Anda di halaman 1dari 4

PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) mengoperasikan 90 lapangan di Sumatera dengan dua

lapangan utama, Duri dan Minas. Selain itu, CPI juga mengoperasikan Pelabuhan Dumai,
terminal pengangkutan minyak terakhir.
Mayoritas produksi CPI di Sumatera pada tahun 2011 berasal dari lapangan-lapangan di Blok
Rokan. Duri, lapangan terbesar, telah beroperasi menggunakan teknologi injeksi uap untuk
meningkatkan produksi sejak 1985 dan menjadi salah satu pengembangan injeksi uap terbesar di
dunia. Pada tahun 2011, 80 persen lapangan-lapangan di Duri beroperasi dengan teknologi
injeksi uap.
Kami terus menerapkan berbagai proyek baru demi keberlangsungan produksi, peningkataan
perolehan minyak dan meningkatkan keandalan dari reservoir yang ada. Pada wilayah produksi
di Lapangan Duri, 212 sumur produksi dan 58 sumur injeksi uap dan observasi telah dibor pada
tahun 2011. Pengembangan juga terus berlangsung di wilayah utara lapangan tersebut.
Persetujuan pemerintah untuk kontrak pembangunan perluasan proyek North Duri Development
Area 13 diharapkan dapat diterima pada tahun 2012, dengan aktivitas pertama dijadwalkan pada
tahun 2013.
Kami juga mengoperasikan injeksi air di Lapangan Minas. Di Lapangan Minas, 50 sumur
produksi dibor sepanjang tahun 2011, dan optimalisasi program injeksi air terus berlanjut disana.
Pada tahun 2011, pengembangkan proyek pilot proses injeksi kimia yang kami lakukan terus
berlanjut. Proyek ini yang diharapkan akan mampu meningkatkan perolehan minyak mentah
ringan di Minas dan lapangan-lapangan di sekitarnya.
Pada tahun 2011, enam sumur penilaian (appraisal well) telah berhasil dibor di Lapangan Kulin,
Duri, dan Bekasap. Selain itu, dua sumur ekplorasi juga telah dibor. Satu, di proyek Sangsam
Timur, dinyatakan gagal, dan satunya di Lapangan Jorang, yang saat ini masih dievaluasi hingga
awal 2012. Pengeboran penilaian di Lapangan Kulin dan Bekasap direncanakan akan
berlangsung pada tahun 2012.
Minyak mentah dari lapangan-lapangan Chevron di Sumatera diangkut ke Dumai melalui sistem
jaringan pipa sepanjang 550 km, dan ditampung ke tangki-tangki berkapasitas total 5,1 juta barel.
Dari fasilitas ini, minyak dipompa dan diangkut ke kilang Pertamina dan kapal tanker di
Pelabuhan Dumai. Dengan menggunakan pompa berkecepatan tinggi, Pelabuhan Dumai dapat
memuat empat kapal tanker sekaligus.
Source : http://www.chevronindonesia.com/business/sumatra.aspx

Seamflood merupakan sebuah metode enhanced oil recovery (EOR) di mana uap
diinjeksikan ke dalam reservoir untuk meningkatkan angka recovery minyak. Di
Lapangan Duri, steamflood terbukti mampu meningkatkan produksi hingga lebih
dari tiga kali lipat dibandingkan dengan hanya primary recovery. Lapangan Duri
saat ini merupakan salah satu proyek steamflood terbesar di dunia.

PRINSIP KERJA EOR (ENHANCED OIL RECOVERY)

Cadangan minyak Indonesia terus berkurang tiap tahun. Jumlah minyak yang
diproduksikan lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah cadangan baru yang
ditemukan. Untuk mengatasi ketidakseimbangan tersebut, berbagai upaya telah
dilakukan pemerintah dalam meningkatkan lifting minyak. Selain kegiatan
eksplorasi, upaya lain yang bisa dilakukan untuk meningkatkan lifting minyak
adalah melalui Enhanced Oil Recovery (EOR). Apa itu EOR? EOR adalah suatu
metode yang digunakan untuk meningkatkan cadangan minyak pada suatu sumur
dengan cara mengangkat volume minyak yang sebelumnya tidak dapat diproduksi
atau bisa dikatakan EOR ini adalah optimisasi pada suatu sumur minyak agar
minyak-minyak yang kental, berat,poor permeability dan irregular faultlines bisa
diangkat ke permukaan. - See more at: http://birulinc.com/prinsip-kerja-eorenhanced-oil-recovery/#sthash.sv2nGtBn.dpuf

Secara umum, kegiatan eksploitasi terbagi menjadi tiga fase, yakni primer, sekunder dan tersier.
Fase primer adalah fase dimana lapangan baru dikembangkan. Saat produksi mulai turun seiring
dengan penurunan tekanan pada reservoir, kegiatan eksploitasi masuk pada fase sekunder dimana

sumur minyak akan di-injeksikan air atau gas untuk memberikan tekanan tambahan ke dalam
reservoir dan mendorong minyak mengalir ke sumur-sumur produksi. Setelah fase sekunder,
kegiatan eksploitasi masuk fase tersier dan pada fase tersier ini lah EOR akan diterapkan.

Metode-Metode Enhanced Oil Recovery(EOR)


Ada beberapa metode EOR, yaitu: thermal recovery, gas miscible dan chemical flooding. Metode
thermal dan gas miscible flooding dipilih untuk mengubah karakteristik fluida. Sedangkan
chemical flooding dapat mengubah karakteristik fluida dan batuan.
Thermal Recovery
Pada thermal recovery, metode yang digunakan dengan cara memanaskan minyak mentah dalam
formasi untuk mengurangi viskositas dan menguapkan sebagian dari minyak sehingga
menurunkan rasio mobilitas. Selain itu, peningkatan panas mengurangi tegangan permukaan dan
meningkatkan permeabilitas minyak. EOR tipe thermal recovery ini pertama kali diterapkan di
Venezuela pada tahun 1960
Gas miscible
Gas miscible biasanya digunakan sebagai metode tersier karena pemulihan nya melibatkan penginjeksi-an gas alam, nitrogen atau karbon dioksida ke dalam reservoir. Gas-gas ini dapat
mendorong minyak melalui reservoir atau akan ikut larut di dalam minyak sehingga menurunkan
viskositas dan meningkatkan aliran minyak tersebut.

- See more at: http://birulinc.com/prinsip-kerja-eor-enhanced-oilrecovery/#sthash.sv2nGtBn.dpuf

Gas injection EOR yang paling popular adalah karbon dioksida EOR(CO2-EOR). Pertama kali
digunakan di Amerika Serikat pada awal 1970-an di Texas. Hampir setengah dari EOR yang
digunakan di AS adalah bentuk injeksi gas.
Chemical flooding
Prinsip kerja chemical flooding-EOR ini adalah membebaskan minyak yang terperangkap di
dalam reservoir. Metode ini menggunakan long chained moleculs yang berupa polimer dan diinjeksikan ke dalam reservoir untuk meningkatkan efisiensi waterflooding atau untuk
meningkatkan efektivitas surfaktan.

Perkembangan EOR di Indonesia


Di Indonesia, EOR baru berhasil diterapkan di Riau (Duri field,minas field) dengan metode
steam. Dengan EOR, Duri field mampu mengangkat 80 persen dari volume minyak yang
berkisar 4,5 miliar barel. Tanpa EOR, Duri field hanya mampu menguras kurang dari 10 persen.
Kegiatan EOR dengan memanfaatkan bahan kimia dilakukan di Minas field dan Kaji field.
Minas field masih dalam tahap field trial. Sementara Kaji field masih pada tahap pilot project.
Keduanya menunjukkan hasil yang sangat bagus. Kaji field merupakan field pertama di dunia
yang menerapkan chemical injection EOR dengan menggunakan surfaktan polimer pada batuan
karbonat dan secara teknis berhasil. Indonesia juga memiliki pilot project di offshore, yaitu
Widuri field yang menggunakan metode polimer flooding. Selain itu, ada juga beberapa field
yang masih dalam tahap studi di antaranya dengan metode CO2.
- See more at: http://birulinc.com/prinsip-kerja-eor-enhanced-oilrecovery/#sthash.sv2nGtBn.dpuf

Anda mungkin juga menyukai