Anda di halaman 1dari 3

HSDPA & LTE Speed

Mungkin rekans sering mendengar angka2 14.4, 21, 7.2 terakhir bahkan 42,100 dan 150, yup itu
adalah data rate untuk network 3g dan yg terakhir LTE. Sebagai engineer dan org tehnik mgkin
ada rekans yg sudah tau asal-usul angka tersebut, dalam hal ini saya ingin sedikit berbagi hal yg
saya tahu, jika ada yg salah atau tidak tepat mari kita diskusikan. Dan mdh2an bisa membuat kita
lebih mengenal network kita dan tahu bagaimana membuatnya bekerja seoptimal mungkin.

3G
Pertama untuk 3g, kita mengenal 3.6, 7.2, 14.4, 21, 42 ... Angka ini mengacu pada kecepatan
hsdpa (downlink) atau kecepatan data pada sf16 (spreading factor 16).
Sf tuh apa sih??? Sf adalah nyawanya 3g, seperti yg rekan tau teknologi akses pada 3g
menggunakan wcdma atau akses yg dibedakan oleh code. Code ini yg membedakan antar fisikal
layer, terminal, dan cell yg memancar dan menerima. Code dalam 3g ada 3 yaitu spreading/
chanelization code, scrambling code, sync code.

Khusus untuk chanelization code, berpengaruh pada bandwidth 3g, pada chanelization code ini
dikenal spreading factor makanya kadang disebut juga spreading code. Code ini adalah
nyawanya teknologi cdma mulai dari is-95 sampai wcdma menggunakan code ini untuk
memisahkan antar terminal user dan antar fisikal data dari user ke rbs, sekaligus menentukan
speed masing2 user.

Chanelization code pada dasarnya adalah deret biner yang saling ortogonal membentuk code-tree
sesuai orde sf-nya dan dikenal jg sbg walsh code. Apa sih ortogonal? Scara harfiah artinya saling
tegak lurus sehingga resultannya adalah 0 dalam artian signal dengan frekuensi sama tapi dengan
fasa yg saling tegak lurus, interferensinya 0, secara matematis adalah dua vektor yg hasil
perkalian dot (dot product) matriks-nya 0 contonya 00 dan 01 adalah ortogonal karena
Kalau 00 = matriks (1,1) dan 01 = matriks (1,-1) maka (1,1) . (1,-1) = (1.1)+(1.-1) =0. 10 dan 01
tdk ortogonal karena (-1,1).(1-1) =-2.

Balik lagi ke spreading faktor, sf adalah jumlah kode yg digunakan untuk merepresentasikan 1
bit data pada 3g, jika sf4 artinya 1 bit data direpresentasikan oleh 4 kode orthogonal msg2 4 bit
(0000,0101,0011,0110) artinya datanya melebar dari 1 jadi 4 makanya disebut spreading menyebar-, karena datanya melebar otomatis kecepatannya turun, misalnya tadinya untuk
mengirim data hanya butuh waktu 1 detik jadi butuh waktu 4 detik artinya kecepatan turun dari 1

data/s jadi 1/4 data/s. Selain itu dgn sf4 artinya ada 4 kode ortogonal yg tersedia, artinya ada 4
jalur 3g pada carrier yg sama, gampangnya ada 4 user simultan pada sf4 dengan kecepatan 1/4
kecepatan maksimum. Kalau kita hubungkan dengan 3g, satuan data dalam 3g disebut chip
kecepatannya 3.84 Mcps (mega chips/s) kalo menggunakan sf1 artinya 1 bit data = 1chip maka
kecepatannya 3.84Mbps tapi ini artinya 1 kode saja tersedia, makanya tidak ada sf1.
Dalam hal hsdpa, fix menggunakan sf16 artinya ada 16 kode tersedia tapi 1 kode reserved
shingga hanya 15 kode yg bisa dipakai untuk trafik dengan kecepatan 1/16 dari kecepatan maks
3.84 Mcps, artinya 1 kode sf16 adalah 3.84/16 = 0.24 Mbps, karena modulasi terendah saat ini
adalah QPSK artinya 2 bit dimodulasi menjadi 1 bit (2^2) maka kecepatan 1 kode sf16 adalah
0.24*2 = 0.48 Mbps ini adalah kecepatan minimum untuk hsdpa. Hsdpa memungkinkan satu
user menggunakan lebih dari 1 code, sehingga jika user berhasil dapat 15 code, kecepatannya
adalah 0.48*15=7.2 Mbps.

Saat ini modulasi yg digunakan pada 3g adalah qpsk, 16qam dan 64 qam, makin tinggi orde
modulasi makin efisien bandwidth yg digunakan, tapi makin rentan terhadap noise dan
interference. Jika 16Qam (2^4) yg digunakan dgn 15 code artinya 0.24*4*15=14.4 Mbps, jika
64QAM (2^6) maka 0.24*6*15=21 Mbps. Artinya untuk mendapatkan 21 Mbps harus bisa
mendapatkan kondisi C/I dan Ec/No yg bagus sehingga modulasi 64Qam bisa digunakan.

Perlu diingat ketika kita berbicara 3g kita berbicara carrier bukan sector, sectorize pd 3g
tujuannya bukan untuk menambah terminal dalam artian kapasitas code, tapi lebih untuk memanage power dan distribusi code yg digunakan yg pada akhirnya juga menentukan kapasitas 3g
secara keseluruhan. Jadi ketika kita bicara mengenai sf16 pada satu carrier berarti untuk semua
sector pada carrier tsb.

Pengembangan selanjutnya setlah modulasi adalah mimo dan carrier aggregation, mimo artinya
menggunakan sistem multi terminal input output mirip dengan space diversity, sehingga
memungkinkan transmit-receive data paralel, jika 2x2 mimo maka kecepatannya 2 kali
kecepatan sebelumnya, shingga bisa dapat 42 Mbps. Carrier aggregation mirip dengan freq
diversity dimana user bisa mengutilise 2 channel pada band atau carrier yg berbeda, pada dchsdpa, menggunakan 2 carrier paralel sehingga bisa dapat 42 Mbps. Carrier aggregation lebih
mudah diaplikasikan tapi impactnya kapasitas berkurang karena dua carrier bisa digunakan oleh
1 user.

LTE

Untuk LTE, kunci teknologi LTE dan 3G adalah pada ortogonalitas, bedanya pada 3G sequence
yg yg dibuat otogonal based on code sehingga 1 paket data user mengutilise seluruh spectrum yg
ada, sedangkan LTE, spectrum carrier dibagi menjadi sub freq per 15 Khz dan Sub-frekuensinya
tsb yg dibuat orthogonal, sehingga paket data ditransmisikan dalam paket2 freq sebesar 15 kHz.
Kalau dilihat secara spectrum seperti membandingkan bukit pada 3G dengan Rumput pada LTE.
overviewnya sbb: basic speed per slot 2kbps unmodulated, 1kali transmit lte,mentransmisikan 1
resource blok(rb) yg terdiri dr 12subcarrier dan 7slot, bw rb =12*7*2=168kbps.

Jika menggunakan bw max 20 Mhz pada downlink maka 10


% bw atau 2 MHz akan dipakai sebagai guard band, hanya 18
Mhz digunakan sebagai data. 18 Mhz dibagi menjadi 1200
subcarrier msg2 15khz ( 18 Mhz/15khz) dan tiap 12
subcarrier membentuk 1 resource block jadinya terdapat 100 rb (1200/12) pada 20 Mhz. Bw
max pada 20Mhz = 168 kbps * 100 rb = 16.8Mbps, jika menggunakan 64 QAM artinya 6 bit
dimodulasi menjadi 1 bit, bw termodulasi = 16.8 *6 = 100.8 Mbps. Ini adalah kecepatan DLLTE max tanpa MIMO, kecepatan efektif-nya sebenarnya masih dikurangi 26% untuk
control,signalling,dan ref symbol, sehingga BW eff = 100.8* 74% = 74.59 Mbps minimal
menggunakan 2x2 MIMO = 74.59*2 150 Mbps. Untuk uplink tdk menggunakan MIMO
sehingga speednya pada 20 MHz = 74,59 75 Mbps.

Anda mungkin juga menyukai