Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
(SAP)
KENALI ASMA
OLEH:
AYU PRAMISWARI
NIM: 0902105067
Page 0
2013
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan sasaran dapat
mengerti dan memahami tentang asma.
2. Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan sasaran dapat :
a.
b.
c.
d.
e.
B. METODE PELAKSANAAN
1.
Ceramah
2.
Tanya Jawab
Page 1
C. STRATEGI PELAKSANAAN
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Kegiatan
Tahap Persiapan :
1) Menyiapkan materi pendidikan kesehatan
2) Menyiapkan alat/media pendidikan kesehatan
Pendahuluan :
1) Perawat memberikan salam kepada audiens.
2) Perawat memperkenalkan diri untuk menjalin
keakraban dengan audiens
3) Perawat menggali sedikit informasi yang diketahui
oleh audiens sebagai pembuka.
Pemberian materi:
1) Pengertian asma
2) Penyebab asma
3) Tanda dan gejala asma
4) Cara mencegah kekambuhan asma
5) Pertolongan pertama asma dirumah
Diskusi dan Tanya jawab
Penutup :
1) Menyimpulkan seluruh materi
2) Mengevaluasi audiens
3) Memberi salam penutup
Waktu
2 menit
3 menit
20 menit
4 menit
1 menit
a.
b.
2. Evaluasi Proses
Pendidikan kesehatan berjalan lancar sesuai dengan waktu yang telah disusun. Peserta
pendidikan kesehatan dapat aktif dalam mengikuti pendidikan kesehatan dan peserta
mengikuti acara pendidikan kesehatan dari awal sampai selesai.
3. Evaluasi Hasil
a.
Peserta mengerti dan dapat menjelaskan kembali 80% materi tentang pengertian
asma.
Page 2
b.
Peserta mengerti dan dapat menjelaskan kembali 80% materi tentang penyebab
asma.
c.
Peserta mengerti dan dapat menjelaskan kembali 80% materi tentang tanda dan
gejala asma.
d.
Peserta mengerti dan dapat menjelaskan kembali 80% materi tentang cara
pencegahan asma.
e.
G. LAMPIRAN
1. Materi
2. Leaflet
Page 3
Lampiran 1: Materi
MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN
ASMA
A. PENGERTIAN ASMA
Asma adalah penyakit jalan napas obstruksi intermiten reversible dimana trakea dan
bronki berespon dalam secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu, dimanifestasikan
dengan penyempitan jalan napas, yang mengakibatkan dispnea, batuk, dan mengi
(Smeltzer, 2002 : 611).
Asma adalah obstruksi jalan nafas yang bersifat reversibel, terjadi ketika bronkus
mengalami inflamasi/peradangan dan hiperresponsif (Reeves, 2001 : 48).
Asma adalah penyakit yang disebabkan oleh peningkatan respon dari trachea dan
bronkus terhadap bermacam macam stimuli yang ditandai dengan penyempitan bronkus
atau bronkhiolus dan sekresi yang berlebihan dari kelenjar kelenjar di mukosa
bronchus (Harnawatia, 2009)
B. PENYEBAB ASMA
Belum diketahui penyebab terjadinya asma, adapun faktor pencetus jadinya asma:
1. Asma Ekstrinsik (asma imunologik / asma alergi)
Merupakan reaksi alergi terhadap beberapa faktor pencetus. Disamping itu, asma
ekstrinsik biasanya berhubungan dengan faktor genetik yang dipengaruhi oleh faktor
pencetus, seperti:
- Inhalasi alergen (debu, serbuk-serbuk, bulu-bulu binatang, obat-obatan)
2. Asma Intrinsik (asma non imunologi / asma non alergi)
Merupakan tipe asma yang faktor penyebabnya tidak spesifik. Asma intrinsik dapat
berkembang menjadi bronkitis kronik sampai pada emfisema. Asma ini biasanya
ditimbulkan oleh:
- Infeksi : parainfluenza virus, pneumonia, mycoplasmal
- Fisik : cuaca dingin, perubahan temperatur
- Iritan : kimia
- Polusi udara : CO, asap rokok, parfum
- Emosional : takut, cemas dan tegang
- Aktivitas yang berlebihan juga dapat menjadi faktor pencetus.
SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN KENALI ASMA
Page 4
3. Asma Gabungan
Merupakan tipe asma yang paling umum diderita oleh masyarakat. Asma ini memiliki
faktor pencetus yang merupakan gabungan dari asma tipe intrinsik dan asma tipe
ekstrinsik.
Faktor Presipitasi
a. Alergen
Di mana alergen dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu :
Inhalan : yang masuk melalui saluran pernafasan contohnya, debu, bulu binatang,
serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan polusi.
Ingestan : yang masuk melalui mulut contohnya, makanan dan obat-obatan.
Kontaktan : yang masuk melalui kontak dengan kulit contohnya, perhiasan, logam
dan jam tangan
b. Perubahan cuaca
Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma.
Atmosfer yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu terjadinya asma.
c. Stres
Stres atau gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu juga
memperberat serangan asma.
d. Lingkungan kerja
Mempunyai hubungan langsung dengan sebab terjadinya serangan asma. Hal ini
berkaitan dengan di mana ia bekerja misalnya : orang yang bekerja di laboratorium
hewan, industri tekstil, pabrik abses, polusi lalu lintas.
e. Olah raga atau aktivitas jasmani yang berat.
Sebagian besar penderita asma akan mendapatkan serangan jika melakukan aktivitas
jasmani atau olahraga yang berat. Lari cepat paling mudah menimbulkan asma.
Serangan asma karena aktivitas biasnaya terjadi sgera setelah selesai aktivitas
tersebut.
C. TANDA DAN GEJALA ASMA
Adapun tanda dan gejala asma:
1. Batuk
Batuk kering, paroksismal, iritatif dan nonreproduktif kemudian menghasilkan
sputum yang berbusa, jernih dan kental.
SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN KENALI ASMA
Page 5
Page 6
Ada usaha-usaha pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah datangnya serangan
penyakit asma, antara lain :
1. Menjaga kesehatan.
2. Menjaga kebersihan lingkungan.
3. Menghindarkan faktor pencetus serangan penyakit asma.
4. Menggunakan obat-obat antipenyakit asma.
Setiap penderita harus mencoba untuk melakukan tindakan pencegahan. Tetapi bila
gejala-gejala
sedang
timbul
maka
diperlukan
obat
antipenyakit
asma
untuk
menghilangkan gejala dan selanjutnya dipertahankan agar penderita bebas dari gejala
penyakit asma.
1. Menjaga Kesehatan
Menjaga kesehatan merupakan usaha yang tidak terpisahkan dari pengobatan penyakit
asma. Bila penderita lemah dan kurang gizi, tidak saja mudah terserang penyakit
tetapi juga berarti mudah untuk mendapat serangan penyakit asma beserta
komplikasinya.
Usaha menjaga kesehatan ini antara lain berupa makan - makanan yang bernilai gizi
baik, minum banyak, istirahat yang cukup, rekreasi dan olahraga yang sesuai.
2. Menjaga kebersihan lingkungan
a. Lingkungan dimana penderita hidup sehari-hari sangat mempengaruhi timbulnya
serangan penyakit asma. Keadaan rumah misalnya sangat penting diperhatikan.
Rumah sebaiknya tidak lembab, cukup ventilasi dan cahaya matahari.
b. Saluran pembuangan air harus lancar. Kamar tidur merupakan tempat yang perlu
mendapat perhatian khusus. Sebaiknya kamar tidur sesedikit mungkin berisi
barang-barang untuk menghindari debu rumah.
c. Hewan peliharaan, asap rokok, semprotan nyamuk, atau semprotan rambut dan
lain-lain mencetuskan penyakit asma. Lingkungan pekerjaan juga perlu mendapat
perhatian apalagi kalau jelas-jelas ada hubungan antara lingkungan kerja dengan
serangan penyakit asmanya.
3. Menghindari Faktor Pencetus
a. Alergen yang tersering menimbulkan penyakit asma adalah tungau debu sehingga
cara-cara menghindari debu rumah harus dipahami. Alergen lain seperti kucing,
anjing, burung, perlu mendapat perhatian dan juga perlu diketahui bahwa binatang
yang tidak diduga seperti kecoak dan tikus dapat menimbulkan penyakit asma.
Infeksi virus saluran pernapasan sering mencetuskan penyakit asma. Sebaiknya
SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN KENALI ASMA
Page 7
Page 8
Page 9
DAFTAR PUSTAKA
DEPKES. 1993. Proses Keperawatan Pada Pasien Dengan Asma. EGC : Jakarta.
Doenges, E. Marilynn. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Ed. 3. EGC : Jakarta.
Dorland, W. A. Newman. 2002. Kamus Kedokteran. EGC : Jakarta.
Griffith. 1994. Buku Pintar Kesehatan. Arcan : Jakarta.
Donna D, Marilyn. V, Medical Sugical Nursing, WB Sounders, Philadelpia 1991.
Sylvia Anderson Price, Ph D. R.N. dan L.Mc.Carty Wilson, Ph D. R.N, Pathofisiologi prosesproses penyakit, edisi II, Buku ke empat.
Wong, Dona L, 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Edisi 4. Alih bahasa Agus
Sunarta, dkk. EGC : Jakarta.
Wong, Donna L., et al. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Wong. Volume 2. Alih bahasa
Agus Sunarta, dkk. EGC : Jakarta.
Page 10