Anda di halaman 1dari 2

PERAN AKUNTAN DALAM SISTEM INFORMASI AKUNTANSI.

Dimanakah seorang akuntan dapat bekerja? Akuntan sebagai salah satu profesi
dapat bekerja di suatu perusahaan swasta maupun di pemerintahan atau mendirikan
suatu perusahaan. Jika akuntan mendirikan perusahaan, akuntan tersebut disebut
akuntan publik (public accountant) yang pekerjaannya adalah mengaudit laporan
keuangan perusahaan sebagai pihak yang independen dan hasilnya berupa
pendapat atas laporan keuangan tersebut. Jika bekerja di dalam perusahaan
swasta/pemerintahan, akuntan tersebut disebut akuntan pribadi (private accountant).
Pekerjaan/tugas/fungsi yang dapat dilakukan oleh seorang akuntan di dalam suatu
perusahaan adalah sebagai:
Controller

Treasurer (bendaharawan)

Tax specialist (spesialis pajak)

Financial Analyst (analis keuangan)

Cost accountant (akuntan biaya)

General accountant (akuntan umum)

Information systems (sistem informasi)

Budgeting specialist (spesialis anggaran)

Internal auditor (pemeriksa internal)


Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah subsistem dari sistem informasi yang
bertujuan untuk mengumpulkan, memproses, dan melaporkan informasi keuangan
dari kejadian bisnis (Gelinas et. al., 2004, p.15). Informasi ini dikomunikasikan
kepada berbagai pihak pengambil keputusan.
Apakah peran yang dimainkan seorang akuntan dalam SIA? Tiga peran akuntan
dalam SIA adalah sebagai user,designer, dan auditor. Sebagai user atau pemakai
sistem,akuntan harus bisa memastikan bahwa sistem baru berisi ciri-ciri (features)
yang dibutuhkan dalam menjalankan pekerjaan/tugas/fungsinya dalam
organisasi. Dengan kata lain, para akuntan harus memberikan gambaran yang jelas
tentang kebutuhan mereka kepada para profesional/spesialis sistem yang
merancang sistem mereka. Karena itu, akuntan sebagai pemakai sistem harus
mengetahui bagaimana sistem dikembangkan, teknik-teknik yang digunakan dalam
pengembangan sistem, dan teknologi yang akan digunakan dalam sistem yang baru.
Salah satu faktor keberhasilan/kesuksesan dalam perancangan suatu sistem
informasi adalah dengan melibatkan pemakai sistem tersebut. Akuntan sebagai
pemakai sistem informasi akuntansi harus dilibatkan dalam perancangan sistem
karena akuntan mempunyai pengetahuan mengenai prinsip-prinsip akuntansi,
prinsip-prinsip pengauditan, teknik-teknik sistem informasi, dan metode
pengembangan sistem. Perancangan sistem merupakan upaya kolaborasi antara
akuntan dengan profesional/spesialissistem. Akuntan bertanggung jawab untuk

sistem konseptualnya sedangkan profesional/spesialis sistem bertanggung jawab


untuk sistem fisiknya. Sebagai contoh: manajer departemen kredit akan
membutuhkan informasi mengenai kredit para pelanggan untuk mendukung
keputusan yang akan dibuatnya. Akuntan menentukan hakikat informasi yang
diperlukan, sumber-sumbernya, tujuannya, dan peraturan akuntansi yang perlu
diterapkan. Profesional/spesialis sistem menentukan teknologi yang paling ekonomis
dan efektif untuk mendapatkan, memproses dan menghasilkan informasi tersebut.
Informasi dari laporan yang dihasilkan SIA harus sesuai dengan kualitas suatu
informasi. Salah satunya adalah keandalan data SIA yang akan menghasilkan
laporan keuangan tersebut. Baik auditor internal maupun auditor eksternal/public
accountant melakukan pengauditan SIA untuk menyediakan kepastian (assurance)
mengenai informasi yang terkandung pada laporan keuangan tersebut.Akuntan
sebagai auditor perlu mengetes sistem kontrolnya, menilai efisensi dan efektifitas
sistem, dan berpartisipasi dalam proses pengembangan sistem. Agar lebih efektif
melakukan pekerjaannya, auditor harus memiliki pengetahuan teknik
pengembangan sistem, pengendalian, teknologi yang digunakan, dan perancangan
dan pengoperasian SIA.

Anda mungkin juga menyukai