Anda di halaman 1dari 59

PENGENALAN

TANAMAN OBAT
Suherman, Ph.D

TIU
Mampu memahami dan mengenal
tanaman yang berkhasiat obat

TIK
Mampu memahami dan menjelaskan
pengertian, klasifikasi dan jenis tanaman
obat
Mampu memahami dan menjelaskan
teknik menyimpan dan mengemas
simplisia

BUKU
RUJUKAN

Gaedcke-Ateinhoff (2003). Herbal medicine products. Scientific and Regulation


Basis for Development, Quality Assurance and Marketing Authorisation. Medpharm
Publish. CRC Press. (Membahas tentang definisi dasar dan label yang baik, dasardasar produksi serta pengawasan mutu sesuai GMP. Pandangan dan wawasan
ilmiah mutakhir dan persyaratan resmi sedian fitofarmaka untuk pemasaran
global. Tuntunan dan acuan untuk para professional di segala bidang fitofarmaka
dengan produk yang memeduni persyaratan GMP dan Industri farmasi.
Greenwald et al (2000). Physician Drug Reference (PDR) for Herbal Medicines. MEC
Publ. (Berisi secara lengkap tanaman obat dari botani. Kimia, manfaat, indikasi
dan kontra indikasi.
Franks S. (1999). Botanicals A Phytocometic Desk Reference. CRC Press
Washington. (Deskripsi Botani, kimia dan manfaat untuk kosmetika)
De Smet, P, Keller, K and Hansel, R (1992). Adverse Effects of Herbal Drug.
(Toksisitas sediaan herbal dan efek samping berbagai simplasia)
Wagner (1984). Plant Drug Analysis; A thin layar chromatography. (Pedoman
praktis untuk mutu sediaan herbal)

PENGERTIAN TANAMAN OBAT

HERBAL /TANAMAN
OBAT
semua jenis tanaman yang
mengandung bahan atau zat aktif
yang berguna sebagai terapeutik

TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT


*Tanaman pangan * Tan rempah
*Tan Hias
* Tan Buah-buahan
*Tan pagar * Tan semak *Tumbuhan hutan

DIGUNAKAN UNTUK PENGOBATAN ATAU


PEMELIHARAAN KESEHATAN

*Dimakan * Diminum * Ditempel


*Mandi * Cuci * Bantal

TANAMAN OBAT
ADALAH
OBAT NENEK MOYANG

DALAM MASA SEJARAH: DARI ABAD 5 S/D


ABAD 19

OBAT ADALAH TANAMAN OBAT


SEBELUM ADANYA SEKOLAH DOKTER JAWA
1904
SUMBER PENGETAHUAN
:
TABIB

ORANG TUA

PENGETAHUAN
MASYARAKAT
TENTANG
TANAMAN OBAT

PENDETA / ULAMA

SUMBER PENGETAHUAN TANAMAN OBAT DI INDONESIA

CHINA

ASLI INDONESIA

INDIA

PENGETAHUAN
TANAMAN OBAT
BANGSA
INDONESIA
PERTANYAAN :
APAKAH PENGGUNAAN TANAMAN OBAT SEBAGAI OBAT OLEH
NENEK MOYANG KITA BENAR-BENAR EFEKTIF ???

EFEKTIF
BERDASARKAN FAKTA SEJARAH
FAKTA POSITIF :
Berdirinya Kerajaan-2 : Sriwijaya Mataram
Berdirinya peninggalan 2 : dikagumi dunia
Berkembangnya kota-kota: Batavia, Semarang, Surabaya dll
FAKTA NEGATIF :
Tidak ada catatan / laporan kegagalan
STOVIA didirikan bukan atas permintaan pribumi
ABAD KE 5

ABAD KE 19

MASA PENGGUNAAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN


OBAT

ABAD KE 20

ABAD KE 21

MASA MENINGGALKAN
TANAMAN OBAT
BERALIH KE OBAT
KIMIA

KEMBALI KE
TANAMAN OBAT

AKIBAT MASUKNYA PENGOBATAN MODERN ?


Pengobatan Tradisional Herbal secara bertahap dan secara
sistematis ditinggalkan.
Penggunaan tanaman obat dianggap :
- Kuno,
- Bodoh / Tidak terpelajar,
- Berbahaya,
- Tidak masuk akal,
Tidak ada penghargaan sama sekali bahwa tanaman obat telah
berjasa selama berabad-abad sebagai andalan dalam pengobatan.
Masyarakat semakin jauh meninggalkan pengetahuan dan caracara pengobatan menggunakan tanaman obat.

BAGAIMANA NASIB PENGOBATAN TRADISONAL


NEGARA TETANGGA MENGHADAPI MASUKNYA
PENGOBATAN MODERN ?

JEPANG
KOREA

PENGOBATAN MODERN DITERIMA DAN


DIKEMBANGKAN TERUS
CANGGIH

RRC
TAIWAN
INDIA DLL

PENGOBATAN TRADISIONAL / HERBAL


DIKEMBANGKAN TERUS
SANGAT EFEKTIF

OBAT MODERN
PASIEN
BISA
MEMILIH

OBAT TRADISIONAL
GABUNGAN
OBAT MODERN + OBAT TRADISONAL

TANAMAN OBAT DIRESEPKAN OLEH DOKTER DI BANYAK RUMAHSAKIT

APAKAH SEMUA MENINGGALKAN TANAMAN


OBAT ?
TIDAK ! ADA YANG TIDAK MENINGGALKAN
Beberapa ahli pengobatan
a. Dr. Seno Sastroamidjojo
b. J. Kloppenburgh Versteegh, Harsono RM, dll
Pengobat / Penulis baru : Prof Hembing, Dr Setiawan Dalimarta, Thomas
ANS dan banyak lagi
Perusahaan Jamu
Perusahaan Farmasi
Lembaga Penelitian; BPTO Tawangmangu, Balitro Bogor
Rumahsakit : R S Bethesda, R S Dr. Sutomo
Pengobat tradisional
Dokter
Anggota Masyarakat.
TETAPI UPAYA-UPAYA ITU SANGAT TERBATAS KARENA KURANGNYA DUKUNGAN
MASYARAKAT SEHINGGA TIDAK MEMBERIKAN HASIL YANG NYATA

MASALAH
JIKA TANAMAN OBAT SUDAH DITINGGALKAN,
MENGAPA SEKARANG KITA BERPIKIR
TENTANG TANAMAN OBAT ???

TERDAPAT 3 KELEMAHAN OBAT KIMIA


1. EFEK SAMPING OBAT
LANGSUNG

EFEK SAMPING NEGATIF

TIDAK LANGSUNG
TUBUH BUKAN TABUNG REAKSI

BAHAN KIMIA BUKAN BARANG


YANG BENAR-BENAR COCOK
UNTUK TUBUH

OBAT KIMIA :

TUBUH :

ANORGANIS

ORGANIS

MURNI

MURNI

REAKTIF

REAKTIF

KESIMPULAN :
SECARA UMUM OBAT KIMIA BERSIFAT DESTRUKTIF
SEHINGGA OBAT ITU RACUN

2. UNTUK PENYAKIT TERTENTU SERING TIDAK ATAU BELUM EFEKTIF

BEBERAPA PENYAKIT BELUM ADA


OBATNYA, BAHKAN BELUM
DIKETAHUI PENYEBABNYA

BEBERAPA PENYAKIT HANYA


DAPAT DISEMBUHKAN PADA
STADIUM AWAL

3. HARGA CENDERUNG TINGGI

BIAYA DISTRIBUSI
BIAYA PEMASARAN
MAHAL

FAKTOR IMPOR :
OBAT JADI
BAHAN BAKU
KEMASAN
MESIN
TEKNOLOGI/ROYALTI

TERDAPAT 4 KELEBIHAN TANAMAN OBAT


1. EFEK SAMPING TIDAK ADA ATAU SANGAT KECIL

SYARAT : PENGGUNAANNYA SECARA BENAR

BERSIFAT ORGANIK SEPERTI MAKANAN

2. EFEKTIF UNTUK PENYAKIT TERTENTU YANG BELUM / TIDAK EFEKTIF


SECARA MEDIS

BERDASARKAN :
PENGALAMAN

3. MURAH

BISA TANAM SENDIRI

BISA DICARI DI KEBUN

BISA DIBELI DI PASAR SEBAGAI REMPAH


4. BISA DIOBATI SENDIRI

CUKUP DILAYANI
ANGGOTA KELUARGA

PENGOBATAN HERBAL DITERIMA SEBAGAI


PENGOBATAN PILIHAN

PENGERTIAN PENGOBATAN PILIHAN


Pasien sakit ringan, bisa memilih obat herbal guna
menghindari efek samping
Pasien sakit serius, bisa memilih obat herbal karena efektif
dan aman
Pasien sudah parah atau menghadapi tindakan medis yang
drastis tetapi tidak sanggup, dapat memilih obat herbal.
Pasien yang sudah dinyatakan tidak dapat diobati lagi,
dapat berusaha menyembuhkan diri dengan tanaman obat
Pasien yang sudah berobat berkali-kali dan tidak sembuh,
dapat mengikuti pengobatan ini.

LIMA LANDASAN
PENGEMBANGAN PENGOBATAN HERBAL
LANDASAN 5 : HUKUM
KEPMENKES 1076 TAHUN 2003 TENTANG PENGOBATAN TADISIONAL
KEPUTUSAN-KEPUTUSAN KEPALA BADAN POM TENTANG O.A.I

LANDASAN 4 : PENELITIAN
PENELITIAN BOTANI, KIMIA, ANTHROPOLOGI MEDIS, LABORATORIUM
(
IN VITRO & IN VIVO ) DAN UJI PRA KLINIS SERTA BEBERAPA UJI KLINIS

LANDASAN 3 : EMPIRIS
SECARA EMPIRIS TANAMAN OBAT INDONESIA
TERBUKTI DAPAT DIANDALKAN SEBAGAI OBAT

LANDASAN 2 : HISTORIS
TANAMAN OBAT ADALAH
OBAT ASLI INDONESIA YANG EFEKTIF

LANDASAN 1 : FILOSOFIS
TUHAN SUDAH MENCIPTAKAN OBAT BAGI MANUSIA

Sekilas Perkembangan Global


Obat Tradisional
Di Afrika 80% populasinya
menggunakan obat tradisional.
Di China konsumsi obat tradisional
mencapai 30-50% dari total konsumsi
di bidang kesehatan.
Di Ghana, Mali, Nigeria dan Zambia
sekitar 60% anak-anak yang terkena
malaria diobati dengan obat tradisional.
Di Eropa dan Afrika Selatan 75%
penderita HIV/AIDS menggunakan
obat tradisional.

Di London dan Jerman, 90%


populasinya pernah menggunakan
ramuan obat tradisional antara 19952000 dan jumlah dokter yang telah
mengikuti pelatihan tentang obat
tradisional mencapai 10.800 orang.

Di USA sekitar 158 juta penduduk menggunakan


obat tradisional dan menurut USA Commission
for Alternative and Complementary Medicines
pada tahun 2000 sekitar US$ 17 juta telah
dibelanjakan untuk obat tradisional.
Di Inggris sekitar US$ 230 juta dibelanjakan
untuk obat tradisional setiap tahunnya.

Prospek Obat Herbal di Indonesia


Keanekaragaman hayati Indonesia 30.000 jenis
tanaman, > 940 jenis sebagai tanaman obat.
Indonesia negara agraris dengan hutan yang luas dan
menyimpan kekayaan alam yang besar.
Indonesia mewariskan budaya pengobatan tradisional
yang telah dikenal sejak dahulu dan dilestarikan secara
turun-temurun.
Penduduk lebih dari 245 juta, merupakan pasar yang
sangat besar dan menjanjikan.

KEANEKARAGAMAN
FLORA

HARUS DIGALI

Kondisi Obat Herbal di Indonesia


Terdapat 3 kategori :
a. Jamu (OT yang secara turun temurun berkhasiat dan
ditunjang data empiris)
b. Herbal terstandar (OT berkhasiat yang ditunjang uji pra
klinik)
c. Fitofarmaka (OT yang teruji secara klinis)
Saat ini : 5 fitofarmaka dan 17 herbal terstandar di
Indonesia;
Rheumanier
Stimuno
Nodiar
Tensigard
X-gra

Classification of Indonesian herbal


medicine

Jamu

Standardized
Herbal

Phytophar
maca

JAMU
Jamu telah digunakan secara
turun temurun sebagai obat asli
Indonesia
Hampir sebagian besar
masyarakat menggunakan jamu
dalam menjaga kesehatan
Banyak menggunakan
tumbuhan Zingiberaceae dan
Piperaceae
Jamu berasal dari kebiasaan di
Jawa

BEBERAPA FORMULASI DASAR JAMU


No

NAMA

NAMA SAINTIFIK

BAG.
TUMB

KOMPONEN
UTAMA

INDIKASI

Asem

Tamarindus Indica L

BUAH

ASAM ORGANIK

PENY. HEPAR

Temulawak

Curcuma xanthorrhiza
Roxb

RIMPANG

MINYAK
Curcuminoid

MERANGSANG
NAFSU MAKAN

No
2

Some Basic formulation


of JamuIndication
Part of Main

Local Name Scientific Name

plant

Component

Adas

Foeniculum vulgare

BIJI

MINYAK
Essential

Pula Sari

Alyxia reinwardtii

BIJI

Alkaloid

Beras

Oryza Sativa L.

BIJI

KARBOHIDRAT

Kencur

Kaempferia galanga L.

RIMPANG

Essential oil

Cabe

Piper retrofractum Vahl

BUAH

Metilsynamic

Zingiber

Zingiber aromaticum

RIMPANG

Piperin

Kumis Kucing

Orthosiphonis aristalus BL

DAUN

Flavonoid

Meniran

Phyllanthus niruri

SELURUH
TUMB.

Phylantin

Kunir

Curcuma domestica Val.

RIMPANG

Curcuminoid
and essential oil

Asem

Tamarindus indica L.

BUAH

Organic acid

BATUK

ANALGETIK

ANALGETIK

DiuretiK

Dismenorrhoe

Some Basic formulation of Jamu


Scientific Name

Part of
plant

Main
Component

Indication

Brambang

Allium cepa L

Umbi
lapis

Minyak Atsiri

Asem

Tamarindus indica L

buah

As. organik

Menghilangka
n masuk
angin/nyeri
dada

Kayu rapet

Parameria laevigata

KULIT
KAYU

Tanin

Kunci pepet

Kaempferia
angustifolia Roscoe

Rimpang

Minyak Atsiri

Kudu

Morindra citrifolia L

Buah

morindin

Laos

Langua galanga L

Rimpang

Minyak atsiri

Cinnamomum sintoc
BL

KULIT
KAYU

Minyak atsiri

Sindora sumatrana
Miq

Buah

Minyak
lemak- tanin

No Name

10 Sintok
Seprantu

Merapatkan/
mengecilkan
vagina,leucop
orhoe
Melarutkan/hi
langkan
pengapuran
pd tulang
Menghilangka
n pegal/
rheumatik

HERBAL TERSTANDAR
Jenis ini telah diketahui efek
farmakologinya seperti bahan
aktif dan keamanan melalui uji
pre klinik (di laboratorium- in
vitro maupun in vivo)

FITOFARMAKA
Adalah herbal terstandar yang
telah teruji secara klinis dan
bisa diresepkan oleh dokter

Penyiapan Simplisia

Proses produksi obat bahan alam/obat


herbal mrpk rangkaian kegiatan yg
panjang:
1. Budidaya/pengumpulan bagian tumbuhan
obat
2. Panen dan pengolahan pasca panen
sampai menjadi bahan

Bahan Simplasia
Dapat berupa tumbuhan liar/budidaya
Tumbuhan liar umumnya kurang baik karena tidak
seragam jika dibandingkan dgn hasil budidaya:
Umur dan bagian tumbuhan yang dipanen
menentukan kadar senyawa aktif
Jenis (spesies)== ahli/berpengalaman dlm mengenali
jenis tumbuhan== kadar senyawa aktif
Faktor lingkungan tempat tumbuh (ketinggian tempat,
keadaan tanah dan cuaca) kadar senyawa aktif

Cara pembuatan simplasia


Cara pengeringan
Dilakukan dgn cepat dan dijaga pd suhu yg
tidak terlalu tinggi

Cara fermentasi
Dilakukan dgn seksama supaya perubahan
kimia/fisik terkontrol

Cara lain
penyulingan, pengentalan, pengeringan sari
air (air yg digunakan hrs bebas dari
pencemaran dan logam berat)

Pedoman panen simplasia


Pengambilan biji ditandai dgn telah
mengeringnya buah
Tanaman jarak, kedawung

Pengambilan yg berhubungan dgn tingkat


kemasakan
Labu merah, mentimun, pare

Pengambilan daun pucuknya (pada saat


perubahan dari vegetatif ke generatif terjadi
penumpukan senyawa aktif
Kumis kucing, kejibeling, teh

Pedoman panen simplasia


Pengambilan daun yg telah tua
Tumbuhan sembung

Pengambilan kulit batang


Kayu manis

Pengambilan umbi lapis


Bawang merah

Pengambilan rimpangnya (musim kering)


Temulawak, jahe

Penelitian tanaman obat

Tumbuhan obat
Simplicia

Ekstrak kering

Ekstrak cair

Ekstrak berkualitas
dan terstandars

Ekstrak cair berkualitas


dan terstandars

Ekstrak yang
dimurnikan

Beberapa kelompok
bahan aktif

Bahan aktif murni

PENGEMBANGAN MENUJU FITOFARMAKA


TUMBUHAN

Curcuma Xanthorriza Roxb


(TEMULAWAK)

BAGIAN DARI TUMBUHAN

Curcuma Rhizoma (UMBI)

EKSTRAK

Extrak Curcuma

SENYAWA BIOAKTIF CAMPURAN

Essential Oil Curcuminoid

BEBERAPA GRUP
SENYAWA BIOAKTIF

Curcuminoid

SENYAWA BIOAKTIF MURNI

Curcumin

Essential Oil

Allo-Aromandenren
Ar-Curcumen
Xanthorizol

Rotary evaporator

Potensi Pasar Obat Herbal


1995
Uni Eropa : 6 milyar US$, Amerika
Serikat : 1,5 milyar US$, Jepang : 2,1
milyar US$, dan luar Jepang (RRC,
Korea, dll): 2,3 milyar dolar
Pasar global
1999
Proyeksi

Nilai pasar food supplement di Eropa : 13,5 milyar US$,


55% (7,43 milyar US$) diantaranya adalah produk herbal.
2000
Total pasar obat herbal dunia :20 milyar US$,terdistribusi
ke wilayah Eropa 34%, Amerika Utara 22%, Asia 39% dan
wilayah lainnya sebesar 5%

Posisi Obat Bahan Alam di Tingkat Global


Penggunaan obat tradisional (obat herbal) di tingkat
global terus meningkat, demikian pula di Indonesia.
Menurut data dari Sekretariat Convention on Biological
Diversity, pasar global herbal yang mencakup produk
jadi dan bahan baku, pada tahun 2000 mencapai nilai
US$ 43 milyar.
WHO menyebutkan pada tahun 2000, nilai pasar herbal
medicine sebagai berikut :

Cina
Eropa Barat
Amerika Serikat
Jepang
Canada

: US$ 9 milyar
: US$ 6,6 milyar
: US$ 3 milyar
: US$ 2 milyar
: US$ 1 milyar

Potensi Pasar Obat Herbal


Pangsa Pasar
Pasar lokal

1992

Rp. 124 miliar

1996

Rp. 400 miliar

2002

Rp. 2 triliun

2004

Rp. 4 triliun

Bahan alam yang dapat digunakan


sebagai obat
Telah memiliki khasiat empiris
Telah digunakan dalam Obat
tradisional
Mudah diperoleh karena populasinya
cukup banyak
Bukan tanaman/hewan langka
Telah diketahui komponen bioaktif
fan efek farmakologisnya
Mudah dibudidayakan

Pentahapan agar obat


bahan alam dapat
digunakan sebagai obat

Telah digunakan secara empirik


Dilakukan uji khasiat (efektivitas)
Dilakukan uji keamanan (LD50 ,
NOEL, MED telah ditetapkan)
Penelitian Fitokimia

Tanaman Obat Indonesia yang


potensial
Temulawak (Curcuma xanthorhiza)
(Hepatitis dan artritis)
Kunyit (Curcuma domestica) ( Hepatitis,
artritis dan antiseptik)
Bawang putih (allium sativum)(Kandidiasis
dan hiperlipidemia)
Daun ungu (Graphtophyllum pictum)
(hemoroid)

WHO melalui WORLD HEALTH ASSEMBLY


merekomendasikan penggunaan obat
tradisional termasuk obat-obat bahan alam
dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat,
pencegahan dan pengobatan penyakit
terutama untuk penyakit-penyakit kronis,
penyakit degeneratif dan kanker.

INAI (Lawsonia inermis)


KLASIFIKASI
Divisi
Kelas
Order
Family
Genus
Species

: Magnoliophyta
: Dycotyledoneae
: Myrtales (Myrtiflorae)
: Lythraceae
: Lawsonia
: inermis

Dikenal sebagai pachar kuku


Digunakan sebagai bahan kosmestik
(mewarnai rambut, kuku dsb)
Dilaporkan mempunyai aktivitas anti
tuberkulostatik (Sharma, 1990), anti
bakteri (Kirtikar dan Basu, 1981), anti
spasmodik (Shihata, 1978)
Daunnya bisa mengobati jaundis dan
lepra (Perry, 1980)

Penelitian Pendahuluan :
ekstrak kloroform dari inai mempunyai
kandungan antioksidan yang tinggi (Susi
Endrini et al, 2002) (Gambar 1).
mempunyai nilai IC50 (kemampuan ekstrak
membunuh 50% sel kanker) : 0,3 g/ml untuk
HepG2 dan 23,8 g/ml untuk MCF-7 (Susi
Endrini et al, 2002) (Gambar 2).

Penelitian lanjutan:
Isolasi dari bahan aktif : Lawson

Lawson

Kuersetin

Kamferol

Inai..
Mekanisme kerja
Penginduksian proses apoptosis
TUNEL assay

Fluoresens mikrograf dari sel kanker hati (HepG2)


diberi ekstrak inai 20ug/ml

Inai..
Mekanisme kerja
Fragmentasi DNA Ladder
M

700bp
520bp
360bp
180bp

Fragmentasi DNA dari sel HepG2 menggunakan Apoptotic DNA Ladder Kit. M
:penanda; 1: sel HepG2 tanpa perlakuan, 2,3 : dengan ekstrak inai 20ug/ml,
4-5: dengan ekstrak inai 30ug/ml

Inai
Mekanisme kerja
Menghambat ekspresi gen c-myc
1

M
1031bp

218bp

Efek ekstrak inai pada kultur sel kanker hati (HepG2), M : penanda; 1 : HepG2 diberi
ekstrak inai 30ug/ml; 2: HepG2 diberi ekstrak inai 20ug/ml; 3 : HepG2 tanpa perlakuan

KEJIBELING (Strobilanthes
crispus)
Klasifikasi

Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Dycotyledoneae
Order : Tubiflorae
Family : Acanthaceae
Genus :
Strobilanthes
Species : crispus

Penelitian Pendahuluan :
ekstrak kloroform dari kejibeling mempunyai
kandungan antioksidan yang tinggi (Susi Endrini et
al, 2002) (Gambar 1).
Ekstrak metanol : mempunyai nilai IC50 22,3 ug/ml
terhadap sel Caco-2, 27,2 ug/ml pada sel MDA-MB231 dan 29,2 ug.ml pada sel HepG2 (Asmah et al,
2006)
Ekstrak kloroform : mempunyai nilai IC50 25,1
ug/ml pada sel Caco-2 dan 18 ug/ml pada sel
HepG2 (Asmah et al, 2006)
(Gambar 2).

Kejibeling
Isolasi Bahan Aktif
Sitosterol

Stigmasterol

HO

HO

Struktur Molekul alfa sitosterol

Struktur molekul stigmasterol

Kejibeling.
Produk Teh dan Sup

Di Ekspor ke Jepang dan Dubai

Kajian yang sedang dijalankan


Kola (Cola nitida) dan Sesoot (Garcinia
picrorhiza)

Cola nitida

Garcinia picrorhiza)

Pandangan ke depan
Penelitian di bidang ini menarik mengingat negara
Indonesia kaya akan flora dan juga fauna. Kekayaan
alam ini masih belum digali dengan sempurna sehingga
bisa memberi nilai ekonomis yang tinggi.
Apabila peneliti-peneliti Indonesia bergandeng tangan
bersatu padu mengolah kekayaan alam ini niscaya
kemiskinan yang menjadi masalah bangsa dapat di atasi.
Ke depannya, bidang penelitian ini bisa menjadi salah
satu pioneer dalam menemukan obat-obat sintesis yang
potensial untuk mengobati penyakit-penyakit berbahaya
seperti kanker

Semua Padang Rumput dan Belukar,


Semua Gunung Dan Bukit,
Merupakan Rumah Obat Yang Besar di Dunia.
Hanya Kesadaran Akan Rahasia Alam,
Yang Menjadikan (Anda) Seseorang Dokter
Sejati

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai