Anda di halaman 1dari 16

PEDOMAN PELAYANAN

KEFARMASIAN PADA VAKSIN

Hj. Nina Sandra, SKM, MM.Kes


Plt. Kasi Farmasi dan Otrakos

LATAR BELAKANG.
Salah satu Strategi Pembangunan Kesehatan Nas
mewujudkan masy yg mandiri utk hidup sehat

promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif


menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.

UU KESEHATAN NO 36/2009
PARADIGMA SEHAT :
PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

UPAYA PENGEBALAN IMUNISASI

Proses dimana seseorang menjadi imun

atau resisten terhadap infeksi penyakit


pemberian vaksin

Vaksin menstimulasi sistem imun tubuh orang tsb terhadap infeksi atau
penyakit tertentu .

VAKSIN suatu produk biologik yg terbuat dari kuman


komponen kuman atau racun kuman yg telah
dilemahkan atau dimatikan dan berguna utk
merangsang kekebalan tubuh seseorang.

Vaksin sendiri merupakan unsur biologis yg memiliki


karakteristik tertentu dan memerlukan penanganan rantai
vaksin secara khusus sejak di produksi di pabrik dipakai di unit
pelayanan

Klasifikasi Vaksin

Viral campak, rubella, yellow fever


Bakteri BCG, oral typhoid
Virus Polio, hepatitis A, rabies, influenza
Protein diphtheria, tetanus, hepatitis B
Polysakarida pneumococcal, meningcoccal

Penggolongan Vaksin
1. VAKSIN PROGRAM
Vaksin BCG ( Basillus Calmette Guerin )
- bentuk beku kering
- Mycobacterium bovis hidup yg dilemahkan
- mencegah terjadinya komplikasi akibat infeksi tuberkulosis.
- disimpan pada suhu 2-8 C
- freezer
- terhindar dari sinar matahari langsung
- kemasan dalam ampuldgn pelarut 4 ml dalam ampul

2. Vaksin Hepatitis B ( Rekombinan )


- berbentuk suspensi, warna keputihan utk injeksi.
- disebabkan oleh virus Hapatitis B.
- resiko tinggi : petugas kesehatan, pasien transfusi darah
aktivitas seks beresiko, penyalahgunaan obat suntik
keluarga yg kontak langsung dgn penderita hepatitis B,
bayi lahir dari ibu pengidap (karier )
- simpan pd suhu 5-8 C
- jangan dibekukan
3. Vaksin Polio Oral
4. Vaksin DPT ( Difteri, Pertusis dan Tetanus )
5. Vaksin Campak

2. VAKSIN NON PROGRAM


1. Vaksin Jerap DT
2. Vaksin Tetanus Toksoid
3. Vaksin Influenza
4. Vaksin Human Papilloma Virus ( HPV )
5. Vaksin Rabies
6. Vaksin Demam Tifoid

7. Vaksin MMR ( Measles, Mumps, Rubella )


l

Tujuan pelayanan kefarmasian


1. Menyediakan sumber informasi praktis

bagi apoteker mengenai cara penggunaan


serta penatalaksanaan vaksin dan
imunosera secara rasional.

2. Meningkatkan kemampuan apoteker

dalam memecahkan masalah yang


berkaitan dengan pelayanan kefarmasian
untuk vaksin, imunosera dan imunisasi.

PERAN APOTEKER

1. memantau kemasan.
2. menjaga kualitas.
3. memperhatikan
sistem rantai vaksin

PENATALAKSANAAN

sensivif terhadap panas, dingin dan cahaya

suhu dijaga 2 - 8 0 C
rantai vaksin merupakan sistem penjagaan
transportasi dan penyimpanan yg benar

menjamin vaksin terlindungi dari


temperatur dan cahaya yang tidak sesuai.

PENATALAKSANAAN
1. Penggunaan Vaksin.

vaksin distribusi/diserahkan -> periksa.


vaksin lemari pendingin tdk blh suhu kamar

2. Penyimpanan Vaksin lemari pendingin


rekomendasi utk penyimpanan vaksin

a. Vaksin dlm lemari pendingin tdk boleh penuh


pertukaran sirkulasi udara
b. Tdk blh disimpan dlm rak/kotak penyimpanan yg
bukan lemari pendingin.

PENYIMPANAN
c. Kemasan hrs asli, tdk blh menyentuh
dinding lemari pendingin.

d. Pintu lemari pendingin tidak boleh dibuka


terlalu lama dan lebar.

PR O D U K M A K A N A N YG
DTermometer
IH A SutkILK
AN
f.
memantau
suhu, catat suhu
e. Vaksin yg akan kadaluarsa digunakan lebih
awal dan dirotasi sesuai masa kadaluarsa.

g. Terjadi kerusakan vaksin tdk digunakan

h.

Bekuan es harus dibersihkan.

i.

Aliran listrik tetap menyala

j.

Tdk ada makanan dan minuman dlm lemari


pendingin

3. CARA PENGEMASAN SELAMA


PENGANGKUTAN
Vaksin yg berasal dari bahan biologi hrs
dikirim dlm keadaan dingin.
Selama pengangkutan kondisi
penyimpanan yg baik dpt dipertahankan
jarak jauh.
Bila tdk menggunakan alat pendingin
khusus ( cool pack ) termos berisi es
utk mencegah kontak langsung antara
vaksin dan es.

4. PEMBUANGAN VAKSIN.
- Vaksin yg direkonstitusi hrs digunakan dlm
periode yg direkomendasikan,, atau sesuai
petunjuk produsennya.
- wadah dosis tunggal lebih disukai, sekali
dibuka, vial multi dosis hrs dijaga setlh
akhir sesi pemberian.
- Vaksin yg tdk digunakan bakar
insenerator.
- sampah dan tumpahannya steril panas,
disinfeksi kimia.
- Vaksin kadaluarsa musnahkan insenerator

JARUM SUNTIK
- disposble syringe simpan distribusi
diserahkan tercatat.
- bekas pakai sampah medis KUNING
- sampah medis tidak boleh diletakkan/
ditinggalkan ditempat pelaksanaan vaksinasi
- sampah medis dikumpulkan secara teratur
utk dimusnahkan di insenerator.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai