Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ini sekedar bantuan buat anda yang sedang atau telah selesai melakukan prakerin
ini salah satu contoh buat anda walaupun tidak begitu bagus tapi mungkin dapat membantu
anda menyelesaikan kaporan prakerin anda
yang prakerin di pln
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL SMK1 PINRANG
HALAMAN JUDUL PT. PLN
IDENTITAS SISWA
IDENTITAS PT. PLN (Persero) Wil.Sulselrabar
KATA PENGANTAR.......................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN
PENDAHULUAN .........................................................
BAB I
BAB II
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
BAB III
ISI LAPORAN..............................................................
3.1 Aktivitas selama PRAKERIN.
PENUTUP..........................................................................................
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
PT. PLN (Persero) telah secara konsisten melaksanakan usaha penyediaan
tenaga listrik yang handal dengan tingkat harga yang terjangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat, sehingga sektor ketenagalistrikan merupakan elemen sentral dari strategi
pertumbuhan ekonomi yang cepat dan pemerataan pembanguan sosial di Indonesia ini
sesuai dengan tujuan didirikannya PT. PLN (Persero) berdasarkan Undang-Undang No.
15 Tahun 1985
PLN adalah singkatan dari perusahaan listrik Negara. PLN adalah sebuah
BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Sebagai
perusahaan BUMN yang besar dengan system pasar monopoli maka perusahaan
tersebut menjadi suatu objek yang sangat baik dan bermanfaat untuk di teliti. Peserta
juga memperhatikan factor efisiensi sehingga diharapkan proses KKLP dan penelitian
dapat berjalan dengan lancar.
Dalam era pembangunan, perusahaan ketenagalistrikan memegang peranan
penting yang sangat penting sebagai sumber energi untuk menjalankan sektor lainnya.
Sebagai perusahaan menyedia listrik nomor satu didunia, PT. PLN (Persero) sangat
dibutuhkan oleh masyarakat. Oleh karena itu, pengaturan gerak langkah kelistrikan
itu, pengaturan
1.2 Pengertian
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan salah satu kegiatan intrakulikuler
yang dilaksanakan oleh Peserta Didik Sekolah Kejuruan, mencakup pengalaman kerja
dan tugas lain yang sesuai dengan program keahliannya masing-masing.
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang dilaksanakan oleh SMK Negeri 1
Pinrang, selain tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK,
yang harus dilaksanakan pada semester III, tidak diartikan secara terbatas, sebagai
latihan saja.
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dimulai dengan pengenalan medan dan
pembentukan keterampilan terbatas, sehingga secara sepenuhnya Peserta Didik dapat
berdiri sendiri.
1.3 TUJUAN
Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan sebagai dasar perbandingan antara ilmu
dan praktek,sertameningkatkan keahlian dan keterampilan dalam pelaksanaan Kuliah
Kerja Pratek kerja lapangan.
Untuk menambah pengalaman kerja dan memupuk rasa percaya diri serta tanggung
jawab yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan membantu proses pembangunan,
khususnya pembinaan kesadaran akan kegiatan ekonomi yang di padukan dengan
Kuliah Kerja Pratek lapangan.
.Meningkatkan, memperluas, dan menetapkan keterampilan membentuk kemampuan
Peserta Didik sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan
program keahlian dan disiplin ilmunya.
Menumbuh kembangkan dan memanfaatkan profesional kerja yang diperlihatkan
Peserta Didik untuk memasuki lapangan kerja sesuai bidangnya.
Meningkatkan pengenalan Peserta Didik pada aspek-aspek usaha yang potensial
dengan lapangan kerja antara lain : struktur organisasi usaha, asosiasi usaha, jenjang
karir dan menengah usaha.
Memberikan kesempatan kepada Peserta Didik untuk memasyarakatkan diri pada
sesuatu atau iklim lingkungan kerja yang sebenarnya, baik sebagaii pekerja penerima
upah maupun sebagai pekerja mandiri, terutama yang berkenaan dengan disiplin kerja.
Meningkatkan, memperluas dan memantapkan proses penyerapan teknologii baru dari
lapangan ke sekolah dan sebaliknya.
1.4
Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai adalah terbentuknya seperangkat pengetahuan,
keterampilan nilai dan sikap serta pola tingkah laku yamg diperlukan bagi propesinya
serta cakap dan tepat menggunakannya dalam penyelenggaraan menejemen baik di
sekolah maupun diluar sekolah.sehingga apabila peserta didik telah selesai maka
peserta didik tersebut memliki keterampilan untuk bekerja di perusahaan atau institusi.
1.5
Dasar
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) wajib diikuti oleh setiap Peserta Didik yang
ada di lingkungan SMK Negeri 1 Pinrang dengan berpedoman :
1.
Kebijakan pemerintah yang tertuang pada Garis-garis Besar Haluan Negara, bahwa
tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah menghasilkan manusia pembangunan
yang mampu berperan dalam sektor pembangunan.
2.
Sadar akan terdapatnya saling ketergantungan yang tak dapat dihindarii antara
pendidikan menengah kejuruan di suatu pihak dan dunia kerja dii pihak lain.
3.
Misi pembangunan, manusia yang mampu berperan sebagai tenaga terampil tingkat
menengah yang layak kerja secara sistematis dalam Garis-garis Besar Program
Pengajaran (GBPP) berbagai Program Keahlian dalam KTSP SMK serangkaian mata
pelajaran program keahlian yang mendukung tercapainya tujuan suatu program
keahlian dilaksanakan dalam waktu dan jumlah kredit yang memadai, sebagaimana
tertera dalam struktur program keahlian yang bersangkutan.
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
2.1 SEJARAH PERUSAHAAN
Berikut ini merupakan tahun-tahun penting dalam sejarah kelistrikan di Sulawesi
Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat :
Tahun 1914
Dibangun pembangkit listrik yang pertama di Makassar menggunakan mesin uap
yang dikelola oleh suatu lembaga yang disebut Electriciteit Weizen berlokasi di
PelabuhanMakassar
Tahun1925
Dibangun pusat listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas 2 MW di tepi sungai
Jeneberang daerah Pandang-Pandang, Sungguminasa dan hanya mampu beroperasi
hingga tahun 1957.
Tahun1946
Dibangun Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang berlokasi di bekas lapangan
sepak bola Bontoala yang dikelola N. V. Nederlands Gas Electriciteit Maatschappy (N.V.
NEGEM)
Tahun1949
Seluruh pengelolaan kelistrikan dialihkan ke N.V. Ovesseese Gas dan Electriciteit
Gas dan Electriciteit Maatschappy (N.V. OGEM)
Tahun1957
Pengusahaan ketenagalistrikan di kota Makassar di nasionalisasi oleh Pemerintah
RI dan dikelola oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) Makassar namun wilayah operasi
terbatas hanya di kota Makassar dan daerah luar kota Makassar antara lain Majene,
Bantaeng, Bulukumba, Watampone dan Palopo untuk pusat pembangkitnya ditangani
oleh PLN Cabang luar kota dan pendistribusiannya oleh PT. MPS (Maskapai untuk
Perusahaan-perusahaan Setempat). PLN Makassar inilah kelak merupakan cikal bakal
PT. PLN (Persero) Wilayah VIII sebagaimana yang kita kenal dewasa ini.
Tahun1961
PLN Pusat membentuk unit PLN Exploitasi VI dengan wilayah kerja meliputi
Propinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara yang berkedudukan di Makassar.
Tahun1973
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No.
01/PRT/1973 tentang Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas Perusahaan Umum,
PLN Exploitasi VI berubah menjadi PLN Exploitasi VIII.
Tahun1975
Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik mengeluarkan Peraturan Menteri No.
013/PRT/1975 sebagai penganti Peraturan Menteri No. 01/PRT/1973 yang didalamnya
disebutkan bahwa perusahaan mempunyai unsur pelaksana yaitu Proyek PLN Wilayah.
Oleh karena itu, Direksi Perum Listrik Negara menetapkan SK No. 010/DIR/1976 yang
mengubah sebutan PLN Exploitasi VIII menjadi PLN Wilayah VIII.
Tahun1994
Berdasarkan PP No. 23 tahun 1994 maka status PLN Wilayah VIII berubah menjadi
Persero maka juga berubah namanya menjadi PT. PLN (Persero) Wilayah VIII.
Perubahan ini mengandung arti bahwa PLN semakin dituntut untuk dapat meningkatkan
kinerjanya.
Tahun2001
Sejalan dengan kebijakan restrukturisasi sektor ketenaga listrikan, PT PLN (Persero)
Wilayah VIII diarahkan menjadi Strategic Business Unit/Investment Centre dan sebagai
tindak lanjut, sesuai dengan Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No 01.
K/010/DIR/2001 tanggal 8 Januari 2001, PT PLN (Persero) Wilayah VIII berubah
menjadi PT PLN (Persero) Unit Bisnis Sulawesi Selatan dan Tenggara 11. Tahun 200x
Wilayah Sulsel & Sultra
Tahun
2006
2.2 VISI dan Misi PT.PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra dan Sulbar Makassar
1. VisiPerusahaan
Diakui
sebagai Perusahaan
Kelas
Dunia yang
Bertumbuh
2. Misi Perusahaan
Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan
pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang saham.
Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat.
Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
2.3 Motto
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik (Electrity for a better life)
desain
konstruksi
dan
kebijakan
manajemen
termasuk
keselamatan
efesiensi serta mutu dan keandalan yang baik dan dukungan logistik bagi operasional
pengusahaan tenaga listrik di unit pelaksana.
Adapun uraian tugas dari bidang ini adalah :
Melakukan pengendalian susut energi listrik dan gangguan pada sistem pembangkitan,
transmisi, distribusi serta saran perbaikannya.
Menyusun
Menyusun :
Ketentuan Data Induk Pelanggan (DIL) dan Data Induk Saldo (DIS).
Membuat usulan RKAP bersama dengan Bidang Perencanaan dan Bidang lainnya.
Bidang Keuangan
Bertanggung jawab atas penyelenggaran atas pengelolaan anggaran dan
keuangan unit usaha sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik,
pengeloalaan pajak dan asuransi yang efektif serta penyajian laporan keuangan dan
akuntansi yang akurat dan tepat waktu.
Adapun tugas dalam bidang keuangan ini adalah :
Mengelola :
Membuat usulan RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) yang terkait dengan
bidangnya.
jawab
atas
penyelenggaraan
pengelolaan
administrasi
Mengelola :
Serifikasi asset.
Mengelola :
Auditor Internal
Internal audit di PT. PLN (Persero) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan
Sulawesi Barat telah mengalami perubahan sebutan pada tahun 2000 dari kontrol intern
menjadi Audit Internal.
Perubahan tersebut seiring dengan perubahan nama dan struktur organisasi kantor
Wilayah dari PT. PLN (Persero) Wilayah VIII menjadi PT. PLN (Persero) unit bisnis
Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
Di tahun 2003 terjadi perubahan dari PT. PLN (Persero) unit bisnis Sulawesi Selatan
dan Sulawesi Tenggara menjadi PT. PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tenggara dan Sulawesi Barat seiring dengan perubahan organisasi Wilayah, Audit
Internal juga mengubah paradigma dari yang semula bertindak sebagai pengawas atau
Polisi berubah fungsi menjadi Konsultan dan Katalis dengan konsep kemitraan.
Dalam tugasnya Audit Internal yang berfungsi sebagai Konsultan dan Katalis meski
tidak dapat dihilangkan sama sekali fungsi pengawasannya namun tetap di
implementasikan dengan konsep kemitraan.Untuk menjamin kelancaran proses audit,
Kepala Audit Internal senantiasa berkomunikasi dengan General Manager dan
jajarannya.
Sementara hasil Audit dilaporkan ke General Manajer dengan tindasan ke Satuan
Pengawasan Intern (SPI) PT. PLN (Persero) Kantor Pusat untuk menjadi bahan
evaluasi apabila nanti melakukan pemeriksaan ke unit.
Audit Internal pada organisasi PT. PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat terletak dibawah General Manajer diatas baris
posisi Manajer Manajer Bidang.
Posisi ini untuk Organisasi Wilayah sudah cukup memadai namun bilamana Audit
Internal Merupakan kepanjangan tangan SPI, maka posisi ini menjadi tidak cukup
Independen karena Internal Audit atau Audit Internal adalah bagian dari Organisasi PT.
PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat
peran audit internal dalam melaksanakan tugasnya dapat digolongkan dalam tiga fungsi
antara lain :
1.
Sebagai Watchdog
Internal audit is an independent appraisal function establish within an
organizations to examine an evaluate eats activities as a service to organization.
Peran internal auditor berfungsi sebagai pemeriksa terhadap penyimpangan,
evaluasi dalam proses audit ketaatan.
Pada umumnya peran auditor seperti ini ditanggapi auditee sebagai beban, Auditor
dianggap Polisi yang selalu mengawasi kerja mereka, rekomendasi yang dihasilkan
audit Internal ditanggapi auditee hanya sesaat dan bersifat jangka pendek saja.
2.
Sebagai Consultant
Internal auditor is an independent, objective assurance and consulting activity
designed to add value and improve an organization operations. It help an
organization accomplish its objectives by bringing a systematic disciplined
approach to evalute and improve the effectiveness of risk management control,
and governance.
Peran audit internal berfungsi sebagai konsultan dalam proses audit kinerja
operasional, Audit Internal berperan sebagai penasehat, memberi rekomendasi dan
solusi guna membantu manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasional dan
fokus perbaikan menuju efisiensi, efisien dan ekonomis dalam penggunaan sumber
daya yang ada, rekomendasi yang dihasilkan biasanya bersifat jangka menengah.
3. Sebagai Catalist
Peran audit internal sebagai fasilisator yang berfungsi agent of change Audit
Internal harus dapat mendorong karyawan dan manajemen untuk mau dan mampu
berubah mengikuti perkembangan kebutuhan pelanggan dan organisasi, serta tanggap
terhadap perubahan risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan organisasi dan
dapat mencegah atau meminimalkan risiko tersebut.
Peran katalis disini berkaitan dengan proses quality assurance (Jaminan Kwalitas) dan
menuntut keterlibatan audit Internal bersama manajemen untuk mengenali risiko secara
terpadu.
Quality assurance bertujuan meyakinkan bahwa kegiatan operasional akan
menghasilkan produk/jasa yang bermutu serta berkwalitas baik dan konsisten dapat
menjawab serta memenuhi kebutuhan pelanggan/pengguna jasa, rekomendasi yang
dihasilkan bertujuan memberi nilai tambah bagi organisasi dan berdampak jangka
panjang.
Adapun
fungsi
dari
auditor
internal
adalah
membantu
pimpinan
dalam
Melaksanakan audit internal yang meliputi audit keuangan, teknik, manajemen dan
SDM.
Sektor sektor
Mengelola dan melaksanakan kegiatan operasi dan pemeliharaan pembangkit dan
atau transmisi tenaga listrik di wilyah kerjanya secara efisien sesuai tata kelola yang
baik berdasarkan kebijakan kantor induk untuk menghasilkan mutu dan keandalan
pasokan tenaga listrik sesuai standar yang ditetapkan, serta melakukan pembinaan dan
pemberdayaan unit asuhan dibawahnya.
Ada 2 (dua) Unit Pengatur yaitu:
CABANG
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1 Aktivitas selama prakerin
A. PERSIAPAN
Sebelum
melaksanakan
PRAKERIN
di PT.PLN
(Persero)
Wilayah
2.
3.
Mengetahui tata tertib dan ketentuan-ketentuan yang berlaku pada bagian Audit Internal.
Dengan adanya persiapan diatas maka diharapkan dalam pelaksanaan kerja penyusun
tidak terlalu mengalami kesulitan.
B. PELAKSANAAN
Seluruh siswa yang mengikuti PRAKERIN harus melaksanakan segala kegiatan
kantor yang dalam pelaksanaannya dibutuhkan ketelitian, keterampilan dari siswa itu
sendiri tanpa harus ada instruksi, agar pelaksanaan PRAKERIN dapat terselesaikan
dengan lancar dan baik. Selain melaksanakan tugas kegiatan kesekretarisan siswa
harus melaksanakan tata tertib yang ada di instansi tempat pelaksanaan PRAKERIN.
Pelaksanaan kesekretarisan dilaksanakan seluruh siswa harus betul-betul
ditanggung jawabkan, karena seorang sekretaris selain harus bisa mempertanggung
jawabkan yang telah dilaksanakan, juga harus cekatan dalam memperbaiki jika ada
suatu kesalahan. Agar segala sesuatu yang telah kami laksanakan dapat diterima oleh
seluruh karyawan instansi.
jangka
waktu3 bulan
di Audit
Internal
PT.PLN
Sulselrabar diantaranya :
A. Memasukan surat masuk dan surat keluar ke dalam buku Agenda
B. Memasukkan data dalam buku Agenda
C. Menstempel Surat.
D. Mengantar surat keluar dan undangan ke berbagai bagian.
E. Mengcopy Surat.
F. Menyimpan Surat Keluar dalam dokumen surat keluar.
G.
Mengefax Surat
(Persero)
Wilayah
mengutamakan
ketelitian
dalam
bekerja,
kami
juga
senantiasa
a.
Keunggulan
Adapun keunggulan yang dimliki oleh PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel,Sultra dan
Sulbar adalah sebagai berikut :
1. Kerjasama dan komunikasi yang terjalin dengan baik antara karyawan, baik dari satu
bagian ke bagian lain yang berbeda.
2. Mempunyai fasilitas yang mendukung seperti computer,jaringan Wifi dll.
3. Tersedianya system aplikasi On line yang lebih memudahkan dalam pembayaran listrik.
4. Memiliki aplikasi baru yang lebih memudahkan pelanggan yaitu AP2PST (Aplikasi
Pelayanan Pelanggan Terpusat).
5. Adanya penggunaan ID atau password untuk absen elektronik.
6. Perusahaan ini bekerja secara tim terencana dan sistematis serta fokus pada tugas
masing-masing.
b. Kelemahan
1.
Menurut pelanggan bahwa kuranya sosialisasi mengenai aplikasi baru dari PT. PLN
sehingga masih banyak yang belum paham mengenai system pembayaran OnLine.
2. Tingkat kedisiplinan hadir tepat waktu pada karyawan masih kurang merata di
beberapa bagian devisi.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah menjalankan dan mengikuti aktivitas KKLP (Kuliah Kerja Lapangan Plus)
selama 3 bulan pada tanggal 01 Oktober 2012 sampai dengan 31 Desember di bidang
Audit Internal pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar, banyak pengalaman kerja
yang penulis dapat.Maka penulis dapat menarik kesimpulan,Bidang Audit Internal
merupakan salah satu bidang yang bertugas untuk :
1. Melakukan pemeriksaan kepada Perusahaan listrik (PLN) yang lain
2. Menyusun laporan Audit Kantor wilayah.
3. Membuat Nota pembukuan,Nota Dinas dan memorial.
4. Membuat surat permintaan SPPD Menyusun program kerja pemeriksaan tahunan,
sesuai program kerja perusahaan.
5. Melaksanakan audit internal yang meliputi audit keuangan, teknik, manajemen dan
SDM.
6. Memberikan masukan dan rekomendasi yang menyangkut proses manajemen dan
operasional.
7. Memonitor tindak lanjut temuan hasil audit internal.
4.2 Saran
Adapun saran yang penulis kemukakan pada laporan Kerja Lapangan Plus (KKLP) ini
adalah sebagai berikut :
a.
Kiranya para staf harus lebih teliti dalam penyusunan nota pembukuan agar tidak
tercecer dan pengarsipannya harus disusun rapi sesuai nomor bukti agar dapat mudah
dalam pencarian berkas
b.
c.
d.