Anda di halaman 1dari 32

PATOLOGI SISTEM

REPRODUKSI PRIA

Dr.Rafika Indri U.

Alat-alat Reproduksi pada


Manusia

Laki-laki
Alat reproduksi
laki-laki terdiri
dari:
- Sepasang testis
- Saluran-saluran
kelamin
- Kelenjar-kelenjar
tambahan
- Penis

Alat-alat Reproduksi pada Lakilaki


Testis: kelenjar
kelamin
penghasil
sperma dan
hormon
testosteron

Alat-alat Reproduksi pada Lakilaki


Saluran kelamin
Vasa eferentia:
menampung sperma
Epididimis:
mengabsorpsi sperma
hingga kental dan
menyimpan sperma
sementara (3 minggu)
Vas deferens: saluran
penghubung epididimis
dengan uretra pada
penis. Dibagian
ujungnya terdapat
saluran ejakulasi
Uretra merupakan saluran
untuk mengeluarkan
sperma dan urine

Alat-alat Reproduksi pada Lakilaki


Kelenjar tambahan:
Vesika seminalis:
Merupakan kantong
semen (mani) yang
dindingnya
menghasilkan
cairanlendir yang
mengandung fruktosa,
asam askorbat dan
asam amino sebagai
makanan dan pelindung
sperma sebelum
membuahi ovum
Semen (mani) adalah
cairan yang terdiri dari
sperma dan cairan yang
dihasilkan oleh
beberapa kelenjar

Alat-alat Reproduksi pada Lakilaki


Kelenjar tambahan:
- Kelenjar prostat:
Menghasilkan cairan
basa berwarna
putih susu.
Cairan ini berfungsi
untuk menetralkan
sifat asam pada
saluran vasa
eferentia dan
cairan pada vagina
sehingga sperma
dapat bergerak
dengan aktif

Alat-alat Reproduksi pada Lakilaki


Kelenjar
tambahan:
- Kelenjar
cowperi
(bulbouretralis)
:
Penghasil cairan
pelicin

Alat-alat Reproduksi pada Lakilaki


Penis:
Merupakan alat
kelamin luar
yang berfungsi
untuk
memasukan
sperma
kedalam tubuh
wanita.

FISIOLOGI
REPRODUKSI LAKILAKI

Perkembangan Sperma

Spermatogenesis adalah perkembangan


spermatogonia menjadi spermatozoa.
Berlangsung 64 hari.
Spermatogonia berkembang menjadi
spermatozit primer.
Spermatozit primer menjadi spermatozit
sekunder.
Spermatozit sekunder berkembang
menjadi spermatid.

Tahap akhir spermatogenesis adalah


pematangan spermatid menjadi
spermatozoa.
Ukuran spermatozoa adalah 60 mikron.
Spermatozoa terdiri dari kepala, badan
dan ekor.

Mekanisme Ereksi dan


Ejakulasi

Ereksi adalah salah satu fungsi vaskuler


korpus kavernosum di bawah pengendalian
saraf otonom.
Pada kondisi biasa, saraf simpatis
menyebabkan kontriksi arteriol yang
menuju ke korpus kavernosa, sehingga
aliran darah yang menuju ke sana sedikit.
Pada rangsangan seksual atau yang lain,
maka saraf para simpatis akan
menyebabkan dilatasi arteriol yang menuju
ke kavernosa.

Sehingga sinusoid pada korpus kavernosa


dipenuhi darah, dan vena menjadi tertekan,
sehingga darah tetap berada di sinusoid
korpus kavernosa. Penis menjadi keras.
Ketika timbul ejakulasi, saraf simpatis
menyebabkan konstriksi arteriol, sehingga
aliran darah yang ke kavernosa mengecil.
Darah dari sinusoid korpus kavernosa
mengalir ke vena, penis menjadi lunak.

Ejakulasi adalah mekanisme keluarnya


cairan sperma.
Impuls simpatis menyebabkan kontraksi
peristaltik di duktus testis, epididimis, dan
duktus deferen menyebabkan sperma
mengalir ke sepanjang saluran.
Impuls parasimpatis menyebabkan otot
bulbokavernosum berkontraksi secara
berirama, menyebabkan cairan semen
keluar.

Volume cairan semen yang dikeluarkan


pada ejakulasi sekitar 1 10 ml, rata-rata
3 ml.
Tiap ml cairan semen mengandung 50
juta 120 juta spermatozoa.
Setelah ejakulasi, spermatozoa dapat
bertahan hidup 24-72 jam dalam organ
reproduksi wanita.

Hormon pada Laki-laki

FSH menstimulir spematogenesis.


LH mentimulir Sel Interstitiil Leydig
untuk memproduksi Testosteron.
Testosteron bertanggung jawab dalam
perubahan fisik laki-laki terutama organ
seks sekundernya.

Patologi St.Reproduksi Pria


menurut ICD-X chapter XIV

Patologi St. Reproduksi pria


Kelainan/Penyakit

Keterangan

1. Hiperplasia prostat Definisi : pertumbuhan jinak pada kelenjar


prostat, yang menyebabkan prostat
membesar, sering terjadi pada pria di atas 50
tahun.
Etiologi : perubahan kadar hormon yang
terjadi karena proses penuaan.
Gejala : awalnya sulit memulai perkemihan,
rasa tak tuntas sesudah berkemih, nokturia
(berkemih malam hari), inkontinensia uri
(beser), nyeri perut bagian bawah, bisa terjadi
infeksi kandung kemih.
Terapi : obat2an, pembedahan
2. Prostatitis

Definisi : peradangan pada kelenjar prostat


Etiologi : biasanya tidak diketahui, sebagian
karena penyebaran infeksi bakteri dari saluran
kemih
Gejala : nyeri di selangkangan, daerah antara
penis dan anus serta punggung bagian
bawah, demam dan menggigil, sering
berkemih dan mengalami desakan untuk

Cont..
Kelainan/penyakit Keterangan
3. Hidrokel

Definisi : penimbunan cairan di dalam selaput


yang membungkus testis, yang menyebabkan
pembengkakan lunak pada salah satu testis.
Hidrokel bisa merupakan bawaan lahir atau
didapat di kemudian hari; bisa hanya
menyerang salah satu maupun kedua sisi
skrotum
Etiologi : adanya kegagalan penutupan
saluran tempat turunnya testis dari rongga
perut ke dalam skrotum, peradangan pada
testis/epididimis
Gejala : Testis membesar, unilateral, lunak
Terapi : umumnya tidak perlu, dapat diaspirasi

4. Spermatokel

Definisi : suatu massa di dalam skrotum yang


menyerupai kista, yang mengandung cairan
dan sel sperma yang mati.
Terapi : Jika ukurannya besar dan
mengganggu, bisa dilakukan pembedahan
untuk mengangkatnya.

Cont..
Kelainan/penyakit Keterangan
5. Varikokel
(Varicocelle)

Definisi : varises di dalam skrotum.


Etiologi : kelainan pada katup vena di
sepanjang korda spermatika. Kelainan katup ini
menghambat aliran darah sehingga darah
mengalir kembali dan terjadi pelebaran vena.
Gejala : teraba sebagai massa yang berkelokkelok di sepanjang korda spermatika
Terapi : penggunaan penyangga skrotum,
ligasi (pengikatan) pembuluh darah vena
skrotum

6. Torsio Testis

Definisi : terpuntir/melilitnya korda


spermatika, yang menyebabkan terputusnya
aliran darah ke testis (buah zakar) dan struktur
jaringan di dalam skrotum (kantung zakar).
Etiologi : perkembangan abnormal dari korda
spermatika atau selaput yang membungkus
testis, post trauma.
Terapi : pembedahan

Cont..

Kelainan/penyakit

Keterangan

7. Orkitis (Orchitis)

Definisi : peradangan pada salah satu atau


kedua testis (buah zakar).
Etiologi : bakteri atau virus (Mumps
Gondongan)
Gejala : pembengkakan skrotum, testis yang
terkena terasa berat, membengkak dan teraba
lunak, Pembengkakan selangkangan pada sisi
testis yang terkena, demam,dari penis keluar
nanah,nyeri ketika berkemih (disuria), nyeri
ketika melakukan hubungan seksual atau ketika
ejakulasi,nyeri selangkangan,nyeri testis, bisa
terjadi ketika buang air besar atau
mengedan,semen mengandung darah.
Terapi : kompres air es, obat2an

8. Epididimitis

Definisi : peradangan pada epididimis.


Etiologi :bakteri (infeksi saluran kemih, infeksi
menular seksual, berhubungan dengan
prostatitis), komplikasi pemasangan kateter,
prostatektomi
Terapi : obat2an

Cont..
Kelainan/penyakit Keterangan
12. Infertilitas
Azoospermia
Oligospermia

Azoospermia
tidak terdapat sperma dalam semen/ mani
atau sperma < 5 juta/ml cairan mani
etiologi : kurangnya produksi sperma,
tersumbatnya saluran sperma gangguan
transportasi sperma
terapi : operasi
Oligospermia
jumlah sperma yg kurang (< 20 juta/mm
dalam sekali ejakulasi)
etiologi : kelelahan, kegemukan, kebiasaan
merokok dan minum minuman keras, stress
berkepanjangan pengaruh lingkungan (radiasi
atau bekerja di lingkungan yang tinggi
cemarannya, seperti kawasan industri), suhu di
sekitar testis yang terlalu panas, memakai
celana yang terlalu ketat , ketidakseimbangan
hormon testosteron,
varicocele (pembesaran pembuluh darah vena
di buah zakar),infeksi ,kelainan kromosom
terapi : olahraga, makanan sehat

Cont..

Kelainan/penyakit

Keterangan

10. Fimosis,
Parafimosis

Fimosis (Phimosis)
adalah penyempitan pada prepusium. Kelainan ini
juga menyebabkan bayi/anak sukar berkemih. Kadangkadang kulit prepusium menggelembung seperti balon.
etiologi : ruang di antara kutup dan penis tidak
berkembang dengan baik kulup menjadi melekat
pada kepala penis, sehingga sulit ditarik ke arah
pangkal.
terapi : obat2an, sirkumsisi
Parafimosis (Paraphymosis)
kulit depan penis yang tertarik tidak dapat ditarik
kembali melalui glans penis.
terapi : sirkumsisi.

11. Balanitis

Definisi : peradangan menyeluruh pada kepala penis


(glans penis) dan kulitnya.
Etiologi : infeksi jamur atau bakteri di bawah kulit
pada penis yang tidak disunat.
Gejala : Penis menjadi nyeri, gatal-gatal, kemerahan
dan membengkak, serta bisa menyebabkan terjadinya
penyempitan uretra.
Penderita balanopostitis di kemudian hari bisa
menderita balanitis xerotika oblitterans, fimosis,
parafimosis dan kanker.
Terapi : sirkumsisi, higiene

Cont..

Kelainan/penyakit

Keterangan

12. Priapismus

Definisi : suatu keadaan di mana terjadi ereksi


penis yang berkepanjangan tanpa diikuti hasrat
seksual dan disertai dengan rasa nyeri
Etiologi : tidak diketahui (primer), Kelainan
pembekuan darah, trauma genitalia, gangguan
neurogen (pada waktu menjalani anestesi regional
atau pada penderita paraplegia), penyakit
keganasan, Pemakaian obat - obat tertentu dan zat
kimia tertentu (alkohol, psikotropik, dan
antihipertensi)
Terapi : kompres dingin, irigasi intra kavernosa

13. Peyronies diseases

Definisi : suatu keadaan yang ditandai dengan


terbentuknya plak atau benjolan keras pada penis
Etiologi : trauma jaringan bekuan darah pada
jaringan erektil
Gejala : nyeri, saat ereksi penis melengkung
Terapi : dapat menghilang sendiri, bila gagal
pembedahan

14. Kanker penis

Definisi : keganasan sel2 epitel penis


Etiologi : diduga smegma, virus HPV
Terapi : kemoterapi, penyinaran, penektomi parsial
atau total

Cont..

Kelainan/penyakit

Keterangan

15. Impotensia =
Disfungsi ereksi

Definisi : ketidakmampuan untuk memulai dan


mempertahankan ereksi.
Etiologi : Kelainan pembuluh darah , Kelainan
persarafan, Obat-obatan, Kelainan pada penis, Masalah
psikis yang mempengaruhi gairah seksual
Terapi : tergantung penyebab

16. Hipospadia,
Epispadia,

Hipospadia
suatu keadaan dimana uretra terbuka di

permukaan bawah penis, skrotum atau


peritonium
etiologi : gangguan hormonal, genetik,
lingkungan
terapi : pembedahan
Epispadia
orifisium uretra terletak pada bagian dorsal
batang penis

SEKIAN DULU
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai