Anda di halaman 1dari 33

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

1. Identitas Mata Pelajaran


Satuan Pendidikan
Kelas/ semester
Program
Mata Pelajaran
Tema
Jumlah Pertemuan

: SMA N1 Pontianak
: XI/ganjil
: I.A
: Kimia
: Model-model Atom dan Struktur Atom
:2

2. Standar Kompetensi
: Memahami Struktur Atom
untuk meramalkan
sifat-sifat periodik unsur, struktur
molekul, dan sifat-sifat senyawa
3. Kompetensi Dasar
: 1 Menjelaskan teori atom
Bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan
konfigurasi elektron dan diagram orbital serta
menentukan letak unsur dalam tabel periodik
4. Indikator Pencapaian Kompetensi
:
1. Menjelaskan prinsip-prinsip dari teori atom mekanika
Kuantum
2. Menuliskan konfigurasi elektron berdasarkan sub kulit
dan menggambarkan diagram orbitalnya
3. Menentukan ke-4 bilangan kuantum elektron
berdasarkan konfigurasi elektron dan diagram orbitalnya
4. Menentukan Letak unsur pada tabel periodik
berdasarkan konfigurasi electron
5. Tujuan Pembelajaran :
1. Menjelaskan perbedaan model atom Bohr dan model
atom mekanika kuantum
2. Menyebutkan nama-nama ilmuwan yang mempelopori
teori atom mekanika kuantum beserta karyanya
3. Menuliskan konfigurasi electron berdasarkan teori atom
mekanika kuantum
4. Menentukan letak unsure pada table periodik
6. Materi Ajar
1.

Teori Kuantum Max Planck


Energi radiasi dipancarkan dalam bentuk paket-paket kecil yang disebut kuanta. Energi
radiasi teersebut selain beersifat sebagai gelombang juga bersifat sebagai materi berupa
parikel-partikel radiasi yang disebut foton. Energi foton bergantung pada frekuensinya.
E(foton) = h x f
h : tetapan Planck
f : frekuensi
2. Prinsip ketidak pastian Heisenberg
Tidak mungkin menentukan posisi serta momentum yang pasti dari elektron dalam atom,
yang dapat ditentukan adalah keboleh jadian menemukan elektron dalam ruang disekitar
inti yang disebut orbital
3. Teori Atom Mekanika kuantum
Elektron-elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti pada tingkat-tingkat energi
tertentu. Satu tingkat energi terdiri atas satu atau lebih sub tingkat ( sub kulit) dan setiap
sub kulit terdiri atas satu atau lebih orbital. Orbital hanya dapat ditempati oleh maksimum
dua elektron.
4. Konfigurasi elektron dan diagram orbital
Konfigurasi elektron merupakan cara penyusunan elektron dalam suatu atom. Menurut
teori atom mekanika kuantum dalam menuliskan konfigurasi elektron dan diagram
orbitalnya harus memenuhi aturan :

a. Aufbau
b. Kaidah Hund
c. Asas larangan Pauli
5. Bilangan-bilangan Kuantum
Untuk menyatakan kedudukan atau posisi elektron suatu atom dan membedakannya dari
elektron yang lain diperlukan empat bilangan kuantum, yaitu :
d. bilangan kuantum utama (n)
e. bilangan kuantumazimut (l)
f. bilangan kuantum magnetik (m)
g. bilangan kuantum spin
6. Tabel periodik dibagi menjadi 4 blok, yaitu :
Blok s : Golongan IA dan IIA , ciri elektron valensi menempati sub kulit s
Blok p : Golongan IIIA s/d VIIIA, ciri elektron valensi menempati sub kulit s p
Blok d : Golongan Unsur Transisi , ciri elektron valensi menempati sub
Kulit ns (n-1) d
Blok f : Golongan lantanida dan aktinida
7 Hubungan konfigurasi elektron dengan Periode dan Golongan adalah sebagai berikut :
Letak golongan ditentukan oleh jumlah elektron valensinya
Letak periode ditentukan oleh kulit terluar yang sudah terisi elektron

7. Alokasi Waktu
4 x 45 menit
8. Metode Pembelajaran
Diskusi kelas dengan strategi peta konsep
9. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke- 1 : 2 x 45 menit
Tahapan
Kegiatan
awal
(apersepsi)
Kegiatan inti

Kegiatan Belajar Mengajar


Siswa menggali informasi dan mengingat kembali tentang teori atom
yang telah dipelajari di kelas X.
Siswa menjawab pertanyaan -pertanyaan tentang teori atom Bohr dan
kelemahan-kelemahannya.
siswa merangkum informasi dari buku pegangan tentang teori atom
mekanika kuantum dan menjawab pertanyaan soal-soal pemahaman
konsep secara lisan
Guru dan siswa mendiskusikan teori kuantum Max Planck dan Prinsip
ketidak pastian Heisenberg dilanjutkan dengan guru memberi
penguatan mengenai teori tersebut
Siswa mencari perbedaan model atom Bohr dan model atom mekanika
kuantum
Siswa menarik kesimpulan bagaimana teori atom mekanika kuantum
Siswa menggali informasi tentang fungsi-fungsi bilangan kuantum ;
susunan kulit dan sub kulit yang dimiliki atom, dan jumlah orbital setiap
sub kulit
Siswa menuliskan susunan kulit , sub kulit dan menggambarkan
diagram orbitalnya
Siswa menggali informasi tentang aturan Aufbau, kaidah Hund dan
asas larangan Pauli
Guru membimbing membuat konfigurasi elektron dan diagram
orbitalnya yang memenuhi aturan diatas diselingi tanya jawab
Siswa berlatih membuat konfigurasi elektron dan diagram orbitalnya
dari beberapa unsur dan ion
Guru membimbing cara menentukan nilai bilangan kuantum untuk
suatu elektron

Siswa berlatih menentukan nilai bilangan-bilangan kuantum untuk


elektron pada posisi tertentu
Penutup

Guru memberikan postes terkait materi yang selesai dipelajari

Pertemuan ke-2 : 2x 45 menit


Tahapan
Apersepsi

Kegiatan
Inti

Penutup

Kegiatan Belajar Mengajar


Siswa mengingat kembali SPU
Guru memberi penjelasan mengenai penentuan letak unsur dalam
tabel periodik berdasarkan blok nya, kemudian menentukan golongan
dan periodenya
Siswa membuat konfigurasi electron golongan gas mulia
Siswa membuat konfigurasi electron secara singkat berdasarkan
konfigurasi golongan gas mulia
Siswa membuat konfigurasi electron dari gol IA periode 1 dan 2 , gol IIA
periode 1 dan 2
Siswa menarik kesimpulan golongan IA dan IIA mempunyai ciri electron
valensi ns1 dan ns2 (blok s)
Melakukan hal yang sama untuk gol IIIA - VIIIA (blok p)
Melakukan hal yang sama untuk golongan Transisi (blok d)
Berlatih soal menentukan golongan dan periode berdasarkan
konfigurasi elektronnya
Pos tes

10. Penilaian Hasil Belajar


a.Prosedur : tes Tertulis
b. Instrumen Penilaian
:
Jawablah Pertanyaan berikut dengan benar
1. Jelaskan model atom bohr dengan dilengkapi gambar
2. Jelaskan kelemahan teori atom bohr
3. Bagaimanakah pendapat Broglie tentang lintasan gerakan electron
4. Bagaimana rumusan matematis yang diturunkan Broglie terkait teori dualisme
electron
5. Apa yang dimaksud dengan prinsip ketidakpastian Heisenberg ?
6. Jelaskan teori atom menurut Teori Atom Mekanika Kuantum
7. Sebutkan empat bilangan kuantum yang menentukan kedudukan electron dalam
atom beserta fungsinya
8. Tentukan kebolehjadian electron jika diketahui empat bilangan kuantumnya
a.
n = 2 l= 0 m= 0 s= +1/2
b.
n = 4 l= 2 m= -1 s= -
9.
jika diketahui kebolehjadian electron sebagai berikut tentukan keempat bilangan
kuantumnya :
a.
4p
b. 3d

10.
Berapakah jumlah sub kulit, orbital dan electron maksimum yang
terdapat dalam kulit ke-4
11. Sebutkan urutan penyusunan electron dalam orbital menurut aturan aufbau
12. Buatlah diagram orbital menurut kaidah Hund
a.3p2
b. 4d4
13. Tulislah konfigurasi electron dari unsure-unsur berikut :

a.12Mg
b. 20Ca
c. 17Cl
d. 25Ag
14.
Tentukan keempat bilangan kuantum yang mungkin untuk electron pada tingkat
energy tertinggi dari
a.3d7
b. 13Al
15. Berapakah nomor atom unsure X jika electron valensi nya terletak pada 3p 3
16. Buatlah konfigurasi elektronnyan jika diketahui electron pada tingkat energy tertinggi
mempunyai bilangan kuantum
n = 4 l= 0 m= 0 s = -
17.
Tentukan Golongan dan periode dari unsure yang mempunyai konfigurasi electron :
a.(Ne) 3s2 3p3
b. (Ar) 4s2 3d5
18. Buatlah konfigurasi electron unsur yang terletak pada golongan IVA periode 3
19.
Tulislah keempat bilangan kuantum untuk electron pada tingkat energy tertinggi dari
unsure golongan VIIA periode 2
20.
Suatu unsure terletak pada Golongan IIIA periode 4, berapakah nomor atom unsure
tersebut

11. Sumber Belajar


Buku- buku kimia yang sesuai
1. Parning, 2006, KIMIA SMA Kelas XI, Jakarta Yudhistira
2. Nana Sutresna, 2005, KIMIA untuk SMA kelas XI, Bandung Grafindo
3. Michael Purba, 2007, KIMIA untuk SMA kelas XI, Jakarta Erlangga
Chart Peta Konsep

Peta Konsep Teori Atom Mekanika Kuantum


Bilangan Kuantum

Teori Atom
Mekanika Kuantum
Larangan Pauli

Diagram Orbital

Penulisan
Konfigurasi Elektron

Aturan Auf bau

Kaidah Hund

Bentuk Molekul
Elektron valensi

Nomor Golongan
dan Periode

Mengetahui :
Kepala SMA Neg. 1 Pontianak

Guru Mata Pelajaran Kimia

Drs.H. Nurali

Heny Mulyaningsih,S.Pd

NIP. 19560606 198703 1 011

NIP. 19680414 199512 2 004

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


1. Identitas Mata Pelajaran
Satuan Pendidikan
: SMA N1 Pontianak
Kelas/ semester
: XI/ganjil
Program
: I.A
Mata Pelajaran
: Kimia
Tema
: Ikatan Kimia dan bentuk Molekul
Jumlah Pertemuan
:2
2. Standar Kompetensi
: Memahami Struktur Atom
untuk meramalkan
sifat-sifat periodik unsur, struktur
molekul, dan sifat-sifat senyawa
3. Kompetensi Dasar
: 2. Menjelaskan teori jumlah
pasangan elektron di sekitar inti atom dan teori
hibridisasi untuk meramalkan bentuk molekul
4. Indikator Pencapaian Kompetensi
:
1. Menentukan jumlah domain elektron senyawa
kovalen
2. Menentukan tipe senyawa kovalen
3. Menggambarkan bentuk molekul senyawa kovalen
4. Menjelaskan hibridisasi orbital untuk meramalkan
bentuk molekul
5. Tujuan Pembelajaran
:
1. Menggambarkan Struktur ruang molekul dan bentuk
molekul senyawa kovalen
2. Menggambarkan bentuk molekul berdasarkan
hibridisasinya
6. Materi Ajar
:
1. Teori Tolakan Pasangan Elektron Kulit valensi atau teori VSEPR
Pasangan electron yang terdapat pada kulit terluar dari suatu atom pusat
memilikimuatan sejenis sehingga akan terjadi gaya tolak menolak. Pasangan-pasangan
electron ini akan meminimumkan gaya tolak menolak tersebut dengan membentuk suatu
susunan tertentu
Urutan gaya tolak menolak tersebut PEB-PEB > PEB-PEI > PEI-PEI
2. Teori domain electron menyatakan setiap pasangan electron baik ikatan maupun bebas
dinyatakan satu domain, ikatan rangkap dua atau tiga dihitung satu domain
Untuk menentukan rumus umum struktur ruang maka atom pusat dinotasikan A, atom
terikat dinotasikan X, dan pasangan electron bebas dinotasikan E
Struktur ruang molekul ditentukan oleh pasangan electron disekitar atom pusat
Bentuk molekul ditentukan oleh pasangan electron ikatan
Contoh :
CH4
struktur Lewis :
H
Keempat pasangan electron disekitar
H C H
H
NH3

struktur Lewis :

H N H

atom pusat ( C ) merupakan PEI, se


hingga dirumuskan AX4
keempat pasangan electron disekitar

atom pusat (N) 3 PEI dan 1 PEB,


Sehingga dirumuskan AX3E
CH4 dan NH3 mempunyai 4 domain sehingga struktur ruangnya tetrahedral

3. Hibridisasi adalah penyetaraan tingkat energy yang terjadi dalam satu kulit
Contoh :
2
CH4
2p2
6C: (He) 2s

1elektron 2s berpindah ke orbital pz


Sehingga susunanya menjadi

4 atom 1H :

mengisi 4 orbital atom C membentuk hibridisasi sp3

3
Hibridisasi sp mempunyai struktur ruang molekul tetrahedral

7. Alokasi Waktu :
4 x 45 menit
8. Metode pembelajaran :
Ceramah, diskusi , Pemberian tugas, demonstrasi
9. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1 : 2 x 45 menit
Tahapan

Apersepsi

Kegiatan Inti

Penutup

Kegiatan Belajar mengajar


Untuk mengingat kembali siswa menjawab
pertanyaan guru tentang ikatan kimia, ikatan
kovalen dan struktur Lewis.
Siswa berlatih membuat struktur Lewis
beberapa senyawa
Siswa menggali informasi tentang teori
Domain
Tanya-jawab menentukan domain dari
struktur Lewis yang telah dibuat
Menentukan PEI dan PEB dari senyawa,
menentukan struktur ruang dan bentuk
molekulnya menggunakan tabel
Diskusi kelas untuk meramalkan struktur
ruang dan bentuk molekul dari beberapa
senyawa kovalen yang lain
Tugas kelompok dengan alat peraga
membuat beberapa bentuk molekul yang
berbeda

Pertemuan ke-2 : 2x 45 menit


Tahapan
Kegiatan Belajar-mengajar
Guru bertanya bagaimana pasangan elektron
Apersepsi
dalam suatu senyawa tersusun dalam
diagram orbitalnya
Sebagai contoh senyawa CH4 siswa diminta
membuat konfigurasi elektron atom pusat
Tanya jawab bagaimana atom pusat
menyediakan orbital untuk berpasangan
dengan elektron atom ikatannya
Berdasarkan orbital atom pusat siswa
Kegiatan Inti
menentukan hibridisasinya
Dengan menggunakan tabel siswa
menentukan struktur dan bentuk molekul
senyawa
Siwa berlatih menentukan hibridisasi, truktur
dan bentuk molekul beberapa senyawa
Pemberian tugas membuat bentuk molekul
Penutup
menggunakan alat peraga dijelaskan
dengan teori hibridisasi
10. Penilaian Hasil Belajar
a. Prosedur : tes tertulis
b. Instrumen : terlampir

11. Sumber Belajar


Buku- buku kimia yang sesuai
1. Parning, 2006, KIMIA SMA Kelas XI, Jakarta Yudhistira
2. Nana Sutresna, 2005, KIMIA untuk SMA kelas XI, Bandung Grafindo
3. Michael Purba, 2007, KIMIA untuk SMA kelas XI, Jakarta Erlangga

Mengetahui :
Kepala SMA Neg. 1 Pontianak

Guru Mata Pelajaran Kimia

Drs.H. Nurali

Heny Mulyaningsih,S.Pd

NIP. 19560606 198703 1 011

NIP. 19680414 199512 2 004

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


1. Identitas Mata Pelajaran
Satuan Pendidikan
Kelas/ semester
Program
Mata Pelajaran
Tema
Jumlah Pertemuan

: SMA N1 Pontianak
: XI/ganjil
: I.A
: Kimia
: Gaya antar Molekul
:2

2. Standar Kompetensi
: Memahami Struktur Atom
untuk meramalkan
sifat-sifat periodik unsur, struktur
molekul, dan sifat-sifat senyawa
3. Kompetensi Dasar
: Menjelaskan interaksi
antar molekul (gaya antarmolekul ) dengan sifatnya
4. Indikator Pencapaian Kompetensi :
1. Menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan
senyawa kovalen bersifat polar
2. Menentukan senyawa kovalen yang bersifat polar
dan yang non polar
3. Menjelaskan perbedaan gaya yang bekerja pada
senyawa yang sangat polar, polar dan non polar
4. Menjelaskan pengaruh gaya antar molekul terhadap
titik didih, titik beku
5. Meramalkan sifat fisis suatu senyawa berdasarkan
kepolaran dan gaya antar molekulnya
5. Tujuan Pembelajar
: Menjelaskan perbedaan
sifat fisis ( titik didih, titik beku) berdasarkan
perbedaan gaya antar molekulnya
6. Materi Ajar

1. Senyawa kovalen diatomik bersifat polar jika ke dua atom yang berikatan mempunyai
perbedaan keelektronegatifan, makin besar perbedaan keelektronegatifannya makin
polar senyawanya. Sedangkan pada senyawa kovalen poliatomik kepolaran ditentukan
oleh bentuk molekulnya, bentuk molekul yang tidak simetris menyebabkan senyawa
kovalen bersifat polar
2. Ikatan hidrogen terjadi pada molekul-molekul yang mengikat atom H dengan atom O, N,
dan F, ikatan hidrogen juga terjadi pada molekul-molekul yang mengandung gugus
fungsi OH. NH2. Ikatan hidrogen bersifat sangan kuat sehingga senyawanya
mempunyai titik didih yang tinggi
3. Pada molekul-molekul senyawa polar bekerja gaya dipol-dipol yang disebut gaya Vander
Walls, kekuatan gaya dipol-dipol bergantung pada massa molekul relatif dan bentuk
molekulnya
4. Pada molekul-molekul non polar dapat terjadi dipol sesaat yang disebabkan oleh
pergerakan elektron disekitar atom menyebabkan berkumpulnya elektron pada satu
kutub, dipol yang terjadi mengimbas molekul lain sehingga menjadi molekul dipol maka
terjadilah interaksi antar molekul yang disebut gaya London. Gaya London terjadi sesaat
dan sangat lemah.

7.
8.

Alokasi Waktu
Metode Pembelajaran

: 4 jp
: Diskusi

9.

Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Tahapan

Apersepsi

Kegiatan Inti

Penutup

: 2 x 45 menit
Kegiatan Belajar Mengajar
Guru menanyakan kepada siswa hal-hal yang
berhubungan dengan molekul, ikatan kovalen polar,
titik didih air, dan mencairnya molekul-molekul gas
pada kondisi tertentu
Siswa duduk dengan kelompoknya masing-masing .
Setiap kelompok mendiskusikan sejumlah pertanyaan
tentang gaya tarik antar molekul
Setelah diskusi kelompok, dengan bimbingan guru
siswa melakukan diskusi kelas
Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan hasil
diskusi

Pertemuan ke-2
Tahapan

: 2 x 45 menit
Kegiatan Belajar Mengajar
Guru mengingatkan kembali tentang kesimpulan yang
Apersepsi
dibuat pada pertemuan sebelumnya
Siswa melanjutkan diskusi kelas dari pertanyaan yang
Kegiatan Inti
belum selesai
Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan hasil
Penutup
diskusi

10.

Penilaian hasil Belajar :


a. Prosedur
: tes tertulis esay
b. Instrumen
: terlampir

11. Sumber Belajar

Buku- buku kimia yang sesuai


1. Parning, 2006, KIMIA SMA Kelas XI, Jakarta Yudhistira
2. Nana Sutresna, 2005, KIMIA untuk SMA kelas XI, Bandung Grafindo
3. Michael Purba, 2007, KIMIA untuk SMA kelas XI, Jakarta Erlangga

Mengetahui :
Kepala SMA Neg. 1 Pontianak

Guru Mata Pelajaran Kimia

Drs.H. Nurali

Heny Mulyaningsih,S.Pd

NIP. 19560606 198703 1 011

NIP. 19680414 199512 2 004

LAMPIRAN
I. Diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut dalam kelompokmu
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Jelaskan apakah senyawa kovalen polar ?, mengapa senyawa kovalen dapat bersifat
polar ?
Jelaskan faktor apa sajakah yang menyebabkan senyawa kovalen dapat bersifat polar
Tuliskan contoh senyawa polar dan non polar ( masing-masing 5)
Apakah ikatan hydrogen ?, dan bagaimana ikatan hydrogen terbentuk , tuliskan contoh
senyawa-senyawa yang memiliki ikatan hydrogen, bagaimana pengaruh ikatan
hydrogen terhadap titik didih senyawa
H2O ( Mr=18) dan H2S (Mr= 34) adalah senyawa polar, jelaskan mengapa H 2S
mempunyai titik didih lebih rendah dibanding H 2O
HCl (Mr= 36,5) dan HBr (Mr=71) adalah senyawa polar,gaya molekul apakah yang
bekerja pada ke dua senyawa tersebut ?,mengapa titik didih HCl lebih rendah dari
HBr ?
Mengapa senyawa-senyawa non polar mempunyai titik didih yang rendah dibanding
senyawa polar?
Gaya apakah yang bekerja pada senyawa-senyawa non polar, jelaskan bagaimana
gaya itu bekerja pada molekul non polar
Jelaskan mengapa molekul-molekul oksigen (non dipole) dapat larut dalam air ( molekul
dipole)
Jelaskan bagaimana gas elpiji dapat berwujud cair dalam tabung gas

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


1. Identitas Mata pelajaran
Satuan Pendidikan
Kelas / semester
Program
Mata pelajaran
Tema
Jumlah pertemuan

:
:
:
:
:
:

SMA Negeri 1 Pontianak


XI / ganjil
IPA
KIMIA
Termo Kimia
2

Standar kompetensi

: Memahami perubahan energi


dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya

2.

Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan perubahan entalpi

3.

suatu reaksi, reaksi eksoterm, dan reaksi endoterm

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

4. Indikator pencapaian kompetensi :


Mendefinisikan pengertian entalpi dan perubahannya
Mendefinisikan reaksi eksoterm dengan memberikan contoh reaksinya
Mendefinisikan reaksi endoterm dengan memberikan contoh reaksinya
Menggambarkan diagram tingkat energi dari reaksi eksoterm
Menggambarkan diagram tingkat energi dari reaksi endoterm
Menuliskan persamaan reaksi eksoterm dengan perubahan entalpinya
Menuliskan persamaan reaksi endoterm dengan perubahan entalpinya

Tujuan Pembelajaran

:
Membedakan reaksi endoterm dan reaksi eksoterm dengan menuliskan persamaan
reaksi termokimianya
5.

Materi Ajar :
1. Entalpi adalah energi yang dikandung oleh suatu materi
2. Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai pelepasan kalor ( dari sistem ke
lingkungan)
3. Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai penyerapan kalor ( dari lingkungan ke
sistem)
4. Perubahan entalpi adalah selisih dari entalpi hasil reaksi dengan entalpi pereaksi

Alokasi waktu : 4 jp
8. Metode

: inkuiri, diskusi

9. Kegiatan pembelajaran :
Pertemuan ke- 1
Tahapan
Apersepsi

; 2jp
Kegiatan Belajar Mengajar
Guru menanyakan contoh peristiwa reaksi yang
menghasilkan panas dan contoh peristiwa reaksi yang
membutuhkan panas

Kegiatan Inti
Penutup

Menggali informasi dari sumber mengenai reaksi


eksoterm dan endoterm
Menyebutkan ciri-ciri reaksi eksoterm dan endoterm
Melakukan eksperimen ilmiah
Mengkomunikasikan hasil eksperimen

Pertemuan ke-2 ; 2 jp
Tahapan
Apersepsi

Kegiatan Inti

Penutup

Kegiatan Belajar Mengajar


Guru mengilustrasikan perubahan kalor dari perubahan
air menjadi es dan sebaliknya es yang mencair
Mendiskusikan 2 diagram tingkat energi
Menuliskan persamaan termokimia dari reaksi eksoterm
dan endoterm
Membuat kesimpulan hubungan perubahan entalpi
dengan reaksi endoterm dan eksoterm

10. Penilaian Hasil belajar :


a. Prosedur
:
tes tertulis essay
b. Instrumen
: terlampir

11.

Sumber belajar :

1. Parning, 2006, KIMIA SMA Kelas XI, Jakarta Yudhistira


2. Nana Sutresna, 2005, KIMIA untuk SMA kelas XI, Bandung Grafindo
3. Michael Purba, 2007, KIMIA untuk SMA kelas XI, Jakarta Erlangga
4. Muchtaridi, KIMIA 2, Jakarta yudhistira

Mengetahui :
Kepala SMA Neg. 1 Pontianak

Guru Mata Pelajaran Kimia

Drs.H. Nurali

Heny Mulyaningsih,S.Pd

NIP. 19560606 198703 1 011

NIP. 19680414 199512 2 004

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas/ Semester
Standar Kompetensi

:
:
:
:

Kompetensi Dasar

Alokasi Waktu
Indikator

:
:

SMA Negeri 1 Pontianak


KIMIA
XI/Genap
Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode
pengukuran, dan terapannya
menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dan
mengukur serta menghitung pH larutan garam tersebut
4 jp (4 x 45 menit )
1. Menggunakan kurva perubahan harga pH
pada
titrasi asam-basa untuk menentukan sifat larutan
garam
2. Menjelaskan sifat larutan garam berdasarkan konsep
hidrolisis
3. Menyatakan hubungan antara tetapan hidrolisis (Kh),
tetapan ionisasi air(Kw) dan konsentrasi OH - atau H+
larutan garam yang terhidrolisis
4. Menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis

( Pertemuan ke-1 ; 2 jp ; indikator no 1 dan 2 )


I. Tujuan Pembelajaran

: Setelah mengikuti pembelajaran siswa mampu :


1. menentukan sifat garam berdasarkan sifat asam
dan basa pereaksinya
2. menentukan ciri-ciri beberapa jenis garam yang dapat
terhidrolisis
3. Menuliskan reaksi hidrolisis garam

II. Uraian Materi Pokok :


1. Garam merupakan hasil reaksi dari asam dan basa
2. Larutan garam dapat bersifat asam (pH < 7), basa (pH>7), atau netral
3. Sifat larutan garam ditentukan oleh sifat asam dan basa pereaksinya
4. Sifat larutan garam dapat dijelaskan dengan konsep hidrolisis. Hidrolisis
merupakan istilah yang digunakan untuk reaksi zat dengan air
5. Menurut konsep hidrolisis komponen garam (kation) yang berasal dari
basa lemah dan komponen garam (anion) dari asam lemah bereaksi dengan air
6. Hidrolisis garam merupakan reaksi asam-basa Bronsted-Lowry
7. Komponen garam yang berasal asam lemah atau basa lemah merupakan
basa konjugasi atau asam konjugasi yang relatif kuat, sehingga dapat
bereaksi dengan air. Sedangkan komponen garam yang berasal dari
asam kuat atau basa kuat merupakan basa konjugasi atau asam
konjugasi yang lemah, sehingga tidak bereaksi dengan air.
Contoh : CH3COONa CH3COO- + Na+
CH3COO- + H2O CH3COOH + OHNa+ + H2O
III. Metode Pembelajaran : Ceramah
Diskusi informasi
IV. Langkah-langkah Pembelajaran :
Tahapan
Kegiatan Belajar Mengajar
Siswa mengigat kembali tentang konsep asam-basa dan
Kegiatan Awal
kurva titrasi asam-basa
Kegiatan Inti
Siswa menyimak penjelasan 3 macam kurva titrasi yang
dihubungkan dengan sifat larutan garam dari masing-

Penutup

masing kurva
siswa membuat kesimpulan (dipandu guru ) tentang
beberapa sifat larutan garam berdasarkan reaksi asam dan
basanya
Siswa mengingat kembali beberapa senyawa asam kuat
dan asam lemah, basa kuat dan basa lemah
Siswa dan guru mendiskusikan 4 contoh senyawa garam
untuk menentukan sifat larutan garam tersebut
siswa menentukan sifat larutan garam yang lain yang
ditulis guru dipapan tulis
Siswa mengingat kembali sifat asam-basa Bronsted- Lowry
dan menuliskan beberapa contohnya
Siswa menyimak penjelasan dari konsep hidrolisis beserta
contoh reaksinya
siswa menuliskan reaksi hidrolisis pada beberapa contoh
garam yang berbeda sifat
Guru dan siswa menarik kesimpulan tentang pengertian
hidrolisis garam dan jenis-jenis reaksi hidrolisis yang terjadi
pada larutan garam

V. Sumber belajar : Buku-buku Kimia yang sesuai


VI. Penilaian
:
Bentuk Instrumen
: Uraian Objektif
1. Dengan mempertimbangkan kekuatan asam dan basa pembentuknya, ramalkan sifat
larutan garam berikut, bersifat asam, basa,atau netral ?
a. Na2S
b. Ca(NO3)2
c. NH4Cl
2. jelaskan ciri-ciri larutan garam yang dapat terhidrolisis
3. Tuliskan reaksi hidrolisis ( jika ada) bagi larutan garam garam berikut dan tentukan
apakah larutannya bersifat asam, basa, atau netral
a. (NH4)2SO4
b.CaCO3
c. MgCl2
Kunci jawaban :
1. a. Bersifat basa
b. Bersifat netral
c. Bersifat asam
2. Ciri-ciri larutan garam yang dapat terhidrolisis :
1. garam yang terbentuk dari hasil reaksi asam lemah dengan basa kuat
2. garam yang terbentuk dari hasil reaksi basa lemah dengan asam kuat
3. garam yang terbentuk dari hasil reaksi asam lemah dengan basa lemah
3. a. ( NH4)2SO4(aq) 2NH4+(aq) + SO42-(aq)
Reaksi hidrolisis : NH4+ (aq) + H2O(l) NH4OH(aq) + H+(aq)
Larutan bersifat asam
b. CaCO3 (aq) Ca2+(aq) + CO32-(aq)
Reaksi hidrolisis : CO32-(aq) + H2O(l) H2CO3(aq) + OH-(aq)
Larutan bersifat basa
c. MgCl2(aq) Mg2+(aq) + 2 Cl-(aq)
Tidak terjadi reaksi hidrolisis

( Pertemuan ke2 ; 2 jp; indikator 3 dan 4 )


I. Tujuan Pembelajaran

II. Uraian Materi Pokok

: Setelah mengikuti pembelajaran siswa mampu :


1. Mendeskripsikan hubungan antara Kh dan Kw, dengan H+ atau
OH2. Menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis
3. Menghitung pOH larutan garam yang terhidrolisis
:

1. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat mengalami hidrolisis parsial, yaitu hidrolisis
anion.
Contoh : CH3COONa(aq) CH3COO- (aq) + Na+(aq)
Reaksi hidrolisis :
CH3COO- (aq) + H2O(l) CH3COOH(aq) + OH-(aq)
Tetapan hidrolisis :
Kh = [ CH3COOH] x [OH-]
[ CH3COO-]
[OH ] = [CH3COOH] dan [CH3COO-] adalah [Anion garam]
[ anion garam ] = a x [ garam] ; a = valensi
jadi Kh =
[OH-]2
a x [garam]
jadi [OH-] = Kh x a.[ garam ]
Perhatikan perhitungan Kh berikut :
CH3COOH(aq) CH3COO-(aq) + H+(aq) Ka = [CH3COO-] x [H+]
[CH3COOH ]
+
+
H2O(l) H (aq) + OH (aq)
Kw = [ H ] x [OH ]
Kh = [CH3COOH] x [OH-]
[CH3COO-]
=

[CH3COOH]
x
[CH3COO-] [H+]

X [H+]
[H+]
[OH-] x [H+]

=
1/ Ka
x
Kw
Kh =
Kw / Ka
Jadi : [OH-] = Kw / Ka x a [garam]
2. garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah, mengalami hidrolisis parsial yaitu
hidrolisis kation.
Contoh : NH4Cl (aq) NH4+ (aq) + Cl-(aq)
Reaksi hidrolisis :
NH4+(aq) + H2O(l) NH4OH(aq) + H+(aq)
Tetapan hidrolisis :
Kh =
[ NH4OH ] x [ H+ ]
[ NH4 + ]
+
[H ] = [ NH4OH ]
dan [NH4+ ] adalah [kation garam]
[ kation garam ] = ax [garam]
;
a= valensi
Jadi :
Kh =
[ H+ ] 2
sehingga
[ H+ ] = Kh x ax[garam ]
ax [garam ]
Perhatikan perhitungan Kh berikut :
NH4OH(aq) NH4+(aq) + OH-(aq)
Kh =
=
=

[ NH4OH ] x [ H+ ] X
[ NH4 + ]
[ NH4OH ]
[ NH4+ ] . [OH-]
1/ Kb

Kb = [ NH4+ ] x [ OH- ]
[ NH4OH ]
[ OH- ]
[ OH- ]

x [H+]. [ OH- ]
x Kw

Kh = Kw / Kb
Jadi :
[ H+ ] = Kw / Kb x a. [garam ]

3. Contoh perhitungan pH larutan garam yang terhidrolisis


Terdapat 500 ml larutan CH3COONa 0,002 M. Tentukan pH larutan garam tersebut. ( Ka = 2
x 10-5 )
Jawab : garam CH3COONa berasal dari asam lemah dan basa kuat
Sehingga bersifat basa
Diketahui : [ CH3COONa ] = 0,002 M
Jadi [ OH- ] = Kw / Ka x a. [garam]
= 10-14 / 2.10-5 x 1. 0,002
= 0,5 x 10-9 x 0,002
= 10-12
= 10-6
Jadi pOH
= - log 10-6
= 6
pH = 8
III. Metode Pembelajaran : Ceramah
Diskusi informasi
Pemberian tugas
IV. Langkah-langkah Pembelajaran :
Tahapan

Kegiatan Awal

Kegiatan Inti

Penutup

Kegiatan Belajar Mengajar


Siswa menjawab tentang hal-hal sebagai berikut
a. Pengertian hidrolisis
b. jenis-jenis garam yang terhidrolisis
c. contoh garam yang bersifat asam dan contoh
garam yang bersifat basa
siswa berbagi dalam kelompok diskusi, dan siswa
duduk dalam kelompoknya masing-masing
Setiap kelompok mendapatkan fotokopi Kegiatan Belajar
Alternatif 1 (terlampir) mengenai hubungan Kh dan Kw,
dengan [H+] atau [OH-]
Sambil siswa berdiskusi, guru memberikan penguatan
materi dengan menjelaskan beberapa rumusan hubungan
Kh, Kw dengan [OH-] untuk larutan garam bersifat basa
Siswa diberi kesempatan untuk mencoba menurunkan
rumusan yang sama, tetapi untuk garam yang bersifat
asam serta garam yang berasal dari asam lemah dan basa
lemah
Salah satu kelompok diberi kesempatan menjelaskan di
depan kelas
Setiap kelompok mendapat fotokopi Kegiatan Belajar
Alternatif 2 ( terlampir) mengenai perhitungan pH larutan
garam terhidrolisis
Salah satu siswa dari setiap kelompok bergiliran
menuliskan hasil diskusinya di depan kelas dan dibahas
bersama-sama
Guru menugasi siswa untuk mengerjakan Uji pemahaman
konsep dan uji kompetensi dari buku pegangan siswa

V. Sumber Belajar
: Buku-buku Kimia yang sesuai
VI. Penilaian
:
Bentuk Instrumen : Pilihan ganda dan Uraian Objektif
1. Terdapat 4 Lt larutan NH4Cl 0,001 M. Jika Kh = 10-9, pH larutan garam tersebut adalah ........
A. 5
B. 5,5
C. 6
D. 8,5
E. 10
2. Terdapat 5 lt larutan (CH3COO)2Ca dengan konsentrasi 0,004 M. Jika Ka = 2 x 10-5, maka
pH larutannya adalah ..........
A. 5 log 2
C. 9 + log 2
E. 9

B. 6 log 2
D. 8 + log 2
3. Jika 2 Lt larutan CH3COOH 2 M direaksikan dengan 8 Lt larutan NaOH 0,5 M, Tentukan pH
larutan setelah bereaksi . Ka = 2 x 10-5
Kunci jawaban :
1. larutan NH4Cl bersifat asam, jadi [H+] = Kh x a[ garam ]
= 10-9 x 1 .10-3
= 10-6
pH = -log 10-6
= 6
2. (CH3COO)2Ca bersifat basa, jadi [OH-] = Kw/ ka x a.[garam]
[OH-] = 10-14/ 2. 10-5 x 2(0,004)
= 5. 10-10 x
0,008
= 4x 10-12
[OH-] = 2 x 10-6
pOH = - log 2 x 10-6
= 6 log 2
pH
= 14 ( 6 log 2)
= 8 + log 2
3. Diket : v. CH3COOH = 2 lt
[ CH3COOH ] = 2 M
n CH3COOH = 2 lt x 2 M = 4 mol
Dit : pH campuran ?
Jw

: CH3COOH + NaOH
4 mol
4 mol

v. NaOH = 8 lt
[ NaOH] = 0,5 M
n NaOH = 8 lt x 0,5 M = 4 mol

CH3COONa + H2O
4 mol

Larutan garam bersifat basa


[CH3COONa] = 4 mol / 10 lt = 0,4 M
[ OH- ] = Kw/ Ka x a[ garam]
[ OH- ] = 10-14 / 2. 10-5 x 1(0,4)
= 2 x 10-10 = 1,42 . 10-5

pOH
pH

= - log 1,42 . 10-5


= 14 ( 5 log 1,42 )

Mengetahui,
Kepala SMA N 1 Pontianak

Drs.H. Nurali
NIP. 19560606 198703 1 011

=
=

5 log 1,42
9 + log 1,42

Guru Mata Pelajaran Kimia

Heny Mulyaningsih,S.Pd
NIP. 19680414 199512 2 004

Lampiran.
Kegiatan Belajar Alternatif 1.
Tujuan : Menurunkan rumusan hubungan Kh dan Kw dengan [H+] atau [OH-] pada garam - garam
yang terhidrolisis
Diskusikan dan kerjakanlah soal-soal berikut , gunakan literatur yang ada sebagai sumber informasi.
1. Terdapat garam Na3PO4
a. Tentukan sifat larutan garam tersebut ( asam atau basa )
b. Tuliskan reaksi kesetimbangan hidrolisis garam tersebut
c. Turunkan rumusan yang menyatakan hubungan Kh dan Kw dengan [ OH-]
2. Terdapat garam (NH4)2SO4
a. Tentukan sifat larutan garam tersebut ( asam atau basa )
b. Tuliskan reaksi kesetimbangan hidrolisis garam tersebut
c. Turunkan rumusan yang menyatakan hubungan Kh dan Kw dengan [H+ ]
3. Terdapat garam (NH4)3PO4
a. Tentukan sifat larutan garam tersebut ( asam atau basa )
b. Tuliskan reaksi kesetimbangan hidrolisis garam tersebut
c. Turunkan rumusan yang menyatakan hubungan Kh dan Kw , Ka, Kb dengan [H+] atau [OH-]

Kegiatan Belajar Alternatif 2


Tujuan

: Menghitung pH garam-garam yang terhidrolisis

Diskusikan dan kerjakanlah soal-soal berikut, gunakan literatur yang ada sebagai sumber informasi.
1. Tentukan pH garam-garam berikut :
a. 100 ml larutan CH3COONa 0,5 M ( Ka = 2 x10-5 )
b. 500 ml larutan NH4Cl 0,1 M ( Kb = 2 x 10-5 )
c. 1 Lt CH3COONH4 0,4 M
d. 100 ml larutan (NH4)2SO4 0,1 M
2. Tentukan pH campuran larutan-larutan berikut :
a. 100 ml larutan CH3COOH 0,5 M (Ka = 2 x 10-5) direaksikan dengan 100 ml larutan NaOH 0,5
M
b. 200 ml larutan NH3 0,1 M ( Kb = 2 x 10-5) direaksikan dengan 100 ml larutan HCl 0,2 M
c. 2 lt larutan CH3COOH 4 M ( Ka = 2 x10-5) direaksikan dengan 8 lt larutan Ba(OH)2 0,5 M
3. Berapa gram kristal NH4Cl harus dilarutkan dalam 500 ml larutan sen

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas/ Semester
Standar Kompetensi

:
:
:
:

Kompetensi Dasar

Alokasi Waktu
Indikator

:
:

SMA Negeri 1 Pontianak


KIMIA
XI/Genap
Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode
pengukuran, dan terapannya
Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam
larutan elektrolit dari hasil titrasi asam basa
2 jp (2 x 45 menit )
1. Menuliskan contoh-contoh reaksi dalam larutan
elektrolit
2. Menuliskan reaksi molekul maupun reaksi ion dalam
larutan elektrolit
3. Menggunakan konsep mol, konsentrasi, volume
larutan, dan pereaksi pembatas untuk perhitungan kimia
(Stoikiometri larutan)
: Setelah proses belajar siswa diharapkan dapat :

I. Tujuan Pembelajaran

1. Menuliskan reaksi ion lengkap


2. Menuliskan reaksi ion bersih
3. menuliskan hasil reaksi kimia berdasarkan jenis reaksinya
4. Menghitung banyaknya zat pereaksi atau hasil reaksi
dengan menggunakan konsep mol
II.

Uraian Materi Pokok

1. Cara penulisan senyawa ion sebagai berikut :


- hanya elektrolit kuat yang dituliskan sebagai ion yang terpisah dalam larutan
- ion penonton yaitu ion yang tidak mengalami perubahan dalam reaksi dan dapat
dihilangkan dari persamaan ion bersih
2. Jenis-jenis reaksi dalam larutan elektrolit :
1. reaksi asam basa : Asam + Basa Garam + air
Contoh
: HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(aq)
2. reaksi logam dengan asam kuat encer : L(s) + HA(aq) Garam + gas H2
Contoh
: Zn(s) + 2HCl(aq) ZnCl2(aq) + H2(g)
3. reaksi garam karbonat dengan asam : Garam karbonat(s) + HA(aq) Garam + air + gas
CO2
Contoh
:
CaCO3(s) + HCl(aq) CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
3. Contoh Perhitungan Kimia :
Langkah-langkah
:
2. Menuliskan persamaan reaksi kimia setara
3. Merubah yang diketahui kedalam satuan mol
4. menentukan jumlah mol yang ditanyakan berdasarkan perbandingan
koefisien reaksi
5. menghitung jumlah zat yang ditanyakan
6. jika ke dua pereaksi diketahui jumlahnya, maka gunakan pereaksi
pembatas
Soal : gas hidrogen dapat dibuat dari reaksi zink dengan asam sulfat. Hitunglah volume
asam sulfat 2 M yang diperlukan untuk menghasilkan 6,72 Lt gas H2 (STP)
Jawab : Zn(s) + H2SO4(aq) ZnSO4(aq) + H2(g)
Zat yang diketahui gas H2.
Mol H2 = V / Vm = 6,72 / 22,4 = 0,3 mol
Zat yang ditanyakan konsentrasi H2SO4

Mol H2SO4
= 1/1 x 0,3 mol = 0,3 mol
Volume H2SO4 = n x Vm = 0,3 mol x 22,4 = 0,15 Lt
III. Metode Pembelajaran

: Ceramah
Diskusi informasi
Pemberian tugas

IV . Langkah-langkah Pembelajaran :
Tahapan
Kegiatan Awal

Kegiatan Inti

Penutup

Kegiatan Belajar Mengajar


Siswa menyebutkan ciri-ciri terjadinya reaksi kimia
Siswa menyelesaikan satu contoh reaksi kimia, dan
reaksinya lengkap dengan koefisien reaksinya
Siswa menyimak contoh yang diberikan guru tentang cara
menuliskan reaksi molekul dan reaksi ion pada larutan
elektrolit
Dengan bimbingan guru siswa menuliskan beberapa reaksi
kimia yang berbeda-beda dan mengungkapkan hasil
kerjanya di depan kelas secara bergiliran
Siswa menggali informasi dan mengingat kembali rumusrumus perhitungan dengan konsep mol
Dengan bimbingan guru siswa mencoba menyelesaikan
satu soal hitungan kimia yang berhubungan dengan larutan
Siswa mengerjakan soal-soal hitungan kimia yang
berhubungan dengan reaksi kimia yang menghasilkan
endapan, yang menghasilkan gas dalam berbagai kondisi
dan menuliskan hasil kerjanya di depan kelas secara
bergiliran
Siswa mendapat tugas rumah untuk menyelesaikan uji
pemahaman konsep

V. Sumber Belajar

: Buku-buku kimia yang sesuai

VI. Penilaian

Bentuk Instrumen

: uraian objektif

1. Tuliskan persamaan reaksi ion lengkap dan persamaan ion bersih reaksi berikut :
Al(s) + H2SO4(aq)
2. Tuliskan persamaan reaksi berikut :
a. Larutan kalsium hidroksida dengan larutan asam nitrat
b. larutan natrium karbonat dengan larutan asam klorida
c. perak dengan larutan asam sulfat
3. Tentukan volume H2SO4 2 M yang diperlukan untuk melarutkan 5,4 gr aluminium (Ar Al =
27)
4. Sebanyak 50 ml larutan timbel (II) nitrat 0,1 M direaksikan dengan 50 ml NaCl 0,4 M.
Tentukan massa endapan yang terbentuk
Kunci Jawaban :
1. Persamaan ion lengkap :
Al(s) + 2H+(aq) + SO4 2-(aq) Al3+(aq) + H2(g) + SO42-(aq)
Persamaan ion bersih :
Al(s) + 2H+(aq) Al3+(aq) + H2(g)
2. a. Ca(OH)2(aq) + 2HNO3(aq) Ca(NO3)2(aq) + 2H2O(l)
b. Na2CO3(aq) + 2HCl(aq) 2NaCl(aq) + H2O(l) + CO2(g)
c. 2Ag(s) + H2SO4(aq) Ag2SO4(aq) + H2(g)

3.

4.

3 H2SO4(aq) + 2Al(s) Al2(SO4)3(aq) + 3H2(g)


yang diketahui Al :
Mol Al = m / Ar = 5,4 gr / 27 = 0,2 mol
yang ditanyakan H2SO4 :
Mol H2SO4 = 3/ 2 x 0,2 = 0,3 mol
Volume H2SO4 = mol / M = 0,3 / 2 = 0,15 Lt
Yang diketahui ke dua pereaksi :
Mol Pb(NO3)2 = V x M = 50 ml x 0,1 M = 5 mlmol
Mol NaCl
= V x M = 50 ml x 0,4 M = 20 mlmol
Pb(NO3)2(aq) + 2NaCl(aq) PbCl2(s) + 2NaNO3(aq)
5 mmol
20mmol
R: 5 mmol
10mmol
5 mmol
Massa endapan PbCl2 = mol x Mr = 5 mmol x ( 207 + 2 x 35,5)
= 5 mmol x 278 = 1390 mg = 1,39 gr

Mengetahui,
Kepala SMA N 1 Pontianak

Drs.H. Nurali
NIP. 19560606 198703 1 011

Guru Mata Pelajaran Kimia

Heny Mulyaningsih,S.Pd
NIP. 19680414 199512 2 004

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas/ Semester
Standar Kompetensi

:
:
:
:

Kompetensi Dasar

Alokasi Waktu
Indikator

:
:

I. Tujuan Pembelajaran

SMA Negeri 1 Pontianak


KIMIA
XI/Genap
Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode
pengukuran, dan terapannya
Mendeskripsikan teori-teori asam-basa dengan
menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan
2 jp (2 x 45 menit )
1. Menyebutkan ciri-ciri larutan asam atau basa
berdasarkan data percobaan
2. Menjelaskan pengertian asam-basa menurut Arrhenius
: Setelah proses belajar siswa diharapkan dapat :
1. mengklasifikasikan berbagai larutan kedalam kelompok
asam, basa atau netral
2. Menuliskan reaksi ionisasi pada larutan asam-dan larutan
basa menurut teori Arrhenius

II. Uraian Materi Pokok


:
1. Berkaitan dengan sifat asam dan basa, larutan dapat dibedakan ke dalam tiga golongan,
yaitu bersifat asam, bersifat basa atau bersifat netral. Sifat larutan tersebut dapat ditunjukan
dengan menggunakan indikator asam-basa
2. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+. Jumlah ion H+ yang
dapat dihasilkan oleh 1 molekul asam disebut valensi asam .
Contoh : HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq) ; asam bervalensi 1
H2SO4(aq) 2H+(aq) + SO42-(aq) ; asam bervalensi 2
3. Menurut Arrhenius basa adalah senyawa yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida
(OH-). Jumlah ion OH- yang dihasilkan oleh 1 molekul basa disebut valensi basa.
III. Metode Pembelajaran

Demonstrasi
Diskusi

IV. Langkah-langkah Pembelajaran :


Tahapan

Kegiatan Awal

Kegiatan Inti

Kegiatan Belajar Mengajar


Siswa menggali informasi untuk mengingat kembali tentang
pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit, jenis-jenis
larutan yang tergolong elektrolit, ciri-ciri larutan asam dan
basa
Guru menyiapkan alat dan bahan demonstrasi
Siswa duduk dalam kelompoknya masing-masing dan
mendapat fotokopi kegiatan belajar alternatif 1tentang
pengenalan larutan asam-basa (terlampir)
Siswa memperhatikan tahapan-tahapan demonstrasi dan
mencatat hasilnya
Siswa mengolah data pengamatan, dilanjutkan dengan
mendiskusikan Kegiatan belajar alternatif 2 tentang teori
asam-basa Arrhenius (terlampir)
Setiap kelompok secara bergiliran membacakan hasil
diskusinya, dan mengumpulkannya

Penutup

V. Sumber belajar
VI. Penilaian
Bentuk instrumen

Siswa menyimak penguatan materi dari guru

: Buku-buku kimia yang sesuai


:
: Uraian objektif
1. Berikut hasil pengujian berbagai larutan dengan lakmus merah (LM)
dan lakmus biru (LB), tentukanlah sifat larutan apakah asam, basa,
atau netral
Larutan
LM
LB
Sifat Larutan
A
Merah
Biru
............
B
Merah
Merah
............
C
Biru
Biru
............
D
Merah
Biru
............
2. Asam cuka, belimbing, dan asam jawa mempunyai rasa yang sama,
yaitu asam, apakah penyebab sifat asam ?
3. Apakah penyebab sifat basa ?
4. Tuliskan reaksi ionisasi dari asam/ basa berikut :
a. HNO3
c. KOH
b. HClO4
d. Fe(OH)3

Kunci Jawaban :
1. Larutan A bersifat netral
Larutan C bersifat basa
Larutan B bersifat asam
Larutan D bersifat netral
2. Pembawa sifat asam adalah ion H+
3. pembawa sifat basa adalah ion OH4. a. HNO3(aq) H+(aq) + NO3-(aq)
c. KOH(aq) K+(aq) + OH-(aq)
+
b. H2CrO4(aq) 2H (aq) + CrO4 (aq)
d. Fe(OH)3(aq) Fe3+(aq) + 3OH-(aq)

Mengetahui,
Kepala SMA N 1 Pontianak

Guru Mata Pelajaran Kimia

Drs.H. Nurali
NIP. 19560606 198703 1 011

Heny Mulyaningsih,S.Pd
NIP. 19680414 199512 2 004

LAMPIRAN
Kegiatan Belajar Alternatif 1
Pengenalan larutan asam dan basa
Tujuan

mengetahui ciri-ciri asam dan basa

Alat dan Bahan :

Langkah kerja

1. gelas kimia
2. pelat tetes
3. pipet tetes
4. kertas lakmus merah dan biru
5. air jeruk, cuka, asam klorida
6. larutan garam dapur
7. air sabun, air kapur, natriumkarbonat
: 1. ambil air jeruk dari gelas kimia, kemudian teteskan pada pelat tetes
sebanyak 5 tetes
2. Ujilah dengan kertas lakmus merah dan biru dan catat data hasil
pengamatan
3. Lakukan langkah 1 dan 2 untuk berbagai larutan yang lain

Data Pengamatan :
No

Larutan

1
2
3
4
5
6
7

Air jeruk
Cuka
Asam klorida
Garam dapur
Air sabun
Air kapur
Natrium karbonat

Perubahan warna
Lakmus
Lakmus merah
Biru

Pertanyaan :
1. larutan-larutan apa saja yang bersifat asam ?
2. larutan-larutan apa saja yang bersifat basa ?

Sifat larutan
Asam

Basa

Netral

LAMPIRAN
Kegiatan Belajar Alternatif 2
Teori Asam-Basa Arrhenius
Tujuan

1. Menjelaskan teori asam-basa Arrhenius


2. Menuliskan reaksi asam dan basa

Kerjakan dan dan diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut. Gunakan literatur yang ada.
1. Tuliskan reaksi ionisasi larutan-larutan asam berikut :
a. HCl(aq)

......
+ ..........
b. HNO3(aq)

......
+ ..........
c. HI(aq)

...... + .........
d. H2SO4(aq)
....... + ..........
e. H3PO4(aq)
........ + .........
2. Tuliskan reaksi ionisasi larutan-larutan basa berikut :
a. NaOH(aq)

....... + ..........
b. Ca(OH)2(aq)
.....
+ ..........
c. Al(OH)3(aq)
...... + ............
d. Pb(OH)2(aq)
....... + ...........
e. Fe(OH)3(aq)
....... + ...........
3. Berdasarkan reaksi ionisasi asam dan basa jelaskan pengertian asam dan basa menurut
pengertian Arrhenius
4. Berdasarkan kegiatan belajar alternatif 1 dan 2 , tuliskan ciri-ciri asam dan basa secara lengkap

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas/ Semester
Standar Kompetensi

:
:
:
:

Kompetensi Dasar

Alokasi Waktu
Indikator

:
:

SMA Negeri 1 Pontianak


KIMIA
XI/Ganjil
Memahami perubahan energi dalam kimia dan cara
pengukurannya
Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi; reaksi
eksoterm, dan reaksi endoterm. Menentukan H reaksi
berdasarkan percobaan, hukum Hess, data perubahan
entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan
2 jp (2 x 45 menit )
1. Menuliskan persamaan termokimia dengan lengkap
dan benar
2. Menyebutkan jenis-jenis perubahan entalpi
3. Menjelaskan macam-macam perubahan entalpi
4. Menghitung harga dari berbagai jenis perubahan entalpi

I. Tujuan Pembelajaran

II. Uraian Materi Pokok

Setelah mengikuti pembelajaran siswa mampu :


1. menjelaskan pengertian persamaan termokimia
2. menjelaskan perubahan entalpi standar
3. menyebutkan 4 jenis perubahan entalpi
4. menuliskan persaman termokimia sesuai dengan data
perubahan entalpinya
5. menuliskan persamaan termokimia berdasarkan reaksi dan
jumlah zatnya

1. Suatu persamaan reaksi yang dilengkapi dengan data perubahan entalpinya disebut
persamaan termokimia
2. perubahan entalpi standar adalah perubahan entalpi pada suhu 25C dan tekanan 1 atm
3. jenis-jenis perubahan entalpi standar (H) yaitu :
1. Entalpi pembentukan standar (Hf), yaitu : energi yang dilepas atau diterima pada
pembentukan 1 mol zat dari unsur-unsurnya
2. Entalpi penguraian standar (Hd), yaitu : energi yang dilepas atau diterima pada
penguraian 1 mol zat menjadi unsur-unsurnya
3. Entalpi pembakaran standar (Hc), yaitu : energi yang dilepas pada pembakaran 1 mol
zat
4. entalpi pelarutan standar (Hs), yaitu : energi yang dilepas pada pelarutan 1 mol zat
III. Metode Pembelajara

: Ceramah
Diskusi informasi
Pemberian tugas
IV. Langkah-langkah Pembelajaran :
Tahapan
Kegiatan Belajar Mengajar
Siswa mengingat kembali tentang entalpi dan perubahan
Kegiatan Awal
entalpi, reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
Kegiatan Inti
Siswa mencari informasi dari buku tentang perbedaan
persamaan reaksi kimia stoikiometri dengan persamaan
reaksi termokimia
Dengan bimbingan guru siswa mencoba menuliskan 2
persamaan termokimia
Siswa mencari dari buku dan menuliskan jenis-jenis entalpi
reaksi, dan guru memberikan penguatan dengan

Penutup

memberikan contoh reaksinya


Siswa menuliskan persaman termokimia berdasarkan jenis
data entalpinya, dan mendiskusikannya bersama-sama
Siswa menyelesaikan soal-soal persamaan termokimia
berdasarkan jumlah zat dan jenis reaksinya, dan
membahasnya secara bersama-sama
Guru mengingatkan kembali hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam penulisan persamaan termokimia

V. Sumber Belajar
: Buku-buku kimia yang sesuai
VI. Penilaian
:
Bentuk instrumen
: Uraian
1. Tuliskan persamaan termokimanya :
a. Pembakaran 1 mol gas metana dibebaskan kalor 890,37 kJ
b. Penguraian 1 mol gas amonia menjadi gas nitrogen dan gas hidrogen diperlukan kalor
46 kJ
2. Apa yang dimaksud dengan perubahan entalpi standar ?
3. Sebutkan jenis-jenis perubahan entalpi standar
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
a. Entalpi pembentukan standar (Hf)
b. Entalpi penguraian standar (Hd)
c. Entalpi pembakaran standar (Hc)
d. entalpi pelarutan standar (Hs)
5. Tuliskan persamaan termokimia untuk soal-soal berikut :
a. Hf CS2(g) = + 117,1 kJ/mol
b. Hd AgCl(s) = + 127,07 kJ/mol
c. Hc SO2(g) = - 98,87 kJ/ mol
d. Hs NaCl(aq) = + 3,9 kJ /mol
6. Tuliskan persamaan termokimia dari :
Pembakaran sempurna 2 gr karbon dibebaskan kalor 65,6 kJ (Ar C = 12)
Kunci Jawaban :
1. a. CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g)
H = - 890 kJ
b. NH3(g) N2(g) + 3/2H2(g)
H = + 46 kJ
2. perubahan entalpi standar adalah perubahan entalpi pada suhu 25C dan tekanan 1 atm
3. 1. Entalpi pembentukan standar (Hf)
2. Entalpi penguraian standar (Hd)
3. Entalpi pembakaran standar (Hc)
4. entalpi pelarutan standar (Hs)
4. a. energi yang dilepas atau diterima pada pembentukan 1 mol zat dari unsur-unsurnya
b. energi yang dilepas atau diterima pada penguraian 1 mol zat menjadi unsur-unsurnya
c. energi yang dilepas pada pembakaran 1 mol zat
d. energi yang dilepas pada pelarutan 1 mol zat
5. a. C(g) + 2S(g) CS2(g) H =+117,1 kJ
b. AgCl(s)
Ag(s) + Cl2(g)
H = 127,07 kJ/mol
c. SO2(g) + O2(g) SO3(g)
H = -98,87 kJ/ mol
d. NaCl(s) + H2O(l) NaCl(aq)
H = + 3,9 kJ/ mol
6. mol C = n/ Ar = 2 / 12 = 0,16 mol
Pada pembakaran 0,16 mol dibebaskan kalor 65,6 kJ, maka
pada pembakaran 1 mol =
1/ 0,16 x 65,6 kJ
= 410 kJ
Persamaan termokimia : C(s) + O2(g) CO2(g)
H = + 410 kJ/ mol

Mengetahui,
Kepala SMA N 1 Pontianak
Drs.H. Nurali

Guru Mata Pelajaran Kimia


Heny Mulyaningsih,S.Pd

NIP. 19560606 198703 1 011

NIP. 19680414 199512 2 004

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas/ Semester
Standar Kompetensi

: SMA Negeri 1 Pontianak


: KIMIA
: XI/Genap
: Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya,serta penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari dan industri

Kompetensi Dasar

: Menjelaskan kesetimbangan dan faktor-faktor yang


mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dengan
melakukan percobaan

Alokasi Waktu
Indikator

: 6 jp (6 x 45 menit )
: 1. Menjelaskan keadaan kesetimbangan suatu reaksi
2. Membedakam kesetimbangan homogen dan heterogen
3. Menghitung nilai tetapan kesetimbangan (Kc)
4. menghitung nilai tetapan kesetimbangan dalam tekanan
(Kp)
5. Menjelaskan arah pergeseran kesetimbangan ( Le Chaterlie)
6. Meramalkan arah pergeseran suatu sistem kesetimbangan
7. menghitung jumlah mol zat pada keadaan kesetimbangan
yang baru

Pertemuam ke- 1

: 2 jp (2x 45 menit)
: indikator 1, 2, 3

I.Tujuan Pembelajaran

: setelah proses belar siswa mampu :


1. Menjelaskan reaksi dapat balik dan menuliskan contoh
reaksi dapat balik
2. Menjelaskan kesetimbangan dinamis
3. menjelaskan sistem kesetimbangan homogen
4. menjelaskan sistem kesetimbangan heterogen
5. menuliskan persamaan tetapan kesetimbangan untuk
sistem homogen dan heterogen
6. Menentukan susunan zat saat setimbang
7. menghitung nilai tetapan kesetimbangan (Kc)

II. Uraian Materi

Proses alami umumnya berlangsung searah ( reaksi tidak dapat balik) , contoh pada
proses pembakaran, hasil pembakaran tidak akan kembali seperti semula, begitu pula pada
proses fermentasi, pengaratan besi, pematangan buah dan lainnya.
Dalam industri atau laboratorium banyak reaksi yang dapat balik (reversible), contoh reaksi
nitrogen dan hidrogen menghasilkan amonia, sebaliknya amonia dapat terurai
menghasilkan nitrogen dan hidrogen.
Keadaan setimbang adalah keadaan dimana zat-zat pereaksi dan hasil reaksi terdapat
bersama-sama tetapi tidak ada lagi perubahan yang dapat diamati.
Pada reaksi kesetimbangan ,reaksi berjalan dua arah ( reversible) kecepatan reaksi ke
kanan sama dengan kecepatan reaksi ke kiri.

Pada kesetimbangan homogen zat-zat yang bereaksi dan hasil reaksi berada pada
fase yang sama. Contoh : H2(g) + I2(g)
2HI(g). Jika zat-zat yang bereaksi dan hasil reaksi
berada pada fase yang berbeda, maka sistem berada pada kesetimbangan heterogen.
Contoh : CaCO3(s)
CaO(s) + CO2(g).
Gulberg dan Wage menemukan hubungan yang tetap antara konsentrasi kesetimbangan,
yaitu nisbah hasil kali konsentrasi setimbang zat-zat produk terhadap hasil kali konsentrasi
setimbang za-zat pereaksi masing-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya.
Contoh: sistem homogen : N2(g) + 3 H2(g)
2NH3(g)
[NH3]2
Kc = _________
[N2] . [H2]3
Nilai Kc hanya mengandung komponen yang konsentrasi atau tekanannya berubah selama
reaksi. Hal itu tidak terjadi pada zat padat murni atau zat cair murni.
sistem heterogen : BiCl3(aq) + H2O(l)
BiOCl(s) + 2HCl(aq)
[HCl]2
Kc = ______
[BiCl3]

III. Metode

: Diskusi Kelas

IV. Langkah-langkah

Tahapan
Kegiatan Awal

Kegiatan Inti

Penutup

Kegiatan Belajar Mengajar


Menanyakan pengertian setimbang yang dipahami siswa
Menyampaikan dengan singkat tujuan pembelajaran
Guru memberikan pertanyaan tentang reaksi tidak dapat
balik dan reaksi dapat balik, reaksi dalam keadaan
setimbang, kesetimbangan homogen dan kesetimbangan
heterogen
Siswa menggali informasi untuk menjawab pertanyaan
Guru dan siswa mendiskusikan jawaban pertanyaan
tersebut melalui diskusi kelas
Guru menampilkan suatu data hasil percobaan yang
menunjukan susunan konsentrasi pada keadaan
setimbang dari suatu reaksi kimia
Siswa menghitung hasil kali konsentrasi setimbang zat-zat
produk terhadap hasil kali konsentrasi setimbang za-zat
pereaksi masing-masing dipangkatkan dengan koefisien
reaksinya.
Siswa menuliskan persamaan tetapan kesetimbangan
untuk beberapa reaksi homogen dan heterogen
Guru menyampaikan contoh soal sederhana mengenai
susunan kesetimbangan
Siswa berlatih membuat susunan zat (mol) pada
kesetimbangan dan menghitung nilai Kc

Siswa menyimak penguatan materi dari guru

V. Sumber belajar : Buku-buku kimia yang sesuai


VI. Penilaian
a. Prosedur
: Tes tertulis
b. Instrumen
: Pilihan ganda dan uraian ( terlampir)

Mengetahui,
Kepala SMA N 1 Pontianak

Guru Mata Pelajaran Kimia

Drs.H. Nurali
NIP. 19560606 198703 1 011

Heny Mulyaningsih,S.Pd
NIP. 19680414 199512 2 004

PERANGKAT PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN

: KIMIA

KELAS/ PROGRAM

: XI/ IPA

TAHUN AJARAN

: 2010/ 2011

GURU

: HENY MULYANINGSIH, SPd

NIP

: 19680414199512 2 004

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1


PONTIANAK

Anda mungkin juga menyukai