Oleh:
Chentie Maulidya, S.Ked
Mutia Muliawati, S.Ked
Pembimbing:
Dr. Fredi Heru Irwanto, Sp.An
04054811416046
0408481141603
Latar Belakang
Jantung terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian kiri dan kanan yang mana
setiap bagian terdiri dari sebuah atrium dan ventrikel.
Jantung terdiri dari otot-otot stria yang secara khusus dilindungi oleh
jaringan konektif dan tulang. Otot-otot jantung dibagi menjadi atrium,
ventrikel, pacemaker, serta sel-sel konduktif.
Rangsangan secara alamiah dari otot-otot jantung itu sendiri serta struktur yang
unik membuat jantung berfungsi sebagai pompa yang sangat efisien.
Aktifitas listrik jantung mulai dihantarkan dari sebuah atrium ke atrium yang lain
dan dari satu ventrikel ke ventrikel yang lain melalui sebuah jalur konduksi
spesifik. Tidak hanya hubungan langsung antara atrium dan ventrikel kecuali
melalui simpul Atrioventrikuler (AV) memperlambat konduksi dan membuat
kontraksi atrium lebih dahulu terjadi daripada ventrikel
Aktifitas listrik jantung dipicu pertama kali oleh nodus sinoatrial atau
SA node.
SIKLUS JANTUNG
Siklus jantung terdiri dari 4 fase :
a)
b)
c)
d)
Fase Pengisian
Fase Kontraksi Isovolumetrik
Fase Ejeksi
Fase Relaksasi Isovulumetrik
FASE PENGISIAN
Denyut jantung yang dimulai pada nodus SA terjadi pada fase pengisian
lambat. Eksitasi disebarkan ke atria hingga memberi gambaran gelombang
P pada EKG. Kontraksi atria akan menyebabkan meningkatnya volume
ventrikel (5-15% pada denyut jantung istirahat, 25-40% bila denyut jantung
cepat). Kontraksi atrium menyebabkan gelombang akibat naiknya tekanan
atrium kanan antara 4 mmHg sampai 6 mmHg, sedangkan tekanan atrium
kiri naik sebesar 7-8 mmHg.
FASE EJEKSI
Pada saat tekanan di dalam ventrikel mulai tinggi menyebabkan terbukanya katup
aorta dan pulmonal terjadi fase ejeksi
Fase ini terdiri dari dua bagian, fase ejeksi cepat dan ejeksi lambat. Pada fase ejeksi
cepat (sepertiga awal), 70% darah akan di pompa keluar. Pada fase ini, tekanan
dalam ventrikel terus meningkat akibat meningkatnya jumlah sel otot jantung yang
terlibat dalam kontraksi dan berkurangnya radius ventrikel. Akhir dari fase ejeksi
cepat terjadi pada puncak tekanan ventrikel dan tekanan darah sistolis (120 mmHg),
dan tekanan pada ventrikel kanan 25 mmHg.
Ejeksi ventrikel kanan dimulai sebelum ejeksi ventrikel kiri dan menetap
sampai ejeksi ventrikel kiri berakhir. Oleh karena kedua ventrikel memompa
darah dalam jumlah yang sama, kecepatan ejeksi ventrikel kanan lebih
rendah dari ventrikel kiri.
Dua pertiga akhir dari fase ejeksi (fase ejeksi lambat) ditandai dengan
menurunnya kecepatan ejeksi, dan ventrikel mulai relaksasi. Tekanan dalam
ventrikel dan arteri mulai menurun akibat kecepatan aliran darah pada
pembuluh darah perifer melebih kecepatan aliran darah dari ventrikel.
Menurunnya kontraksi pada fase ini akibat terjadinya repolarisasi ventrikel
yang ditandai dengan gelombang T pada EKG.
Pada fase ini jantung memulai siklus pemompaan yang baru. Periode ini
berlangsung selama 0,03 sampai 0,06 detik. Penutupan katup aorta dan
pulmonal pada fase ini menimbulkan suara jantung kedua (S2).
ISI SEKUNCUP
Isi sekuncup secara normal ditentukan tiga faktor utama:
- preload
-Afterload
-kontraktilitas.
Preload adalah panjang otot terutama pada saat kontraksi
afterload adalah tekanan yang berlawanan dengan otot
yang seharusnya berkontraksi.
Kontraktilitas adalah suatu keadaan intrinsik pada otot
yang berhubungan dengan kemampuan untuk berkontraksi
tapi tidak bergantung pada keduanya baik preload maupun
afterload.
SIMPULAN
Jantung terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian kiri dan kanan yang mana
setiap bagian terdiri dari sebuah atrium dan ventrikel
Jantung membawa darah yang mengandung oksigen dan zat gizi lainnya ke
jaringan dan membawa darah ke paru-paru. Setelah darah kembali ke
atrium kanan dari vena cava selanjutnya mengalir melewati katup
trikuspidalis ke ventrikel kanan, selanjutnya dipompa melalui katup
pumonalis ke dalam arteri pulmonalis dan kapiler pulmonalis. Setelah
darah dioksigenasi kemudian akan masuk ke atrium kiri dan melalui katup
mitral ke dalam ventrikel kiri dan selanjutnya dipompa ke dalam aorta.
Kontraksi dari sel-sel otot jantung adalah hasil interaksi dari dua
overlapping protein kontraktil yang kaku, aktin dan miosin. Protein-protein
ini terikat pada posisinya masing-masing dimana setiap sel berperan pada
saat kontraksi maupun relaksasi.
TERIMA KASIH