Pada manusia, jenis yang paling sering terlihat dari dehidrasi isotonik sejauh ini adalah
(isonatraemic) dehidrasi yang efektif setara dengan hipovolemia, namun perbedaan dari
dehidrasi isotonik hipotonik atau hipertonik dapat menjadi penting ketika mengobati orang yang
mengalami dehidrasi.
Dehidrasi sendiri terbagi menjadi 3 kategori berdasarkan penurunan berat badan yang terjadi,
yakni sebagai berikut:
1.
2.
3.
Dehidrasi berat, penurunan cairan tubuh lebih dari 10% dari berat badan.
Minum air melebihi kebutuhan tubuh memerlukan sedikit risiko bila dilakukan di moderasi,
karena ginjal efisien akan menghapus setiap kelebihan air melalui air kemih dengan margin besar
keselamatan. Tubuh seseorang, selama hari rata-rata di daerah beriklim sedang seperti Inggris,
kehilangan sekitar 2,5 liter air. Ini bisa melalui paru-paru sebagai uap air, melalui kulit sebagai
keringat, atau melalui ginjal sebagai urine. Air (jumlah kurang signifikan, dengan tidak adanya
diare) juga hilang melalui perut.
Dalam cuaca hangat atau lembab atau selama tenaga yang berat, bagaimanapun,
hilangnya air dapat meningkat dengan urutan besarnya atau lebih melalui keringat, semua yang
harus segera diganti. Dalam kasus ekstrim, kerugian mungkin cukup besar untuk melebihi
kemampuan tubuh untuk menyerap air dari saluran pencernaan, dalam kasus ini, tidak mungkin
untuk minum air yang cukup untuk tetap terhidrasi, dan satu-satunya cara untuk menghindari
dehidrasi adalah baik pra -hidrat, atau menemukan cara untuk mengurangi keringat (melalui
istirahat, pindah ke lingkungan yang lebih dingin, dll)
Selama ini yang kita tahu tanda-tanda dehidrasi hanya rasa haus. Tepi ternyata sering juga
tubuh kita mengalami dehidrasi tanpa merasa haus sama sekali. Menurut Dr. Luciana, justru
dehidrasi tanpa rasa haus itu yang lebih berbahaya. Ketika muncul rasa haus, harus segera
minum karena kalau dibiarkan, rasa haus akan hilang yang berarti tingkat dehidrasi menjadi lebih
tinggi, kata Dr. Luciana.
Cara terbaik mengatasi dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh adalah dengan meminum air.
Akan tetapi jika suatu saat Anda tidak menemukan air, Anda bisa bisa mengkonsumsi buahbuahan tertentu untuk mencegah dehidrasi Seperti yang dilansir dari The Huffington Post,
berikut ini enam makanan dengan kadar air tinggi yang baik untuk membantu mencukupi
kebutuhan cairan tubuh dan mencegah dehidrasi.
1. Semangka
Semangka mempunyai tingkat hidrasi yang tinggi, sekitar 92 persen air. Selain itu, semangka
juga mengandung nutrisi beta karoten (nutrisi yang akan menjadi vitamin A), likopen, dan
vitamin C. Buah merah dan segar ini kaya elektrolit natrium dan kalium sehingga dapat
dijadikan pengganti cairan tubuh setelah olahraga.
2. Ketimun
Sebagian besar kandungan dari ketimun adalah air. Ketimun juga mengandung vitamin C dan
dapat membuat kulit lebih cerah. Kandungan serat makanan di dalamnya dapat mengusir
racun dari sistem pencernaan sehingga melancarkan proses pencernaan.
3. Bubur Gandum (Havermut)
Buatlah semangkuk bubur gandum untuk menambah cairan tubuh Anda. Bubur ini memiliki
kadar air lebih banyak dari ketimun dan jeruk. Hal itu disebabkan karena gandum mampu
menyerap air atau susu yang digunakan saat memasak havermut.
4. Blewah
Kandungan airnya sangat tinggi yang dapat mengatasi dehidrasi setelah tubuh 12-14 jam tidak
mengonsumsi air. Tingginya kadar air blewah membuat buah ini sangat baik bagi penderita
asam urat karena membantu pengeluaran asam urat dari dalam tubuh.
5. Daging
Daging sepertinya tidak mempunyai kadar hidrasi, tapi ternyata terdapat kadar air di
dalamnya. Menurut CNN, 4 ons steak panggang memberikan 2,2 ons air.
6. Apel
Buah apel ataupun saus apel mempunyai kadar hidrasi yang baik. Sebutir apel mengandung
110 mililiter air. Apel juga merupakan sumber vitamin C serta dapat memerangi kolesterol.
Buah ini juga mengandung banyak mineral antara lain kalsium, magnesium, potasium, zat
besi, dan zinc.
Beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi: Muntah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Diare
Penggunaan diuretik (obat yang menyebabkan ginjal
mengeluarkan sejumlah besar air dan garam)
Panas yang berlebihan
Demam
Berkurangnya asupan cairan karena berbagai alasan.
Ketika Kita mengalami yang namanya dehidrasi, fungsi tubuh kitapun akan mulai melambat
dan tentu saja bekerja dengan tidak efisien. Berikut situasi-situasi yang sering Kita alami dan
merupakan akibat dari dehidrasi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Penyebab dehidrasi
Apa saja penyebab dehidrasi maka bisa terjadi? Berikut beberapa penyebabnya yang perlu
diketahui :
1. Diare
2. Muntah
3. Penggunaan obat diuretik yang mengakibatkan ginjal mengeluarkan sejumlah besar air
dan garam.
4. Panas yang berlebihan
5. Demam
6. Kurangnya asupan cairan karena penyakit tertentu seperti Diabetes dan penyakit Addison.
Jika terjadi dehidrasi maka langkah pertama yang perlu dilakukan adalah pemberian air putih
dengan jumlah banyak untuk tahap dehidrasi ringan. Jika dehidrasi tidak hanya kehilangan air
namun juga elektrolit maka penderita dapat segera diberikan garam khususnya natrium dan
kalium. Jika tidak segera ditangani, seperti yang telah disebutkan dehidrasi dapat berbahaya
karena berujung ke keadaan tidak sadar, koma dan bahkan kematian.
Selain itu konsumsi minuman yang diperjualbelikan yang memenuhi asupan air, garam dan
elektrolit juga dapat diberikan. Namun bagi penderita penyakit ginjal dan jantung haruslah
melalui konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Untuk mereka yang mengalami dehidrasi
karena kondisi tertentu seperti diare maka harus dilakukan juga penanganan terhadap penyakit
diare tersebut. Dengan melakukan hal tersebut maka gejala dehidrasi pun bisa berkurang seiring
dengan sembuhnya penyakit diare tersebut.