Masa kemahasiswaan adalah masa dimana kita mencari ilmu, prestasi, dan pengalaman berorganisasi sebanyak banyaknya, terutama bagi mahasiswa ITS. Selain membanggakan almamater, mereka yang berprestasi juga bisa membanggakan keluarga dan mereka pastinya akan diperhitungkan di dunia pekerjaan nantinya.Banyak lomba lomba yang selama ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berkarya dan berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional. Salah satu lomba incaran mahasiswa ITS untuk menghasilkan prestasi sebanyak banyaknya adalah PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional).Melalui PIMNAS, karya-karya kreatif mahasiswa dipertemukan, dibahas sesama mahasiswa dan juga juri, sekaligus disampaikan kepada masyarakat.Salah satu yang membanggakan ITS adalah PIMNAS 26 di Mataram, dimana ITS menjadi juara umum dengan menyumbangkan peserta yang lolos PIMNAS terbanyak dan memborong Piala AdhikartaKertawidya. Peringkat ITS unggul diatas UNAIR, UGM, UB, dan IPB. Perolehan ITS dalam presentasi adalah delapan emas, satu perak, dan dua perunggu, sedangkan perolehan ITS dalam poster adalah tiga emas, tiga perak, dan empat perunggu.Hal yang juga mengejutkan adalah dua medali emas yang diraih ITS adalah medali emas untuk bidang teknologi, sehingga keberhasilan dalam PIMNAS di Mataram mencerminkan ITS merupakan universitas yang unggul dalam teknik/teknologi.ITS meloloskan tim terbanyak dengan 44 program kreativitas mahasiswa (PKM) dari 400-an tim PKM yang akan berkompetisi dalam Pimnas 2013 di Mataram itu .Saat ini, ITS sedang melaksanakan kegiatan PIMNAS 27 yang diadakan di Universitas Diponegoro Semarang sejak 26 agustus 2014 lalu. Selain PIMNAS, prestasi lain yang membanggakan yaitu ITS menyabet juara umum lomba mobil hemat bahan bakar bertajuk "Indonesia Energy Marathon Challenge" (IEMC) 2013 yang diikuti 53 tim dari 30 universitas se-Indonesia di Sirkuit Kenjeran Park, Surabaya, Jawa Timur 15-17 November. IEMC sudah dua kali diadakan Jurusan Teknik Mesin ITS dengan dukungan Dirjen DiktiKemendikbud pada tahun 2012 dan 2013 dengan juara umum diraih ITS dalam dua tahun berturut-turut itu. Di hasil race hari terakhir dalam lomba irit (mobil hemat) itu, tim ITS menyabet empat dari enam kelas (dua kategori) yang dilombakan. Untuk kategori prototype, tim ITS menyabet peringkat pertama pada kelas diesel, sedangkan kelas bensin menyabet peringkat kedua. Namun, pada kelas listrik justru kalah dari tim UI dan UPI. Sebaliknya, pada kelas urban, tim ITS menyabet peringkat pertama pada semua kelas yakni bensin, diesel, dan listrik. Prestasi prestasi yang disebutkan tadi merupakan dua dari banyak prestasi tingkat nasional lainnya.Namun, prestasi tersebut setidaknya menjadi motivasi bagi para mahasiswa ITS untuk meraih prestasi sebanyak banyaknya, terutama bagi kami, mahasiswa baru ITS angkatan 2014. Selain meraih prestasi sebanyak banyaknya, kami juga harus bisa mempertahankan prestasi yang selama ini diraih para senior kita agar kelak kita akan membanggakan orang tua kita, almamater kita, sehingga ITS yang semakin berkembang bisa semakin dikenal di Indonesia bahkan di luar negeri.