Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh:
NUR RAHMAH SARI
13/358788/EE/06503
ii
iii
KATA PENGANTAR
Hardo
Basuki,
M.Soc.,Sc,.CSA.,CA.,Ak
selaku
Ketua
Program
iv
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Tujuan ........................................................................................... 4
C. Manfaat ......................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 5
A. Asuransi ........................................................................................ 5
B. Penjaminan ................................................................................... 6
C. Kredit ............................................................................................ 7
D. Kredit Usaha Rakyat .................................................................... 10
E. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah ............................................. 11
F. Subrogasi ...................................................................................... 12
G. Ketentuan Penjaminan ................................................................. 13
BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 17
A. Gambaran Tempat Magang .......................................................... 17
B. Kegiatan Kerja di Tempat Magang ............................................... 19
C. Evaluasi Tempat Magang ..................................................... 20
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN............................................................... 40
A. Simpulan ....................................................................................... 40
B. Saran ............................................................................................. 40
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... vii
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam perkembangan ekonomi Indonesia, Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang memiliki peranan
yang sangat penting. Bahkan UMKM dianggap sebagai tulang punggung
kekuatan ekonomi yang mampu memberikan kontribusi yang sangat
signifikan. Hal ini karena sebagian besar penduduk Indonesia hidup dalam
kegiatan usaha kecil baik di sektor tradisional maupun modern, sehingga
memberikan perhatian lebih terhadap perkembangan UMKM dianggap
mampu meningkatkan kesempatan kerja bagi banyak masyarakat dan secara
tidak langsung akan memberi pengaruh positif dalam perkembangan
perekonomian Negara.
Namun
demikian,
dalam
perkembangannya
UMKM
banyak
yang
menyediakan
jasa
penyaluran
kredit
tersebut.
Tapi
penyebab
sulitnya
UMKM
memperoleh
permodalan
yang
diharapkan.
1
diberikan
oleh
Bank
kepada
UMKM
secara
wajar.
Dalam
B. TUJUAN
Tujuan penulis dalam praktik permagangan yaitu untuk mengetahui dan
mengevaluasi prosedur yang dijalankan ASKRINDO dalam menyelesaikan
klaim sebagai akibat adanya wanprestasi.
C. MANFAAT
Manfaat dari praktik permagangan yaitu:
1.
bidang
asuransi
kredit,
khususnya
mengenai
prosedur
pertimbangan
bagi
perusahaan
yang
bermanfaat
dalam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Asuransi
Berdasarkan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha
Perasuransian,
asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara 2 (dua) pihak
atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada
tertanggung dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan
penggantian kepada tertanggung karena kerugian kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum
kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang
timbul dan suatu peristiwa tidak pasti atau untuk memberikan suatu
pembayaran yang didasarkan atas rneninggal atau hidupnya seseorang
yang dipertanggungkan.
Dalam definisi tersebut dijelaskan adanya dua pihak atau lebih yang
terlibat dalam asuransi. Perjanjian atau kesepakatan dilakukan oleh pihak
penanggung dan pihak tertanggung dimana pihak tertanggung wajib
memenuhi
persyaratan
tertentu,
termasuk
membayar
premi
untuk
B. Penjaminan
Berdasarkan
KEP-20/D.I.M.EKON/11/2010
tentang
Standar
Perusahaan Penjamin
Perusahaan penjamin yaitu lembaga yang memberikan jasa
penjaminan bagi kredit atau pembiayaan dan bertanggung jawab
untuk memberikan ganti rugi kepada penerima jaminan akibat
kegagalan Debitur dalam memenuhi kewajibannya sebagaimana
diperjanjikan dalam perjanjian kredit/pembiayaan.
2.
Penerima Jaminan
Pihak Terjamin
Pihak terjamin adalah Debitur, yaitu badan usaha atau perorangan
yang menerima kredit dari penerima jaminan. Debitur umumnya
adalah perorangan yang menjalankan suatu usaha produktif atau
pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM).
C. Kredit
Berdasarkan Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan,
kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjammeminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu
dengan pemberian bunga.
Dari pengertian tersebut diketahui bahwa pemberian kredit merupakan
salah satu jasa yang disediakan oleh bank atau lembaga keuangan lain yang
menyediakan dana dalam jumlah dan dengan persyaratan tertentu bagi pihak
lain yang membutuhkan dana tersebut. Pihak penerima dana atau peminjam
wajib melunasi kembali dana yang dipinjamnya dalam jangka waktu sesuai
dengan perjanjian.
Terkait
dengan
20/D.I.M.EKON/11/2010
Kredit
tentang
Usaha
Standar
Rakyat,
berdasarkan
Operasional
dan
KEPProsedur
Kredit lancar
Kredit lancar yaitu kredit yang pengembalian pokok pinjaman dan
pembayaran bunganya tepat waktu, perkembangan rekening baik dan
tidak ada tunggakan serta sesuai dengan persyaratan kredit. Kredit lancar
mempunyai kriteria sebagai berikut:
2.
a.
b.
c.
atau
pembayaran
bunganya
terdapat
tunggakan
telah
melampaui 90 hari sampai 180 hari dari waktu yang telah disepakati.
Kredit kurang lancar mempunyai kriteria sebagai berikut:
a.
b.
c.
3.
d.
e.
Kredit diragukan
Kredit diragukan yaitu kredit yang pengembalian pokok pinjaman
dan pembayaran bunganya terdapat tunggakan yang telah melampaui 180
hari sampai 270 hari dari waktu yang disepakati. Kredit diragukan
memiliki kriteria sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
4.
Kredit macet
Kredit macet yaitu kredit yang pengembalian pokok pinjaman dan
pembayaran bunganya terdapat tunggakan telah melampaui 270 hari.
Kredit macet mempunyai kriteria sebagai berikut:
a.
b.
c. Jaminan tidak dapat dicairkan pada nilai wajar, baik dari segi hukum
maupun dari segi kondisi pasar.
KEP-20/D.I.M.EKON/11/2010
tentang
Standar
10
b.
2.
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi
kriteria:
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima
11
ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00
(dua milyar lima ratus juta rupiah).
3.
F. Subrogasi
Dalam ketentuan pasal 284 KUHD dinyatakan:
penanggung yang telah membayar ganti kerugian atas benda yang
diasuransikan, menggantikan tertanggung dalam segala hak yang
diperolehnya terhadap pihak ketiga yang telah menimbulkan kerugian
12
G. Ketentuan
Penjaminan
berdasarkan
KEP-20/D.I.M.EKON/11/2010
Syarat Klaim
Klaim dapat diajukan kepada perusahaan penjamin setelah:
a.
b.
c.
Keadaan insolvent:
1) Debitur dinyatakan pailit oleh pengadilan yang berwenang
2) Debitur dikenakan likuidasi berdasarkan keputusan pengadilan
yang berwenang dan untuk itu telah ditunjuk likuidator
3) Debitur diletakkan di bawah pengampuan.
2.
Besarnya Klaim
Klaim penjaminan yang dapat diajukan oleh bank pelaksana sebesar:
13
a.
b.
3.
14
4.
Subrogasi
a. Klaim yang telah dibayar oleh perusahaan penjamin kepada bank
pelaksana tidak membebaskan debitur dari kewajibannya untuk
melunasi kredit/pembiayaan.
b. Dalam hal perusahaan penjamin telah membayar klaim kepada bank
pelaksana maka hak tagih dan hasil penjualan agunan beralih menjadi
hak subrogasi yang dibagi secara proporsional antara Perusahaan
Penjamin dan Bank Pelaksana.
c. Berdasarkan pertimbangan dan untuk kepentingan Debitur KUR,
antara lain dalam hal pemenuhan agunan tambahan, maka
Kementerian Keuangan melalui Peraturan Menteri Keuangan dapat
mengatur kembali mengenai ketentuan dan pelaksanaan subrogasi
tersebut di atas.
5.
15
6.
16
BAB III
PEMBAHASAN
17
18
Misi Perusahaan:
19
1.
2.
3.
4.
5.
6.
2.
20
penyelesaian atau pembayaran atas tuntutan ganti rugi yang berada dalam
wewenang kantor cabang.
3.
4.
5.
Menyelenggarakan administrasi piutang sebagai subrogasi atas klaimklaim yang telah dibayarkan.
6.
7.
Syarat Klaim
Beberapa hal yang dianggap dapat menjadi penyebab utama
timbulnya hak klaim yaitu:
a.
Pada saat perjanjian KUR jatuh tempo, namun pihak debitur tidak
melunasi kewajiban pengembalian KUR tersebut.
b.
21
terjadi perbaikan
maka
penerima
jaminan
dapat
membatalkan
2.
b.
c.
22
d.
Sertifikat
Perusahaan
penjaminan
KUR
beserta
lampirannya.
2) Berita Acara klaim (sesuai form ).
3) R/C debitur 6 (enam) bulan terakhir sebelum jatuh tempo.
4) Copy Surat Tegutan/Peringatan/Laporan Kunjungan Nasabah.
5) Copy kelengkapan dokumen :
a) Copy Identitas dan Legalitas debitur
b) SPPK/Offering Letter
c) Copy PK/SPH dilegalisasi Pejabat Bank yang berwenang
d) Hasil SID BI
e) Copy Memorandum Analisa Kredit (MAK)
e.
f.
23
3.
b.
c.
24
4.
b.
c.
d.
e.
25
f.
g.
5.
Besarnya nilai klaim untuk KUR yang harus dibayar oleh perusahaan
penjamin kepada penerima jaminan adalah sebesar 70% X (sisa
pokok+tunggakan bunga dan denda sampai dengan timbulnya hak
klaim) setinggi-tingginya 70% X Plafond KUR.
b.
Besarnya nilai klaim untuk sektor khusus adalah sebesar 80% X (sisa
pokok + tunggakan bunga dan denda sampai dengan timbulnya hak
klaim) setinggi-tingginya sebesar 80% X Palfond KUR. Sektor
Khusus : Pertanian, Kelautan&Perikanan, Kehutanan, Industri Kecil
dan TKI.
c.
Bagian dari jumlah kerugian yang tidak diganti oleh pihak pemberi
jaminan merupakan risiko sendiri penerima jaminan.
6.
26
a.
b.
Penerima
jaminan
tidak
melaporkan
perpanjangan
dan/atau
7.
Subrogasi
a.
jaminan
tidak
membebaskan
debitur
KUR
dari
baik
dengan
melakukan
penagihan
maupun
27
c.
d.
e.
f.
g.
28
b.
c.
pihak
penerima
jaminan.
Namun
apabila
ASKRINDO
menemukan ada salah satu dari syarat pokok tersebut yang tidak
dipenuhi, maka proses penyelesaian klaim tidak akan dilanjutkan.
2.
29
a.
Data debitur
b.
c.
Data penjaminan
d.
e.
f.
g.
b.
c.
30
e.
f.
g.
h.
Surat
keterangan/pernyataan dari
yang
3.
jaminan
ternyata
belum
lengkap,
ASKRINDO
akan
31
4.
32
di
kemudian
hari
debitur
mampu
melanjutkan
5.
33
Berikut ini ringkasan mengenai perbedaan-perbedaan dalam pelaksanaan penyelesaian klaim asuransi di ASKRINDO
cabang Makassar dengan Standar Operasional dan Prosedur perusahaan dan Kementrian Kooordinator Bidang Perekonomian RI:
SOP Kementrian Koordinator Bidang
SOP Perusahaan
Perekonomian RI
Syarat Klaim:
Syarat Klaim:
Syarat Klaim:
1.
1.
2.
2.
Keadaan insolvent:
a.
b.
c.
34
Penelitian lapangan:
35
penolakan diterima.
klaim.
36
Plafond KUR.
37
2.
3.
38
dan Prosedur
Koordinator
Bidang
Perekonomian
No.
KEP-
20/D.I.M.EKON/11/2010.
39
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Proses penyelesaian klaim ASKRINDO dijalankan dengan menjadikan
SOP perusahaan sebagai dasarnya, namun dalam praktiknya masih ada
beberapa hal yang pelaksanaannya masih belum sesuai dengan SOP
perusahaan. Selain itu, SOP perusahaan sendiri juga masih memiliki
perbedaan dengan SOP untuk KUR yang ditetapkan dalam Keputusan Deputi
Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementrian Koordinator
Bidang Perekonomian Nomor KEP-20/D.I.M.EKON/11/2010. Adanya
beberapa hal yang kurang dalam SOP perusahaan bisa saja menyebabkan
beberapa kendala dalam pelaksanaan proses penyelesaian klaim bagi
ASKRINDO.
B. Saran
Bagi pelaksana magang selanjutnya, magang sebaiknya dilaksanakan
dalam jangka waktu yang lebih lama agar dapat lebih memahami sistem yang
dijalankan di perusahaan tempat dilakukannya magang.
40
DAFTAR PUSTAKA
vii