Christian Yonathan S.
2. 1211501877
3. 1211503568
Christian Yonathan S.
2. 1211501877
3. 1211503568
ii
SURAT KETERANGAN
iii
ABSTRAKSI
Penulis ini bertujuan untuk Penjadwalan ruangan untuk setiap mata kuliah yang
berada di LAB untuk setiap sesi dalam satu hari yang telah ditentukan oleh pihak Fakultas.
Dengan menghitung jumlah mata kuliah yang sama dalam satu hari dan sesi waktu yang
sama. Kemudian setiap semester semakin terus bertambah mata kuliah yang diadakan di
LAB ICT. Pada kasus ini, penulis menggunakan metode algoritma genetika dengan
pengkodean integer, lalu panjang kromosom sebanyak 14. Pengujian dilakukan untuk
memudahkan pekerjaan supervisor dan dapat berupa solusi saran penjadwalan terbaik. Dari
penulis yang telah dilakukan terhadap hasil pengujian penjadwalan didapatkan dari setiap
sesi hari presentase keberhasilan sebesar 90.15%.
Kata Kunci
: Genetic Algorithm, Penjadwalan LAB ICT Algoritma Genetika
Xiv+227 halaman; 47 gambar; 11 tabel; 1 lampiran
iv
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan segala puji syukur Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya serta nikmat sehat kepada Penulis, dan atas karuniaNya sehingga Penulis dapat menyelesaikan kegiatan Kuliah Kerja Praktek (KKP) mengenai
Implementasi Algoritma Genetika Pada Sistem Penjadwalan LAB ICT TERPADU.
Selain itu, dalam proses penyelesaian KKP ini tentunya tidak terbatas dari bimbingan,
peranan, dan bantuan berharga dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin
menyampaikan rasa hormat dan ungkapan terima kasih yang tulus kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala petunjuk dan kemudahan-Nya sehingga pada
akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek.
2. Kedua Orang Tua kami yang telah memberikan dorongan dan dukungan baik moral
maupun spiritual.
3. Bapak Prof Ir. Suryo Hapsoro Tri Utomo, PhD. Selaku Rektor, Universitas Budi Luhur.
4. Bapak Goenawan Brotosaputro, S.Kom, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknologi
Informasi, Universitas Budi Luhur.
5. Bapak Muhammad Ainur Rony, S.Kom, M.T.I. selaku Ketua Program Studi Teknik
Informatika Universitas Budi Luhur dan Dosen Pembimbing KKP.
6. Teman KUTI 2012 yang berjasa dalam penyelesaian KKP ini.
7. Seluruh pihak yang turut membantu yang terlalu banyak bila disebutkan, yang ikut serta
memberikan semangat sehingga KKP ini dapat terselesaikan.
Semoga Tuhan yang maha esa melimpahkan anugerah-Nya atas segala bantuan yang telah
diberikan. Amin. Akhir kata, karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki, Penulis menyadari bahwa KKP ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu Penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari Pembaca guna kesempurnaan KKP ini.
Semoga KKP ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan pikiran bagi para Pembaca.
Jakarta, Febuari 2015
Penulis
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. :
Tabel 2.2. :
Tabel 3.1. :
Tabel 3.2. :
Tabel 3.3. :
Tabel 3.4. :
Tabel 3.5. :
Tabel 3.6. :
Tabel 3.7. :
Tabel 3.8. :
Tabel 3.9. :
Halaman
Perbandingan Inilah Pada Sistem Alamiah Dan Algoritma Genetika ............. 3
Contoh populasi dengan 5 kromosom setelah dirangking .......................... 7
Spesifikasi Tabel Dosen ......................................................................... 17
Spesifikasi Tabel Hari ............................................................................ 17
Spesifikasi Tabel Jam ............................................................................ 17
Spesifikasi Tabel LAB ............................................................................ 18
Spesifikasi Tabel Mata kuliah.................................................................. 18
Spesifikasi Tabel Spesifikasi LAB ............................................................. 18
Spesifikasi Tabel tjadwal........................................................................ 19
Hasil Pengujian pertama........................................................................ 64
Hasil Pengujian kedua ........................................................................... 65
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 :
Halaman
Representasi kromosom dalam pengkodean Integer ............................. 5
Gambar 2.2 :
Gambar 2.3 :
Gambar 2.4 :
Gambar 2.5 :
Gambar 2.6 :
Gambar 2.7 :
Gambar 2.8 :
Gambar 3.1 :
Gambar 3.2 :
Gambar 3.3 :
Gambar 3.4 :
Gambar 3.5 :
Gambar 3.6 :
Gambar 3.7 :
Gambar 3.8 :
Gambar 3.9 :
vii
Gambar 4.2 :
Gambar 4.3 :
Gambar 4.4 :
Gambar 4.5 :
Gambar 4.6 :
Gambar 4.7 :
Gambar 4.8 :
Gambar 4.9 :
viii
DAFTAR SIMBOL
1. Diagram ERD
Entity (Entitas)
Merupakan sekumpulan orang, tempat obyek yang
menampilkan data dicatat atau disimpan
Relationship (Hubungan)
Menggambarkan hubungan yang terjadi pada dua
entitas atau lebih
Cardinality (Kardinalitas)
Menggambarkan tingkat hubungan yang terjadi pada
dua buah entitas
Garis
Menunjukkan garis penghubung
ix
2. Flowchart
Terminator
Digunakan untuk menggambarkan kegiatan awal
atau akhir dari suatu proses.
Process
Digunakan untuk menggambarkan suatu proses
Input /Output
Digunakan untuk menggambarkan suatu kegiatan
masukkan maupun keluaran.
Decision
Digunakan untuk menggambarkan suatu keputusan
atau tindakan yang harus diambil pada suatu kondisi
tertentu.
Predifined Process
Digunakan untuk menggambarkan suatu kegiatan
atau proses.
Line Connector
Digunakan untuk menghubungkan satu simbol
dengan simbol yang lain pada halaman modul yang
lainnya.
On page Connector
Digunakan untuk menghubungkan satu simbol
dengan simbol yang lainnya pada halaman yang
sama
Off page Connector
Digunakan untuk menghubungkan satu simbol
dengan simbol yang lainnya pada halaman yang
berbeda.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. ii
SURAT KETERANGAN ................................................................................................ iii
ABSTRAKSI .............................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR .................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... vii
DAFTAR SIMBOL ...................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1. Latar Belakang ........................................................................................ 1
2. Masalah.................................................................................................. 1
3. Tujuan Penulisan ..................................................................................... 1
4. Batasan Permasalahan ............................................................................. 2
5. Metode Penelitian .................................................................................... 2
a. Studi Literatur .................................................................................... 2
b. Studi kasus ........................................................................................ 2
c. Pengembangan Sistem ........................................................................ 2
6. Sistematika Penulisan .............................................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................................... 3
1. Algoritma Genetika .................................................................................. 3
a. Pengkodean ....................................................................................... 4
1) Pengkodean Integer ....................................................................... 5
2) Pengkodean Biner .......................................................................... 5
b. Seleksi ............................................................................................... 6
1) Seleksi Roda Roulette (Roulette Wheel Selection). ............................. 6
2) Seleksi Rangking (Rank Selection) ................................................... 6
c. Perkawinan silang (Cross Over) ............................................................ 7
1) Perkawinan Silang Satu Titik ........................................................... 7
xi
xii
xiii
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Pada era modern ini, teknologi dan informasi semakin berkembang pesat. Oleh
sebab itu melalui bantuan setiap sistem yang ada diharapkan memudahkan pekerjaan
seseorang. Jadwal menurut kamus besar bahasa Indonesia merupakan pembagian
waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan atau
rencana waktu kegiatan dengan pembagian waktu pelaksanaan yang terperinci.
Sedangkan pengertian penjadwalan adalah proses, cara, perbuatan menjadwalkan atau
memasukan ke dalam jadwal.
Masalah penjadwalan merupakan masalah yang sangat kompleks dan tergolong
dalam kategori interactable program, yaitu sebuah masalah yang sulit untuk
diselesaikan (dipandang dari segi komputasi) karena tidak ditemukan adanya algoritma
yang efisien untuk menyelesaikannya. Penjadwalan praktikum tergolong masalah NPComplete, dikarenakan melibatkan banyak komponen dan dalam proses penyusunannya
perlu memperhatikan kombinasi-kombinasi aturan dari komponen-komponen tersebut.
Pada umumnya masalah penjadwalan praktikum diselesaikan dengan cara membuat
tabel secara manual. Cara ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
menyelesaikannnya dan seringkali menimbulkan beberapa kesalahan. Terdapat berbagai
metode untuk menyelesaikan masalah penjadwalan, salah satunya adalah algoritma
genetika. Algoritma genetika merupakan salah satu jenis dari algoritma evolusioner
yang diinspirasi oleh teori evolusi Darwin.
Metode yang digunakan ini terdapat proses perkawinan silang (cross over) dan
mutasi (mutation) dan update generasi. Algoritma genetika dimulai dengan memilih
himpunan penyelesaian digambarkan dengan kromosom, yang disebut dengan populasi.
Solusi dari satu populasi diambil untuk membentuk populasi baru, dimana pemilhannya
tergantung dari fitness terbaiknya. Hal ini dilakukan dengan harapan bahwa populasi
yang baru akan lebih baik dibandingkan populasi terdahulu. Proses ini dilakukan
berulang-ulang hingga terpenuhi kondisi tertentu.
2.
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti
seperti berikut :
a. Penjadwalan ruangan untuk setiap mata kuliah yang berada di LAB untuk setiap sesi
dalam satu hari yang telah ditentukan oleh pihak Fakultas.
b. Menghitung jumlah mata kuliah yang sama dalam satu hari dan sesi waktu yang
sama.
c. Setiap semester semakin terus bertambah mata kuliah yang diadakan di LAB.
3.
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah memberikan saran yang berupa solusi terhadap
masalah penjadwalan mata kuliah untuk setiap ruangan di Lab sehingga memudahkan
pekerjaan seorang supervisor LAB.
4.
Batasan Permasalahan
a. Pembuatan jadwal LAB ICT TERPADU ini dibatasi pada mata kuliah di Universitas
Budi luhur.
b. Kasus yang digunakan dalam penulisan ini adalah kasus penjadwalan LAB ICT
TERPADU pada tahun ajaran 2014/2015 untuk semester ganjil.
c. Pembuatan jadwal LAB ICT TERPADU hanya difokuskan untuk 4 sesi jam utama
yaitu 08:00, 10:40, 13:25 dan 16:10.
5.
Metode Penelitian
a. Studi Literatur
Dilakukan untuk memperoleh kajian teoritis yang akan digunakan untuk
membangun sistem, berupa pengumpulan teori yang berkaitan tentang algoritma
genetika dan masalah penjadwalan.
b. Studi kasus
Mempelajari kasus-kasus penjadwalan LAB ICT TERPADU di Universitas Budi
Luhur, misalnya tentang aturan-aturan penjadwalan.
c. Pengembangan Sistem
Mencakup tahap analisa, perancangan, implementasi dan pengujian system.
Tahap analisa berguna untuk memperoleh gambaran kebutuhan dan batasan
system yang akan dibangun. informasi yang didapatkan dari tahap analisis
digunakan untuk merancang sistem. Implementasi merupakan tahap pembangunan
sistem berdasarkan analisis dan rancangan yang telah disusun pada tahapan
sebelumnya. Pengujian dilakukan dengan data yang ada, kemudian dilakukan
pengecekan apakah sesuai dengan kebutuhan sistem.
6.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan kuliah kerja praktek ini adalah sebagai berikut:
Bab I
: Pendahuluan.
Bab ini berisi latar belakang masalah, masalah, batasan masalah,
metodologi peneltian, sistematika penulisan.
Bab II
: Landasan Teori.
Bab ini ini menerangkan tentang hasil studi pustaka mengenai teori-teori
yang diperlukan untuk penjadwalan LAB ICT TERPADU dengan algoritma
genetika.
Bab III : Analisis dan Perancangan sistem.
Berisi tentang analisa kebutuhan sistem, desain sistem, termasuk di
dalamnya desain antar muka, serta desain prosedural menggunakan
flowchart.
Bab IV
: Implementasi dan Pengujian Sistem.
Memaparkan tentang hasil dari implementasi sistem penjadwalan
praktikum beserta pembahasannya.
Bab V
: Kesimpulan dan Saran.
Berisi kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan saran untuk perbaikan
di
penelitian
berikutnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
1.
Algoritma Genetika
Algoritma genetika merupakan algoritma pencarian berdasarkan mekanisme
seleksi alam dan genetika alam(Goldberg, 1989). Individu yang lebih kuat (fit) akan
memiliki tingkat survival dan tingkat reproduksi yang lebih tinggi jika dibandingkan
dengan individu yang kurang fit. Pada suatu waktu tertentu (atau lebih sering dikenal
dengan istilah generasi), populasi secara keseluruhan akan lebih banyak memuat
organisme yang fit.
Algoritma genetika mengkawinkan struktur string yang bertahan untuk
membentuk algoritma pencarian baru. Pada setiap generasi sejumlah individu baru
diciptakan melalui bagian yang kuat dari orang tuanya. Metode algoritma genetika
pertama kali dikembangkan oleh John Holland(1975) dan mahasiswanya di Universitas
Michigan. John Hollan mengatakan bahwa setiap masalah yang berbentuk adaptasi
(alami maupun buatan) dapat diformulasikan dalam terminologi genetika. Tujuan dari
penelitian yang dilakukan adalah untuk meneliti proses adaptasi dari sistem alam serta
mendesain perangkat lunak yang memliki kecerdasan buatan dengan mencontoh
mekanisme sistem alam tersebut.
Goldberg(1989) menjelaskan beberapa istilah yang digunakan dalam algoritma
genetika. Istilah strings dalam sistem genetika buatan analog dengan kromosom dalam
sistem biologi. Pada sistem biologi satu atau lebih kromosom dikombinasi untuk
membentuk resep genetika secara keseluruhan. Resep genetika ini digunakan untuk
pembentukan dan operasi beberapa organisme. Pada sistem alamiah, keseluruhan paket
genetik disebut genotip. Pada sistem buatan, Keseluruhan paket strings disebut sebuah
struktur. Pada sistem alamiah, organisme dibentuk oleh interaksi dari keseluruhan paket
genetik dengan lingkungannya yang disebut fenotip. Pada sistem genetik buatan,
struktur didekodekan untuk membentuk paket parameter, alternatif, solusi atau titik
pada ruang solusi. Pada sistem alamiah kromosom terdiri dari gen-gen, yang terdiri dari
sejumlah nilai yang disebut allel. Pada genetik, posisi(dari sebuah gen diidentifikasi
secara terpisah dari fungsi gen. Tabel 2.1 menjelaskan perbandingan istilah yang
digunakan oleh sistem alamiah dan algoritma genetika.
Tabel 2.1. :
Sistem Alamiah
Kromosom
Gen
Allel
Locus
Genotip
Fenotip
Algoritma Genetika
String
Fitur karakter atau Detector
Nilai Fitur
Posisi String
Struktur
Set parameter, solusi alternatif, Struktur yang
didekodekan
Pengkodean
Pengkodean adalah suatu teknik untuk menyatakan populasi asal sebagai
kandidat solusi suatu masalah ke dalam suatu kromosom. Gen dan cheng (1997)
juga menjelaskan bahwa pengkodean merupakan kunci pokok persoalan, dalam
melakukan pengkodean harus diperhatikan apakah dapat membangun pencarian
genetik yang efektif menggunakan pengkodean.
Ada beberapa jenis pengkodean yang biasa digunakan dalam algoritma
genetik, yakni :
1)
Pengkodean Integer
Pada representasi integer, nilai gen bisa bernilai bilangan bulat.
bilangan bulat digunakan untuk merepresentasikan nomor urut posisi, atau
kualitas obyek
Kromosom 1
256897143
Kromosom 2
145789326
Gambar 2.1 :
2)
Pengkodean Biner
Yakni metode pengkodean yang menggunakan bilangan biner metode
ini banyak digunakan karena sederhana untuk diciptakan dan mudah
dimanipulasi. Dalam metode ini, kromosom direpresentasikan dalam bentuk
deretan bilangan biner 0 dan 1. Dalam pengkodean ini, setiap gen hanya
memiliki 2 kemungkinan nilai, yakni 0 atau 1.
Contoh permasalahan yang menggunakan pengkodean permutasi
yang terkenal adalah permasalahan knapsack. Disediakan sebuah ransel
dengan kapasitas tertentu dan beberapa barang yang memiliki bobot dan
nilai, permasalahannya adalah bagaimana memasukan barangbarang
tersebut ke dalam ransel dengan nilai barangbarang yang maksimal tanpa
melebihi kapasistas ransel. Pada permasalahan ini, setiap bit dalam
kromosom mewakili barangbarang yang akan masuk ke dalam ransel.
Barang yang masuk kedalam ransel diberi nilai 1, sedangkan yang tidak
masuk diberi nilai inversenya, yakni 0.
Kromosom 1
10001010011
Kromosom 2
10001010011
Gambar 2.2 :
b.
Seleksi
Seleksi yang digunakan dalam algoritma genetika merupakan adopsi dari
teori seleksi alam Darwin. Seleksi dalam algoritma genetika bertujuan untuk
menentukan individu-individu mana saja yang akan dipilih untuk dilakukan
rekombinasi dan bagaimana offspring berbentuk dari individu-individu terpilih
tersebut (sri Kusumadewi, 2003).
1) Seleksi Roda Roulette (Roulette Wheel Selection).
Merupakan metode seleksi yang paling sederhana dan mudah
diimplementasikan dalam program. Sesuai dengan namanya, metode ini
meniru permainan roulette wheel, dimana masing-masing kromosom
menempati potongan lingkaran pada roda roulette secara proporsional sesuai
dengan nilai fitnessnya. Kromosom yang memiliki nilai fitness lebih besar
menempati potongan lingkaran yang lebih besar dibandingkan dengan
kromosom yang memiliki nilai fitness lebih rendah.
Kromosom
Fitness
A
B
15
5
C
D
10
5
5
(i)
Gambar 2.3 :
2)
(ii)
besar antara nilai fitness kromosom dalam populasi. Sebagai ilustrasi dapat
dilihat pada tabel berikut (data dari gambar 2.3).
Tabel 2.2. :
Kromosom
A
B
C
D
E
c.
Fitness
15
5
10
5
5
Fitness Baru
5
1
4
2
3
Kromosom Orangtua 1 :
Kromosom Orangtua 2 :
Kromosom 1
Kromosom 2
Gambar 2.4 :
2)
Kromosom Orangtua 1 :
Kromosom Orangtua 2 :
Kromosom 1
Kromosom 2
Gambar 2.5 :
d.
Mutasi
Setelah mengalami proses perkawinan silang, selanjutnya dikenakan proses
mutasi pada offspring, Probabilitas mutasi (Pm) yang mengendalikan banyaknya
gen baru yang akan dimunculkan untuk dievaluasi. Jika probabilitas mutasi terlalu
kecil, banyak gen yang mungkin berguna tidak pernah dievaluasi. Tetapi, bila
peluang mutasi ini terlalu besar, maka akan terlalu banyak gangguan acak,
sehingga anak akan kehilangan kemiripan dari induknya dan juga algoritma akan
kehilangan kemampuan untuk belajar dari histori pencariannya.
Kromosom hasil mutasi harus dicek ulang, apakah masih berada dalam
domain solusi, jika diluar domain lakukan perbaikan. Mutasi ini berperan untuk
menggantikan gen yang hilang dari populasi akibat proses seleksi yang
memungkinkan munculnya kembali gen yang tidak muncul pada inisialisasi
populasi.
1)
Gambar 2.6 :
2)
Gambar 2.7 :
e.
Update Generasi
Setelah Proses Seleksi, Crossover dan mutasi yang dilakukan terhadap suatu
populasi, proses berikutnya adalah pemilihan kromosom untuk membentuk
generasi selanjutnya. Menurut Gen dan Cheng (1997) ada dua macam bentuk
prosedur untuk membentuk populasi selanjutnya yaitu :
1) perkawinan silang dan mutasi yang dilakukan terhadap suatu populasi, proses
berikutnya adalah pemilihan kromosom untuk membentuk generasi baru yang
disebut update generasi. Dalam algoritma genetic Holland, proses update yang
dilakukan adalah update secara generasi (generational update), yaitu
menggantikan keseluruhan kromosom pada generasi sebelumnya dengan
kromosom-kromosom yang didapat dari hasil seleksi, perkawinan silang dan
mutasi. Penekanan selektif pada skema update ini seluruhnya berasal dari
orangtua.
2) Selain itu terdapat skema update secara kontinu (continuous update) yang
mengizinkan orangtua dan anak untuk bercampur dalam satu generasi.
Mulanya dipilih k orangtua secara acak, kemudian dibuat anak sebanyak k
dengan memilih orangtua tersebut secara seragam. Kromosom pada populasi
baru merupakan pemilihan kromosom antara orangtua terpilih dan anak yang
10
2.
Jumlah Generasi
Menunjukkan banyaknya generasi yang akan dibangkitkan selama proses
algoritma genetik.
Paramater ini juga dijadikan sebagai salah satu kriteria berhenti dalam
algoritma genetik. Jumlah generasi juga mempunyai andil yang besar dalam
menentukan individu yang lebih baik, meskipun tidak berarti semakin besar jumlah
generasi maka individu yang dihasilkan selalu baik. Hal ini disebabkan pada suatu
saat dimana nilai fitnes semua individu akan sama atau konvergen.
c.
11
d.
Probabilitas Mutasi(Pm)
Menujukkan rasio perbandingan banyaknya gen dalam setiap kromosom
yang akan bermutasi. Untuk menghasilkan individu yang lebih baik, nilai Pm
harusnya diset sekecil mungkin agar tidak mengganggu kromosomkoromsom
dengan nilai fitness baik yang telah diperoleh.
e.
Probabilitas Elitisme
Probabilitas elitisme akan menentukan individuindividu yang pantas untuk
bertahan dalam generasi mendatang.
12
Gambar 2.8 :
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM
1.
Analisa Masalah
Pada penjadwalan LAB ICT TERPADU memiliki beberapa kendala, misalnya disaat
melakukan penjadwalan pada beberapa mata kuliah, dimana mata kuliah tersebut
dicocokan pada LAB IC TERPADU yang ditentukan untuk menghitung jumlah LAB yang
cocok terhadap mata kuliah tertentu. Sedangkan ada mata kuliah lain yang harus di
tempatkan pada hari jam yang sama. Maka dari itu seorang supervisor LAB mengatur
jadwal mata kuliah yang ada di LAB ICT TERPADU ditempatkan sehingga mata kuliah
tersebut tidak terjadi bentrok antara mata kuliah satu dengan yang lain pada hari jam
yang sama.
Dalam hal ini supervisor LAB membutuhkan waktu yang cukup lama dan kurang
efisien untuk melakukan proses penjadwalan mata kuliah. Sementara informasi yang
diperlukan secepatnya.
2.
Solusi
Masalah yang terjadi diatas sebenarnya adalah bagaimana penjadwalan yang
dilakukan harus sesuai dengan mata kuliah yang ada di LAB ICT TERPADU. Maka dari
itu dibuatkanlah sebuah aplikasi untuk mengoptimalisasikan beberapa mata kuliah yang
di LAB ICT TERPADU untuk memungkinkan pada hari jam yang telah ditentukan oleh
pihak fakultas sebelumnya. Keuntungan yang dapat diperoleh dalam pembuatan aplikasi
ini adalah kita dapat melakukan penjadwalan mata kuliah secara efisien.
3.
13
14
Gambar 3.1 :
15
b.
hasil
M
Ada
Matkul
*Kd_Maktul
Nama_Matkul
sks_matkul
*Kd_Matkul
*Kode_Jadwal
*Kd_Dosen
Nama_dosen
Email_Dosen
Tlp_Dosen
*Kd_Dosen
*Kode_Jadwal
*Kode_spek
Kode_Lab
Kode_Matkul
Spekifikasi Lab
1
Punya
1
M
Lab
Punya
1
M
tJadwal
Dosen
1
Ada
Jam
1
*Kode_Lab
Kapasistas
M
*Kode_Lab
*Kode_jadwal
*Kd_Jam
*Kode_Jadwal
*Kd_Jam
Nama_jam
1
Hari
*Kode_hari
Nama_hari
Gambar 3.2 :
c.
Ada
*Kode_Hari
*Kode_jadwal
* Kode_jadwal
Tahun_ajaran
Semester
Kelompok
16
Gambar 3.3 :
17
d.
2)
Type
Length
kode_dosen
nama_dosen
email_dosen
tlp_dosen
Char
Varchar
Varchar
Varchar
8
55
30
20
Tabel Hari
Nama Tabel
Media
Primary Key
Foreign Key
:
:
:
:
Field
Type
Length
kode_hari
nama_hari
Int
Varchar
2
10
Tabel Jam
Nama Tabel
Media
Primary Key
Foreign Key
:
:
:
:
Keterangan
Kode Dosen
Nama Dosen
Email Dosen
Telepon Dosen
Hari
Harddisk
kode_hari
-
Tabel 3.2. :
3)
Field
Keterangan
Kode Hari
Nama Hari
Jam
Harddisk
kode_jam
-
Tabel 3.3. :
Field
Type
Length
kode_jam
nama_jam
Int
Varchar
5
12
Keterangan
Kode Jam
Detail Jam
18
4)
Tabel LAB
Nama Tabel
Media
Primary Key
Foreign Key
:
:
:
:
LAB
Harddisk
kode_LAB
-
Tabel 3.4. :
5)
Field
Type
Length
kode_LAB
kapasitas
Char
Char
6
2
Tabel Matkul
Nama Tabel
Media
Primary Key
Foreign Key
:
:
:
:
Keterangan
Kode LAB
Kapasistas LAB
Matkul
Harddisk
kode_matkul
-
Tabel 3.5. :
6)
Field
Type
Length
kode_matkul
Nama_matkul
sks_matkul
Char
Varchar
Enum(2, 3,
4)
8
55
1
Keterangan
Kode Mata Kuliah
Nama Mata Kuliah
SKS mata kuliah
Tabel Spek_LAB
Nama Tabel
: spek_LAB
Media
: Harddisk
Primary Key
: kode_spek
Foreign Key
: kode_LAB, kode_matkul
Tabel 3.6. :
Field
Type
Length
kode_spek
kode_LAB
kode_matkul
Char
Char
Char
9
6
5
Keterangan
Kode spekifikasi
Kode LAB
Kode Mata Kuliah
19
7)
Tabel tjadwal
Nama Tabel
Media
Primary Key
Foreign Key
:
:
:
:
kode_jadwal
Harddisk
kode_jadwal
kode_matkul, kode_dosen, kode_hari, kode_jam
Tabel 3.7. :
4.
Field
Type
Length
kode_jadwal
tahun_ajaran
semester
11
9
6
Kode_matkul
Char
Varchar
Enum(Genap,
Ganjil)
Char
Kode_dosen
Kode_hari
Kode_jam
Kelompok
Char
Char
Char
Char
8
2
2
2
Keterangan
Kode Jadwal
Tahun Ajaran
Semester
Kode Mata
Kuliah
Kode Dosen
Kode Hari
Kode Jam
Kelompok
Matkul
20
a)
3)
Gambar 3.4 :
b.
21
Gambar 3.5 :
22
Gambar 3.6 :
2)
Form Dosen
Form Dosen bagian dari sub menu dari form file master. Menu yang
terdapat form Dosen sebagai berikut :
a). Field Kode Dosen adalah field yang digunakan untuk mengisi kode dosen.
b). Field Nama Dosen adalah field yang digunakan untuk mengisi nama
dosen yang ingin diinputkan.
c). Field Email adalah field yang digunakan untuk mengisi email dosen.
d). Field Telepon adalah Field yang digunakan untuk mengisi nomor telepon.
e). Button Simpan, adalah tombol yang berfungsi untuk menyimpan data
yang telah diinputkan pada field kode Dosen, nama Dosen, Email,
telepon.
f). Button Ubah, adalah tombol yang berfungsi untuk mengubah dari sebuah
data yang ada di record database dari form tersebut.
g). Button Hapus, adalah tombol yang berfungsi untuk menghapus dari
sebuah data yang ada di record database dari form tersebut.
h). Button Tambah, adalah tombol yang berfungsi untuk menambahkan
sebuah data yang diinputkan di field ke dalam database.
i). Button Bersih, adalah tombol yang berfungsi untuk mengosongkan
sebuah field.
j). Button Cari, adalah tombol yang berfungsi tombol yang berfungsi untuk
mencari data yang pernah disimpan di database dalam Form PopUp
Dosen.
Gambar 3.7 :
23
Gambar 3.8 :
3)
Form LAB
Form LAB bagian dari sub menu dari Form File Master. Menu yang
terdapat form LAB sebagai berikut :
a). Field Kode LAB adalah field yang digunakan untuk mengisi kode LAB.
b). Field Kapasitas LAB adalah field yang digunakan untuk mengisi jumlah
kapasitas.
c). Button Simpan, adalah tombol yang berfungsi untuk menyimpan data
yang telah diinputkan pada field kode LAB, Kapasitas LAB.
d). Button Ubah, adalah tombol yang berfungsi untuk mengubah dari sebuah
data yang ada di record database dari form tersebut.
e). Button Hapus, adalah tombol yang berfungsi untuk menghapus dari
sebuah data yang ada di record database dari form tersebut.
f). Button Tambah, adalah tombol yang berfungsi untuk menambahkan
sebuah data yang diinputkan di field ke dalam database.
g). Button Batal, adalah tombol yang berfungsi untuk mengosongkan sebuah
field.
24
Gambar 3.9 :
4)
Form Hari
Form Hari bagian dari sub menu dari form file master. menu yang
terdapat form Hari sebagai berikut :
a). Field Nama Hari adalah field yang digunakan untuk mengisi Nama Hari.
b). Button Simpan, adalah tombol yang berfungsi untuk menyimpan data
yang telah diinputkan pada Combobox Nama Hari.
c). Button Tambah, adalah tombol yang berfungsi untuk menambahkan
sebuah data yang diinputkan di field ke dalam database.
d). Button Bersih, adalah tombol yang berfungsi untuk mengosongkan
sebuah field.
25
Form Jam
Form Jam bagian dari sub menu dari form file master. menu yang
terdapat form Jam sebagai berikut :
a). Field Jam adalah field yang digunakan untuk mengisi Jam.
b). Button Simpan, adalah tombol yang berfungsi untuk menyimpan data
yang telah diinputkan pada field jam.
c). Button Ubah, adalah tombol yang berfungsi untuk mengubah dari sebuah
data yang ada di record database dari form tersebut.
d). Button Hapus, adalah tombol yang berfungsi untuk menghapus sebuah
data yang ada di record database dari form tersebut.
e). Button Tambah, adalah tombol yang berfungsi untuk menambahkan
sebuah data yang diinputkan di field ke dalam database.
f). Button Bersih, adalah tombol yang berfungsi untuk mengosongkan
sebuah field.
26
27
28
j). Button Hapus, adalah tombol yang berfungsi untuk menghapus sebuah
data yang ada di record database dari form tersebut.
k). Button Tambah, adalah tombol yang berfungsi untuk menambahkan
sebuah data yang diinputkan field ke dalam database.
l). Button Bersih, adalah tombol yang berfungsi untuk mengosongkan
sebuah field.
29
g). Field Iterasi adalah field yang digunakan untuk menampilkan Jumlah
Iterasi.
h). Button Start Generate, adalah tombol yang berfungsi untuk menjalankan
proses generate Jadwal.
i). Button Bersih, adalah tombol yang berfungsi untuk membersihkan pada
form inputan.
30
Start
1
Ya
Tampilan Desktop
MK
Tidak
Ya
Tampilan Menu
Utama
Pilih = Dosen
Tidak
Ya
Input Pilih
Pilih = Lab
Tidak
2
Ya
Tampilkan Semua
Menu File Master
Ya
Input Pilih
Pilih = Hari
Tidak
Tidak
Ya
J
Pilih = Jam
Tidak
2
3
Ya
Tampilkan Semua
Menu File
Transaksi
Ya
Input Pilih
SL
Tidak
Tidak
Ya
Pilih = Input Jadwal
Tidak
4
Ya
Pilih = Menu Generate
Jadwal
3
Input Pilih
Tidak
Ya
Pilih = Generate
Tidak
1
4
IJ
31
2)
32
b.
MK
Tampilkan
Mata Kuliah
Input Pilih
Ya
3
Tampilan Panel
Form Input Mata
Kuliah
Input Data
Mata Kuliah
Tampilan
Pean
Konfirmasi
Pilih = Simpan
Input Pilih
Tidak
Tidak
Ya
Tampilan
Pean
Konfirmasi
Input Pilih
Ya
Simpan Data
Ke Tabel
Mata Kuliah
Pilih = Ubah
Pilih = Yes
Tidak
Tidak
Ya
Pilih = Yes
Simpan Data
Ke Tabel
Mata Kuliah
Bersihkan Form
Input Data Mata
Kuliah
Tidak
Pilih = No
Tidak
Tidak
Ya
4
Bersihkan Form
Input Data Mata
Kuliah
Pilih = No
2
2
Tidak
Ya
Pilih = Hapus
3
2
5
Tampilan
Pean
Konfirmasi
Input Pilih
Tidak
Ya
Simpan Data
Ke Tabel
Mata Kuliah
Pilih = Yes
Tidak
Ya
2
Bersihkan Form
Input Data Mata
Kuliah
Pilih = Bersih
Ya
Bersihkan Form
Input Data Mata
Kuliah
Pilih = No
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
MU
Pilih = Exit
Tidak
2
6
Ya
Pilih = Data Mata
Kuliah
Tampilkan
Data Mata
Kuliah
Input Kriteria
Pencarian
Input Pilih
Pilih = Cari
Tidak
Tidak
1
Ya
PM
33
34
35
45.
46.
47.
48.
49.
50. End
3)
36
c.
37
38
39
40
d.
L
Tampilkan
Mata Lab
Input Pilih
Ya
Tampilan Panel
Form Input Lab
Input Data
Lab
Tampilan
Pean
Konfirmasi
Pilih = Simpan
Input Pilih
Tidak
Tidak
Ya
Tampilan
Pean
Konfirmasi
Input Pilih
Ya
Simpan Data
Ke Tabel Lab
Pilih = Ubah
Pilih = Yes
Tidak
Tidak
Ya
Simpan Data
Ke Tabel Lab
Pilih = Yes
Bersihkan Form
Input Data Lab
Tidak
Pilih = No
Tidak
Tidak
Ya
4
Bersihkan Form
Input Data Lab
Pilih = No
Tidak
Ya
Pilih = Hapus
3
2
5
Tampilan
Pean
Konfirmasi
Input Pilih
Tidak
Simpan Data
Ke Tabel Lab
Ya
Pilih = Yes
Tidak
Ya
2
Bersihkan Form
Input Lab
Pilih = Bersih
Ya
Bersihkan Form
Input Data Lab
Pilih = No
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
MU
Pilih = Exit
Tidak
2
41
2)
41.
End If
42
e.
43
2)
menjelaskan
proses
yang
terjadi
jika
admin
44
f.
45
2)
46
g.
1)
47
proses
yang
terjadi
jika
admin
48
39.
40.
41.
42.
43.
44.
49
50
2)
proses
yang
terjadi
jika
admin
51
37.
38.
39.
40.
41.
i.
End If
Else If Pilih = Exit Then
Kembali ke Menu Utama
End If
End If
52
2)
j.
Tampilkan Generate
Input Pilih
If Pilih = Form Input Generate Then
Tampilan Form Input Generate
Masukan Tahun Ajaran
Masukan Hari
Masukan Individu
Inputkan Semester
Masukan Pc
Masukan Pm
Masukan Iterasi
IF Pilih = Start Generate
Proses Algoritma Genetika
Tampilkan Hasil Ke Tabel Form Generate
End IF
End If
cross over
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
BAB IV
IMPLEMENTASI / PEMECAHAN MASALAH
Aplikasi Penjadwalan LAB ICT TERPADU yang dirancang ini, ditujukan untuk
memudahkan penjadwalan pada LAB ICT TERPADU yang dapat memberikan solusi dalam
menyusun sebuah mata kuliah yang ada di LAB ICT TERPADU. Adanya aplikasi penjadwalan
LAB ICT TERPADU adalah untuk melakukan pengoptimalan dalam mengatur jadwal mata
kuliah yang ada di LAB secara lebih efisien sehingga mata kuliah yang ada di LAB ICT
TERPADU tidak terjadi bentrok dalam mata kuliah lainnya yang ada di LAB ICT TERPADU.
Untuk mengimplementasikan aplikasi ini sudah pasti tidak terlepas dari hardware dan
software pendukung lainnya, berikut ini adalah hardware dan software pendukung yang
dibutuhkan.
1.
2.
53
54
Gambar 4.1 :
b.
55
Gambar 4.2 :
Kemudian di dalam Form mata kuliah ada Button cari yang terdapat sebuah
Form PopUp Mata Kuliah yang berisikan tabel dari mata kuliah yang pernah di
inputkan oleh Admin. Form PopUp Mata Kuliah dilengkapi sebuah field kode atau
nama mata kuliah untuk mempermudah mencari data mata kuliah yang pernah
diinputkan di dalam database untuk ditampilkan ke sebuah Form Mata Kuliah.
56
Gambar 4.3 :
c.
57
Gambar 4.4 :
Kemudian di dalam Form Dosen ada Button cari yang terdapat sebuah Form
PopUp Dosen yang berisikan tabel dari Dosen yang pernah diinputkan oleh Admin.
Form PopUp Dosen dilengkapi sebuah field kode atau nama dosen untuk
mempermudah mencari data dosen yang pernah diinputkan didalam database
untuk ditampilkan ke sebuah Form Dosen.
Gambar 4.5 :
d.
58
Gambar 4.6 :
e.
59
Gambar 4.7 :
f.
Gambar 4.8 :
g.
60
Gambar 4.9 :
h.
61
62
Hasil Pengujian
Pada hasil pengujian yang penulis lakukan adalah untuk mengetahui apakah
program yang telah dibuat dapat berjalan secara maksimal, untuk itu maka program
tersebut harus diuji dahulu mengenai kemampuannya agar dapat berjalan sesuai
dengan yang diharpkannya pada saat implementasi nantinya.
Pada aplikasi yang dibuat penulis ini terdapat tahap implementasi program
Penjadwalan LAB ICT TERPADU yang terinstall pada komputer untuk digunakan sebagai
pengoptimalan data oleh user.
Dalam hal ini penulis melakukan sebuah penjadwalan dengan implementasi
algoritma genetika dengan panjang kromosom 14 gen. Dalam merepresentasikan
pembangkitan ini, penulis menggunakan representasi integer melalui jumlah LAB yang
ada pada setiap mata kuliah untuk sesi yang ditentukan oleh penulis ini. Seperti gambar
dibawah ini.
63
64
Tabel 3.8. :
LAB ICT
LAB 2
LAB 3
08:00 10:40
Pemrograman
Web
pemvis-03
Pemvis-02
LAB 4
Pemvis-02
Pemvis-02
Pemvis-01
LAB 5
Pemvis-03
Pemvis-01
Pemvis-01
LAB 6
Pemvis-03
DPW-02
Pemvis-01
LAB 7
Oracle PL/SQL
Oracle PL/SQL
DPW-02
LAB 8
Pemrograman
Web
Oracle PL/SQL
DPW-02
LAB 9
Pemvis-02
Pemvis-01
Pemvis-01
LAB 10
Pemvis-03
PASI
DPW-02
Pemvis-03
PBOL
PASI
BASIS DATA
Design Grafis
Design Grafis
Mobile
Programming
Mobile
Programming
Aplikom
Akuntasi
Oracle
PL/SQL
Oracle
PL/SQL
Oracle
PL/SQL
Oracle
PL/SQL
Mobile
Programming
BASIS DATA
Pemvis-01
DPW-02
Design Grafis
Pemvis-03
Pemvis-01
Design Grafis
LAB 1
LAB 11
LAB 12
LAB 13
LAB 14
b.
Pemrograman
Web
PTI
Pemrograman
Web
Pemvis-03
16:10-18:50
pemvis 01
pemvis 01
design grafis
PBO
Pemvis-02
Pemvis-01
Pemvis-01
65
LAB 5
08:00 10:40
Pemrograman
Web
Pemrograman
Web
PBO
Pemrograman
Web
Pemvis-03
LAB 6
Pemvis-03
Pemvis-01
Pemvis-01
LAB 7
Pemvis-03
Pemrograman
Web
Komputer
Grafik
PASI
Komputer
Grafik
Basis Data
Pemvis-03
Pemvis-03
DPW-02
Oracle PL/SQL
Pemrograman
Web
LAB 1
LAB 2
LAB 3
LAB 4
LAB 8
LAB 9
LAB 10
LAB 11
LAB 12
LAB 13
LAB 14
Design Grafis
Pemvis-01
Pemvis-01
Pemvis-01
Pemvis-01
Pemvis-03
OP
Pemrograman
Web
Pemvis-01
DPW-02
OP
16:10-18:50
Design
Grafis
Design
Grafis
OP
OP
Zahir Acc
Aplikom
Akuntansi
PASI
OP
Pemvis-01
Pemvis-01
Zahir Acc
Pemvis-01
Mobile
Programming
PASI
PASI
Pemvis-01
Pemvis-01
PASI
PASIA
PASI
OP
Pemvis-01
Pemvis-01
PASI
PASI
PASI
66
4.
Evaluasi Program
Evaluasi Program ini dimaksudkan untuk menganalisa hasli yang telah dicapai
oleh program yang dikembangkan. Program ini tentu saja mempunyai kekurangan dan
kelebihan.Tentunya hal ini ditinjau dari kebutuhan pemakai dalam bermacam-macam
kondisi dan situasi. Adapun kekurangan dan kelebihan program yang dikembangkan
adalah sebagai berikut :
a. Kelebihan Program
Ada beberapa kelebihan yang dapat dijadikan catatan, diantaranya adalah :
1) Program ini hanya dapat mengenerate jadwal yang merupakan jam utama
seperti jam 08:00, 10:40, 13:25 dan 16:10.
2) Program ini mampu memberikan saran berupa solusi terbaik.
b.
Kekurangan Program
Ada beberapa hal yang menjadi kendala jika aplikasi ini dijalankan,
diantaranya adalah :
1) Program ini hanya dapat mengenerate jadwal yang merupakan jam utama
seperti jam 08:00, 10:40, 13:25 dan 16:10. Selain dari keempat jam utama
tersebut tidak bisa. Karena program ini meprioritaskan ke empat jam utama
tersebut.
2) Program ini terjadi lambat apabila semakin banyak iterasi yang inputkan akan
tetapi hasil solusi yang disarankan jauh lebih baik berdasarkan fitnessnya.
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap permasalahan yang ada, maka
dapat ditarik kesimpulan dan saran yang mungkin diperlukan dalam pengembangan sistem
yang lebih kompleks.
1.
Kesimpulan
Dari hasil analisis terhadap masalah dan aplikasi yang dikembangkan, maka dapat
ditarik beberapa kesimpulan, sebagai berikut:
a. Dengan aplikasi Penjadwalan LAB ICT TERPADU ini, memudahkan supervisor LAB
untuk mengatur sebuah penjadwalan mata kuliah yang ada di LAB ICT.
b. Dengan aplikasi penjadwalan LAB ICT TERPADU ini, mata kuliah yang ada di LAB
secara otomatis akan menyesuaikan LAB yang disediakan sehingga tidak perlu
mengatur mata kuliah yang bentrok pada hari itu atau memprioritaskan sebuah
mata kuliah di LAB tertentu.
c. Aplikasi ini masih membutuhkan administrator untuk generate sebuah jadwal mata
kuliah.
2.
Saran
Penulis juga mengajukan saran-saran yang mungkin bisa dijadikan pertimbangan
dalam pengembangan sistem, antara lain :
a. Aplikasi ini dibuat hanya untuk mengoptimalkan sebuah penjadwalan Mata Kuliah
pada LAB ICT.
b. Tanpa adanya perawatan dan pengawasan dari pihak yang bertanggung jawab
dalam pemeliharan aplikasi ini, maka aplikasi ini tidak akan dapat berjalan dengan
baik dan lancar.
c. Spesifikasi kebutuhan program harus dipenuhi sehingga aplikasi bekerja dengan
benar dan dengan waktu proses yang cepat.
d. Diharapakan berbasis web sehingga, proses pem
Demikianlah kesimpulan dan saran yang kami sampaikan. Semoga apa yang telah
kami buat bisa bermanfaat bagi LAB ICT TERPADU tempat kami untuk melakukan riset, serta
bisa mendapatkan keuntungan dari sistem yang kami rancang ini. Dan dapat memberikan
nilai tambah dalam kinerja pada Implementasi Algoritma Genetika Pada Sistem Penjadwalan
LAB ICT TERPADU.
67
DAFTAR PUSTAKA
Afif, Abdul., 2010. Pengertian Dari Mutasi Genetik pada Organisme. [Online] Available at :
http://zalink4.blogspot.com/p/pengertian-dari-mutasi-genetik-pada.html [Accessed 23
Januari 2015].
Arkeman, Yandra., Gunawan, Hendra., Seminar, Kudang Boro.2012.Algoritma Genetika Teori
dan Aplikasinya untuk Bisnis dan Industri.Seri Artificial Intelligence, Jakarta:IPB Press.
Andi
Wibowo,
M.,
2009.
Makalah
Seleksi.
[Online]
Available
at
eprints.undip.ac.id/5197/1/BAB_I_%26_BAB_II.pdf [Accessed 23 Januari 2015].
Budi, F., 2013. Cara Pengkodean Dalam Algoritma Genetika. [Online] Available at:
http://infokitabersama123.blogspot.com/2013/12/cara-pengkodean-dalam-algoritmagenetika.html.[Accessed 23 Januari 2015].
Goldberg, David E.1989.Genetic Algorithms in Search,
Learning.Canada:Addison-wesley Publisihng Company.
Yunus,
Muhajir.,
2013.
Gudang
Ilmu
[Online]
Available
at
https://muhajiryunus.wordpress.com/2013/11/29/algoritma-genetik/[Accessed
Januari 2015].
:
24
Yulius,
68