,
perhatian khusus perlu diberikan untuk memeriksa da membersihkan karat yang
timbul.
Setelah bersih, pemeriksaan yang teliti perlu dilakukan tehadap lapisan kedap air
(kalau ada), dan dilakukan perbaikan yang sesuai dengan kerusakannya. Semua
perlengkapan dan peralatan tangki, seperti lubang pipa peluap, katup pelampung,
elektroda penduga, saklar pelampung dsb, perlu sekaligus diperiksa dan diperbaiki.
Juga diperiksa saringan serangga pada lubang pipa ven atau jendela.
Terakhir pembersihan perlu dilakukan terhadap lingkungan luar tangki..
c. Pembersihan dan disinfeksi
Pencucian tangki dengan air dan disinfeksi masing-masing dilakukan dua kali
berturut-turut. Setiap selesai mencuci dengan tangki dengan air, sebelum melakukan
disinfeksi, air bekas cucian harus dibuang sama sekali dan semua bagian tangki
dikeringkan terakhir dengan kain lap yang bersih.
Untuk disinfeksi digunakan larutan sodium-hipoklorit yang mengandung klorin
efektif 50 sampai 100 ppm. Caranya dilakukan dengan menyemprotkan larutan
pada dinding, dasar tangki, langit-langit, dan semua bagian tangki, dengan mesin
penyemprot bertekanan tinggi.
d. Pemeriksaan kadar sisa klor dan kuantitas air
Setelah prosedur pembersihan dan disinfeksi tangki selesai, dan tangki telah diisi air
baku, dilakukan pemeriksaan kadar sisa klor dan kuantitas air yang keluar dari
keran. Sebagai pedoman dapat digunakan syarat berikut ini :
Kadar sisa klor bebas

: 0,2 ppm atau lebih

Kromatisitas

: 5 derajad atau kurang

Kekeruhan

: 2 derajad atau kurang

Rasa

: normal

Bau

: normal

3. Jenis pompa apa saja yang digunakan pada sistem penyediaan air bersih dan
pembuangan air kotor/air limbah? Terangkan untuk masing-masing jenis pompa dengan
gambarnya (beserta gambar penempatannya)! Bagaimana menentukan atau menghitung
daya yang digunakan untuk pompa tersebut?
Jawab :
1. Pompa transfer atau pompa pengisi
Pompa transfer sering disebut juga dengan istilah pompa pengisi atau pompa pemindah
atau pompa angkat. Fungsi pompa ini memindahkan air dari satu tempat ke tempat lain
secara otomatis ataupun dengan cara manual (On/Off).
Pompa bekerja secara otomatis dengan bantuan sensor elektroda ataupun dengan
pelampung, sensor ini akan bekerja dengan mendeteksi level air. Jika level air turun
(tangki kosong) pada level tertentu maka akan dideteksi oleh elektroda/pelampung
kemudian memberi perintah supaya pompa hidup, dan apabila level air naik (tangki
penuh) pada level tertentu maka akan dideteksi oleh elektroda/pelampung kemudian
memberi perintah supaya pompa mati.
Pompa bekerja secara manual berarti pompa akan bekerja tanpa sensor. Hidup dan mati
pompa berdasarkan tombol saklar on-off yang ditekan oleh orang (operator).
Pompa yang menggunakan listrik 3 phase maka harus dilengkapi panel kontrol untuk
mengkontrol kerja pompa tersebut, sedangkan pompa yang menggunakan listrik 1 phase
tidak harus menggunakan panel kontrol untuk mengkontrol kerja pompa.
a. Pompa transfer dari sumur dangkal ke ground tank/tower tank
Sumur dangkal mempunyai kedalaman kurang dari 8 meter (dari permukaan tanah ke
level air). Pompa sumur dangkal biasanya menggunakan pompa tipe centrifugal end
suction ukuran kecil.

Pompa transfer dari sumur dangkal (< 8 meter) ke ground/tower tank


b. Pompa transfer dari sumur sedang ke ground tank/ tower tank
Sumur dengan kedalaman sedang adalah sumur yang mempunyai kedalaman antara 8
meter s/d 20 meter (diukur dari permukaan tanah ke level air). Pompa yang
digunakan adalah tipe jet pump, disebut jet pump karena pada pompa ini ada alat
tambahan dipasang pada sisi hisap dinamakan ejector yang mempunyai fungsi untuk
menambah daya dorong. Pada sisi hisap pompa jet pump mempunyai dua jalur pipa,
satu jalur sebagai pipa hisap dan satu jalur lainnya sebagai pipa dorong yang
berfungsi mengalirkan sebagian air dari pompa, mengalir turun menuju ejector
kemudian kembali mendorong keatas melalui pipa hisap.

Pompa jet pump untuk transfer dari sumur sedang (8 - 20 meter) ke ground/tower tank

c. Pompa transfer dari sumur dalam ke ground tank/tower tank


Kategori sumur dalam yaitu sumur yang mempunyai kedalaman diatas 20 meter
(diukur dari permukaan tanah ke level air). Ada dua macam level air yang biasa
digunakan sebagai acuan yaitu dinamyc water level (level air yang selalu berubah)
dan static water level (level air yang tetap). Dinamyc water level (DWL) adalah level
air yang sudah stabil setelah dilakukan pumping test atau level air terdalam (dari
permukaan tanah) yang terjadi pada musim kemarau. Static water level (SWT) adalah
posisi level air terendah (dari permukaan tanah) sebelum dilakukan pumping test atau
level air terendah yang terjadi pada musim hujan. Pengukuran level air untuk sumur
dalam dapat dilakukan dengan menggunakan alat Water Level Meter. Untuk aplikasi
sumur dalam, pompa yang digunakan adalah tipe celup (submersible deep well) yang
mempunyai kemampuan tekanan atau pressure tinggi. Cara kerja pompa ini adalah
mendorong air dari bawah ke atas sehingga tidak memerlukan pipa hisap.

Pompa deep well untuk transfer dari sumur dalam( 20 meter) ke ground.
d. Pompa transfer dari ground tank ke tower tank
Aplikasi ini banyak dijumpai di gedung-gedung dan industri. Karena pada aplikasi ini
diperlukan debit air yang besar dan juga tekanan yang tinggi maka ada dua tipe yang
sesuai yaitu tipe end suction horisontal dan in-line vertical.
Untuk pompa tipe end suction horisontal sering digunakan untuk bangunan
gedung/pabrik yang mempunyai ruang pompa cukup luas. Sedangkan pompa tipe inline vertical sering digunakan untuk bangunan gedung/pabrik yang ruang pompa
relatif sempit.

Pompa transfer dari ground tank ke tower tank.


e. Pompa transfer pengisi boiler
Aplikasi pompa ini sebagai pengisi boiler dengan menggunakan air panas dengan
temperatur antara 40oC 100oC, sehingga pompa rentan terhadap kavitasi dan untuk
menghindari kavitasi posisi tangki air diletakan lebih tinggi dari pompa. Pada aplikasi
ini pompa yang digunakan adalah tipe in-line vertical multi stage karena pompa ini
mempunyai tekanan yang tinggi dan juga NPSH yang relative kecil jika dibandingkan
dengan tipe end suction.

Pompa transfer pengisi boiler


A.1.Pompa Transfer tipe centrifugal horisontal "END SUCTION"

A.2.Pompa transfer tipe "JET PUMP"

A.3.Pompa transfer tipe vertical "IN LINE"

A.4.Pompa transfer tipe Horisontal "SPLIT CASE"

A.5.Pompa transfer tipe Celup sumur dalam "DEEP WELL"

Data mengenai sistem pemompaan yang harus tersedia adalah sebagai berikut :
1. Kapasitas sistem
2. Head sistem yang didasarkan pada:

kondisi suction

kondisi discharge

3. Daya / energi yang tersedia

Kapasitas sistem

Dalam menentukan kapasitas pompa, perlu diketahui kondisi sistem pemompaan.


Pada sistem distribusi air minum, kapasitas yang harus dialirkan tergantung dari kebutuhan
air suatu daerah pelayanan (dalam hal ini adalah gedung perencanaan), dimana kebutuhan
air ini berfluktuasi tergantung dari pemakaiannya seperti yang telah dijelaskan dalam sub
bagian 2.4.1. Dalam merencanakan sistem pompa distribusi dan menentukan kapasitas
pompa distribusi, diperlukan data perkiraan kebutuhan air maksimum, kebutuhan air ratarata dan kebutuhan air minimum, sehingga diharapkan sistem dapat melayani kebutuhan
air daerah pelayanan (gedung perencanaan).
Head Sistem
Head menunjukkan energi atau kemampuan untuk usaha persatuan massa. Dalam
pompa, head adalah ukuran energi yang diberikan ke air pada kapasitas dan kecepatan
operasi tertentu, sehingga air dapat mengalir dari tempat yang rendah ke tempat yang
tinggi. Dalam sistem pompa ada beberapa macam head :

Head Statik

Head yang bekerja pada kedua permukaan zat cair

Head kecepatan

Head loss

Persamaan untuk head total pompa :


H = Hf + HS + HV + RH
di mana :
H = head total
HS = head statik pompa
HV=

v2
2g

Hf = head mayor + head minor


RH = head sisa tekan (residu head)
Persamaan head akibat gesekan :
hf

Q1,85
(0,2785 xD 2, 63 xC )1,85

dimana :
Hf = kehilangan tekanan akibat gesekan (m)
Q = debit air dalam pipa (m3/dt)
C = koefisien kekasaran pipa
D = diameter pipa (m)
L = Panjang jalur pipa (m)
Persamaan head akibat gesekan :
hf

= k (v2/2g)

di mana :
K = koefisien belokan
Daya dan Efisiensi Pompa

Data mengenai daya/energi yang tersedia diperlukan untuk menentukan motor yang
digunakan untuk menggerakkan pompa. Penggunaan motor yang tidak sesuai dengan daya
yang tersedia akan mempengaruhi operasi pompa dan umur dari pompa maupun motor itu
sendiri.
Energi yang secara efektif diterima zat cair dari pompa persatuan waktu disebut daya
air (Whp = Water Horse Power). 1 Whp = 746 watt.
Persamaannya adalah :
Whp

= 0,163.Q.H. atau P = Q.g.H.

di mana :
Whp

= Water horse power

= berat jenis zat cair (kg/m3)

= massa jenis

= total head pompa

= daya pompa (kWatt)

Sedangkan untuk efesiensi pompa adalah nilai (Whp/Bhp), dimana Bhp adalah daya
poros yaitu energi yang diperlukan utnuk menggerakkan pompa per satuan waktu (Bhp =
Brake horse power).

Anda mungkin juga menyukai