Anda di halaman 1dari 2

HALAMAN 4

2.5 USG Transrectal


Pemeriksaan usg

dilakukan pada hari ke

20,22,24

dan 26, menggunakan B-

mode real-time scanner dilengkapi dengan 7.5 MHz linear-array transduser (Aloka SSD500, Direx Ellectromedicina, Spanyol).

Transduser

dimodifikasi

dengan

mengadaptasi

tongkat plastik untuk membuatnya kaku/keras sehingga memudahkan penggunaannya dalam


mode transrectal.
Kambing di restrain dalam posisi berdiri kemudian rektum dibersihkan dari feses bila
diperlukan. Transduser yang telah diolesi carboxymethylcellulose gel dimasukkan ke
dalam rektum sampai kandung kemih muncul di layar. Kemudian probe didorong dan diputar
ke arah sisi kanan dan sisi kiri untuk menemukan vesikula embrio, embrio itu sendiri, dan
mendeteksi detak jantung atau adanya suatu gerakan. Pemeriksaan dianggap positif apabila
terdeteksi detak jantung maupun adanya gerakan/pergerakan.
2.6 USG transabdominal
untuk mengkonfirmasi status kebuntingan, kambing

akan

di

usg

pada hari

ke

42 setelah perkawinan menggunakan B-mode real-time scanner dilengkapi dengan 5 MHz


linear-array transduser (Aloka SSD-500, Direx Elektromedicina). Kambing di restrain dalam
posisi berdiri selama pengaplikasian transduser dengan carboxymethylcellulose jel di wilayah
inguinalis melewati perut bagian kranial hingga pinggir pelvis.
2.7 Analisis data
Perbedaan antara kambing bunting dan tidak bunting dalam PAG dan konsentrasi
progesteron dianalisis menggunakan students t-test. Sensitivitas dan spesifikasi dihitung
sebagai persentase hewan bunting dan tidak bunting masing-masing harus di hitung secara
tepat. Akurasi dihitung sebagai persentase total hewan dengan diagnosa yang benar. Semua
data ditampilkan sebagai nilai rata-rata S.E.M
3. Hasil/Kesimpulan
USG pada hari 42 menunjukkan bahwa ada 79 kambing bunting dan 64 kambing yang
tidak bunting. Satu kambing mengalami keguguran pada masa kebuntingan 3 bulan dan satu
kambing lainnya mengandung satu fetus mati. 30 kambing mengandung satu anak, 43
kambing mengandung dua anak/kembar, dan 4 lainnya mengandung 3 anak/triple.

Semua kambing hamil menunjukkan tingkat fungsional dari progesteron (>1 ng/ml)
pada hari ke ke 22 (8.42 0.23 ng/ml). Dimana terdapat 22 kambing yang tidak bunting
(34.4%) dengan konsentrasi progesteron yang sama dengan kambing bunting (8.01 0.75
ng/ml). 5 dari 22 kambing ini (23%) menunjukkan level terendah progesteron pada hari ke
26, sementara 17 kambing lain (77%) tetap berada pada tingkat fungsional progesteron
bahkan pada hari 26 (7.72 0.83 ng/ml).

Anda mungkin juga menyukai