Anda di halaman 1dari 4

Protokol Meningitis dan Ensefalitis

Menigitis infeksi di sekitar otak.


Encefalitis infeksi di dalam otak.
Kedua penyakit bisa menyebabkan oleh kuman virus atau bakteri, dan kedua bisa
menyebabkan masalah besar dengan anak dan bayi, termasuk kematian.
Anamnesis:
Bayi:

Anak lebih besar:

Panas
Gelisah dan rewel
Sering menangis
Kejang
Kurang sadar atau sadar tidak biasa. Khususnya dengan
ensefalitis, kesadaran bisa naik dan turun dengan cepat
Mual dan muntah-muntah
Kurang isap, minum dan makan.
Ingat, bayi dan anak kecil bisa tanda-tanda kurang specifik,
misalnya mencret, batuk, pilek.
Panas
Anak mengeluh dia sakit kepala
Leher sakit kalau bergerak
Mata sakit dengan cahaya
Mual, muntah-muntah
Kejang
Kurang sadar atau kesadaran tidak biasa, misalnya anak tidak
bisa jelas

Pemeriksaan badan:
Bayi:
Suhu bisa tinggi, biasa atau rendah
Bayi masih gelish dan rewel kalau digendong, tidak lebih
tenang kalau dia isap
Ketika dia menangis, suara mugkin tidak biasa-nyaring
Kejang
Kesadaran tidak biasa, misalnya bayi terlalu mengantuk untuk
isap
Kaku kuduk
Ubun-ubun bengkak
Tanda-tanda dehidrasi dan syok
Anak lebih besar:

Suhu bisa tinggi atau biasa


Kaku kuduk. Anak menangis kalau menggerakkan leher dan
kepala
Mata anak sakit dengan cahaya
Kejang
Kesadaran tidak biasa, misalnya kalau coba omong dengan
anak, dia tidak bisa jelas. Mungkin dia tidak bisa ikut
perintah.
Tanda-tanda dehidrasi dan syok

Protocol Developed by Dr Alison Hoe, Paedeatric Doctor Volunteer, January 2005-January 2006,
Rumah Sakit Karitas, West Sumba

Pemeriksaan:

Leukosit biasa atau tinggi (tetapi leukosit tidak specifik untuk


tempat infeksi)
Hb mungkin kurang
tt untuk falciparum malaria

Pengobatan:
Semua bayi dan anak perlu antibiotika intravenous kalau ada kemungkinan diagnosa
meningitis atau ensefalitis.
Bayi kurang dari 1 bulan:
Mulai cefotaxime dosis 4 kali 50mg/kg sehari. Misalnya, kalau bayi 3 kg, dosis
50mg X 3kg = 150mg. Lalu dosis 4 X 150mg.

Kalau setelah 2 hari bayi belum mulai membaik, tambah ampicillin, dosis seperti ini:
Kalau bayi umur kurang dari 7 hari, 2 X 100mg/kg. Misalnya, kalau bayi
3kg, dosis 100mg X 3kg = 300mg. Lalu, dosis 2 X 300mg.
Kalau bayi umur 7 sampai 21 hari, 3 X 100mg/kg. Misalnya, kalau bayi 3 kg,
dosis 100mg X 3kg = 300mg. Lalu, dosis 3 X 100mg.
Kalau bayi umur 22 sampai 30 hari, 4 X 100mg. Misalnya, kalau bayi 3kg,
dosis 100mg X 3kg = 300mg. Lalu, dosis 4 X 300mg.
Bayi umur lebih dari 1 bulan sampai anak lebih besar:
Cefotaxime, dosis sama dengan di atas (4 kali 50mg/kg sehari, dosis yang paling
besar 4 kali 3g)
Untuk bayi dan anak, lanjut antibiotika intravenous selama 3 hari waktu yang paling
pendek, sampai anak bisa minum obat tanpa muntah, keadaan sudah mulai membaik,
dan anak tidak panas. Lalu, sering harus lanjut antibiotika intravenous lebih lama
dengan anak atau bayi dengan meningitis/ensefalitis supaya standar di atas cocok.
Lanjut antibiotika selama 14 hari lengkap (misalnya, 5 hari intravenous dan 9 hari
oral). Antibiotika oral, kasih chloramphenical tablets atau sirop
(Zenichlor/chloramphenical sirp) dosis 4 kali 20mg/kg. Misalnya, anak 15kg, dosis
20mg X 15kg = 300mg, lalu dosis 4 X 300mg. Masing-masing tablet chloramphical
250mg atau 500mg. 1 sendok teh (5cc) Zenichlor sirop adalah 125mg
chloramphenical.
Cairan:
Kalau ada tanda-tanda dehidrasi atau syok, berikan anak Ringer Lactate (RL).
Setelah ini, lanjut cairan dengan D .
Oxigen:
Pasang oxigen kalau anak kurang sadar, kejang, atau keadaan jelek.

Protocol Developed by Dr Alison Hoe, Paedeatric Doctor Volunteer, January 2005-January 2006,
Rumah Sakit Karitas, West Sumba

Kejang:
Kalau ada kejang, berikan anak diazepam intravenous (atau per rectum kalau tidak
bisa pasang infuse) dosis seperti ini:
Berat badan/kg
2 kg
3-5 kg
6-10 kg
>10 kg

Jumlah diazepam iv
0,1 cc
0,3 cc
0,5 cc
1 cc

Jumlah diazepam per rectum


0,3 cc
0,5 cc
1 cc
1 cc

Kalau setelah 5 menit anak masih kejang, ikut protokol kejang.


Suhu:
Paracetamol kalau anak panas
Hipoglikemia:
Ukur GDS kalau anak kejang atau kesadaran tidak biasa (lihat protocol GDS untuk
tanda-tanda yang lain hipoglikemia). Ikut protocol GDS untuk memberikan dextrose.
Tekanan intracranial tinggi:
Meningitis dan ensefalitis bisa menyebebkan banyak gangguan dalam otak, misalnya
bisa menyebabkan abses dalam otak, atau menyebabkan otak bengkak. Ini
menyebabkan tekanan intracranial tinggi.
Tanda-tanda: Anak atau bayi muntah-muntah
Biji mata kurang reaksi dengan senter, atau biji mata ukuran tidak sama
Anak lanjut kurang sadar
Ubun-ubun bayi sangat bengkak
Mata-mata lihat di bawah saja (seperti matahari terbenam)
Kalau ada tanda-tanda ini, berikan: - mannitol 20% dosis 5cc/kg 6 kali sehari. Berikan
selama 20 menit. Bisa mengurangi keseringan ketika keadaan anak mulai membaik sampai
5 kali sehari, kemudian 4 kali sehari, kemudian 3 kali sehari, dll
-dexamethasone 4 X 0,5mg/kg. Misalnya kalau anak
10kg, berikan 0,5mg X 10 = 5mg (1cc). Lalu, dosis 4 X 1cc (5mg)
Nasogastric tube:
Pasang NGT kalau anak kurang atau tidak sadar, atau muntah-muntah sehingga
mencegah aspirasi.
Kalau anak tidak bisa minum atau makan sendiri, bisa kasih diet dan obat lewat
NGT.
Kontrol:
Yang paling baik kalau anak atau bayi dengan meningitis/ensefalitis bisa kontrol
sehingga bisa periksa anak untuk perkembangannya (infeksi dalam otak bisa
menyebabkan komplikasi dengan perkembangan anak atau bisa menyebabkan terlalu
banyak cairan di dalam otak (hydrocephalus)).

Protocol Developed by Dr Alison Hoe, Paedeatric Doctor Volunteer, January 2005-January 2006,
Rumah Sakit Karitas, West Sumba

Protocol Developed by Dr Alison Hoe, Paedeatric Doctor Volunteer, January 2005-January 2006,
Rumah Sakit Karitas, West Sumba

Anda mungkin juga menyukai