Anda di halaman 1dari 2

Diana Nurindrasari

125020300111057
AKUNTANSI - CA
KEAJAIBAN SYUKUR
Dalam Al-Quran kata syukur dengan berbagai bentuknya ditemukan sebanyak
enam puluh empat kali. Syukur mengandung makna antara lain pujian atas kebaikan
dan penuhnya sesuatu. Hakikatnya adalah merasa ridha atau puas dengan sedikit
sekalipun. Hakikat syukur jelas tertera pada Al-Quran. Salah satunya adalah :
Segala Puji bagi Allah, Tuhan semesta alam (QS. Al Fatihah ayat 2)
Dan Dia memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu
mohonkan kepadanya, dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kmu
menghingganya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari
(nikmat Allah) (QS. Ibrahim ayat 34)
Keajaiban syukur banyak ditemukan di dalam kehidupan ini. Hal itu pun juga terjadi
dalam diri saya. Setiap bangun tidur biasanya yang pertama kali saya pikirkan adalah
bagaimana tugas saya? Walah, kesiangan! dan lain sebagainya. Hingga akhirnya lebih
tepatnya minggu lalu, saya menerapkan sistem bersyukur saat bangun tidur. Pada
awalnya saya hampir lupa jika bersyukur untuk setiap bangun tidur. Walaupun saya
tidak hafal dengan doa bangun tidur, saya mengucapkan beberapa kata sederhana :
Alhamdulillah Ya Allah, terima kasih atas kasih sayangmu sehingga aku bisa bangun
tidur dan masih diberi kesempatan untuk beribadah padaMu.
Hari pertama berlalu, hari-hari pun berjalan. Begitu pula dengan bersyukur di saat
bangun tidur. Setiap bangun tidur pagi, siang, atau malam, saya tetap bersyukur dengan
mengucapkan kata-kata tadi dengan meniatkan diri untuk benar-benar pasrah dengan
rasa syukur yang tinggi pada Allah. Sering kali setiap saya berdoa, terlintas di pikiran
saya bahwa banyak orang-orang yang tidak bisa bangun/mati sehingga tidak bisa
melakukan ibadah pada Allah. Sering kali juga terlintas di pikiran saya bahwa Allah
masih member saya nikmat berupa kehidupan di dunia ini sehingga saya masih diberi
kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang hebat di sekeliling saya misalnya orang
tua, saudara, sahabat, dosen, dan lain sebagainya.

Bersyukur ketika bangun tidur menjadi rutinitas saya. Pada awalnya, saya merasakan
nikmat dalam diri saya yaitu suasana hati saya menjadi tenang dan saya menjadi mudah
konsen dengan suatu hal. Padahal, sebelum saya melakukan rutinitas besyukur tersebut,
saya memiliki perasaan suka marah, gusar dan mudah emosi. Nikmat berupa perasaan
yang tenang dan sabar ini membuat saya menjadi pribadi yang ceria dan terkontrol.
Nikmat-nikmat lain yang saya dapatkan adalah saya ditunjuk menjadi delegasi dari
Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk merapatkan pembentukan Lembaga Sosial Riset
Universitas Brawijaya. Saya merasa sangat bangga karena berdampingan dengan orangorang hebat yang mencetuskan progam besar tersebut. Padahal saya masih terhitung
sebagai Junior di lembaga riset fakultas saya.
Berawal dari nikmat tersebut, hingga saat ini banyak nikmat yang saya dapatkan
hingga saya tidak dapat mengingganya.

Anda mungkin juga menyukai