Anda di halaman 1dari 68

Etika dan Moral

Mahasiswa FKMUI,
dengan penekanan pada
pengetahuan dan pencegahan
plagiarisme
Adik Wibowo, Prof Dr dr MPH
Pada Kuliah Peserta Program S2 Peminatan PKIP, FKMUI
Depok, Maret 1, 2013

1. Integritas Akademik
2. Moral dan Etika
3. Plagiarisme
4. Etika Penelitian
Meningkatkan semua
5. Etika Penulisan
diatas? Ilmiah
Tindakan Sistem
Tindakan Pribadi
03/15/15

Kutipan

adalah menuliskan seperti aslinya bagian dari


pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi,
rumusan, atau hasil penelitian dari penulis lain
atau dari penulis sendiri yang telah
terdokumentasi

03/15/15

Kutipan Langsung
Adalah cuplikan tulisan orang lain tanpa perubahan ke dalam karya
tulis kita
Prinsip yang harus diperhatikan pada saat mengutip langsung adalah
1. Tidak boleh mengadakan perubahan terhadap teks asli yang
dikutip.
2. Harus menggunakan tanda [sic!], jika ada kesalahan dalam teks
asli.
3. Menggunakan tiga titik berspasi [. . .] jika ada bagian dari kutipan
yang dihilangkan.
4. Mencantumkan sumber kutipan dengan sistem Harvard (sistem
yang berlaku di selingkung bidang kesmas).

03/15/15

Kutipan Langsung Pendek

Ada dua cara:kutipan langsung pendek dan


kutipan langsung panjang.

1. Kutipan Langsung Pendek (tidak lebih dari empat


baris) dilakukan dengan cara
diintegrasikan langsung dengan teks,
diberi berjarak antarbaris yang sama dengan teks,
diapit oleh tanda kutip, dan
disebut sumber kutipan.

03/15/15

Kutipan Langsung Panjang


2. Kutipan Langsung Panjang (lebih dari empat
baris) dilakukan dengan cara
dipisahkan dari teks dengan spasi (jarak
antarbaris) lebih dari teks,
diberi berjarak rapat antarbaris dalam kutipan,
disebut sumber kutipan, dan
boleh diapit tanda kutip, boleh juga tidak.

03/15/15

Kutipan Tidak
Langsung=Parafrase

adalah kutipan yang diuraikan kembali dengan kata-kata


sendiri.

Kutipan tidak langsung dapat dibuat secara panjang


maupun pendek dengan cara :
diintegrasikan dengan teks,
diberi jarak antarbaris yang sama dengan teks
tidak diapit tanda kutip, dan
dicantumkan sumber kutipan dengan sistem yang berlaku
di selingkung bidang.

03/15/15

KURANG
DARI 4
BARIS
LANGSUNG
LEBIH DARI
4 BARIS

KUTIPAN
TIDAK LANGSUNG
=PARAFRASE

03/15/15

Sintesis
Merupakan rangkuman berbagai
rujukan yang disesuaikan dengan
kebutuhan penelitian si penulis``

03/15/15

Syarat Sintesis
(1) Penulis harus tetap objektif dalam membaca pendapat
ahli yang akan dikutipnya.
(2) Penulis tetap bersikap kritis terhadap sumber rujukan
yang dibacanya.
(3) Penulis harus membentuk dan mempertajam sudut
pandangnya.
(4) Penulis harus mencari kaitan mendasar antara satu
bacaan dan bacaan lain.
(5) Penulis harus mencari bagian bacaan yang akan
menekankan kepentingan karya ilmiahnya.
03/15/15

PROSES PENYUSUNAN SINTESIS

1. Penulis sudah membaca sumber rujukan secara kritis dan terusmenerus melakukan perbaikan
atas naskah buram yang disusunnya
2. Penulis harus dapat menghubungkan sudut pandangnya dengan
sudut pandang yang
terkandung dalam sumber rujukannya dan
3. Penulis menyajikan sintesisnya dengan cara yang meyakinkan
pembaca

03/15/15

Lakukan:

Kutipan panjang dan pendek


Kutipan tidak langsung/Parafrase
Sintesis
Kutip pernyataan De Maeyers

03/15/15

Logo UI

UNIVERSITAS INDONESIA

Disertasi
Pemanfaatan Pelayanan Antenatal: Faktor-faktor yang Mempengaruhi
dan Hubungannya dengan Bayi Berat Lahir Rendah
Disertasi
Untuk memperoleh gelar Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat pada
Universitas Indonesia dibawah Pimpinan Rektor Universitas Indonesia
prof .Dr.Sujudi untuk dipertahankan dihadapan Senat Guru besar
Universitas Indonesia pada hari Sabtu tanggal 19 Desember 1992,
pukul 10.00 pagi
ADIK WIBOWO
PROGRAM PASCASARJANA
1992
03/15/15

A.Halaman 213 dari disertasi.


Keadaan-keadaan yang memperberat status kesehatan atau dapat
mempercepat kematian ibu tergolong kedalam penyakit
indirek.Anemi adalah salah satu penyebab indirek. De Mayers
(1985) memperkirakan bahwa 3 dari 5 ibu hamil di negara-negara
sedang berkembang kecuali di Cina, menderita anemia. Dikatakan
pula, bahwa ibu hamil dengan anemia lebih peka terhadap infeksi
dan lebih kecil kemungkinannya untuk selamat dari perdarahan
atau dari penyulit lain yang timbul selama kehamilan dan
melahirkan.Penelitian MCM di 12 rumah sakit pendidikan di
Indonesia ( Chie,1981) menemukan bahwa ibu yang anemis
melahirkan bayi mati 4 kali lebih banyak daripada ibu yang tidak
anemik.Diduga penyebab terbesar dari keadaan anemianya adalah
defisiensi zat besi yang diakibatkan oleh karena status gizi yang
buruk selama hamil.
03/15/15

A.Halaman 213 dari disertasi.

Sejumlah 4,5% ibu hamil mengalami penyulit selama


melahirkan. Dari ibu ibu dengan penyulit tersebut, terbanyak
(67%) mengalami perdarahan pada waktu
melahirkan.Sebanyak 28,6% ,menderita panas tinggi /
demam, dan sebanyak 10,7% mengalami kejang-kejang.
Seorang ibu meninggal pada waktu melahirkan.Persentase
yang tiggi pada perdarahan ternyata juga timbul pada
kelahiran-kelahiran yang lalu. Dari 10% ibu yang mengatakan
pernah mengalami penyulit pada kelahiran-kelahiran lalu,
perdarahan muncul dengan persentase terbesar ( Tabel 19).

03/15/15

B.Paritas, halaman 27 dan 28 dari


disertasi.
Paritas merupakan faktor penting dalam menentukan nasib ibu
dan janin selama kehamilan maupun selama persalinan.
Potts(1983) melaporkan dari penelitian serial kasus , angka
kematian bayi dari ibu hamil ketiga meningkat dibandingkan
dengan kehamilan kedua dan sangat meningkat pada
kehamilan ke lima.
Penelitian maternal di 2 pusat studi reproduksi di Kairo pada
tahun 1978 menemukan kenaikan linier antara paritas dan
komplikas kehamilan seperti anemia, preeklampsia (Omron
1984).
.
03/15/15

B.Paritas, halaman 27 dan


28 dari disertasi (samb).
Penelitian Ofosu di Ghana tahun 1971 serta Gurovsky
( 1984) di Addis Ababa memperlihatkan kenaikan insiden
ruptura uteri pada wanita dengan jumlah 5 anak keatas.
Di Jawa Tengah, dijumpai rata-rata paritas 2,6 bagi ibu
hamil yang memeriksakan kehamilannya dan 3,8 bagi
yang tidak pernah melakukan pemeriksaan kehamilan
dan 3,8 pada yang memeriksakan kehamilan ke dukun
beranak (Agustina 1989).

03/15/15

PlagiarismE
Mengakui karya orang lain
esbagai karya sendiri

03/15/15

Bab 1 ketentuan Umum Pasal 1 dari Keputusan


Rektor UI ( ditetapkan 17 Maret 2009 di Jakarta )
mendefiniskan plagiarisme sebagai
tindakan seseorang yang mencuri ide atau pikiran yang telah
dituangkan dalam bentuk tertulis dan / atau tulisan orang lain,
yang digunakannya dalam tulisannya seolah-olah ide atau
tulisan orang lain tersebut adalah ide, pikiran dan / atau tulisan
sendiri,
sehingga merugikan orang lain baik material atau nonmaterial,
dan dapat berupa pencurian sebuah kata-kata, frasa, kalimat,
paragraph, atau bahkan pencurian bab dari tulisan atau buku
seseorang, tanpa menyebut sumbernya.
03/15/15

Bab 1 ketentuan Umum Pasal 1 dari Keputusan


Rektor UI ( ditetapkan 17 Maret 2009 di Jakarta )
mendefinisikan plagiarisme sebagai
Plagiarisme mempunyai rentangan yang sangat luas, dari mulai
megutip kata, bagian dari kalimat, kalimat lengkap, paragraph,
bab sampai dengan sebuah karya secara utuh dan lengkap.
Selama kutipan-kutipan diatas dilakukan secara utuh sesuai
dengan aslinya dan tidak mencantumkan sumber informasi dari
mana kutipan2 tersebut diambil,
perbuatan semacam itu dikategorikan sebagai plagiarisme.

03/15/15

PLAGIAT
Adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya
dari orang lain dan
menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri
PLAGIARISME
Merupakan tindak pidana karenamencuri hak cipta orang lain (Hak atas
Kekayaan Intelektual-HAKI)
Plagiator
adalah orang yang melakukan tindakan plagiat.

03/15/15

Yang digolongkan sebagai


plagiarisme
Mengakui tulisan,gagasan, dan
temuan orang lain sebagai tulisan
sendiri,
Mengakui karya kelompok sebagai
kepunyaan atau hasil sendiri,
Menyajikan tulisan yang sama dalam
kesempatan yang berbeda tanpa
menyebutkan asal-usulnya.

Yang digolongkan sebagai


plagiarisme(samb)
Meringkas dan memparafrasekan
(mengutip tak langsung) tanpa
menyebutkan sumbernya, dan
Meringkas dan memparafrasekan
dengan menyebut sumbernya, tetapi
rangkaian kalimat dan pilihan katanya
masih terlalu sama dengan
sumbernya.

Booth (1995) dan Gibaldi


(1999), Plagiarisme bila
Ada delapan hal yang dianggap sebagai tindakan
plagiat:
1)mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri,
2) mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri,
3) mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri,
4) mengakui karya kelompok sebgai kepunyaan atau hasil
sendiri,
5) menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang
berbeda tanpa menyebutkan asal-usulnya,
03/15/15

Booth (1995) dan Gibaldi


(1999), Plagiarisme bila
6) menyalin (mengutip langsung) bagian tertentu dari tulisan
orang lain tanpa menyebutkan sumbernya dan tanpa
membubuhkan tanda petik, meringkas dengan cara
memotong teks tanpa menyebutkan sumbernya dan tanpa
membubuhkan tanda petik,
7) meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung)
tanpa menyebutkan sumbernya, dan
8) meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut
sumbernya, tetapi rangkaian kalimat dan pilihan katanya
masih terlalu sama dengan sumbernya.
03/15/15

Kasus Plagiat Mhs Pasca FKM UI ,contoh

-Mhs pasca FKM mau ujian tesis


a)
Semua penguji SIAP
b)
Salah satu penguji pernah melihat tesis serupa
c)
Dicek ke perpust BENAR
-UJIAN DIBATALKAN
-YBS TIDAK LULUS
Pencegahan: Pernyataan bebas Plagiat dari penulis

26

Roadshow DGBUI

March 15, 2015

Kasus Plagiat Mhs FKM UI , contoh

-Mhs A sudah lulus ujian


-Mhs B kemudian meceritaka kepada PA nya bahwa
Mhs A menjiplak skripsinya
-PA melakukan penyelidikan, ternyata benar
-Kasus dibawa secara resmi ke fakultas
- Mhs A ditarik ujian skripsinya dan tidak diluluskan
Pencegahan: Pernyataan bebas Plagiat dari penulis

27

Roadshow DGBUI

March 15, 2015

Penyebab Terjadinya
Plagiarisme
Kurangnya

kemampuan untuk
berpikir kritis
Ingin memperoleh sesuatu secara
instan tanpa usaha dan kerja keras
(result oriented)
Lebih mementingkan hasil
dibanding proses, dan
Tidak bertindak menggunakan nilai,
norma, etika dan logika yang
berlaku di masyarakat

Penyebab terjadinya
plagiarisme (samb)

Kurangnya penghargaan atas sesuatu


karya atau ilmu orang lain
Rendahnya integritas sang pelaku
Lingkungan yang mendukung untuk
melakukannya
Keinginan agar cepat sukses dengan
segala cara
Kurangnya pengetahuan mengenai etika
penulisan karya tulis, dan
Minimnya sanksi hukum yang tegas

Mengapa Plagiarisme dilarang

Plagiarisme merupakan pencemaran integritas


akademik.

Dunia pendidikan adalah ajang pencarian ilmu dan pemberdayaan


manusia untuk kelak menjadi manusia berakhlak dan bermoral
tinggi demi kemajuan bangsa. Plagiarisme mengabaikan kaidah
kaidah tersebut.
Plagiarisme adalah pelanggaran moral dan etika pendidikan.
Plagiarisme menjadikan sesorang menjadi malas berfikir, tidak
berani bertanggung jawab dan tidak berani menghadapi tantangan2
baru. Moral menjadi luntur sebab cenderung mencari kemudahan
dengan mengambil karya orang lain dan mengakuinya sebagai
karya pribadi.
Plagiarisme adalah tindakan salah yang serius sebab berarti
pengutip telah melakukan pencurian
Melakukan plagiarisme berarti melanggar ketentuan dan peraturan
pemerintah.
03/15/15

Mengapa Plagiarisme dilarang

Plagiarisme tidak memajukan ilmu


Plagiarisme adalah tindakan salah yang serius. Dengan
mengutip , menjiplak karya orang lain tanpa mencantumkan
sumber dan nama pengarang aslinya, maka sangat sulit
diharapkan bahwa sebuah ilmu akan berkembang.

Ilmu akan berjalan ditempat sebab dengan melakukan


plagiarisme, tidak akan ada gagasan baru yang dapat membawa
ilmu keara kemajuan.

Pola berfikir kritis tidak diasah dan lama kelamaan menjadi


kebiasaan.Dengan melakukan plagiarisme, sesorang menjadi
lebih bodoh
03/15/15

Mengapa Plagiarisme dilarang


Plagiarisme merupakan tindakan yang
merugikan

Nalar berfikir tidak akan berkembang, Kemampuan untuk berfikir


kreatif dan kemampuan untuk beranalisis menjadi tumpul.
Kutipan belum tentu sesuai dengan karya dan kepentingan tulisan si
pengutip, sehingga terbaca sebagai karya tambal sulam atau patch
work, tak ada kesinambungan dari karya si pengutip dan dengan
kejeliannya pembimbing atau pembaca lain dapat segera
mengidentifikasi fragmentalisasi tersebut.
Dengan menjiplak karya orang lain, pengutip tidak mengasah
otaknya untuk menjadi lebih kritis dan lebih analitis.
03/15/15

Mencegah-mengatasi
PLAGIARISME
PIMPINAN

HARUS MELIBATKAN
SELURUH
SUBSISTEM DI DI
INSTITUSI SECARA
SINAMBUNG

MITRA /PEMBIMBING
AKADEMIK

IT

PENCEGAHAN
PENANGGULANGAN
PLAGIARISME

PERPUSTAKAAN

(termasuk komisi kaji etik


penelitian )

PERATURAN2
MENDIKNAS,
UI

PENELITI /
MAHASISWA

KA BIDANG
APENELITIAN /
AKADEMIK DAN
PENGAJARAN

03/15/15

Mencegah-mengatasi PLAGIARISME
Pimpinan

Institusi
menciptakan suasana kondusif untuk menjunjung
tinggi integritas akademik ( tata nilai yang berlaku
di institusi tersebut, kejujuran, kesetiakawanan,
disiplin), antara lain melalui sosialisasi berkala,
forum diskusi
sosialisasi untuk memahami dan mematuhi
peraturan peraturan dan sanksi tentang
Plagiarisme,
03/15/15

Mencegah-mengatasi PLAGIARISME
Komisi

Kaji Etik Penelitian

menyusun pedoman praktis pencegahan


plagiarisme bagi peneliti ,
mensosialisasikan melalui pelatihan berkala
peraturan dan pedoman-pedoman yang ada
tentang pencegahan plagiarisme,
melakukan pelatihan tentang
kutipan,parafrase,ringkasan, sintesis
menciptakan forum untuk diskusi dan penyebar
luasan informasi tentang palgiarisme.
03/15/15

Mencegah PLAGIARISME
Mahasiswa

mempunyai pengertian dan pemahaman tentang


etika penelitian dan pencegahan dan sanksi
terhadapa tindakan plagiat
menerapkan kaidah-kadiah mencegah plagiarisme
dalam setiap tindakan penyusunan karya ilmiahnya
menularkan pengetahuan tentang pencegahan
plagiarisme kepada sesama peneliti lain
Menuliskan dna menandatangani lembar orisinalitas
karya ilmiah akhir
03/15/15

Mencegah-mengatasi PLAGIARISME

Perpustakaan

menjadi sumber informasi tentang plagiarisme


menjadi tempat pengecekan terjadi tidaknya plagiat
( a.l dengan menggunakan piranti lunak )

03/15/15

Mencegah-mengatasi PLAGIARISME

INTINYA:

Bila ingin mengutip karya orang lain , lakukanlah dengan


baik dan benar: dengan mencantumkan nama penulis dan
sumber informasinya

Melakukan synthesizing and summarising : Tulisan orang


lain dibaca-dipelajari-kemudian menganalisisnya dan
menuliskannya kembali dengan kata-kata sendiri.

Memahami dan mematuhi peraturan setempat yang berlaku


sehubungan dengan Plagiarisme ( e.g. Kemendiknas,
Litbangkes, Kemendiknas dll
03/15/15

Perundangan dan Peraturan

03/15/15

Mencegah dan mengatasi plagiarisme


Peraturan-peraturan

03/15/15
Setiap peneliti baik perorangan maupun sebagai anggota
tim
penelitian, harus mengacu kepada pedoman diatas

Majelis Wali Amanat Universitas


Indonesia,14 Januari 2004, TAP MWA
UI no 005/SK/MWA-UI/2004, Tata Tertib
Kehidupan Kampus, Depok, Jawa
Barat.
Republik Indonesia, UU Republik
Indonesia No 12 Tahun 2012 tentang
Perguruan Tinggi, 10 Agustus 20012,
pasal 5, Jakarta Indonesia

03/15/15

03/15/15

03/15/15

Hak Cipta
UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG
HAK CIPTA
Hak cipta didefinisikan dalam pasal 1 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 19 tahun 2002 sebagai hak
eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya
atau memberikan izin untuk itu dengan tidak
mengurangi pembatasan-pembatasannya menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Hak Eksklusif

Hak eksklusif yang dimaksud pada pasal tersebut


adalah hak yang diberikan bagi pemegang hak
cipta tersebut sehingga tidak ada orang lain yang
boleh memanfaatkan tanpa seizin pemegang hak
cipta tersebut.
Pemanfaatan
ciptaan
meliputi
kegiatan
menerjemahkan,
mengadaptasi,
mengaransemen, mengalihwujudkan, menjual,
menyewakan,
meminjamkan,
mengimpor,
memamerkan, mempertunjukkan pada publik,
menyiarkan, merekam, dan mengkomunikasikan
ciptaan kepada publik melalui sarana apapun.

Yang Dilindungi oleh Hak


Cipta:
1.

2.
3.
4.
5.

buku, program komputer, pamflet,


perwajahan/layout, karya tulis yang
diterbitkan dan semua karya tulis lain;
ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan lain
yang sejenis dengan itu;
alat peraga yang dibuat untuk kepentingan
pendidikan dan ilmu pengetahuan;
lagu atau musik dengan atau tanpa teks;
drama atau drama musikal, koreografi,
pewayangan, dan pantomim;

6.

7.
8.
9.
10.
11.
12.

seni rupa dalam segala bentuk seperti seni


lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni
pahat, seni patung, kolase, dan seni
terapan;
arsitektur;
peta;
seni batik;
fotografi;
sinematografi;
terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai,
basis data, dan karya lain hasil
pengalihwujudan.

Bagaimana plagiat diketahui

Masukan dari Board of Reviewer Majalah Ilmiah


Masukan dari pembaca
Dosen Pembimbing mendeteksi karya tulis mahasiswa
bimbingannya
Dosen Penguji mendeteksi karya tulis mahasiswa yang
diuji
Laporan dari penulis asli yang merasa karyanya di
plagiat
Masukan dari sesama Peneliti/ sesama mahasiswa
Lain2
03/15/15

Mendeteksi plagiarisme:
mengecek duplikat konten

Gunakan copyscape.com (berbayar)


copyscape bisa mendeteksi artikel tersebut asli atau
copy paste.
Caranya: copy link artikel yang ingin dicek. Pastekan
ke kolom search di web copyscape.com.Lihat hasil
3. Khusus untuk android, ada 1 aplikasi untuk
mengecek keaslian artikel, namanya Plagiarsm
Checker. Aplikasi ini menggabungkan dua teknik di
atas. Kita bisa menggunakan artikel maupun
link/URL untuk mengecek keaslian artikel.

03/15/15

Mendeteksi plagiarisme:
mengecek duplikat konten

Gunakan search engine: Google, Yahoo atau


Bing.
Copy satu atau dua kalimat (tidak perlu banyakbanyak) tulisan/artikel tersebut ke search
engine. Lihat hasilnya.
Kita bisa membuktikan tulisan tersebut asli
atau aspal. Jika ternyata tulisan tersebut hasil
copy paste, akan muncul hasil kalimat yang
sama di search engine.

03/15/15

Mencegah Plagiarisme
Setiap kali , menulis nama penulis asli dan
sumber nya
Surat Pernyataan karya Ilmiah orisinal dan
dibuat sendiri , dicantumkan pada skripsi
ataupun tesis
Peningkatan pengetahuan tentang plagiarisme
Peningkatan ketrampilan untuk mencegah
plagiarisme
Senantiasa berkonsultasi dengan PA

03/15/15

Fungsi menyebutkan sumber

Penghargaan terhadap penulis yang


dikutip karya atau pendapatnya

Aspek legalitas untuk izin penggunaan


karya penulis yang dikutip

Etika dikalangan masyarakat ilmiah dan


akademis

Fungsi menyebutkan sumber

Penghargaan terhadap penulis yang


dikutip karya atau pendapatnya

Aspek legalitas untuk izin penggunaan


karya penulis yang dikutip

Etika dikalangan masyarakat ilmiah dan


akademis

Mencegah Plagiarisme
Langkah-langkah lain untuk mengurangi kegiatan
plagiarisme di dalam lingkungan Universitas Indonesia:
Menumbuhkan rasa menghargai para pencipta/penulis
baik untuk para mahasiswa dan juga para pendidik
khususnya para pembimbing skripsi
Menghindari hal-hal yang dapat melanggar Hak Cipta
terhadap karya yang dilindungi, contohnya adalah dengan
menghilangkan kebiasaan fotokopi naskah buku,
melakukan proses salin tempel dari naskah/berkas karya
orang lain dan sebagainya
Memperjelas dan mengumumkan sanksi akademik serta
kasus yang dapat menjadi contoh akibat dari plagiarisme.

Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan sedang mengikuti


pendidikan di UI,
KEPUTUSAN Rektor UI 838/R/UI?2007:Administrasi Hasil Beajar
Mahasiswa

03/15/15

Peraturan Mendikbud, No 17 tahun 2010 Peraturan


03/15/15

Peraturan Mendikbud, No 17 tahun 2010 Peraturan


03/15/15

ETIKA DAN MORAL


MAHASISWA

Senantiasa menjadi manusia yang berakhlak, beriman dan bertakwa kepada


Tuhan Yang Maha Esa (YME).

Menjunjung tinggi kebenaran, kejujuran dan keadilan: veritas, probitas,


justitia.

Menaati norma Perguruan Tinggi demi terlaksananya Tridarma dan


pengembangan budaya akademik.

Menjaga dan menjunjung tinggi etika kehidupan kampus dan integritas


akademik.

Memiliki jiwa dan raga yang sehat.


03/15/15

ETIKA DAN MORAL


MAHASISWA (2)

Menempatkan kepentingan ilmu pengetahuan diatas kepentingan


pribadi, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten dan
berbudaya untuk kepentingan bangsa.

Menjunjung tinggi prinsip pencarian kebenaran ilmiah,


mengembangkan potensinya dengan senantiasa melakukan
pembelajaran dan berperan aktif dalam pengembangan dan
pengamalan ilmu pengetahuan dan teknologi.

03/15/15

ETIKA DAN MORAL MAHASISWA (3


Sehubungan dengan perilaku dalam kegiatan akademis, mahasiswa dilarang:
Menempatkan dirinya dalam posisi konfik kepentingan
Melakukan kecurangan
Memberi atau pun menerima bantuan yang tidak diizinkan
Melakukan plagiat karya akademik orang lain
Mengakses, membuang, merusak informasi, materi atau properti orang lain tanpa
izin
Mengakses, membuang tanpa izin, menyembunyikan atau merusak catatan, file
atau materi akademik dari perpustakaan dan Unit Pelaksana Teknis lain
Membocorkan hal-hal yang bersifat rahasia
Memakai tanpa izin materi, system, website dan/atau perangkat lunak pendidikan
Berprilaku tidak sopan yang berkaitan dengan norma-norma moral dan kesusilaan

03/15/15

ETIKA DAN MORAL MAHASISWA (4


Sebagai sivitas akademika, mahasiswa dilarang:
Berprilaku tidak sopan
Merusak ,menyalahgunakan, mengagunkan property UI,
Menyalahgunakan teknologi, system informasi, data UI
Melakukan ketidakbenaran informasi kepada Warga UI
Memberikan keterangan/kesaksian palsu
Memproduksi, menjual, dan mendistribusikan, memiliki dan menggunakan obat-obatan terlarang
atau narkotik
Mencoba atau mencederai orang lain
Membawa senjata tajam, api yng membahayakan orang lain
Menggunakan bahan beracun berbahaya
Menyebarkan informasi tidak benar
Melakukan intimidasi dan mengancam orang lain
Melakukan diskriminasi
Melakukan tindakan asusila dan pelecehan seksual

03/15/15

Prinsip2 Etika Penelitian


Autonomy,
Respect to people,
Do no harm
Manusia sebagai subyek penelitian adalah
mahluk hidup dengan harkat tertinggi sebab
dapat berfikir dan ber emosi.
Manusia karenanya mempunyai otonomi
sebagai seorang manusia dan privacy yang
03/15/15
harus dihormati

Prinsip2 Etika Penelitian


Autonomy,
Respect to people,
Do no harm
Manusia sebagai subyek penelitian adalah
mahluk hidup dengan harkat tertinggi sebab
dapat berfikir dan ber emosi.
Manusia karenanya mempunyai otonomi
sebagai seorang manusia dan privacy yang
03/15/15
harus dihormati

Etika Penelitian, harus dijaga


Moral peneliti
Integritas akademi
Moral institusi
Keselamatan subyek penelitian

03/15/15

What is today is today, the past


is the past, we look to the
future now.

(Nelson Mandela, ketika menemui staf


kulit putih ketika baru dilantik)

03/15/15

As long as you donot give up,


you are winning

The amazing race session 20, 2011-2012

03/15/15

Terimakasih
wasww, aw

03/15/15

Anda mungkin juga menyukai