Anggaran Sektor Publik
Anggaran Sektor Publik
BAB I...................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN....................................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang................................................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................... 2
1.3 Manfaat dan Tujuan............................................................................................. 3
BAB II..................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN......................................................................................................... 4
2.1 Pengertian Anggaran Tradisional.............................................................................4
2.2 Kelemahan Anggaran Tradisional............................................................................5
2.3 Anggaran Publik dengan Pendekatan New Public Management.......................................5
2.4 Perbandingan Anggaran Tradisional dengan Anggaran Basis Pendekatan New Public
Management........................................................................................................... 6
2.5 Perubahan Pendekatan Anggaran............................................................................. 6
2.6 Pengertian Anggaran Kinerja.................................................................................. 7
2.7 Pengertian Zero Base Budgeting (ZBB).....................................................................7
2.8 Keunggulan dan Kelemahan Zero Base Budgeting (ZBB)..............................................8
2.9 Pengertian Planning, Programming, and Budgeting System (PPBS)..................................9
2.10 Proses Implementasi Planning, Programming, and Budgeting System (PPBS)....................9
2.11 Karakteristik Planning, Programming, and Budgeting System (PPBS)..............................9
2.12 Keunggulan dan Kelemahan Planning, Programming, and Budgeting System (PPBS)........10
2.13 Masalah Utama Penggunaan Zero Base Budgeting (ZBB) dan Planning, Programming, and
Budgeting System (PPBS)........................................................................................ 10
BAB III.................................................................................................................. 12
PENUTUP.............................................................................................................. 12
3.1 Kesimpulan..................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem anggaran sektor publik dalam perkembangannya telah menjadi instrumen
kebijakan multifungsi yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi. Hal
tersebut terutama tercermin pada komposisi dan besarnya anggaran yang secara langsung
merefleksikan arah dan tujuan pelayanan masyarakat yang diharapkan. Anggaran sebagai alat
perencanaan kegiatan publik yang dinyatakan dalam satuan moneter sekaligus dapat
digunakan sebagai alat pengendalian.
Agar fungsi perencanaan dan pengawasan dapat berjalan dengan baik, maka sistem
anggaran serta pencatatan atas penerimaan dan pengeluaran harus dilakukan dengan cermat
dan sistematis.
Pada dasarnya terdapat beberapa jenis pendekatan dalam perencanaan dan
penyusunan anggaran sektor publik. Secara garis besar terdapat dua pendekatan utama yang
memiliki perbedaan mendasar.
1. Anggaran tradisional atau anggaran konvensional
2. Pendekatan baru yang sering dikenal dengan pendekatan New Public Management
1.2 Rumusan Masalah
System (PPBS)
Apakah Karakteristik Planning, Programming, and Budgeting System (PPBS)
Apakah Keunggulan dan Kelemahan Planning, Programming, and Budgeting
System (PPBS)
Bagaimanakah Masalah Utama Penggunaan Zero Base Budgeting (ZBB) dan
Planning, Programming, and Budgeting System (PPBS)
Public Management
Untuk Mengetahui Bagaimanakah Perbandingan Anggaran Tradisional dengan
(ZBB)
Untuk Mengetahui Apakah Pengertian Planning, Programming, and Budgeting
System (PPBS)
Untuk Mengetahui Bagaimanakah Proses Implementasi Planning, Programming,
System (PPBS)
Untuk Mengetahui Apakah Keunggulan dan Kelemahan Planning, Programming,
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Anggaran Tradisional
Anggaran tradisional merupakan pendekatan yang banyak digunakan dinegara
berkembang. Terdapat dua ciri utama dalam pendekatan ini, yaitu:
1. Cara penyusunan anggaran yang didasarkan atas pendekatan incrementalism.
2. Struktur dan susunan anggaran yang bersifat line-item.
Ciri lain yang melekat pada pendekatan anggaran tradisional tersebut adalah:
1.
2.
3.
4.
Cenderung sentralistis
Bersifat spesifikasi
Tahunan
Menggunakan prinsip anggaran bruto
Sentralistis
Management
Berorientasi pada input, output, dan
jangka panjang
Line-item dan Incrementalism
department)
Menggunakan aturan klasik: vote
accounting
Prinsip anggaran bruto
Bersifat tahunan
Bottom-up budgeting
Spesifik
tingkat pengeluaran.
Kelemahan Zero Base Budgeting
1. Prosesnya memakan waktu lama, terlalu teoritis dan tidak praktis, membutuhkan
biaya besar, serta menghasilkan kertas kerja yang menumpuk karena pembuatan
paket keputusan.
2. ZBB cenderung menekankan manfaat jangka pendek.
3. Implementasi ZBB membutuhkan teknologi yang maju.
4. Masalah besar yang dihadapi ZBB adalah pada proses meranking dan mereview
paket keputusan.
5. Untuk melakukan perangkingan paket keputusan dibutuhkan staf yang memiliki
keahlian yang mungkin tidak dimiliki organisasi.
6. Memugkinkan munculnya kesan yang keliru bahwa semua paket keputusan harus
masuk dalam anggaran.
7. Implementasi ZBB menimbulkan masalah keperilakuan dalam organisasi.
Keunggulan PPBS
1. Memudahkan dalam pendelegasian tanggung jawab dari manajemen puncak
ke manajemen menengah.
2. Dalam jangka panjang dapat mengurangi beban kerja.
3. Memperbaiki kualitas pelayanan melalui pendekatan sadar biaya (cost
consciousness/cost awareness) dalam perencanaan program.
4. Lintas departemen sehingga dapat meningkatkan komunikasi, koodinasi, dan
kerja sama antar departemen.
5. Menghilangkan program yang overlapping atau bertentangan dengan
pencapaian tujuan organisasi.
6. PPBS menggunakan teori marginal utility sehingga mendorong alokasi sumber
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem anggaran sektor publik dalam perkembangannya telah menjadi instrumen
kebijakan multifungsi yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi. Hal
tersebut terutama tercermin pada komposisi dan besarnya anggaran yang secara langsung
merefleksikan arah dan tujuan pelayanan masyarakat yang diharapkan. Anggaran sebagai alat
perencanaan kegiatan publik yang dinyatakan dalam satuan moneter sekaligus dapat
digunakan sebagai alat pengendalian.
Pada dasarnya terdapat beberapa jenis pendekatan dalam perencanaan dan
penyusunan anggaran sektor publik. Secara garis besar terdapat dua pendekatan utama yang
memiliki perbedaan mendasar.
1. Anggaran tradisional atau anggaran konvensional
2. Pendekatan baru yang sering dikenal dengan pendekatan New Public Management
Anggaran tradisional bersifat incrementalism, yaitu hanya menambah atau
mengurangi jumlah rupiah pada item-item anggaran yang sudah ada sebelumnya dengan
menggunakan data tahun sebelumnya sebagai dasar untuk menyesuaikan besarnya
penambahan atau pengurangan tanpa dilakukan kajian yang mendalam.
Masalah utama anggaran tradisional adalah terkait dengan tidak adanya perhatian
terhapad konsep value for money. Konsep ekonomi, efisiensi dan efektivitas seringkali tidak
dijadikan pertimbangan dalam penyusunan anggaran tradisional. Struktur anggaran
tradisional bersifat line-item yang didasarkan atas dasar sifat (nature) dari penerimaan dan
pengeluaran. Penyusunan anggaran dengan menggunakan struktur line-item dilandasi alasan
adanya orientasi sistem anggaran yang dimaksudkan untuk mengontrol pengeluaran.
New Public Management berfokus pada manajemen sektor publik yang berorientasi
pada kinerja bukan berorientasi kebijakan. Penggunaan paradigma New Public Management
tersebut menimbulkan beberapa konsekuensi bagi pemerintahan diantaranya adalah tuntutan
untuk melakukan efisiensi, pemangkasan biaya, dan kompetisi tender.
11
DAFTAR PUSTAKA
12