Pendahuluan
Adanya tuntutan efisiensi di bidang penggunaan energi bahan bakar minyak, dalam
BPP ( Biaya Pokok Produksi ) pembuatan kWh pada SPD, bahan bakar solar
merupakan komponen biaya yang paling besar, yaitu diatas 66 %.
Menyiapkan SPD untuk melakukan perobahan pemakaian bahan bakar, dari solar ke
bahan bakar lainnya, seperti : MFO-nisasi, Gasifikasi, Biodiesel dan lainnya, agar tidak
terjadi penurunan performance yang signifikan
MANFAAT PERFORMANCE TEST SPD
Latar Belakang
Banyak SPD yang mengalami derating daya mampu, sehingga konsumsi BBM naik,
dan tentu BPP nya pun naik
Untuk melakukan up-grade / meningkatkan performance mesin agar dapat mencapai
seperti spesifikasi awal, memerlukan biaya yang sangat besar.
Contoh : Rehabilitasi, Oret-nisasi, dll
-
Kesiapan cadangan daya pembangkit terbatas, bila ada SPD yang akan
direhabilitasi dan memerlukan waktu lama untuk tidak beroperasi.
Kesiapan jumlah tenaga kerja / SDM yang minim untuk melakukan rehabilitasi
Data tentang data tertulis riwayat pemeliharaan / riwayat kesehatan SPD mulai
sejak awal beroperasi sangat minim.
Standard / acuan : Factory test report dan Commissioning test di beberapa PLTD
banyak yang tidak lengkap
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Mesin merupakan benda yang bisu dan tuli , untuk mengetahui kondisi kesehatan
mesin secara lebih akurat, maka diperlukan pengetahuan dan keterampilan, serta
kelengkapan alat ukur yang memadai untuk menditeksi kondisi, sebelum mengambil
langkah improvisasi
Solusi teknis
Perkembangan Teknologi memungkinkan untuk memonitor dalam melakukan up grade performance yang terukur, agar kondisi mesin menjadi selalu prima, dan
pemakaian bahan bakar ( sfc ) nya yang paling optimal sesuai spesifikasi awal.
Mendapatkan data yang presentatif, akurat, dan mudah untuk dianalisis sehingga dapat
digunakan sebagai pedoman bagi pengambil keputusan ( decision maker )
Melakukan kaji hasil ( verifikasi ) kegiatan improvement ( termasuk ) kegiatan
pemeliharaan routine dan periodik/overhaul )
Sehingga sebelum dan sesudah melakukan kegiatan Improvement/ Pemeliharaan
dapat terukur dan terarah hasilnya
Data hasil kegiatan diagnosa tersebut, juga digunakan untuk membantu mencegah
terjadinya kerusakan.
Kesimpulan
Efisiensi hanya mungkin dilakukan dengan menjaga agar kondisi mesin SPD tetap
yang selalu optimal, yaitu mendekati atau sesuai dengan desain awal nya
Kondisi yang optimal dapat diperoleh dengan menjalankan kegiatan pemeliharaan
yang tepat dan terukur, serta selalu dipantau hasil kegiatan pemeliharaan tersebut
Hal ini dapat dimungkinkan dengan selalu mengevaluasi performance mesin SPD
dengan menerapkan kegiatan analisisdiagnosa SPD secara periodik / routine
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Udara Masuk
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Akhir Siklus
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Frekuensi, dinyatakan sebagai jumlah siklus yang terjadi dalam satu detik
(hertz).
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Ilustrasi Vibrasi
Gambar dibawah merupakan pemodelan sederhana (massa dan pegas) untuk
mengilustrasikan vibrasi
Ilustrasi Vibrasi
Gambar disamping menunjukkan posisi massa pada berbagai posisi, posisi
upper, posisi tergantung bebas, dan posisi lower
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Ilustrasi Vibrasi
Jika pada massa dikaitkan sebuah pensil dan pada ujung pensil diberi kertas
yang bergerak, maka akan tampak plot kurva seperti disamping
Ilustrasi Vibrasi
Plot kurva akan terlihat sebagai berikut
10
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
11
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
12
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
13
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
14
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
15
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Contoh 1 :
Sebuah vibrasi terukur dengan kecepatan 4 mm/s.
Tentukan perpindahan (displacement) jika frekuensinya:
a)10 Hz
Perpindahan
= Kecepatan / 2..f
= (4) / 2..(10)
= 0,063 mm
= 0,126 mm (peak to peak)
b)1000 Hz
dengan cara yang sama didapatkan
= 0,00063 mm (peak to peak)
Perpindahan tidak sensitif / baik di frekuensi tinggi
Contoh 2 :
Sebuah vibrasi dengan kecepatan 4 mm/s.
Tentukan percepatannya jika frekuensinya :
a. 1000 Hz
Percepatan
= 2..f.V
= 2..(1000).(4)
= 25.120 mm/s2 (1 g = 9800 mm/s2 )
= 2,56 g.
b. 10 Hz
dengan cara yang sama didapatkan
= 0,0256 g
Percepatan tidak sensitif / baik di frekuensi rendah
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai
perusahaan
16
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Kecepatan;
Percepatan,
Gerakan Vibrasi
17
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Peak to Peak
Average
0.637 x peak
Akuisisi Signal
18
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
19
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
20
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
21
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
22
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Akhir Siklus
23
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
sampai
saat
ini
masih
menganut
Preventive
Saran Dari Auditor Internasional Arhur Andersen Tahun 2000 agar PLN
menerapkan Predictive Maintenance untuk meningkatkan keandalan
dan efisiensi.
Swasta
Asing
di
Indonesia
yang
telah
menerapkan
24
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Meningkatkan performance
Program kerja
Memperoleh pekerjaan perawatan yang efisien
Latar belakang
Tujuan Perawatan tercapai
Kondisi operasi setiap saat dapat diketahui
Untuk melaksanakan improvement
Peralatan mesin dan perlengkapannya (SPD)
Menghindari kerusakan fatal dan tak terduga
Meningkatkan jam availability / jam siap operasi
Meningkatkan performance
Program kerja
Memperoleh pekerjaan perawatan yang efisien
Masalah polusi, emisi dan kelestarian alam
Ukuran Kinerja
25
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Daya mampu
SFC (pemakaian bahan bakar)
AF (faktor ketersediaan / kesiapan unit)
CF (faktor kapasitas)
Biaya O&M
Pengelompokan Analisis
Analisis Kondisi Mekanis
Analisis Performance
Spesifikasi teknis
Test report
Laporan pemeliharaan
26
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Menjabarkan temuan-temuan
Biasa
Keausan
Vibrasi
Performance / prestasi
Daya mampu
Kondisi pembakaran
Vibrasi
27
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Charge air
Cooling water
Pelumas
Kondisi Pembakaran
Mesin (motor bakar) mengubah energi kimia menjadi panas (heat) yang
kemudian menjadi energi mekanis (putaran)
28
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Tekanan
pembakaran #5A
sangat rendah
29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
31
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
32
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
33
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
34
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
35
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
36
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
37
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Contoh Vibrasi
38
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
39
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
40
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
41
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
42
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
43
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
44
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
45
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
#6
#5
MB5
#4
MB4
#3
MB3
#2
MB2
#1
MB1
46
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Posisi / No.Cyl
-0,75
-1,75
-2,5
1,25
0,25
-2,75
-0,5
-1,5
-7
-1
-5,75
-4
-1,5
0,75
-1
-0,5
1,5
-1,5
-1
MB1
MB2
7,5
MB3
12
MB4
7,1
MB5
4,2
Posisi
47
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
14
12
10
0
MB1
MB2
MB3
MB4
MB5
Posisi Pengukuran
48
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
HEAT BALANCE
49
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
50