Anda di halaman 1dari 3

www.pelatihan-osn.

com

Pelatihan Olimpiade Sains

PENENTUAN JARAK BINTANG

Jarak bintang-bintang dekat dapat ditentukan dengan cara paralaks geometri.


Perhatikan gambar di bawah ini.

Konsep pengukuran jarak dengan metode paralaks dapat dibayangkan


membayangkan bahwa seluruh benda langit yang kita lihat dari bumi merupakan
proyeksi mereka terhadap bidang langit. Pada gambar di atas, kita bayangkan
BINTANG LATAR BELAKANG letaknya sangat jauh dari bumi sehingga selama periode
revolusi bumi bintang-bintang tersebut tidak terlihat bergerak. Sehingga bintangbintang tersebut dapat dijadikan latar belakang yang diam.
Diasumsikan lintasan orbit bumi berbentuk lingkaran dengan radius d . Pada
saat bumi berada di titik A, bintang bila dilihat dari bumi akan terlihat di titik A.
Setelah seperempat periode revolusi bumi, bintang akan terlihat di titik B dan
bintang akan terlihat di titik B. Seperempat periode revolsui bumi berikutnya, Bbumi
akan terletak di titik C dan bintang akan terlihat di titik C.

By : Dhimaz Gilang

www.pelatihan-osn.com

Pelatihan Olimpiade Sains

Bila ada bintang yang ingin kita ukur jaraknya, kita notasikan jaraknya dengan
d. maka aka didapat konfigurasi gambar di atas. Secara praktik, metoda ini
dilakukan dengan cara memotret lokasi langit yang sama (dengan teknik khusus
secara astrofotografi). Pemotretan dilakukan beberapa kali selama satu tahun (1
periode revolusi bumi). Dari hasil citra tersebut akan diketahui ada beberapa bintang
yang bergeser-geser membentuk lintasan lingkaran. Dari radius pergeseran tersebut.
Kita dapat mengetahui jarak bintang itu diukur dari bumi.

d
d

Perhatikan gambar di atas. Dari konfigurasi bintang, matahari dan bumi


membentuk sudut segitiga siku-siku. terdapat sudut p pada segitiga tersebut, biasa
disebut sudut paralaks. Sudut paralaks ini merupakan radius sudut pergeseran
bintang karena bumi yang mengelilingi matahari. Jika sudut paralaks suatu buntang
1 (detik busur). Maka jarak bintang tersebut dinyatakan dalam 1 parsek (parsec =
parallax second). Berikut akan didefinisikan lagi istilah-istilah yang baru kita kenal.
Besaran sudut

By : Dhimaz Gilang

10

= 60 (menit busur)

= 60 (detik busur)

10

= 3600 detik busur

www.pelatihan-osn.com

Pelatihan Olimpiade Sains

Dari segitiga siku-siku di atas didapat hubungan trigonometri


tan =

karena besar d jauh lebih besar dari pada besar R, maka sudut p merupakan sudut
yang sangat kecil. Diketahui bahwa ucntuk p sudut yang sangat kecil, maka tan p = p
jadi,
p (rad) =

untuk menyeimbangkan satuan di ruas kiri dan kanan, maka satuan sudut di ruas
kanan digunakan satuan radian. Radian merupakan satuan semu yang tidak
memerlukan penyeimbangan di ruas sebelahnya.
R adalah jarak matahari-bumi yang diketahui jaraknya 1 AU (atau SA). Bila
satuan jarak R dan d kita dinyatakan dalam AU. maka persamaan di atas menjadi
=

bila d dinyatakan dalam AU, mengingat jarak bintang sangat jauh sekali, maka
penulisan jarak bintang dalam AU tidaklah praktis. Karena itu kita ubah satuannya
menjadi dalam parsek. Sama halnya bila sudut paralaks dinyatakan dalam radian,
maka angkanya akan besar sekali mengingat sudut paralaks sangat kecil, maka kita
ubah satuannya menjadi detik busur
Kita definisikan lagi hubungan satuan-satuan tersebut
1 parsek

= 206265 AU

1 radian

= 206265 (detik busur)

dari informasi di atas, ubahlah persamaan trigonometri di atas sehingga menjadi

(") =

By : Dhimaz Gilang

1
()

Anda mungkin juga menyukai