Referensi Utama
Referensi Utama
Menguranginya
Afridian Wirahadi Ahmad
Yossi Septriani
Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Padang
Abstract
In a company, firm owner usually will delegate jobs and responsibility for arrangement and
manage their firm operational to managers for their interest. The managers who receive the
responsibility in this role called by agent, having a duty for maximize the welfare of owner
both short and long time. On the other side, the manager also have same interest with the
owner, is maximize their self welfare. The presence of two interest give impact to agency
problems. This paper is test review the managerial ownership, institutional ownership, debt
policy, dividend policy, risk, incentive policy, alliance, and understanding their part of role to
reduce agency conflict.
Key words: agency conflict, managerial ownership, institutional ownership, debt policy,
dividend policy, risk, incentive policy, alliance, and understanding their part of role.
1.
Pendahuluan
2.
Tinjauan Teoritis
2.1.
Teori Keagenan
Dari
sudut
pandang
manajemen
keuangan, salah satu tujuan perusahaan
adalah
untuk
memaksimumkan
kemakmuran pemegang saham atau
Stockholder (Brigham dan Daves, 2001).
Tujuan tersebut seringkali hanya bisa
apabila
tanggung
jawab
dicapai
pengelolaan
perusahaan
diserahkan
kepada para profesional, dikarenakan
para pemilik modal memiliki banyak
keterbatasan.
Dengan
menyerahkan
pengelolaan perusahaan tersebut kepada
pada profesional, diharapkan mereka
dapat menutup keterbatasan yang ada.
Para profesional ini disebut dengan
manajer atau agen. Manajer diberi
kekuasaan oleh pemilik perusahaan, yaitu
pemegang saham,
untuk membuat
keputusan, dalam hal ini menciptakan
konflik potensial atas kepentingan yang
disebut dengan teori agen (agency
theory) .
Menurut Eisenhardt (1989) di dalam
teori
keagenan
Amilin
(2002)
menjelaskan tentang pola hubungan
antara prinsipal dan agen. Prinsipal
bertindak
sebagai
pihak
yang
memberikan mandat kepada agen,
sedangkan agen sebagai pihak yang
mengerjakan mandat dari prinsipal.
Tujuan utama teori keagenan adalah
untuk menjelaskan bagaimana pihakpihak yang melakukan hubungan kontrak
dapat mendesain kontrak yang tujuannya
untuk meminimalisir cost sebagai dampak
48
2.2.
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 3 No.2 Desember 20081SSN 1858-3687 hal 47-55
2.3.
meningkatkan
(OPR).
Dividen
payout
ratio
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 3 No.2 Desember 20081SSN 1858-3687 hal 47-55
49
3.
Cara
Mengurangi
Keagenan
Konflik
Teori
keagenan
mengemukakan
beberapa cara untuk mengurangi konflik
keagenan, yaitu
3.1.
Meningkatkan
Manajerial
Kepentingan
Peningkatan
kepentingan
manajerial
digunakan
sebagai
cara
untuk
mengurangi konflik keagenan. Menurut
Crutchley dan Hansen (1989), Jensen et
al (1992) perusahaan meningkatkan
kepemilikan
manajerial
untuk
mensejajarkan kedudukan manajerial
dengan pemegang saham sehingga
bertindak sesuai dengan keinginan
pemegang saham. Dengan peningkatan
persentase
kepemilikan,
manajer
50
3.2. Kepemilikan
Sebagai
Agen
(monitoring agents)
Institusional
Pengawas
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 3 No.2 Desember 2008 ISSN 1858-3687 hal 47-55
3.3.
3.4.
Kebijakan Dividen
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 3 No.2 Desember 20081SSN 1858-3687 hal 47-55
51
3.5.
Tingkat Risiko
3.6.
Kebijakan Insentif
52
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 3 No.2 Desember 20081SSN 1858-3687 hal 47-55
b. Intervensi
saham.
c. Ancaman Pengambilalihan.
Pengambilalihan secara paksa
terjadi bila saham perusahaan
dinilai terlalu rendah dibanding
dengan harga potensialnya karena
manajemen yang buruk. Dalam
pengambilalihan secara paksa,
yang
diambil
alih
manajer
umumnya di PHK, sementara yang
tidak di PHK akan kehilangan
status
dan
otoritasnya.
Jadi
manajer mempunyai insentif kuat
dalam melakukan tindakan yang
dirancang untuk memaksimalkan
harga saham (Brigham dan Daves,
2000).
pemegang
(1) untuk
menarik
dan
mempertahankan manajer yang
cakap dan
langsung
3.7.
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 3 No.2 Desember 2008 ISSN 1858-3687 hal 47-55
53
3.8.
Manajer
mengetahui
dan
paham
bagaimana
peran-perannya
sebagai
manajer akan dapat mengurangi konflik
keagenan. Peran manajer adalah
a. mengambil keputusan keuangan
dalam perusahaan antara lain
keputusan pendanaan, investasi,
dan pendistribusian keuntungan,
dan
b. mempertimbangkan
risiko
dari
setiap keputusan yang diambil dan
return yang akan diperoleh dari
setiap investasi tersebut.
Oleh karena itu sebagai pengambil
keputusan dalam perusahaan yang akan
mensejahterakan para pemilik saham
sebaiknya memahami betul konsepkonsep mengenai risk and return, capital
structure, dan capital budgetting.
4.
Simpulan
54
flow)
pada
aktifitas
yang
tidak
menguntungkan, peningkatan kekuasaan
over
manajer
dalam
melakukan
investment
dan
consumption
of
excessive
perquisites,
perbedaan
keputusan investasi antara investor dan
manajer, manajer memiliki kurang dari
100% saham perusahaan, penunjukkan
manajer oleh pemegang saham untuk
mengelola perusahaan, serta insider
ownership yang keeil.
Akibat konflik keagenan adalah kas
digunakan untuk kepentingan outside
stockholder dan mengurangi kas yang
digunakan
untuk
mengembangkan
asymmetric information,
perusahaan,
agency cost, manajer sebagai pengambil
keputusan dalam perusahaan eenderung
untuk melakukan pengeluaran yang
bersifat konsumtif dan tidak produktif
untuk kepentingan pribadi.
Cara
untuk
menanggulangi
konflik
keagenan adalah melalui kepemilikan
manajerial,
kepemilikan
institusional,
kebijakan hutang, kebijakan dividen,
risiko, kebijakan insentif, aliansi, dan
memahami perannya.
Oaftar Referensi
Brigham, E.F dan P.R. Daves. 2001.
Intermediate
Financial
Management, 7th edition, the
dryden press, orlando.
Cehn,
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 3 No.2 Desember 2008 ISSN 1858-3687 hal 47-55
Gaver,
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 3 No.2 Desember 2008 ISSN 1858-3687 hal 47-55
55