dari
segi
ekonomi,
globalisasi
memungkinkan
kesulitan
dalam
beradaptasi
dengan
cepatnya
arus
menguntungkan
pihak
yang
bisa
menggunakan
dan
yang tidak memiliki skill yang cukup untuk bersaing. Implikasi lebih
lanjutnya adalah terjadinya income gap yang semakin lebar di Indonesia
dan juga di dunia karena yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin
miskin.
Namun, globalisasi juga meningkatkan kesempatan untuk produsen
domestic untuk berkembang. Misalnya Franchise rumah makan Ayam
Penyet Ria yang sampai sanggup membuka cabang di Singapura,
bahkan di Hong Kong. Di atas kertas, tentunya modal, teknologi dan
sumber daya Franchise makanan cepat saji seperti McDonalds dan KFC
lebih besar daripada Ayam Penyet Ria. Namun, kenyataannya, Ayam
Penyet Ria bukannya tenggelam dalam persaingan, tetapi malah lebih
sukses. Jadi, dengan adanya globalisasi, lebih ada peluang untuk mereka
yang berada di kelas ekonomi bagian bawah untuk menjadi di atas. Inilah
yang saya maksud dari dampak globalisasi yang bisa baik dan bisa buruk,
tergantung kepada pihak yang bersangkutan.
Kedua, dari segi budaya, globalisasi dapat menyebabkan adanya
culture corrosion atau kehilangan budaya pada suatu daerah karena
terpengaruh budaya dari daerah lain, terutama Western culture yang
mempengaruhi East Culture. Contoh yang paling sederhana adalah cara
berpakaian di Indonesia, khususnya di Bali, yang dulunya mungkin tidak
sebebas ini. Namun, karena banyaknya pengaruh dari Barat, dimana
perempuan sudah biasa menggunakan celana pendek dan bikini,
orang-orang di Bali pun ikut terbiasa. Contoh lain adalah jenis-jenis
bangunan dan rumah di Bali yang berubah drastis karena perlunya
efisiensi yang tinggi dalam pengelolaan space. Efisiensi tinggi ini
disebabkan oleh kurangnya lahan yang tersedia akibat banyaknya
investor asing yang berinvestasi di Bali, dan ini hanya mungkin terjadi
karena globalisasi. Jadi, budaya bisa terkikis dan mungkin lama-lama
hilang jika arus globalisasi ini diikuti oleh orang-orang pada suatu daerah
tanpa menseleksi yang mana yang baik diterima dan yang mana yang
seharusnya tidak diterima.
Namun, dari segi budaya, suatu daerah bisa berkembang karena
faktor budayanya sendiri yang dijadikan sebagai daya tarik untuk orang
asing. Contoh yang paling dekat tentunya Bali, yang budayanya menjadi
salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Bali. Devisa yang
dihasilkan dari industry pariwisata pun meningkat karena adanya
kemudahan untuk terbang ke Bali dan juga teknologi informasi yang
menyediakan platform bagi promoter untuk memberi informasi yang
menarik tentang Bali. Industri pariwisata pun menyediakan banyak
lapangan kerja bagi orang Bali dan peluang usaha untuk supply bagi
penyedia servis bidang pariwisata di Bali. Namun, Bali ini termasuk satu
daerah yang sangat unik jika kita perhatikan. Walaupun dengan adanya
keperluan untuk meningkatkan efisiensi untuk bersaing dengan daerah
lain, budaya di Bali tetap berjalan. Contoh konkrit adalah upacara
Ngaben dimana upacara ini meliputi pengangkatan jenazah dalam
suatu wadah yang besar yang biasanya memakan satu ruas jalan di jalan
raya. Alhasil, banyak terjadi kemacetan yang panjang
dan memakan
dan
globalisasi ini.
bagaimana
kita
mengeksploitasi
adanya
proses