Anda di halaman 1dari 7

Diskusi Kasus

DERMATITIS KONTAK ALERGI

Oleh:
Dipika Awinda, S.Ked
04111001074

Pembimbing:
Prof. dr. Soenarto K., Sp.KK(K), FINSDV

BAGIAN/DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN RUMAH


SAKIT UMUM PUSAT DR. MOH. HOESIN PALEMBANGFAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015
1

HALAMAN PENGESAHAN

Diskusi Kasus

DERMATITIS KONTAK ALERGI

Oleh:

Dipika Awinda, S.ked


04111001074

Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti ujian
kepaniteraan klinik senior di Bagian/Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Rumah
Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
Palembang Periode 02 Maret 2015-05 April 2015

Palembang,

Maret 2015

Prof. dr. Soenarto K., Sp.KK(K), FINSDV


2

LAPORAN KASUS
I.

IDENTIFIKASI
Nama

: An.SK

Usia

: 4 tahun 5 bulan

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Suku

: Palembang

Pendidikan

: Taman Kanak-kanak

Alamat

: Panti Asuhan Doa Ibu Jalan Basuki Rahmat, Palembang

No rekam medik

: 879807

Kunjungan pertama ke Poliklinik IKKK RSMH, tanggal 06 Maret 2015


II.

ANAMNESIS (Autoanamnesis dan Aloanamnesis tanggal 06 Maret 2015 pukul 10.50


WIB)
Keluhan Utama
Timbul bercak merah dan lecet disertai sisik putih dan keropeng pada kedua telinga
bagian belakang yang bertambah banyak sejak 2 hari yang lalu.
Keluhan Tambahan
Gatal.
Riwayat Perjalanan Penyakit
Kisaran 2 pekan yang lalu pasien mengeluh gatal pada kedua cuping telinga bagian
belakang. Pasien menggaruk hingga timbul lecet. Pasien kemudian melepaskan anting.
Kisaran 1 pekan yang lalu, pasien memakai kembali anting. Pasien mengeluh timbul
keluhan gatal kembali. Pasien juga mengeluh timbul bercak beberapa buah seukuran
ujung jarum pentul sampai biji jagung di kedua telinga bagian belakang. Pasien meggaruk
hingga timbul lecet.
Kisaran 2 hari yang lalu timbul bercak merah dan lecet bertambah banyak, sebagian
ditutupi keropeng dan sisik. Keluhan gatal semain dirasakan. Pasien kemudian berobat ke
poliklinik IKKK RSUP Dr. Moh. Hoesin Palembang.

Riwayat Penyakit Dahulu


-

Riwayat penggunaan anting imitasi berbahan nikel sejak 1 bulan yang lalu.

Riwayat sesak nafas disertai mengik dan sering bersin pagi hari sebelumnya
disangkal.

Riwayat timbul gatal, bercak dan kaligata setelah mengkonsumsi makanan


tertentu.

Riwayat Penyakit dalam Keluarga


-

Riwayat timbul gatal,bercak dan kaligata setelah makan telur pada kakak kandung
pasien.

Riwayat Sosial Ekonomi


-

Pasien anak ke 3 dari 3 suadara. Pasien dititipkan oleh ibunya di Panti Asuhan
Doa Ibu pada usia 2 tahun.
Kesan: status sosial ekonomi menegah kebawah

III. PEMERIKSAAN FISIK (06 Maret 2015 pukul 10.50 WIB)


Status Generalikus
Keadaan Umum : tampak sehat
Kesadaran

: compos mentis

Tekanan Darah

: 110/70 mmHg

Nadi

: 120 x/menit

Suhu

: 36,2 C

Nafas

: 25 x/menit

Tinggi Badan

: 100 cm

Berat Badan

: 18 kg

IMT

: 18 kg/m2

Status gizi

: normoweight

Keadaan Spesifik
Kepala
Mata

: konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), lipatan Denniemorgan (-), orbital darkening (-)
4

Hidung

: mukosa hiperemis (-), sekret (-)

Telinga

: sesuai status dermatologikus

Mulut

: cheilitis (-)

Tenggorokan

: faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1

Leher

: lipatan leher anterior tidak ada, JVP (5-2) cmH2O

Toraks

: Nipples eczema (-)

Jantung

: HR 120x/menit, reguler, bunyi jantung I-II normal, murmur


tidak ada , gallop tidak ada.

Paru-paru

: suara paru vesikuler (normal), ronkhi tidak ada, wheezing


tidak ada.

Abdomen

: datar, lemas, hati dan limpa tidak teraba, bising usus normal

Ekstremitas

: akral hangat, edema tidak ada.

Kelenjar Getah Bening

: pada inspeksi dan palpasi tidak ada pembesaran kelenjar getah


bening coli, axilla dan inguinal dextra et sinistra.

Status Dermatologikus
Regio retro auricular dextra et sinistra :
-

Patch eritem, multipel, milier-lentikuler, irreguler, sebagian ditutupi skuama putih

sedang, kering, selapis.


Erosi, multipel, milier-lentikuler, irreguler, sebagian ditutupi krusta, coklat, tipis,
mudah dilepaskan.

Gambar 1&2. Tampak eritem disertai erosi yang disertai krusta kuning dan skuama putih pada regio retro
auricular dextra Gambar 3. Tampak eritem disertai skuama putih dan krusta hitam pada regio retro auricular
sinistra

IV.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
-

Pemeriksaan pulasan Gram


Dilakukan pemeirksaan dengan spesimen basah dari erosi di region retro auricular
dextra.
Hasil : tidak ditemukan bakteri Gram (+) dan (-)

V.

RESUME
An. SK 4tahun 5 bulan, datang ke poliklinik IKKK dengan keluhan timbul bercak merah dan
lecet diserati sisik putih halus dan krusta tipis , kuning-hitam mudah dilepaskan di region retro
auricularis dextra et sinistra.
Kisaran 2 pekan yang lalu pasien mengeluh gatal dan timbul patch eritem, multiple, miliarlentikular, irregular. Kemudian pasien melepaskan antingan .
Kisaran 1 pekan yang lalu pasien memakai kembali anting dan mengeluh merasa gatal dan
digaruk sampai erosi, multiple, miliar-lentikular, irregular sebagian ditutupi skuama halus
warna putih selapis tidak berminyak.
Kisaran 2 hari yang lalu timbul krusta kuning hitam mudah dilepaskan. Pemeriksaan bakteri
dengan pulasan Gram dengan spesimen basah dari erosi yang ada di region auricularis dextra
tidak ditemukan bakteri.
VII. DIAGNOSIS BANDING
1. Dermatitis kontak alergi
2. Dermatitis kontak iritan

VIII. DIAGNOSIS KERJA


Dermatitis kontak alergi
IX.

PEMERIKSAAN ANJURAN
Uji tempel

X.

PENATALAKSANAAN
Umum:
-

Menjelaskan bahwa penyakit yang diderita adalah dermatitis kontak alergi dan

disebabkan karena alergi terhadap bahan yang terdapat pada anting imitasi
Menghindari pemakaian produk yang mengandung bahan nikel.
6

Menjelaskan kepada pasien cara penggunaan obat dan meminta pasien untuk

berobat secara teratur dan kontrol kembali.


Menjelaskan kepada pasien cara penggunaan obat dan meminta pasien untuk
berobat secara teratur dan kontrol kembali.

Khusus:
-

Topikal:
Kompres terbuka dengan lar.NaCl 0,9% 3x10 menit di luka lecet.
Krim asam fusidat 2% 2x/hari di luka lecet setelah dikompres.
Krim hidrokortison 1% 2x/hari di bercak merah
Sistemik:
Syrup cetirizine 2,5 ml 2x/hari.
Tiap sendok ukur (5 mL) mengandung Cetirizin dihidroklorida 5 mg.
Satu sendok ukur sehari sebagai dosis tunggal atau diberikan secara dosis
terbagi 0,5 sendok pada pagi hari dan 0,5 sendok pada malam hari. 2,5 mg
2x/hari.

XI.

PROGNOSIS
Quo ad vitam

: bonam

Quo ad functionam

: bonam

Quo ad sanationam

: bonam

Anda mungkin juga menyukai