Perilaku Organisasi
Perilaku Organisasi
Oleh :
DIANA NURINDRASARI
125020300111057
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
NOVEMBER 2013
jasa
profesional
mereka.
Anggota
juga
harus
selalu
arti
bahwa
anggota
mempunyai
kewajiban
untuk
berlanjut bahkan setelah hubungan antar anggota dan klien atau pemberi
jasa berakhir.
7. Perilaku professional
Akuntan sebagai seorang profesional dituntut untuk berperilaku konsisten
selaras dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang
dapat mendiskreditkan profesinya. Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku
yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai
perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga,
anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.
8. Standar teknis
Akuntan dalam menjalankan tugas profesionalnya harus mengacu dan
mematuhi standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai
dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, akuntan mempunyai
kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama
penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektifitas.
Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah
standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Internasional
Federation of Accountants, badan pengatur, dan pengaturan perundangundangan yang relevan.
Studi Kasus 2 : Apa yang Mereka Mau?
1. Jelaskan masalah motivasi dalam organisasi tersebut dalam konteks model
kepuasan dari Maslow, Aldefer, dan Herberg. Apa hal lain yang dimaksud
oleh manajer sumber daya manusia dalam pembicaraan (selain uang, kondisi,
dan benefit yang diperlukan untuk memotivasi karyawan)?
Dalam teori motivasi Maslow, terdapat konteks kepuasan yang menjadi
motivasi bagi pegawai-pegawai tersebut adalah sebagai berikut :
Kebutuhan fisiologis terdiri dari rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya. Hal
ini terjadi di setiap manusia termasuk pada pegawai-pegawai tersebut karnea
bahaya
Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki yaitu berafiliasi dengan orang
lain, memiliki rasa diterima di suatu kelompok serta rasa memiliki dalam
komunitas
komunitas lainnya.
Kebutuhan aktualisasi diri berupa kebutuhan kognitif terkait mengetahu,
memahami dan menjelajahi kemampuan diri yang bisa dikembangkan
dalam organisasi, kebutuhan estetika, keserasian, keteraturan dan keindahan,
kebutuhan aktualisasi diri, serta mendapatkan kepuasan diri dan menyadari
potensinya.
Dalam teori motivasi Herzberg terdapat konteks kepuasan yang juga menjadi
motivasi bagi pegawai-pegawai tersebut dalam bekerja adalah faktor hygiene
(ekstrinsik) yakni hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan
sebagainya. Serta faktor motivator (intrinsik) yaitu berupa achievement,
pengakuan, kemajuan tingkat lingkungan dan lain sebagainya. Sedangkan
menurut motivasi Aldefer ERG yaitu kebutuhan manusia akan keberadaan
(exixtence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth).
2. Motivasi karyawan dalam perusahaan tersebut yang kaitannya dengan satu
model proses atau lebih yakni ; karyawan hanya menerima motivasi dimana
semua orang yang bekerja didalamnya pun dapat dan sudah pasti mendapatkan
hasil dari motivasi tersebut , sehingga tidak memicu karyawan untuk berkinerja
lebih baik. Harapan karyawan terhadap perusahaan , bahwa perusahaan harus
lebih melihat tenaga kerja yang dimilikinya dalam bekerja secara individual ,
dan jika tenaga kerja bekerja lebih produktif dan menghasilkan kualitas yang
lebih baik , perlu adanya imbalan yang diberikan terhadap karyawan tersebut ,
sehingga akan memacu pertumbuhan dalam berkinerja dan juga meningkatnya
perekonomian dari Tenaga Kerja itu sendiri. Karyawan ingin kelebihannya
diakui dengan adanya penaikkan derajat / jabatan dalam perusahaan .
Ketidakadilan yang terdapat di wawancara tersebut bahwa semua tenaga kerja
dalam perusahaan semua dianggap sama tidak ada penilaian yang objektif
terhadap setiap individu , sehingga membuat kinerja yang dilakukan tetap
konstan dan tidak semakin membaik. Pat ( Wakil Presiden ) melakukan
motivasi yang salah terhadap karyawan maka dari itu kinerja yang dihasilkan
dari para karyawan dimilikinya tidak semakin bertumbuh , tetapi cenderung