Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL DAMPING

Jika dalam kasus getaran yang diredam gesekan terus meningkat,


perpanjangan kedua kemungkinan menjadi relatif kecil. Akhirnya tidak lama
massa melewati posisi diam tetapi posisi diam ini hanya dilewati sesaat.
Contoh kasus ini terjadi pada redaman kritis (critical damped) yang terjadi
saat,

Bagaimanapun juga kita dapat menyatakan bahwa pada kasus ini


didapatkan dua solusi yang bertepatan. Yaitu
.(1)
Selanjutnya menggunakan persamaan berikut

.(2)
Karena fungsi eksponensial tetap tidak berubah di bawah diferensiasi dari
koefisien konstan , kita coba ansatz ` yaitu

Lakukan differential sehingga diperoleh

Substitusikan pada persamaan (2)

=0

Kemudian dibagi dengan

. Sehingga diperoleh

=0...(4)
Berdasarkan persamaan (3), kita dapat menentukan akar-akarnya yaitu
dengan menggunakan rumus abc yaitu :

Maka

(5)
Sehingga diperoleh akar-akarnya yaitu

Akar tersebut kita substitusi pada persamaan (1) menjadi

...(6)

Karena pada critical damped (redaman kritis)

,maka diperoleh

akar-akarnya sama, sehingga

Untuk mendapatkan solusi kedua, kita tidak mempertimbangkan batas kasus


tersebut. Namun, pada sesuatu getaran teredam yang lebih kuat yaitu:

Sehingga ,

Substitusikan pada persamaan (5), dan diperoleh

Selanjutnya dapat ditentukan deret taylornya menggunakan persamaan


+

Maka akan di peroleh

Selanjutnya, kurangkan antara dua persamaan tersebut dan bagi dengan .


Kemudian gunakan teori limit dengan

(9)
Karena pada persamaan (3 ) adalah linear, kombinasikan dengan persamaan
(9),dengan x=
diperoleh,

yang diselesaikan dengan differensial. maka akan

=0

=0

=0(10)

Selanjutnya akan kita peroleh dua persamaan khusus, dan dengan

Telah kita ketahui persamaan tersebut yaitu

(11)

Contoh Soal :
Tentukan solusi umum dari persamaan OHS teredam kritis dan solusi khusus bila nilai
awal x(0) = 1 dan x(0) = -1
d 2 x dx

0
dt 2 dt

Solusi :
1. Solusi Umum
2 1 0

Persamaan karakteristiknya :
1, 2 1

x(t ) et A Bt

2. Solusi Khusus
Substitusi nilai awal ke dalam solusi umum dan turunan pertamanya :
x(0) e0 A B.0 1 A 1

dx
Aet Bet .t Bet 1 A B 1
dt

A 1
A B 1

A=1 dan B=-2

x(t ) et 1 2t

Jadi solusi khususnya :

Aplikasi Critical Damping


Keadaan teredam kritis (D = 0)
Keadaan ini memiliki banyak manfaat untuk aplikasi dan rekayasa,
contohnya

untuk

kepentingan

perancangan

komponen

peredam

(shock

absorber) pada kendaraan bermotor. Saat b bernilai terlampau kecil, akan


menimbulkan ayunan yang lama tanpa menimbulkan pengurangan yang berarti

pada amplitudo. Namun, jika b terlampau besar, keadaan berubah seolah dalam
keadaan terhimpit dan memerlukan waktu yang lama sebelum dapat kembali
menggerakkan massa m.
Pilihan terbaik untuk nilai b adalah pada keadaan , yang disebut sebagai
keadaan teredam kritis, yang berada diantara keadaan teredam lemah dengan
teredam kuat. Ilustrasinya disajikan dalam Gambar (2.4) dari sebuah fungsi
yang berbentuk x(t) = exp (-t)(1-t). Garis melengkung adalah plot untuk exp (t).
Berikut penjelasan lebih jauh tentang aplikasi

critical damped pada

shock absorber.

Peredam Kejut pada Sepeda Motor (Shock Absorber)


Keadaan kritis (D=0) dalam aplikasinya seperti pada kepentingan perancangan komponen
peredam( shock absorber) pada kendaraan bermotor

Biasa

diistilahkan

sebagai

suspensi,

memiliki dua fungsi utama, yaitu berperan


dalam

handling

berfungsi

dan

menambah

pengereman

dan

keamanan

dan

kenyamanan pengendara dari kondisi jalan


yang tidak rata, dan getaran mesin. Tepatnya
terletak

pada

Suspensi

Depan

Bentuk jamak dari suspensi depan pada sepeda motor berupa fork, suatu bentuk yang
menyerupai garpu. Sebelumnya suspensi depan masih menggunakan frame dengan per-peran.

Cara Kerja Shock Absorber


Cara kerja shock absorber adalah sebagai berikut :

Ditekan

(compresion)

dari pegas suspensi , maka gerakan yang terjadi

Saat shock absorber ditekan karena gaya osilasi

adalah shock absorber mengalami pemendekkan

ukuran. Pada saat inilah piston bergerak turun

piston. Pada saat ini shock absorber tidak

ke bawah. Minyak shock absorber yang berada

melakukan peredaman terhadap gaya dari

di bawah piston akan naik ke ruang di atas

osilasi pegas suspensi, karena minyak dapat naik

piston melalui lubang yang ada pada piston.

ke ruang di atas piston dengan sangat mudah

Sementara lubang kecil (oriface) pada piston


tertutup karena katup menutup saluran oriface
tersebut.

Penutupan

katup

ini

disebabkan

karena peletakkan katup yang berupa membran


( plat tipis ) dipasangkan di bawah piston,
sehingga ketika minyak shock absorber berusaha
naik ke atas maka katup membran ini akan
terdorong oleh minyak shock absorber dan
akibatnya menutup saluran oriface. Jadi minyak
shock absorber akan menuju ke atas melalui
.
lubang yang besar pada piston, sementar minyak
tidak bisa keluar melalui saluran oriface di
Memanjang(expansion)
Pada saat memanjang piston di dalam tabung akan bergerak dari bawah naik ke atas. Gerakan
naik piston ini membuat minyak shock absorber yang sudah berada di atas menjadi tertekan. Minyak
shock absorber ini akan mencari jalan keluar agar tidak tertekan oleh piston terus. Maka minyak ini akan
mendorong katup pada saluran oriface untuk membuka dan minyak akan keluar atau turun ke bawah
melalui saluran oriface. Pada saat ini katup pada lubang besar di piston akan tertutup karena letak katup
ini yang berada di atas piston. Minyak shock absorber ini menekan katup lubang besar di piston ke bawah
dan berakibat katup ini tertutup. Tapi letak katup saluran oriface membuka karena letaknya yang berada
di bawah piston , sehingga ketika minyak shock menekan ke bawah katup ini membuka. Pada saat ini
minyak shock absorber hanya dapat turun ke bawah melalui saluran oriface yang kecil. Karena
salurannya yang kecil , maka minyak shock absorber tidak akan bisa cepat turun ke bawah alias
terhambat. Di saat inilah shock absorber melakukan peredaman terhadap gaya osilasi pegas suspensi.
Cara kerja dari shock absorber di atas kita kenal dengan nama shock absorber yang bertipe single action ,
untuk shock absorber tipe double action maka saluran besar pada piston tidak ada , tapi kedua - duanya
berupa saluran oriface atau saluran kecil. Sehingga baik pada saat memanjang atau ditekan shock
absorber akan melakukan peredaman terhadap gaya osilasi pegas suspensi.

Anda mungkin juga menyukai