Anda di halaman 1dari 25

TUGAS MIKROBIOLOGI DASAR

VIROLOGI

Nama
Npm

: Niti Galih Lestari


: 140410130111

Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Padjadjaran

BAB I. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel
organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup
dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak
memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang,
virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya.
Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA,
tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan
pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi
ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk
memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur
hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi
sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel
tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang
menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak
berinti sel).
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia
tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena
karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu,
baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus
flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV).
Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai
penyakit mosaik yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan
membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883,
Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut
dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot
dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan
mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit
tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak
dapat dilihat dengan mikroskop.

1.2. Rumusan Masalah


1.
2.
3.
4.
5.

Apa yang di maksud dengan virus?


Bagaimana struktur dan anatomi virus?
Bagaimana virus bereproduksi?
Apa saja contoh-contoh virus?
Bagaimana peranan virus dalam kehidupan?

1.3. Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.

Untuk
Untuk
Untuk
Untuk
Untuk

mengetehui
mengetahui
mengetahui
mengetahui
mengetahui

devinisi virus
struktur dan anatomi virus
reproduksi virus
contoh-contoh virus
peranan virus dalam kehidupan

BAB II. VIROLOGI

2.1. Pengertian Virologi


Virologi adalah studi tentang virus dan virus-seperti agen: struktur
mereka, klasifikasi dan evolusi, cara-cara mereka untuk menginfeksi dan
memanfaatkan sel virus reproduksi, penyakit yang menimbulkan, teknik
untuk mengisolasi dan budaya mereka, dan penggunaannya dalam
penelitian dan terapi.
Virologi sering dianggap bagian mikrobiologi atau patologi. Cabang
utama dari virologi adalah klasifikasi virus. Virus dapat diklasifikasikan
menurut sel inang mereka infect: virus binatang, tanaman virus, virus jamur
dan bakteriofag (virus menginfeksi bakteri, yang meliputi virus yang paling
kompleks).

2.2. Pengertian Virus


Virus adalah parasit intraseluler obligat dan ukurannya 20-200 nm,
bentuk dan komposisi kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA or
DNA. Partikelnya secara utuh disebut VIRION yang terdiri dari Capsid
yang dapat terbungkus oleh sebuah Glycoprotein/membrane lipid. Virus
resisten terhadap antibiotics
Virus merupakan Partikel yang bersifat parasit obligat pada
sel/makhluk hidup Aseluler (bukan merupakan sel) Berukuran sangat renik Di
dalam sel inang virus menunjukkan ciri makhluk hidup, sedangkan di luar sel
menunjukkan ciri bukan makhluk hidup. Bentuk virus berbeda beda ada yang
bula, batang, polihidris dan seperti huruf T.

2.2. Struktur dan Anatomi Virus


Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat
kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.
Ukurannya lebih kecil daripada bakteri sehingga virus tidak dapat disaring
dengan penyaring bakteri. Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih

kecil daripada ribosom), sedangkan virus terbesar sekalipun sukar dilihat


dengan mikroskop cahaya.

Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom
virus dapat terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai
ganda, atau RNA untai tunggal. Selain itu, asam nukleat genom virus dapat
berbentuk linear tunggal atau sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari
empat untuk yang terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang
terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA,
dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.
Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein
yang menjadi lapisan pelindung tersebut disebut kapsid. Bergantung pada
tipe virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau
bentuk yang lebih kompleks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh
genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut
kapsomer.
Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein
nukleokapsid) terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus
campak, setiap protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA
membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks
protein dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid. Pada virus campak,
nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari sel
inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada selubung

lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam pengikatan pada dan


pemasukan ke sel inang pada awal infeksi.
Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan
tidak terlalu berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini
bisa bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri
atas protein virus yang tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah
protein yang dibutuhkan untuk membentuk kapsid virus sferik ditentukan
dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t protein. Sebagai contoh, virus hepatitis
B memiliki angka T=4, butuh 240 protein untuk membentuk kapsid. Seperti
virus bentuk heliks, kapsid sebagian jenis virus sferik dapat diselubungi
lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri langsung terlibat dalam
penginfeksian sel.
Seperti yang telah dijelaskan pada virus campak, beberapa jenis virus
memiliki unsur tambahan yang membantunya menginfeksi inang. Virus pada
hewan memiliki selubung virus, yaitu membran menyelubungi kapsid.
Selubung ini mengandung fosfolipid dan protein dari sel inang, tetapi juga
mengandung protein dan glikoprotein yang berasal dari virus. Selain protein
selubung dan protein kapsid, virus juga membawa beberapa molekul enzim
di dalam kapsidnya. Ada pula beberapa jenis bakteriofag yang memiliki ekor
protein yang melekat pada kepala kapsid. Serabut-serabut ekor tersebut
digunakan oleh fag untuk menempel pada suatu bakteri.
Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat
transportasi gen, sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung
jawab dalam mekanisme penginfeksian sel inang.

2.3. Parasitisme Virus


Jika bakteriofag menginfeksikan genomnya ke dalam sel inang, maka
virus hewan diselubungi oleh endositosis atau, jika terbungkus membran,
menyatu dengan plasmalema inang dan melepaskan inti nukleoproteinnya
ke dalam sel. Beberapa virus (misalnya virus polio), mempunyai tempattempat reseptor yang khas pada sel inangnya, yang memungkinkannya
masuk. Setelah di dalam, biasanya genom tersebut mula-mula ditrskripsi
oleh enzim inang tetapi kemudian biasanya enzim yang tersandi oleh virus

akan mengambil alih. Sintesis sel inang biasanya berhenti, genom virus
bereplikasi dan kapsomer disintesis sebelum menjadi virion dewasa.
Virus biasanya mengkode suatu enzim yang diproduksi terakhir,
merobek plasma membran inang (tahap lisis) dan melepaskan keturunan
infektif; atau dapat pula genom virus terintegrasi ke dalam kromsom inang
dan bereplikasi bersamanya (provirus). Banyak genom eukariota mempunyai
komponen provirus. Kadang-kadang hal ini mengakibatkan transformasi
neoplastik sel melalui sintesis protein biasanya hanya diproduksi selama
penggandaan virus. Virus tumor DNA mencakup adenovirus dan
papavavirus; virus tumor DNA terbungkus dan mencakup beberapa
retrovirus (contohnya virus sarkoma rous).

2.4. Reproduksi Virus


Reproduksi virus secara umum terbagi menjadi 2 yaitu siklus litik dan siklus
lisogenik.
1. SIKLUS LITIK

Siklus litik dari bakteriofage (dimulai dari kanan bawah ke kiri):1.


adsorbsi & penetrasi 2. Pengabungan DNA virus dengan DNA sel 3. Replikasi
DNA virus 4. Pembentukan kapsid 5. Pembentukan tubuh dan ekor
bakteriofage 6. Lisis
Siklus litik dalam virologi merupakan salah satu siklus reproduksi virus
selain siklus lisogenik. Siklus litik dianggap sebagai cara reproduksi virus
yang utama karena menyangkut penghancuran sel inangnya.
Siklus litik, secara umum mempunyai 3 tahap yaitu adsorbsi &
penetrasi, replikasi (biosintesis) dan lisis. Setiap siklus litik dalam prosesnya
membutuhkan waktu dari 10-60 menit.
Tahapan siklus:
Adsorbsi & penetrasi
Tahap adsorbsi yaitu penempelan virus pada inang. Virus mempunyai
reseptor protein untuk menempel pada inang spesifik.
Setelah menempel, virus kemudian akan melubangi membran dari sel
inang dengan enzim lisozim. Setelah berlubang, virus akan menyuntikkan
DNA virusnya kedalam sitoplasma sel inang.
Replikasi (Biosintesis)
Setelah disuntikkan kedalam sel inang, DNA dari virus akan
menonaktifkan DNA sel inangnya dan kemudian mengambil alih kerja sel
inang, lalu menggunakan sel tersebut untuk memperoleh energi dalam
bentuk ATP untuk melanjutkan proses reproduksinya.
DNA dari virus, akan menjadikan sel inang sebuah tempat
pembentukan virus baru, kemudian DNA akan mengarahkan virus untuk
menghasilkan protein dan mereplikasi DNA virus untuk dimasukkan ke dalam
virus baru yang sedang dibuat. Molekul-molekul protein (DNA) yang telah
terbentuk kemudian diselubungi oleh kapsid, kapsid dibuat dari protein sel
inang dan berfungsi untuk memberi bentuk tubuh virus.
Lisis

Tahap lisis terjadi ketika virus-virus yang dibuat dalam sel telah
matang. Ratusan virus-virus kemudian akan berkumpul pada membran sel
dan menyuntikkan enzim lisosom yang menghancurkan membran sel dan
menyediakan jalan keluar untuk virus-virus baru. Sel yang membrannya
hancur itu akhirnya akan mati dan virus-virus yang bebas akan menginvasi
sel-sel lain dan siklus akan berulang kembali.
2. SIKLUS LISOGENIK
Siklus lisogenik dalam virologi merupakan siklus reproduksi virus selain
siklus litik. Tahapan dari siklus ini hampir sama dengan siklus litik,
perbedaannya yaitu sel inangnya tidak hancur tetapi disisipi oleh asam
nukleat dari virus. Tahap penyisipan tersebut kemudian membentuk provirus.
Siklus lisogenik secara umum mempunyai tiga tahap, yaitu adsorpsi
dan penetrasi, penyisipan gen virus dan pembelahan sel inang.
Tahap siklus:
Adsorpsi dan penetrasi
Virus menempel pada permukaan sel inang dengan reseptor protein yang
spesifik lalu menghancurkan membran sel dengan enzim lisozim, virus
melakukan penetrasi pada sel inang dengan menyuntikkan materi genetik
yang terdapat pada asam nukleatnya kedalam sel.
Penyisipan gen virus
Asam nukleat dari virus yang telah menembus sitoplasma sel inang
kemudian akan menyisip kedalam asam nukleat sel inang, tahap penyisipan
tersebut kemudian akan membentuk provirus (pada bakteriofage disebut
profage). Sebelum terjadi pembelahan sel, kromosom dan provirus akan
bereplikasi.
Pembelahan sel inang
Sel inang yang telah disisipi kemudian melakukan pembelahan, provirus
yang telah bereplikasi akan diberikan kepada sel anakan dan siklus inipun
akan kembali berulang sehingga sel yang memiliki profage menjadi sangat
banyak.

2.5. Klasifikasi Virus


Virus dapat diklasifikasi menurut kandungan jenis asam nukleatnya.
Pada virus RNA, dapat berunting tunggal (umpamanya pikornavirus yang
menyebabkan polio dan influenza) atau berunting ganda (misalnya revirus
penyebab diare); demikian pula virus DNA (misalnya berunting tunggal oada
fase 174 dan parvorirus berunting ganda pada adenovirus, herpesvirus
dan pokvirus). Virus RNA terdiri atas tiga jenis utama: virus RNA berunting
positif (+), yang genomnya bertindak sebagai mRNA dalam sel inang dan
bertindak sebagai cetakan untuk intermediat RNA unting minus (-); virus RNA
berunting negatif (-) yang tidak dapat secara langsung bertindak sebagai
mRNA, tetapi sebagai cetakan untuk sintesis mRNA melalui virion
transkriptase; dan retrovirus, yang berunting + dan dapat bertindak sebagai
mRNA, tetapi pada waktu infeksi segera bertindak sebagai cetakan sintesis
DNA berunting ganda (segera berintegrasi ke dalam kromosom inang )
melalui suatu transkriptase balik yang terkandung atau tersandi. Setiap virus
imunodefisiensi manusia (HIV) merupakan bagian dari subkelompok
lentivirus dari kelompok retrovirus RNA. Virus ini merupakan penyebab AIDS
pada manusia, menginfeksi setiap sel yang mengekspresikan tanda
permukaan sel CD4, seperti pembentuk T-sel yang matang.
Tingkat klasifikasi virus:
ordo famili subfamili genus species strain/tipe
Untuk saat ini, klasifikasi virus yang penting hanya dari tingkat famili ke
bawah. Semua famili virus memiliki akhiran viridae , misalnya

Poxviridae

Herpesviridae

Parvoviridae

Retroviridae

Anggota-anggota famili Picornaviridae umumnya ditularkan melalui jalur


faecal/oral dan melalui udara.
Genus memiliki nama dengan akhiran virus . Misalnya, famili
Picornaviridae terdiri dari 5 genus:

Genus Enterovirus misalnya poliovirus 1, 2, 3

Genus Cardiovirus misalnya mengovirus

Genus Rhinovirus misalnya Rhinovirus 1a

Genus Apthovirus misalnya FMDV-C

Genus Hepatovirus misalnya virus Hepatitits A

Definisi `spesies merupakan hal yang paling penting, namun sulit


dilakukan untuk virus. Penentuan spesies virus mengandung unsur subyektif.
Sebagai contoh, genus Lentivirus terdiri dari banyak spesies yang berbeda,
termasuk:

HIV-1, Human Immunodeficiency Virus 1

HIV-2, Human Immunodeficiency Virus 2

SIV, Simian Immunodeficiency Virus

FIV, Feline Immunodeficiency Virus

BIV, Bovine Immunodeficiency Virus

Visna (domba)

EIAV (kuda)

CAEV (kambing)

Dasar-dasar klasifikasi secara taksonomi.


Ciri khas seperti morfologi (ukuran, bentuk, ada tidaknya selubung),
sifat-sifat fisika-kimia (berat molekul, densitas, pH, stabilitas terhadap
temperatur dan konsentrasi ion), genom (RNA, DNA, urutan materi genetik
yang tersegmentasi ( segmented sequence ), pemetaan posisi restriksi (
restriction map ), modifikasi, dsb.), makromolekul (komposisi dan fungsi
protein), sifat-sifat antigenik, sifat-sifat biologis (organisme apa saja yang
menjadi inangnya, cara penularan, cara perpindahan, dsb.), semuanya
dipertimbangkan dalam menentukan klasifikasi virus.
Sebagian ahli mengelompokkan virus berdasarkan jenis asam nukleat
yang dimilikinya. Berikut adalah pengelompokan virus berdasarkan asam
nukleat yang dimilikinya.
1.

Ribovirus, yaitu virus yang asam nukleatnya berupa RNA.

Contoh virus yang termasuk kelompok ribovirus :

virus toga (penyebab demam kuning dan ensefalitis);

virus arena (penyebab meningitis);

virus picorna (penyebab polio);

virus orthomyxo (penyebab influenza);

virus paramyxo (penyebab pes pada ternak);

virus rhabdo (penyebab rabies);

virus hepatitis (penyebab hepatitis pada manusia);

retrovirus (dapat menyebabkan AIDS).

2. Deoksiribovirus, yaitu virus yang asam nukleatnya berupa DNA.


Contoh virus jenis deoksiribovirus :

virus herpes (penyebab herpes);

virus pox (penyebab kanker seperti leukemia dan limfoma, ada pula
yang menyebabkan AIDS);

virus mozaik (penyebab bercak-bercak pada daun tembakau);

virus papova (penyebab kutil pada manusia/papiloma)

2.6. Contoh-Contoh Virus


1.

HIV (Human Immunodeficiency Virus)

Termasuk salah satu retrovirus yang secara khusus menyerang sel


darah putih (sel T). Retrovirus adalah virus ARN hewan yang mempunyai
tahap ADN. Virus tersebut mempunyai suatu enzim, yaitu enzim
transkriptase balik yang mengubah rantai tunggal ARN (sebagai cetakan)
menjadi rantai ganda kopian ADN (cADN). Selanjutnya, cADN bergabung
dengan ADN inang mengikuti replikasi ADN inang. Pada saat ADN inang
mengalami replikasi, secara langsung ADN virus ikut mengalami replikasi.
2.

Virus herpes

Virus herpes merupakan virus ADN dengan rantai ganda yang kemudian
disalin menjadi mARN.
3.

Virus influenza

Siklus replikasi virus influenza hampir sama dengan siklus replikasi


virus herpes. Hanya saja, pada virus influenza materi genetiknya berupa
rantai tunggal ARN yang kemudian mengalami replikasi menjadi mARN.
4.

Paramyxovirus

Paramyxovirus adalah semacam virus ARN yang selanjutnya


mengalami replikasi menjadi mARN. Paramyxovirus merupakan penyebab
penyakit campak dan gondong.

2.6. Peranan Virus Dalam Kehidupan


1. Virus yang Menguntungkan
DNA sebagai pembawa materi genetik dapat mengubah sifat makhluk
hidup. Dalam siklus lisogenik, penggabungan DNA bakteri dan DNA virus
menjadikan DNA bakteri mengandung DNA virus. Pada saat DNA virus aktif
dan DNA bakteri hancur, sebagian DNA bakteri tidak hancur sehingga
sebagian DNA virus tetap membawa gen bakteri. Jika di dalam DNA virus
terkandung DNA bakteri
A dan DNA virus tersebut menginfeksi bakteri B, di dalam bakteri
B mengandung DNA virus dan DNA bakteri A. Dengan demikian,
sebagian sifat bakteri A dapat dimiliki oleh bakteri B. Berdasarkan teori di
atas, virus dapat berperan dalam berbagai hal.
a. Memproduksi Vaksin
Vaksin merupakan patogen yang telah dilemahkan sehingga
tidak berbahaya jika menyerang manusia. Ada beberapa virus
yang dimanfaatkan untuk memproduksi vaksin. Jika telah diberi vaksin,
tubuh manusia akan dapat memproduksi antibodi sehingga jika sewaktuwaktu terserang patogen yang sebenarnya, tubuh manusia tersebut telah
kebal karena di dalam tubuhnya telah diproduksi antibodi patogen tersebut.
b . Membuat Antitoksin
Antitoksin dapat dibuat dengan menggabungkan DNA virus dan gen
yang mempunyai sifat menguntungkan sehingga jika virus
menginfeksi bakteri, di dalam sel bakteri tersebut terkandung gen
yang menguntungkan. Gen manusia adalah gen yang menguntungkan
yang dapat mengendalikan produksi antitoksin. Jika oleh DNA virus,
DNA manusia disambungkan dengan DNA bakteri, sel bakteri tersebut
akan mengandung gen manusia penghasil antitoksin.
Jadi, yang mulanya gen bakteri tidak mengandung antitoksin manusia,
sekarang mampu memproduksi antitoksin manusia. Pembelahan akan terusmenerus dilakukan oleh bakteri. Setiap bakteri baru dipastikan mengandung
antitoksin yang dihasilkan oleh DNA manusia. Antitoksin dapat dipisahkan
dan dimanfaatkan untuk pelawan penyakit pada manusia. Dengan rekayasa
genetik, dapat dikatakan bahwa virus dapat dimanfaatkan sebagai perantara
gen manusia atau gen makhluk hidup lainnya untuk masuk ke dalam

sel bakteri agar sel bakteri tersebut membawa sifat gen manusia atau
gen makhluk hidup lain.
c. Melemahkan Bakteri
Virus yang menyerang bakteri patogen merupakan virus
yang menguntungkan. Jika DNA virus lisogenik menginfeksi DNA
bakteri patogen, bakteri tersebut menjadi melemah atau tidak berbahaya.
2. Virus yang Merugikan
Virus dapat menyebabkan beberapa penyakit pada tubuh
manusia. Serangan virus ini dapat merugikan manusia. Beberapa penyakit
yang disebabkan oleh virus adalah influenza, pilek, cacar, polio, herpes,
rabies, gondong, mata belek, ebola, kanker, cacar air, hepatitis, dan
demam berdarah.
a . Influenza
Virus influenza berbentuk bulat. Pernahkah kalian terserang
virus inluenza? Tanda-tanda orang yang terkena virus influenza
adalah timbulnya ingus, suhu badan meningkat, demam, nyeri otot, dan
nafsu makan menurun. Virus ini menyerang bagian atas saluran
pernapasan. Ada sekitar 190 macam virus penyebab influenza. Karena
macamnya yang banyak, jika seseorang telah sembuh dari serangan virus
influenza, ada kemungkinan terserang lagi oleh virus influenza yang
berbeda. Virus ini dapat dicegah dengan meningkatkan daya tahan
tubuh, mengusahakan tubuh tetap sehat, olahraga yang cukup, dan
banyak mengonsumsi buah dan sayur yang mengandung vitamin C.
b . Cacar
Virus cacar berbentuk seperti bata yang berlapis dua membran. Virus
cacar terdiri atas inti yang berisi DNA pita rangkap yang
mengandung protein. Virus cacar tahan terhadap kekeringan sehingga
mempunyai daya tular yang tinggi.
Cacar dapat menyerang tubuh manusia. Virus cacar
menginfeksi manusia melalui saluran pernapasan bagian atas dan menyebar
melalui darah. Akhirnya, virus diam di dalam kulit dan menimbulkan

gelembunggelembung kecil dan datar. Setelah pecah, akan menimbulkan


bopeng pada tubuh dan wajah. Masa inkubasi virus ini adalah 12 16 hari.
Gejala yang ditimbulkan oleh virus ini adalah suhu badan terasa panas
dingin, demam, lesu, menggigil, sakit kepala, dan sakit punggung. Penularan
penyakit cacar dapat melalui kontak langsung dengan sumber infeksi,
sekresi hidung, mulut, dan benda yang telah terkontaminasi oleh virus,
seperti handuk, washlap, selimut, baju, dan seprai.
Untuk mencegah terjalar atau terjangkit penyakit cacar,
dapat dilakukan dengan pemberian vaksin cacar. Vaksinasi aktif ini
dapat menginduksi antibodi dalam serum dan memberi imunitas
terhadap penyakit cacar yang sebenarnya.
c . Polio
Virus polio sering menyerang anak-anak. Gejala yang
ditimbulkan adalah demam tinggi, mengantuk, tenggorokan sakit, mual,
muntah, sakit kepala, serta tulang belakang dan tulang leher terasa kaku.
Jika virus ini menyerang selaput otak dan merusak sel saraf
otak depan, akan menyebabkan kelumpuhan. Sumber virus berada
dalam saluran usus penderita polio. Virus dapat ditularkan melalui feses
orang yang telah terserang polio. Jika makanan yang telah terkontaminasi
kita makan, kita akan tertular. Selain itu, dapat juga ditularkan melalui
infeksi saluran pernapasan. Masa inkubasinya antara 3 35 hari atau 7
14 hari.
Polio dapat dicegah dengan pemberian vaksin polio. Vaksin polio ini
terdiri atas vaksin salk dan sabin. Vaksin salk bertugas
mengaktifkan produksi antibodi dalam serum, sedangkan vaksin sabin
mengandung virus polio yang sudah dilemahkan.
d . Herpes Zoster
Herpes zoster disebabkan oleh serangan virus Varisela
yang menyerang saraf sensoris. Herpes ini biasa disebut dengan cacar
air. Pada anak-anak, cacar air merupakan penyakit yang ringan, tetapi
pada orang dewasa, serangan virus ini dapat mengakibatkan kematian.
Gejala yang ditimbulkan oleh serangan virus ini adalah demam dan
timbul gelembung kulit yang datar.

Varisela menginfeksi saluran pernapasan bagian atas,


kemudian menyebar melalui darah dan berhenti di dalam kulit. Masa
inkubasinya adalah 14 16 hari.
Infeksi oleh virus ini hanya terjadi di sepanjang saraf sensoris
yang terinfeksi. Jika virus ini menginfeksi sumsum tulang belakang,
akan menyebabkan kelumpuhan, tetapi dalam 2 4 minggu
dapat disembuhkan.
Agar tidak terinfeksi virus ini lagi, kita harus menjaga tubuh agar tetap
fit. Virus ini akan aktif kembali jika daya tahan tubuh kita menurun.
e . Rabies
Rabies atau penyakit anjing gila disebabkan oleh virus rabies
yang menyerang sistem saraf pusat penderita. Virus rabies dapat
menginfeksi semua hewan berdarah panas, seperti anjing, serigala, dan
kucing. Penularannya dapat melalui gigitan dari hewan yang telah terinfeksi.
Masa inkubasinya adalah 10 14 hari. Virus rabies juga dapat menginfeksi
manusia. Gejala yang ditimbulkan adalah hirdopobia (takut air), sakit kepala,
tertawa tanpa sebab, lesu, demam, gugup, dan lumpuh. Pengobatan
penyakit rabies dapat dilakukan dengan pemberian vaksin rabies.
f . Gondong
Penyebab gondong adalah serangan virus RNA yang menginfeksi otak,
kelenjar parotid, pankreas, dan jantung. Biasanya, infeksi pada kelenjar
parotid menyebabkan bengkak di belakang telinga. Orang yang pernah
terserang virus ini akan memiliki kekebalan terhadap gondong.
g. Mata Belek
Virus belek menyerang mata. Virus belek mengakibatkan rasa
sakit, mata merah, bengkak, mengeluarkan air mata, dan mengeluarkan
kotoran mata yang banyak.
h. Ebola
Virus ebola hanya menyerang manusia dan kera. Awalnya virus ebola
menyerang sel darah putih makrofag dan fibroblas. Setelah itu, virus
menyebar ke seluruh jaringan tubuh dan jaringan ikat di bawahnya. Setelah

7 hari, penderita akan mengalami pendarahan di dalam tubuh dan menderita


kerusakan ginjal dan hati. Keadaan ini menimbulkan demam, sakit kepala,
dan lelah sekali. Selanjutnya, penderita ebola akan mengalami
penggumpalan darah dan pendarahan, baik di dalam maupun di luar tubuh.
Jika sudah terjadi demikian, kemungkinan hidup tidak ada lagi.
i. Kanker
Kanker juga dapat disebabkan oleh virus. Virus yang menginfeksi akan
mengalami pembelahan sel yang tidak ada hentinya sehingga dapat memicu
timbulnya kanker.
j . Demam Berdarah (DB)
Penyebab penyakit demam berdarah adalah infeksi virus Dengue. Virus
ini ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti. Infeksi virus Dengue
menyebabkan turunnya jumlah trombosit (pembeku darah) dalam tubuh
penderita. Penderita yang telah parah akan mengalami pendarahan pada
organ-organ tubuh yang berakibat pada kematian.
Gejala awal yang sering timbul dari penderita DB adalah demam tinggi,
timbul bercak merah, terutama pada lekukan tubuh, mimisan, dan sakit
kepala, kadang-kadang disertai mual dan muntah.
k. Herpes Genitalis
Berbeda dengan dua penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri.
Herpes genetalis disebabkan oleh virus Herpes simpleks. Rasa gatal dan
sakit di daerah kelamin menyebabkan penderita menggaruk bagian yang
terasa gatal tersebut. Bekas garukan berupa lepuhan-lepuhan kecil berair
dan jika digaruk lagi, akan menimbulkan luka terbuka atau infeksi.
l. Hepatitis A, B, dan C
Hepatitis disebabkan oleh serangan virus yang menginfeksi
hati. Biasanya, penyakit yang disebabkan oleh virus dapat ditularkan
melalui udara, jarum suntik, makanan dan minuman, serta transfusi
darah. Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan menjaga
kesehatan dan kebersihan makanan di lingkungan hidup kita.

Hepatitis A. Penularannya melalui mulut, makanan, dan


minuman. Hepatitis A merupakan infeksi kronis yang dapat disembuhkan
dengan pemberian antibodi dan vaksin.
Hepatitis B. Penularannya melalui cairan tubuh, transfusi darah, dan
bawaan lahir yang diturunkan oleh ibunya. Penyakit ini ada yang dapat
disembuhkan dengan pemberian antibodi dan vaksin, tetapi ada juga yang
berkembang menjadi sirosis dan kanker hati.
Hepatitis C. Tidak terdapat gejala pada penyakit ini, tetapi
setelah beberapa puluh tahun, baru terditeksi sehingga biasanya kondisi
penderita sudah parah. Belum ada vaksin yang dapat
menyembuhkannya. Pemberian interferon hanya dapat menghambat
perkembangbiakan virus.
m. AIDS
Penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) disebabkan
oleh adanya infeksi virus Human Immunodeficiency Virus (HIV). Virus HIV
dapat merusak sistem kekebalan tubuh. Kerusakan sistem jaringan tubuh ini
bersifat permanen sehingga tidak dapat melindungi tubuh dari infeksi atau
jenis kanker tertentu lainnya. Serangan virus HIV dapat menimbulkan
kematian. Sampai sekarang penyakit ini belum ada obatnya.
Penyakit AIDS tidak ditularkan melalui kontak biasa. Penyakit AIDS
ditularkan melalui hubungan seksual, kontak dengan darah yang tercemar
HIV (transfusi darah), dan melalui jarum suntik atau alat kedokteran lainnya
yang tercemar HIV.
Seseorang yang dalam tubuhnya terdapat virus AIDS akan
terlihat sehat atau merasa sehat, tetapi sebenarnya keadaan ini sangat
menular dan berbahaya bagi orang lain. Seorang perempuan yang terinfeksi
HIV dapat menularkannya kepada janin yang dikandungnya. Gejalagejala orang yang terinfeksi HIV AIDS adalah:
1) mengeluarkan banyak keringat pada malam hari;
2) terus-menerus merasa lelah tanpa sebab yang jelas;
3) sakit kepala berkepanjangan;
4) batuk kering;
5) sering merasa sulit bernapas;
6) diare kronis;

7) selama beberapa minggu suhu badan di atas 38 C;


8) pembengkakan kelenjar limfe dalam tiga bulan atau lebih.

Sampai saat ini, belum ada obat untuk menyembuhkan penyakit AIDS.
Satu-satunya harapan untuk mengontrol AIDS hanyalah melalui pendidikan
dan mengubah perilaku manusia. Untuk mencegah meluasnya HIV AIDS,
penyuluhan-penyuluhan tentang bahaya HIV AIDS terhadap masyarakat
terutama para remaja dan penyaringan atau survei terhadap kelompok risiko
tinggi perlu dilakukan berdasarkan ketentuan yang normal. Selain itu, karena
HIV AIDS merupakan penyakit kelamin yang lazimnya ditularkan melalui
hubungan seksual. Cara untuk mencegah tertularnya penyakit ini adalah
tidak melakukan hubungan seksual secara bebas atau berganti-ganti
pasangan seks di luar nikah.
3.Penyakit hewan akibat virus
Penyakit tetelo, yakni jenis penyakit yang menyerang bangsa unggas,
terutama ayam. Penyebabnya adalah new castle disease virus (NCDV).
Penyakit kuku dan mulut, yakni jenis penyakit yang menyerang ternak sapi
dan kerbau. Penyakit kanker pada ayam oleh rous sarcoma virus (RSV).
Penyakit rabies, yakni jenis penyakit yang menyerang anjing, kucing, dan
monyet. Penyebabnya adalah virus rabies.
4. Penyakit tumbuhan akibat virus
Penyakit mosaik, yakni jenis penyakit yang menyerang tanaman
tembakau. Penyebabnya adalah tobacco mosaic virus (TMV) Penyakit tungro,
yakni jenis penyakit yang menyerang tanaman padi. Penyebabnya adalah
virus Tungro. Penyakit degenerasi pembuluh tapis pada jeruk. Penyebabnya
adalah virus citrus vein phloem degeneration (CVPD).

BAB III. Penutup

3.1. Kesimpulan
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel
organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup
dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak
memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.
Struktur dan anatomi virus. Model skematik virus berkapsid heliks
(virus mosaik tembakau): 1. asam nukleat (RNA), 2. kapsomer, 3. kapsid.
Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil,
hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Virus terkecil
berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan virus
terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya. Asam nukleat
genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri dari
DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai
tunggal. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA,
dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.
Reproduksi virus secara umum terbagi menjadi 2 yaitu siklus litik dan siklus
lisogenik.
Klasifikasi Virus diantaranya : Virus Penyerang Bakteri (Bakteriofage),
Virus Protista Virus Tumbuhan, dan Virus Hewan/Manusia. Selain itu juga,
virus dapat diklasifikasi menurut kandungan jenis asam nukleatnya yaitu
pada RNA dan DNA.

DAFTAR PUSTAKA
Entjang, Indan.(2003). Mikrobiologi & Parasitologi. Bandung: PT.Citra Aditya
bakti.
Pelczar, Michael J., Chan, E.C.S., Pelczar, Merna F.(1986). Dasar-Dasar
Mikrobiologi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
http://www.artikelbiologi.com/2013/10/peran-virus-dalam-kehidupan.html
http://www.capungsupportcenter.co.cc/2010/09/mikrobiologi4-virus.html
http://aslam02.wordpress.com/materi/biologi-kelas-x/virus/klasifikasi-virus/
http://rahma02.wordpress.com/2007/10/31/virologi/
http://www.food-info.net/id/virus/biochem.htm
http://rahma02.wordpress.com/2009/03/18/mikrobiologi-4-virus/

Anda mungkin juga menyukai