Anda di halaman 1dari 1

BAB III

Bertolak dari pengertian agama yang telah dikemukakan sebelumnya, bahwa agama itu
mengandung ikatan-ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi (aqidah dan syariah) oleh
manusia, yang berasal dari suatu kekuatan yang lebih dari kekuatan manusia (yang disebut
Tuhan, dan dalam agama islam disebut Allah) yang tidak dapat dijangkau oleh pancaindera ; atau
system keyakinan terhadap adanya Yang Mutlak diluar manusia (Tuhan), system ritual
(peribadatan), dan system norma (tata kaidah) yang mengatur hubungan manusia dengan
sesamanya, dengan alam atau lingkungannya tata peribadatan tadi. Dari pengertian agama seperti
itu, maka agama mempunyai peranan sangat penting dalam kehidupan manusia.
Pengaturan tata ibadah dalam Islam adalah hak Allah SWT. Yang disampaikan melalui rasul-Nya
Muhammad SAW. Apa yang disampaikan Rasul dalam bentuk ini disebut dengan Hadits
Nabawiy. Penetapan ibadah bersumber dari wahyu, baik yang disampaikan langsung oleh Nabi
Muhammad SAW dan beliau menyusun redaksinya, yang disebut dengan Hadits Qudsiy, atau
melalui malaikat Jibril yang redaksinya sudah baku dan Nabi Muhammad SAW. hanya
mengikutinya dan menyampaikannya kepada umatnya, yang disebut Alquran.
Berkaitan dengan tata cara bergaul dengan sesama manusia atau dengan alam lingkungannya,
disamping ada sejumlah keterangan dari Alquran atau dari hadits yang diucapkan oleh Nabi
Muhammad SAW. yang disebut Hadits Qawliy , juga ada yang langsung dicontohkan secara
konkret oleh Nabi dalam kehidupan riil, yang disebut Hadits Filiy atau Hadits Amaliy dan bias
pula perilaku sahabat yang mendapat pengakuan dari Nabi Muhammad SAW yang disebut
Hadits Taqririy.
Peranan agama (islam) dalam kehidupan manusia bagaikan aturan dan rambu-rambu lalu lintas
yang harus dipatuhi oleh semua pemakai jalan yang ingin mendapatkan keselamatan selama
dalam perjalanan . Aturan dan rambu-rambu itu tadi berasal dari Zat Yang Mahatahu,
Mahapengatur, dan Mahabijaksana. Oleh karena itu , maka tata aturan itu harus kita patuhi untuk
mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Agama tidak mempersempit ruang lingkup gerak manusia, agama juga tidak menghilangkan
hak pribadi serta tidak membatasi, aturan-aturan agama itu dimaksudkan agar dalam kehidupan
ini terwujud hubungan harmonis secara vertikal antara manusia sebagai makhluk dengan Allah
SWT. Dan hubungan harmonis pula antara sesama manusia dan hubungan dengan alam
lingkungannya. Hal ini sesuai dengan firman Allah pada surah Ali Imran :112.

Anda mungkin juga menyukai