Anda di halaman 1dari 6

Putri Priyatin 8105110005

Pendidikan Akuntansi Reguler 2011


Tugas Manajemen Manivestasi

IPO BANK MUAMALAT


Go Public adalah kegiatan penawaran saham atau efek lainnya yang dilakukan oleh emiten
(perusahaan) untuk menjual saham atau efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang
diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya. Bursa Efek Indonesia (BEI)
diharapkan bisa menarik lebih banyak bank syariah untuk listing di pasar modal. Tercatat saat ini
baru PT Bank Panin Syariah Tbk yang mencatatkan sahamnya di bursa pada pada pertengahan
Januari lalu dengan kode saham PNBS.1
Dengan akan mulai melantainya dua bank syariah yaitu bank Muamalat dan Bank Syariah
Mandiri di lantai bursa, masyarakat akan semkain diyakinkah bahwa bertransaksi saham di bursa
efek adalah halal. Apalagi memang sejak 2011 telah dikeluarkan Fatwa Dewan Syari'ah Nasional
No. 80/DSN-MUI/III/2011 tentang syariah di pasar modal dan Indeks Saham Syariah Indonesia
(ISSI).
Kepala Unit Pengembangan Pasar BEI ketika itu, Irwan Abdollah, mengatakan, dengan
dikeluarkannya Fatwa DSN-MUI ini, umat Muslim tidak perlu khawatir lagi untuk berinvestasi
di bidang pasar modal, asalkan di ISSI dan Jakarta Islamic Index (JII). Dijelaskan Irwan, setiap
perusahaan/emiten yang bergabung dalam ISSI dan JII dijamin halal Sahamnya telah diseleksi
seketat mungkin agar saham haram tidak masuk dalam indeks tersebut," kata Irwan. Salah satu
syaratnya masuk ISSI dan JII adalah emiten tersebut harus memiliki rasio utang tidak lebih dari
82 persen. Jika ada kontribusi pendapatan non-halal dari bidang usaha lainnya, tidak boleh lebih
dari 10 persen.
Tahun 2011 saja sudah ada 60 saham syariah besar dan 30 saham dengan nilai transaksi
terbesar dari 214 saham syariah yang tergabung dalam ISSI dan JII. "Dengan diluncurkannya
ISSI dan JII, Indonesia menjadi salah satu pasar paling menggiurkan sehingga Malaysia dan
Singapura ingin masuk di Indonesia," kata Irwan.

http://www.koran-sindo.com/node/367936

Sebelumnya, pihak BEI sempat meminta agar Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerbitkan
fatwa tentang saham. Hal ini dilakukan karena banyak investor, khususnya dari daerah, yang
sering mempertanyakan tentang hukum jual-beli saham di bursa efek. Direktur Utama BEI, Ito
Warsito, mengatakan, setiap kunjungannya ke daerah-daerah dalam rangka melakukan sosialisasi
edukasi tentang pasar modal, selalu muncul pertanyaan tentang hukum jual-beli saham dalam
islam.2
"Masuknya Bank Muamalat ke bursa saham menandai perbankan syariah kini memasuki era
Good Corporate Governance (GCG) yang lebih baik karena kinerja kami semakin terbuka dan
diawasi publik," ujar Direktur Utama Bank Muamalat, Arviyan Arifin, Rabu (5/6/13). Bank
Muamalat berencana melakukan Secondary Public Offering (SPO/penawaran umum saham)
dengan melepas 407.090.795 lembar saham lama seri B dengan nominal Rp 100.
Bersamaan dengan itu, Bank Muamalat sedang dalam proses melaksanakan Penawaran
Umum Terbatas V kepada pemegang saham sejumlah 3.249.136.013 saham seri B baru dengan
nilai nominal Rp 100 ribu setiap saham. Setiap pemegang 91 saham lama yang namanya tercatat
dalam daftar pemegang saham perseroan pada 3 Juli 2013 pukul 16.00 WIB, mempunyai 40 Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Setiap satu HMETD, memberikan hak kepada
pemegangnya untuk membeli sebanyak satu saham baru dengan kisaran harga pelaksanaan Rp
550 sampai Rp 975 setiap saham.
PT.Bahana Securities dan PT.CIMB Securities Indonesia bertindak sebagai penjamin
pelaksana emisi efek dalam SPO ini. Masa penawaran awal pada 5 Juni dan berakhir pada 17
Juni 2013. Perkiraan tanggal efektif adalah 25 Juni. Sementara perkiraan masa penawaran adalah
27 Juni, 28 Juni, dan 1 Juli 2013. Perkiraan tanggal penentuan daftar pemegang saham yang
berhak didahulukan dalam penjatahan adalah 26 Juni. Sementara perkiraan tanggal penjatahan
adalah 3 Juli 2013.
Perseroan menjadwalkan tanggal distribusi saham secara elektronik oleh KSEI (Kustodian
Sentral Efek Indonesia), serta tanggal pengembalian uang pemesanan dan tanggal pencatatan di
BEI yakni pada 5 Juli 2013. "Tanggal perdagangan di BEI diperkirakan akan berlangsung pada 5
Juli," ucap Arviyan. Dengan dimulainya go public ini, Bank Muamalat akan memperkuat
struktur permodalannya dalam menyelenggarakan akselerasi bisnis. Setelah melantai di bursa,

(http://www.republika.co.id/berita/syariah/keuangan/11/05/19/llfa20-bei-sosialisasi-fatwa-dewan-syariah).

Bank Muamalat diproyeksikan akan naik status dari Buku II (bank bermodal inti Rp 1 triliun
hingga Rp 5 triliun) menjadi Buku III (bank bermodal inti Rp 5 triliun hingga Rp 30 triiun).3
SYARAT-SYARAT UMUM MENDIRIKAN PT GO PUBLIC
1.

Laporan Keuangan Harus di audit oleh Kantor Akuntan Publik

2.

Syarat 2 administrasi pendirian PT harus lengkap (NPWP, Akta2 pendirian


perusahaan, dan surat2 keputusan dr pemerintah)

3.

Harus ada Underwriter atau penjamin yg akan melakukan penawaran Saham


Perdana. (Initial Public Offering)

4.

Track record perusahaan yang baik dari segi financial maupun kinerja perusahaan
keseluruhan

5.

Ada tujuan yg jelas Atas penerbitan Saham apakah untuk ekspansi atau tujuan
lainnya (bisa di tanyakan di Bapepam)

Sedangkan akte-akte Notariil yang diperlukan untuk perusahaan yang akan melakukan GO
PUBLIC (IPO = Initial Public Offering) di berbagai perusahaan (baik holding company maupun
anak perusahaan), pada umumnya berupa :
1.

PERJANJIAN PENJAMINAN EMISI OBLIGASI

2.

PERJANJIAN PERWALIAMANATAN

3.

PERJANJIAN AGEN PEMBAYARAN

4.

PENGAKUAN HUTANG

5.

PERUBAHAN ADDENDUM PENJAMINAN EMISI OBLIGASI

6.

PERUBAHAN ADDENDUM PERJANJIAN AGEN PEMBAYARAN

7.

PERUBAHAN ADDENDUM PERJANJIAN

8.

PERUBAHAN ADDENDUM PERJANJIAN AGEN PEMBAYARAN

9.

PERJANJIAN KESANGGUPAN PEMBELIAN SISA SHM PNWRN UMUM TERBATAS

10. PERNYATAAN KESANGGUPAN


11. PERNYATAAN PENERBITAN WARAN
12. PERJANJIAN PENGADAAN BARANG CETAKAN
13. PERJANJIAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI WARAN
14. PERJANJIAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH
DAHULU DALAM PENAWARAN UMUM TERBATAS

Proses Go Public

(http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/13/06/05/mnx41i-bank-muamalat-siap-bersaing-di-lantai-bursa).

Gambar. Proses pelaksanaan perdagangan di bursa


Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan, baik yang berasal dari dalam
maupun dari luar perusahaan. Alternatif pendanaan dari dalam perusahaan, umumnya dengan
menggunakan laba yang ditahan perusahaan. Sedangkan alternatif pendanaan dari luar
perusahaan dapat berasal dari kreditur berupa hutang, pembiayaan bentuk lain atau dengan
penerbitan surat-surat utang, maupun pendanaan yang bersifat penyertaan dalam bentuk saham
(equity). Pendanaan melalui mekanisme penyertaan umumnya dilakukan dengan menjual saham
perusahaan kepada masyarakat atau sering dikenal dengan go publik. Untuk go publik,
perusahaan perlu melakukan persiapan internal dan penyiapan dokumentasi sesuai dengan
persyaratan untuk go publik atau penawaran umum, serta memenuhi semua persyaratan yang
ditetapkan BAPEPAM-LK.
Penawaran Umum atau sering pula disebut Go Public adalah kegiatan penawaran saham atau
Efek lainnya yang dilakukan oleh Emiten (perusahaan yang akan go public) untuk menjual
saham atau Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar Modal dan
Peraturan Pelaksanaannya.
Penawaran Umum mencakup kegiatan-kegiatan berikut:

Periode Pasar Perdana yaitu ketika Efek ditawarkan kepada pemodal oleh Penjamin
Emisi melalui para Agen Penjual yang ditunjuk

Penjatahan Saham yaitu pengalokasian Efek pesanan para pemodal sesuai dengan
jumlah Efek yang tersedia;

Pencatatan Efek di Bursa, yaitu saat Efek tersebut mulai diperdagangkan di Bursa.

Proses Penawaran Umum saham dapat dikelompokkan menjadi 4 tahapan berikut:


1. Tahap Persiapan
Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu yang
berkaitan dengan proses Penawaran Umum. Pada tahap yang paling awal perusahaan yang
akan menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) untuk meminta persetujuan para pemegang saham dalam rangka Penawaran
Umum saham. Setelah mendapat persetujuan, selanjutnya emiten melakukan penunjukan
penjamin emisi serta lembaga dan profesi penunjang pasar yaitu:
1) Penjamin Emisi (underwriter). Merupakan pihak yang paling banyak keterlibatannya
dalam membantu emiten dalam rangka penerbitan saham. Kegiatan yang dilakukan
penjamin emisi antara lain: menyiapkan berbagai dokumen, membantu menyiapkan
prospektus, dan memberikan penjaminan atas penerbitan.
2) Akuntan Publik (Auditor Independen). Bertugas melakukan audit atau pemeriksaan
atas laporan keuangan calon emiten.
3) Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan menentukan
nilai wajar dari aktiva tetap tersebut;
4) Konsultan Hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion).
5) Notaris untuk membuat akta-akta perubahan Anggaran Dasar, akta perjanjianperjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga notulen-notulen rapat.
2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Pada tahap ini, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung calon emiten
menyampaikan pendaftaran kepada BAPEPAM-LK hingga BAPEPAM-LK menyatakan
Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif.
3. Tahap Penawaran Saham
Tahapan ini merupakan tahapan utama, karena pada waktu inilah emiten menawarkan
saham kepada masyarakat investor. Investor dapat membeli saham tersebut melalui agenagen penjual yang telah ditunjuk. Masa Penawaran sekurang-kurangnya tiga hari kerja.
Perlu diingat pula bahwa tidak seluruh keinginan investor terpenuhi dalam tahapan ini.
Misal, saham yang dilepas ke pasar perdana sebanyak 100 juta saham sementara yang
ingin dibeli seluruh investor berjumlah 150 juta saham. Jika investor tidak mendapatkan
saham pada pasar perdana, maka investor tersebut dapat membeli di pasar sekunder yaitu
setelah saham dicatatkan di Bursa Efek.

4. Tahap Pencatatan saham di Bursa Efek


Setelah selesai penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya saham tersebut dicatatkan di
Bursa Efek Indonesia.
1.

Laporan Keuangan Harus di audit oleh Kantor Akuntan Publik

2.

Syarat 2 administrasi pendirian PT harus lengkap (NPWP, Akta2 pendirian


perusahaan, dan surat2 keputusan dr pemerintah)

3.

Harus ada Underwriter atau penjamin yg akan melakukan penawaran Saham Perdana.
(Initial Public Offering)

4.

Track record perusahaan yang baik dari segi financial maupun kinerja perusahaan
keseluruhan

5.

Ada tujuan yg jelas Atas penerbitan Saham apakah untuk ekspansi atau tujuan lainnya
(bisa di tanyakan di Bapepam)

Anda mungkin juga menyukai