Nuii : Apa-apaan sih. Kenapa kau tidak masuk sekolah lagi Julio?
Julio : Begini, orang tua ku tidak punya uang untuk membiayai aku dan adikku untuk sekolah.
Sedangkan adikku masih mau sekolah, jadi aku mengalah saja untuk adikku. Biar adikku yang sekolah
dan aku membantu orang tua ku untuk menyambung hidup.
Gerit : Mulia betul hati mu sobat.
Aaron : haha. Mulia apanya? Dia cuma mau cari muka tahu? kalian ini gampang sekali dibodohi sama
dia.
Julio : Tega sekali kau berkata begitu pada ku. Aku memang sekarang sudah miskin, tapi aku masih
punya perasaan. Kalau kamu tidak mau bersahabat lagi dengan ku ya sudah itu tidak jadi masalah buat
ku, tapi jangan kau hina aku dengan kata-katamu itu. Satu lagi, aku tidak pernah menyesal pernah
berkenalan dengan mu. Tapi itu merupakan pembelajaran bagi ku. Terima kasih Aaron. (Julio pun lari
secepat mungkin meninggalkan mereka berempat dengan perasaan yang bercampur aduk)
Nuii : sudah puas kau menyakiti dia? ingat Aaron, suatu hari nanti kau juga akan merasa apa yang
Julio rasakan sekarang.
Gerit dan Romario : Betul itu.
Aaron : haha. Itu tidak mungkin. Keluarga ku tidak mungkin jatuh miskin seperti dia. Toh keluargaku
memiliki banyak usaha yang menghasilkan banyak uang. Dan tidak akan habis untuk 5 generasi. Haha
( sambil tertawa Aaron pun jalan meninggalkan mereka bertiga)
Gerit : Sombong sekali itu anak. Semoga hidupnya baik-baik saja.
JNuii : ya semoga saja. Memang terkadang kita harus menyadari bahwa ada orang tertentu yang bisa
tinggal dihati kita, namun tidak dalam kehidupan kita
Romario : ya betul itu. Dan semoga suatu hari nanti kita bisa bertemu lagi dengan Julio.
.( mereka bertiga akhrinya melanjutkan perjalan ke sekolah ).
Narator : Hari itu merupakan hari terakhir mereka bertemu Julio. Dan ketika semuanya telah terjadi, Aaron
pun merasakan apa yang dulu Julio rasakan. Keluarganya bangkrut karena ditipu oleh
orang lain. Tapi sayangnya Aaron tidak terima dengan hidupnya yang miskin, dan ia
beranggapan bahwa semua ini salah Julio.
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELAS IX.1
ABD. JALIL
NURUL MAGFIRAH
RUSDIANTO M
IRWAN
RISNAWATI