Anda di halaman 1dari 4

Rian Saputra_1206219760_Tugas Korosi 02

Corrosion Inhibition of Mild Steel by Natural Product Compound


Pengantar
Hambatan korosi dari mild steel dalam H 3PO4 yang mengandung klorida atau ion sulfat
yang telah dipelajari dengan menggunakan teknik elektrokimia yang berbeda. Evolusi korosi dan
hydrogen dari mild steelalloy dalam 2 M Asam H3SO4 yang mengandung 0.5 M NaCl dapat
secara efektif dihambat dengan penambahan senyawa produk alami, Thymol (IPMP), dari
perbedaan konsentrasi. Namun, di 2 M H3SO4 yang mengandung 0.5 M Na2SO4 korosi tidak
dapat dihambat secara efektif. Hasil impedansi elektrokimia spektroskopi (EIS) dan pengukuran
potentiodynamic polarization mengkonfirmasi efek sinergis yang mana digambarkan dengan
meningkatnya efektivitas dari inhibitor korosi dalam ion Cl -. Pada suhu tertentu peningkatan ini
menyebabkan meningkatnya corrosion rate dan evolusi hydrogen di mild steel. Hasil polarisasi
dan EIS telah menunjukkan hasil yang bagus antara satu dan lainnya. Hasil ini diperoleh dengan
menggunakan mikroskop electron.
Penggunaan inhibitor untuk mengontrol korosi pada logam dan paduan yang mana
mempunyai hubungan dengan lingkungan yang agresif adalah praktik yang harus dicoba.
Besarnya jumlah senyawa organic yang harus dipelajari untuk menyelidiki potensial hambatan
korosi. Semua studi ini mengungkapkan senyawa organic seperti N, S, dan O menunjukkan
efisiensi hambatan yang signifikan. Tetapi, sayangnya sebagian besar senyawa ini tidak hanya
mahal tapi juga berbahaya bagi makhluk hidup.
Penggunaan inhibitor korosi adalah salah satu metode yang praktis. Akibatnya, inhibitor korosi
untuk asam klorida, asam fosfat, dan asam sulfat telah menarik perhatian untuk meningkatkan
aplikasinya. Perlindungan logam terhadap korosi oleh H3PO4 telah menjadi subjek banyak
penelitian karena terlah banyak digunakan dalam proses industry.
Tujuan utama riset ini adalah untuk mempelajari perilaku elektrokimia dari mild steel dalam
konsentrasi yang berbeda dari naturally aerated NaCl or Na 2SO4 in 2 M H3PO4 pada temperature
yang berbeda menggunakan teknik elektrokimia dan surface examination. Juga, efek
penambahan IPMP (2-isopropyl-5-methylphenol) sebagai inhibitor korosi untuk mild steel perlu
dipelajari.

Rian Saputra_1206219760_Tugas Korosi 02

Material dan Metode


Sebuah batang baja diuji dalam penelitian dengan luas area crosssectional 0.47 cm2.
Komposisi kimia dari baja. Larutan air yang mengandung H 3PO4, NaCl, Na2SO4 dan IPMP
dengan konsentrasi yang berbeda. Dalam pengukuran, Polarisasi dan electrochemical impedance
spectroscopy (EIS) dilakukan dengan menggunakan electrochemical workstation IM6e
Zahnerelectrik GmbH.

Corrosion current density, icorr, yang mana ekuivalen dengan laju korosi, ditunjukkan oleh
persimpangan garis tafel yang terekstrapolasi. Karena adanya garis non-linear di slope bagian
tafel dari kurva polarisasi yang diperoleh, konstanta tafel dihitung pada kemiringan setelah Ecorr
oleh 50 mv menggunakan computer analisis. Icorr ditentukan oleh perpotongan garis tafel
katodik dengan potensial open-circuit.

Rian Saputra_1206219760_Tugas Korosi 02

Hasil dan Diskusi


Pada bagian ini perilaku potentiodynamic polarization dari baja mempunyai hubungan
dengan anion alam dan konsentrasi larutan air. Fiq.1 menunjukkan sebuag typical linear sweep
potentiodynamic khas untuk baja di steel 2 M
H3PO4 tanpa dan dengan konsentrasi yang
berbeda dari Na2SO4 solutions. Fiq. 2
memperlihatkan hubungan dari stady state
potential (Ess) dan konsentrasi NaCl atau
Na2SO4 di 2 M larutan H3PO4. Hal ini terlihat
bahwa potensial korosi bergeser jauh ke arah
aktif yang menunjukkan bahwa garam-garam ini
terdepolarisasi reaksi anodic.

Fiq.3 menunjukkan hubungan corrosion current density dan konsentrasi molar NaCl atau
Na2SO4 di 2 M H3SO4 pada 298 K.
Umumnya hasil yang diambil mengikuti: konsentrasi
anion yang tetap, nilai icorr yang selalu lebih
tinggi di anion klorida dibandingkan dengan
anion sulfat dalam 2 M H3PO4. Dalam 2 M
larutan H3PO4 dengan penambahan NaCl, fiq.2 dan
3, nilai-nilai keduanya Ess dan icorr meningkat
dengan meningkatnya konsentrasi (<0.5 M). Pada
konsentrasi 0.5 M, nilai-nilainya mempunyai shift drop.
Laju korosi dan evolusi hydrogen ditemukan

lebih

tinggi

pada

asam

yang

mengandung ion klorida dibandingkan dengan asam yang mengandung ion sulfat pada
konsentrasi yang sama. Perbedaan yang signifikan ini dalam nilai Icorr antara media Cl- dan
SO42- mungkin karena perbedaan dalam tingkat penggabungan oksida film pada permukaan baja
dengan elektrolit spesies selama proses anodization.

Rian Saputra_1206219760_Tugas Korosi 02

Konklusi
Berdasarkan hasil potentiodynamic polarization dan pengukuran EIS pada temperature yang
berbeda, dapat disimpulkan bahwa:

Nilai icorr meningkat seiiring dengan meningkatnya konsentrasi molar dari anion yang

berlaku (SO42- atau Cl-) di 2 M H3PO4.


Pada tingkat anion yang tetap dari kedua larutan sulfat atau klorida, nilai icorr lebih
tinggi di larutan H3PO4 yang mengandung elektrolit klorida dibandingkan dengan H 3PO4

yang mengandung sulfat.


Urutan IE (dihitung dari polarisasi dan data EIS) meningkat sebagai berikut:
H3PO4 + IPMP + Cl- > H3PO4 + IPMP > H3PO4 + IPMP + SO4-.

Pada suhu yang berbeda, hasil menunjukkan bahwa peningkatan suhu menyebabkan
penurunan dari total nilai resistansi, RT, sehingga meningkatkan laju korosi pada mild

steel bahkan dengan menggunakan ion Cl-.


SEM menunjukkan bahwa penambahan ion klorida untuk IPMP inhibitor di H3PO4
meningkatkan proses penghambatan, sementara itu penambahan sulfat memperlambat
proses penghambatan dan ini menegaskan impedansi dan hasil polarisasi.

Referensi
[1] P.B. Raja, M.G. Sethuraman, Materials Letters 62 (2008) 113116.
[2] A.M. Fekry, R.R. Mohamed, Electrochimica Acta 55 (2010) 19331939.
[3] A.M. Fekry, M.A. Ameer, International Journal of Hydrogen Energy 35 (2010) 76417651.
[4] H. Amar, J. Benzakour, A. Derja, D. Villemin, B. Moreau, Journal of Electroanalytical Chemistry 558
(2003) 131139.
[5] C. Jeyaprabha, S. Sathiyanarayanan, K.L.N. Phani, G. Venkatachari, Journal of Electroanalytical

Chemistry 585 (2005) 250255.


[6] M.A. Migahed, H.M. Mohamed, A.M. Al-Sabagh, Materials Chemistry and Physics 80
(2003) 169175.
[7] M.A. Ameer, Materials Chemistry and Physics 122 (2010) 321324

Anda mungkin juga menyukai