ruang
lingkup
pekerjaan
LANDOR
tidak
termasuk
penyediaan
jasa
konsultan
komunikasi.
c)Tidak benar LANDOR tidak bersedia ikut beauty contest karena dalam pembuatan logo Indosat dan bank BNI
yang
Interbrand Indonesia yang pernah mengajukan penawaran logo kepada PT. Pertamina seharga Rp. 2 Milyar, pada
tahun 2000 yang lebih murah dibanding tawaran LANDOR telah mengerjakan logo produk PT. Pertamina yaitu
Pertamax, Pertamax Plus dan Pelumas Prima XP.
Dalam Pasal 19 huruf d UU No.5 tahun 1999 menjelaskan bahwa Pelaku usaha dilarang melakukan satu atau
beberapa kegiatan baik sendiri maupun dengan pelaku usaha lain yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek
monopoli dan atau persaingan tidak sehat berupa: Melakukan praktek diskriminasi terhadap pelaku usaha tertentu.
Dampak penunjukan langsung LANDOR adalah Menghilangkan kesempatan kepada perusahaan lain pembuat logo
untuk menambah klien dan meningkatkan reputasi. Pihak KPPU(Komisi Pengawas Persaingan Usaha) hanya
mengenakan sanksi kepada PT. Pertamina, dan menyatakan PT PERTAMINA (Persero) secara sah dan meyakinkan
melanggar Pasal 19 huruf d Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat karena menunjuk secara langsung LANDOR untuk pembuatan logo PT PERTAMINA (Persero)
tanpa alasan yang Sah dan Menghukum PT PERTAMINA (Persero) untuk membayar denda sebesar Rp.
1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) yang harus disetorkan ke kas negara sebagai setoran penerimaan negara bukan
pajak Departemen Keuangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.