Anda di halaman 1dari 12

Acrylonitrile

http://www.sigmaaldrich.com/catalog/product/aldrich/320137?
lang=en&region=ID
Related Categories Acrylic Monomers, Acrylonitrile, Materials Science, Monomers,
Polymer Science
vapor density

1.83 (vs air)

vapor pressure

86 mmHg ( 20 C)

assay

99%

autoignition temp.

897 F

contains

35-45 ppm monomethyl ether hydroquinone as inhibitor

expl. lim.

17 %

refractive index
bp

77 C(lit.)

mp

83 C(lit.)

n20/D 1.391(lit.)

SKU-Pack Size

Availability

Price
Quantity
(SGD)

320137-1L

Estimated to ship on 02.03.15

123.00

http://putribubles.blogspot.com/2012_06_01_archive.html
Acrylonitrile adalah senyawa kimia dengan rumus CH2CHCN. Acrylonitrile
merupakan cairan yang beracun,berwarna, berbau tajam, dapat larut dalam air,
mudah terbakar dan cepat menguap. Acrylonitril menghasilkan nitril pada skala
besar.Acrylonitrile digunakan untuk membuat bahan kimia lain seperti plastik,
karet sintetis, dan serat akrilik. Acrylonitrile prinsipnya digunakan sebagai
monomer dalam pembuatan sintetis dari Polimer, terutama polyacrylonitrile
yang terdiri dari serat akrilik.Acrylic serat tersebut, antara lain menggunakan,
pelopor untuk dikenal-serat karbon. Hal ini juga merupakan komponen dari karet
sintetis. Acrylonitrile juga merupakan pelopor dalam industri manufaktur dari
acrylamide dan asam akrilik.Didunia, produksi acrylonitril pada tahun 2001
adalah 4 juta ton dan pada tahun 2005 adalah 6 juta ton, dimana separuhnya
berasal dari amerika serikat.

Efek dari Acrylonitril dapat dilihat dari sifat Acrylonitrile yang sangat mudah
terbakar dan beracun.. Pembakaran bahan yang rilis uap dari hidrogen sianida
dan oxides of nitrogen. International Agency for Research on Cancer (IARC)
menyimpulkan bahwa ada bukti pada manusia tidak memadai untuk
carcinogenicity dari acrylonitrile. Acrylonitile meningkatkan kanker dalam dosis
tinggi dimana hal ini sudah diuji pada tikus jantan maupun betina.

https://mesinunimus.files.wordpress.com/2008/02/sifat-karakteristik-materialplastik.pdf
ACRYLONITRILE BUTADIENE STYRENE (ABS)
Acrylonitrile butadiene styrene (akrilonitril butadiene stirena, ABS) termasuk
kelompok engineering thermoplastic yang berisi 3 monomer pembentuk.
Akrilonitril
bersifat tahan terhadap bahan kimia dan stabil terhadap panas. Butadiene
memberi
perbaikan terhadap sifat ketahanan pukul dan sifat liat (toughness). Sedangkan
stirena
menjamin kekakuan (rigidity) dan mudah diproses. Beberapa grade ABS ada juga
yang
mempunyai karakteristik yang berfariasi, dari kilap tinggi sampai rendah dan
dari yang
mempunyai impact resistance tinggi sampai rendah. Berbagai sifat lebih lanjut
juga dapat
diperoleh dengan penambahan aditif sehingga diperoleh grade ABS yang bersifat
menghambat nyala api, transparan, tahan panas tinggi, tahan terhadap sinar UV,
dll.
ABS mempunyai sifat-sifat :
- tahan bahan kimia - biaya proses rendah
- liat, keras, kaku - dapat direkatkan
- tahan korosi - dapat dielektroplating
- dapat didesain menjadi berbagai bentuk. - memberi kilap permukaan yang baik

http://membagiilmutekim-meirina.blogspot.com/2011/05/acrylonitrile.html
INDUSTRI ACRYLONITRILE

I.PENDAHULUAN
Acrylonitrile adalah senyawa kimia dengan rumus CH2CHCN. Acrylonitrile
merupakan cairan yang beracun,berwarna, berbau tajam, dapat larut dalam air,
mudah terbakar dan cepat menguap. Acrylonitril menghasilkan nitril pada skala
besar.Acrylonitrile digunakan untuk membuat bahan kimia lain seperti plastik,
karet sintetis, dan serat akrilik. Acrylonitrile prinsipnya digunakan sebagai
monomer dalam pembuatan sintetis dari Polimer, terutama polyacrylonitrile
yang terdiri dari serat akrilik.Acrylic serat tersebut, antara lain menggunakan,
pelopor untuk dikenal-serat karbon. Hal ini juga merupakan komponen dari karet
sintetis. Acrylonitrile juga merupakan pelopor dalam industri manufaktur dari
acrylamide dan asam akrilik.Didunia, produksi acrylonitril pada tahun 2001
adalah 4 juta ton dan pada tahun 2005 adalah 6 juta ton, dimana separuhnya
berasal dari amerika serikat.
Efek dari Acrylonitril dapat dilihat dari sifat Acrylonitrile yang sangat mudah
terbakar dan beracun.. Pembakaran bahan yang rilis uap dari hidrogen sianida
dan oxides of nitrogen. International Agency for Research on Cancer (IARC)
menyimpulkan bahwa ada bukti pada manusia tidak memadai untuk
carcinogenicity dari acrylonitrile. Acrylonitile meningkatkan kanker dalam dosis
tinggi dimana hal ini sudah diuji pada tikus jantan maupun betina.

II. SIFAT FISIK DAN KIMIA


A.

Bahan Baku

1.

Propylene (C3H6)

Berat Molekul

: 42,08 gr/mol

Titik Leleh

: -185,2 oC

Titik didih

: -47,6 oC

Titik nyala

: -108 oC

Density

: 0,61 gr/m3

Viskositas

: 8,34 Pa pada 16,7 oC

Sifat

B.

Bahan tambahan

1.

Amonia (NH3)

: Mudah tebakar

Berat molekul

Titik Leleh

: -77,73 oC

Titik didih

: -33,34 oC

Density

: 0,61 gr/m3

Sifat

2.

: 17,0306 gr/mol

: korosif

Oksigen (O2)

Berat molekul

Titik Leleh

: -218,8 oC

Titik didih

: -183 oC

Density

: 1,14 gr/m3

Struktur Kristal

: Kubus

Panas penguapan

Spesifikasi kapasitas panas : 29.37 J/mol K

Titik Kritis

Komponen utama pada proses pembakaran

3.

: 32 gr/mol

:6.82 kj/mol

: 159.59 K

Asam Oksalat (C2H2O4)

Berat Molekul

Titik didih

Bentuk

: 90,03 gr/mol
: 101-102 oC
: Kristal Putih

Kelarutan dalam air :9,5


gr/100ml(15oc),14,3 gr/100ml (25oC), 120 gr/100ml (100oc)
-

Density

: 1.653 gr/cm3

Titik Leleh

: 101-102 oC

Titik Nyala

: 166 oC

(15 oC)

Solubility

: 9.5 gr/100 ml

C.

Produk Utama

Acrylonitrile (CH2CHCN)
-

Berat molekul

: 53,06 gr/mol

Titik Leleh

: -82 oC

Titik didih

: 78,5 oC

Density

: 0,807 gr/ml pada 20 oC

Titik nyala

: 0 oC

Batas ledakan
udara

: Rendah 3,1 % V di udara , tinggi 17 % di

Suhu pembakaran

: 480 oC

Batas keracunan

: 15 ppm

Dapat bercamur dengan air dan pelarut organik

D.
1.

Produk samping
Acetonitril (CH3CN)

Berat molekul

Titik Leleh

: -45 oC

Titik didih

: 82 oC

Density

: 0,786 gr/ml pada 20 oC

Solubility

: Dapat bercampur dengan air dan pelarut organik

Sifat

: Berbahaya,Beracun dan Mudah Terbakar

2.

: 41,05 gr/mol

Hidrogen sianida (HCN)

Berat molekul

Titik Leleh

: -13,4oC

Titik didih

: 26 oC

Ttik nyala

: -17,78 oC

Density

: 0,687 gr/ml pada 20 oC

Sifat

: Mudah terbakar dan beracun

3.

: 27,03 gr/mol

Air (H2O)

Berat molekul

Titik didih

: 100oC

Titik Beku

: 0 oC

Density

: 0,998 gr/ml

Ttik Leleh

: 0 oC

Viskositas

:0.001 Pa pada 20 oC

Bentuk Kristal

: 18 gr/mol

: Hexagonal

Digunakan sebagai pelarut dan Pendingin pada saat kondisi operasi


tertentu

III METODE DAN KLASIFIKASI PRODUK


Klasifikasi Proses:
-

Reaksi oksidasi propylene ammonia udara

Reaksi Acetylen - - Hydrogensianida

Reaksi pyrolisis ethylen sianohidrin

Reaksi acetaldehid hidrogen sianida

4 Proses Pembuatan Acrylonitrile :


1. Amoksidasi Propylene

Proses Amoksidasi Propylene adalah proses yang Proses yang Proses yang
melibatkan reaktan propyle dan amonia dengan udara yang lebih dikenal dengan
proses sohio ini merupakan proses yang cukup luas digunakan diberbagai unit
pabrik acrylonitrle terpasang. Proses yang melibatkan reaktan propyle dan
amonia dengan udara ini, memilki konversi reaksi yang cukup tinggi sekitar 63 %
dan reaksi ini terjadi pada suhu berkisar antara 400- 500 C dengan tekanan
sekitar 2 atm. Persamaan reaksi dari proses ini
adalah:
CH2=CH-CH3 + NH3 + O2

CH2=CH-CN + 3H2O

Proses ini menggunakan katalis phosphomolybdate. Pada proses ini


menggunakan reaktor fluidized bed, produk samping yang dihasilkan dari proses
ini antara lain acetonitrile, hidrogen cyanide, karbondioksida, karbonmonoksida,
acrylic acid dan air.

2. Dari acetylene dan Hidrogencyanide


Proses ini cukup luas digunakan pada permulaan penemuannya sampai
sekitar tahun 1960-an , proses ini proses yang melibatkan reaksi antara
acetylene dan hidrogen cyanide. Persaman reaksinya:
C2H4 + HCN

CH2=CHCN

Proses ini memberikan jumlah hasil yang cukup baik terlihat dari yield yang
dihasilkan namun dalam perkembangannya ternyata teknologi ini mulai di
tinggalkan karena selain harga bahan baku yang cukup mahal apabila
dibandingkan dengan produk, juga proses pengaktifan katalis relatif harus cepat
karena mudah kehilangan aktifitasnya.
3. Dari Ethylene Cyanohydrin
Proses pembuatan Acrylonitrile dengan menggunakan bahan baku
ethylenecyanohydrin .Produksi acrylonitrile secara komersial awalnya bahan
baku ethylenecyanohydrin ini, tercatat dua perusahaan yang menggunakan
proses ini antara lain American cyanamid dan Union carbide, namun seiriing
ditemukan teknologi yang lebih canggih dan menguntungkan teknologi ini mulai
ditinggalkan. Proses ini berlangsung pada suhu 200 oC dengan fase operasi
adalah cair. Persamaan reaksinya :
HOCH2CH2CN

CH2=CHCN + H2O

4. Dari acetaldehid hidrogen sianida


Persamaan reaksinya
C2H2 + HCN

CHCN + H2

Proses pembuatan Acrylonitrile pada skala laboratorium dapat dibuat dari


beberapa reaktan antara lain dari acetaldehyd dan asam sianida menggunakan
phosphorus pentoxide. Kemudian proses yang bernilai komersial didasarkan
kepada bahan baku apa yang digunakan dan perbandingannya dengan jumlah
yang akan dihasilkan

IV. REAKSI KIMIA


Proses reaksi oksidasi propylen-amonia-udara
Reaksi utama
CH2 = CHCH3 + NH3 + 3/2O2
Kcal

CH2 = CHCN + 3H2O DH : -136.2


Acrylonitril

Reaksi samping
C3H6 + 2NH3 + 2O2

CH3CN + HCN + 4H2O


Acetonitrile
O

C2H4 + HCN

HO - C - CN
Carboniclic

O
CH3CN + O2

HO - C - CN + H2
Cyanohidrin

O
+ H - C OH
Asam formiat

V. DATA KUANTITATIF

a. Basis 1 ton produk Acrylonitril ( 99%) purity, 80% yield


- Propylene

0.996 ton

- Ammonia

0.45 ton

- Air/Udara

5.2 ton

Produk:
- Acetonitrile (CH3CN)
- Hydrogen Acid (HCN)

0.09 ton
0.08 ton

- Kapasitas Penggunaan pada instalasi pabrik 50-125 tons/hari


VI. FLOWSHEET ( Terlampir)
VII.URAIAN PROSES
Propylene diumpankan kedalam Fluid Bed Catalitic reactor, namun
sebelumnya dilewatkan di Kompresor terlebih dahulu dengan bantuan Steam,
Ammonia dan Udara.Dimana kondisi operasi dalam Fluid bed catalitic reactor ini
yaitu 1.5 3 atm, temperaturnya 400-500 oC dan waktu kontaknya adalah
beberapa detik. Pada reaktor ini menggunakan katalis yaitu
phosphomolybdate.Pada reaktor ini juga menggunakan H2O sebagai pendingin
dari luar dikarenakan kondisi temperatur yang digunakan cukup tinngi yakni 400500 oC.Kemudian produk dari reaktor tersebut dipisahkan dengan menggunakan
water scrubber. Propane dan N2 dikeluarkan pada bagian atas/top dan produkproduk lain seperti Acrylonitrile, acetonitrle, H2O, dan HCN kemudian
diumpankan pada produk Splitter. Pada product splitter ini terjadi pemisahan
produk dengan menggunakan proses pemanasan dan akan menghasilkan
Acetonitril, H2O, dan Heavy ends keluar pada bagian battom dan acrylonitril,
HCN, Light ends, heavy ends keluar pada bagian top

Pada bagian bawah Acetonitril, H2O, dan Heavy ends mengalami proses
pemisahan pada kolom azeotrop (proses pemisahan campuran yang memiliki
titik didih yang saling berdekatan) dengan proses pemanasan. H2O dikeluarkan
pada bagian bawah sedangkan Acetonytrile dan Heavy Ends keluar pada bagian
atas.Dimana Acetonytrile dan Heavy Ends didinginkan kemudian dipisahkan
kembali di dalam kondensor, H2O yang ikut terbawa kebagian atas dikembalikan

ke kolom azeotrop sedangkan Acetonytrile dan Heavy Ends dimurnikan di


Purifying Column dan Acetonitryle keluar pada bagian atas sedangkan heavy
Ends keluar pada bagian bawah.
Sedangkan pada bagian atas dari poduct splitter tadi Acrylonitrile, HCN,
Light Ends dan Heavy Ends mengalami proses pemisahan di Azeotrop Column
dengan menggunakan proses pemanasan. Light Ends dan HCN keluar pada
bagian atas.Sedangkan zat-zat yang ikut terbawa pada bagian atas dikembalikan
ke Azeotrop Column dan Heavy Ends dan Acrylonitrle keluar pada bagian bawah
kemudian dimurnikan dalam purifying column dengan bantuan penambahan
Asam Oksalat sehingga Acrylonitrile keluar pada bagian atas dan Heavy ends
pada bagian bawah.
VIII.KEGUNAAN ACRYLONITRIL
Kegunaan Acrylonitril
Acrylonitrile merupakan salah satu produk kimia yang cukup luas
pemanfaatannya bagi kebutuhan umat manusia, penggunaan acrylonitrile yang
paling utama adalah untuk acrylic fibers selain itu pemanfaatan produk ini juga
untuk produksi plastik seperti acrylonitrile-butadiene-styrene (ABS) and styrene
acrylonitrile (SAN). Pemanfaatan ABS adalah untuk pipa dan pelengkapnya,
perlengkapan otomotif dan peralatannya. Sementara SAN banyak digunakan
pada peralatan dan perlengkapan rumah semacam gantungan, wadah es, dan
peralatan lainnya. Fungsi lain dari acrylonitrile adalah dalam produksi nitrile
rubbers dan nitrile barrier resin, dimana nitrile rubbers digunakan pada bidang
keteknikkan dan proses industri karena sifatnya yang memiliki daya tahan
terhadap bahan kimia, minyak, pelarut, panas dan abrasi, sedangkan nitrile
barrier resin banyak digunakan pada industri makanan, kosmetik, minuman serta
pengemasan bahan kimia lainnya. Penggunaaan acrylonitrile yang lain adalah
untuk bahan adiponitrile yang merupakan bahan antara industri nilon dan
acrylamide.

Selain itu kegunaan Acrylonitril d america pada tahun 1971 adalah untuk:
- Pembuatan Acrylic Fibers
- Stene co polimer
- Karet Nitril

55%
17%
4%

- Export

10%

- Dan lain-lain

14%

IX. FUNGSI ALAT


a.

Fluid Bed Catalytic Reaktor

Fluid Bed Catalytic Reaktor berfungsi sebagai alat tempat terjadinya reaksi
(REAKTOR) dengan menggunakan teknik fluidisasi dan berkatalis yang biasanya
terjadi pada tekanan 1,5- 3 atm pada suhu 400-500 oC.
b.

Water Scrubber

Water Scrubber berfungsi sebagai tempat untuk memisahkan produk yang


terdapat pada campuran cairan dengan cara penyerapan dengan bantuan air
(H2O)
c.

Product Splitter

Alat yang digunakan untuk memisahkan produk yang akan dihasilkan yaitu
acrylonitril dan acetonitril dengan cara destilasi yaitu dengan menggunakan
perbedaan titik didih.
d.

Azeotrope Column

Kolom atau tempat yang digunakan untuk memisahkan acrylonitril dan


acetonitril setelah melewati product Splitter. Dimana Azeotrope Column untuk
memecah titik azeotrop adalah dengan penambahan komponen lain untuk
menghasilkan azeotrop heterogen yang dapat mendidih pada suhu lebih rendah.
Hal ini terjadi karena konsentrasi yang lebih tinggi harus melewati terlebih
dahulu titik azeotrop, dimana komposisi kesetimbangan cair-gas ethanol-air
saling bersilangan. Beberapa metode yang populer digunakan adalah :
Pressure Swing Distillation,
Extractive Distillation
e.

Purifying Column

Kolom tempat pemurnian produk acrylonitrile maupun produk sampingan yaitu


acetonitrile
X. KESIMPULAN

Acrylonitrile adalah senyawa kimia dengan rumus CH2CHCN. Acrylonitrile


merupakan cairan yang beracun,berwarna, berbau tajam, dapat larut dalam air
mudah terbakar dan evaporates cepat.

Acrylonitrile digunakan untuk membuat bahan kimia lain seperti plastik,


karet sintetis, dan serat akrilik.

Klasifikasi Proses:

Reaksi oksidasi propylene ammonia udara

Reaksi Acetylen - - Hydrogensianida

Reaksi pyrolisis ethylen sianohidrin

Reaksi acetaldehid hidrogen sianida

Peralatan yang digunakan


1. Fluid Bed Catalytic Reaktor
2. Water Scrubber
3. Product Splitter
4. Azeotrope Column
5. Purifying Column

Anda mungkin juga menyukai