Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL TUGAS AKHIR

RENCANA JUDUL

RANCANG BANGUN APLIKASI VIRTUAL ISTANA KESULTANAN LANGKAT


MENGGUNAKAN TEKNOLOGI VIRTUAL REALITY

FEZAN HABIL
101402109

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2014

1.

Latar Belakang
Kesultanan Langkat berdiri pada tahun 1568 dan mencapai puncak kejayaan pada
abad ke-10 dengan ditemukannya sumur minyak di daerah Pangkalan Berandan.
Berdasarkan bukti sejarah ketika berakhirnya Kesultanan Langkat pada tahun 1946,
Kesultanan Langkat memiliki dua istana, yaitu Istana Darul Aman dan Istana Darussalam
di Tanjung Pura. Istana Darussalam memiliki desain dan struktur bangunan khas melayu
yang berbeda dengan Istana Darul Aman yang memiliki desain dan struktur kombinasi
antara Mughal, Eropa dan Melayu.
Revolusi sosial terjadi pada tahun 1948 menyebabkan kedua istana Kesultanan
Langkat tersebut musnah terbakar. Dengan kejadian tersebut, saat ini hanya tersisa
pondasi istana, bekas pagar dan sisa pintu gerbang istana. Dan pada saat ini, lokasi
tersebut bediri Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Tanjung Pura.
Istana yang musnah terbakar tersebut menyebabkan sangat sedikit generasa saat
ini yang mengetahui adanya Istana yang pernah berdiri tersebut. Adapun wisatawan lokal
maupun Internasional juga hanya mengenal Istana Maimoon di Medan sebagai satusatunya Istana Kesultanan yang masih ada di Sumatera Utara.
Melalui teknologi Virtual Reality atau yang disingkat dengan VR, sangat mungkin
untuk merekonstruksi bangunan yang telah punah dan menjalankannya dalam suatu
lingkungan (environment) yang telah direkayasi. VR memungkinkan untuk menciptakan
lingkungan virtual (virtualisasi) bangunan bersejarah yang telah musnah dengan cara
memodelkan kembali (remodelling) bangunan tersebut. Hasil yang diharapkan dari
teknologi VR ialah lingkungan hasil rekayasa yang memungkinkan pengguna untuk
merasakan pengalaman seolah-olah sedang berada di dalam lingkungan/situs bersejarah
yang telah musnah tersebut.
Rekonstruksi lokasi bersejarah ini sebelumnya telah dilakukan dalam beberapa
penelitian, diantaranya yang terbesar adalah rekonstuksi dan permodelan kota Pompeii
yang telah musnah oleh letusan gunung Vesuvius. Dalam penelitian tersebut bangunan,
jalan dan bentang alam kota Pompeii ditampilkan dalam lingkungan virtual, sehingga
pengguna dapat merasakan pengalaman mengunjungi kota yang telah punah dan
mempelajari kondisi kebudayaan pada masa tersebut.
Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti tentang Virtualisasi Istana Darul
Aman Kesultanan Langkat Dengan Teknologi Virtual Reality. Dengan penelitian ini,
diharapkan keberadaan bangunan bersejarah dapat lebih dikenali.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana merekonstruksi ulang


secara digital istana Darul Aman dan membangunnya dalam lingkungan virtual, sehingga
bangunan bersejarah yang sudah musnah tersebut dapat dikunjungi dan dipelajari secara
virtual.
3. Batasan Masalah
Permasalahan pada penelitian ini difokuskan pada hal-hal berikut :
-

Bangunan bersejarah yang akan direskontruksi hanya bangunan Istana Darul


Aman, baik Interior dan Eksterior beserta halaman sekitarnya.

Teknologi yang digunakan adalah Virtual Reality dengan implementasinya pada lin

Aplikasi dijalankan pada lingkunagn desktop.

4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah agar Istana Darul Aman Kesultanan Langkat
dapat direkonstruksi kembali secara virtual dengan menggunakan teknologi Virtual
Reality, tanpa membangun kembali fisik bangunan tersebut di dunia nyata.
5. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah dapat menjadi referensi khususnya pada ilmu
pengetahuan sejarah dan budaya dan agar generasi saat ini maupun generasi yang akan
datang, serta masyarakat dunia bisa mengenal bangunan bersejarah yang pernah ada di
Indonesia, khususnya Sumatera Utara.
6. Metodologi Penelitian
Tahapan-tahapan yang akan dilakukan pada pelaksanaan penelitian adalah
sebagai berikut.
1. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan bahan referensi tentang Virtual
Reality dan pustaka-pustaka mengenai Istana Darul Aman Kesultanan Langkat.

2. Identifikasi Masalah
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil studi literatur untuk mendapatkan
pemahaman mengenai metode image-based modelling untuk membuat model Istana
Darul Aman berdasarkan gambar-gambar yang ada.
3. Perancangan

Dalam tahap ini dilakukan perancangan pemodelan yang akan dibangun. Adapun
tahapan dalam pemodelan yang akan dibangun dapat dilihat dari gambar berikut.

Gambar 1. Alur Metode Penelitian


3.1

Pengumpulan data
Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan data utama berupa
foto/gambar-gambar Istana Darul Aman pada masa lalu, wawancara ahli dari
pihak keluarga kesultanan dan analisa dari kondisi saat ini di lapangan sebaggai
data pelengkap.
3.1.1 Foto masa lalu
Foto masa lalu menjadi data utama dan paling penting dalam penelitian
ini. Hal tersebut dikarenakan penulis menggunakan metode image-based

modelling, dengan menjadi gambar/foto objek sebagai dasar dari proses


3.1.2

permodelan. Foto masa lalu didapatkan dari sumber-sumber yang valid.


Wawancara ahli
Wawancara dilakukan terhadap pakar sejarah, anggota keluarga
kesultanan maupun orang yang mengerti tentang objek penelitian. Hasil

3.1.3

wawancara berupa narasi yang mendeskripsikan keadaan bangunan.


Analisa kondisi saat ini
Pada tahapan ini, data diperoleh melalui kunjungan ke objek penelitian.
Analisa dilakukan berdasarkan pantauan langsung terhadap objek
penelitian yang dikunjungi.

3.2

Image-based Modelling
Foto-foto objek penelitian menjadi bahan dasar dalam proses pemodelan
dengan menggunakan metode ini. Hasil dari metode ini berupa model 3D awal
yang sangat sederhana berdasarkan foto-foto yang ada.
Image-based modelling adalah metode dengan mengunakan set image
suatu lokasi berbentuk dua dimensi (2D) untuk menghasilkan objek tiga dimensi
(3D). Objek 3D tersebut dihasilkan dengan analisis bentuk geometri set image
2D. Namun dalam memodelkan bangunan yang sudah punah, dimana
kemungkinan set image yang tersedia tidak banyak, maka tidak dapat dihasilkan
perwakilan image untuk setiap sisi geometri.
Penelitian untuk menghasilkan objek 3D dari sebuah foto historis
bangunan yang telah punah telah diimplementasikan oleh Kalisperakis pada
tahun 2007, dimana digunakan model penyesuaian manual dan otomatis. Model
otomatis memiliki kelemahan apabila terjadi kesalahan dalam pembacaan
perspektif geometris atau pembacaan sumber pencahayaan. Pada model manual
digunakan permodelan perspektif yang menggunakan point of view dan
vanishing point.
Dalam melakukan analisa terhadap posisi vanishing point dan point of
view digunakan metode single view photo grammetry, dimana objek dikaitkan
dengan bentuk perspektif, seperti terlihat pada gambar 3, terlihat persingungan
point of view (S) dengan tiga kutub geometri (XYZ) menghasilkan tiga
vanishing point (VPx,VPy,VPz), sehingga membentuk piramida perspektif. S=
Point of view, VP = Vanishing Point, P = Principal Points, Vpy-VPz = Horizon
Line, PVPz = Maximum Slope Line, Q = Persinggungan Maximum Slope
dengan Horizon Line.

Gambar 2. Image-Based Modelling


3.3

Penyempurnaan Model
Model 3D awal hasil dari metode

image-based modelling kembali

disempurnakan lagi berdasarkan hasil wawancara ahli dan analisa lapangan.


3.4

Penerapan VR pada Model 3D


Pada tahap ini, model 3D yang sudah final dibangun dan diterapkan pada
lingkungan virtual dengan menggunakan Virtual Reality Modelling Language.

4. Uji Coba
Setelah dihasilkan Aplikasi Desktop berupa hasil rekonstruksi Istana Darul Aman
Kesultanan Langkat dalam lingkungan virtual, maka aplikasi tersebut masuk ke dalam
tahapan uji coba untuk menemukan kekurangan yang bisa diperbaiki dengan usability
testing. Proses uji coba melibatkan keluarga kesultanan yang pernah melihat atau
mengetahui bangunan asli dari Istana Darul Aman Kesultanan Langkat dengan
mencoba sendiri aplikasi tersebut.
5. Dokumentasi Laporan

Setelah aplikasi tersebut diuji coba dan bersifat final, maka dibuatlah dokumentasi
laporan proses pembuatan aplikasi tersebut dari awal hingga selesai beserta panduan
cara menggunakannya.

DAFTAR PUSTAKA

Bruno, dkk. 2010. From 3D reconstruction to virtual reality: A complete methodology for
digital archaeological exhibition. Elsevier : Journal of Cultural Heritage.
Duan, dkk. 2007. Virtual Exploration Application of Cultural Heritage for Anyang Yinxu.
Media research institute : IEEE DOI 10.1109/DMAMH.
Gaitatzes, dkk. 2002. Reviving the past : Cultural Heritage meets Virtual Reality. Foundation
of Hellenic World. Athena.
Kalisperakis, I.; Rova, M.; Petsa, E.; Karras, G.,2003. On Multi-Image Reconstruction from
Historic Photographs. In Proceedings of the XIX CIPA International Symposium,
Antalya, Turkey, 30 September4 October 2003; pp. 216219.
Kensek, dkk. 2004. Fantastic reconstructions or reconstruction of the fantastic? Tracking
and presenting ambiguity, alternatives, and documentation in virtual world.
University of California : Elsevier
Hartley, R. dan A. Zisserman, 2000. Multiple View Geometry in Computer Vision. Cambridge
University Press.

Anda mungkin juga menyukai