singkat, xantin oksida selama ischemic menghasilkan superoksida dan xantin. Xantin yang mengalami
produksi lebih lanjut menyebabkan asam urat.
Sedangkan sumber eksogenus radikal bebas yakni berasal dari luar sistem tubuh, diantaranya sinar
UV. Sinar UVB merangsang melanosit memproduksi melanin berlebihan dalam kulit, yang tidak hanya
membuat kulit lebih gelap, melainkan juga berbintik hitam. Sinar UVA merusak kulit dengan
menembus lapisan basal yang menimbulkan keru
Pertahanan antioksidan secara alami dalam LDL kolesterol dengan jumlah yang cukup dapat
melindungi LDL dari proses oksidasi tapi masih dipertanyakan apakah perlindungan ini terjamin pada
setiap orang. Antioksidan alam terbanyak dalam LDL adalah vitamin E. Sehingga penambahan
suplemen vitamin E dalam makanan dapat meningkatkan kandungan vitamin E dalam LDL serta
meningkatkan perlindungan terhadap proses oksidasi. Beta karoten merupakan antioksidasi yang
cukup kuat yang secara teoritis juga dapat melindungi oksidasi LDL.
Sebab itu tubuh kita memerlukan suatu substansi penting yakni antioksidan yang dapat membantu
melindungi tubuh dari serangan radikal bebas dengan meredam dampak negatif senyawa ini.
Sistem antioksidan tubuh sebagai mekanisme perlindungan terhadap serangan radikal bebas, secara
alami telah ada dalam tubuh kita. Dari asal terbentuknya, antioksidan ini dibedakan menjadi dua yakni
intraseluler (di dalam sel) dan ekstraseluler (di luar sel) atau pun dari makanan. Dari sini antioksidan
tubuh bisa dikelompokkan menjadi 3 yakni:
Antioksidan primer
Antioksidan primer ini bekerja untuk mencegah pembentuk senyawa radikal bebas baru. Ia mengubah
radikal bebas yang ada menjadi molekul yang berkurang dampak negatifnya, sebelum radikal bebas
ini sempat bereaksi. Contoh antioksidan ini adalah enzim SOD yang berfungsi sebagai pelindung
hancurnya sel-sel dalam tubuh serta mencegah proses peradangan karena radikal bebas. Enzim SOD
sebenarnya sudah ada dalam tubuh kita. Namun bekerjanya membutuhkan bantuan zat-zat gizi
mineral seperti mangan, seng, dan tembaga. Selenium (Se) juga berperan sebagai antioksidan. Jadi,
jika ingin menghambat gejala dan penyakit degeneratif, mineral-mineral tersebut hendaknya tersedia
cukup dalam makanan yang dikonsumsi setiap hari.
Antioksidan sekunder
Antioksidan ini berfungsi menangkap senyawa serta mencegah terjadinya reaksi berantai. Contoh
antioksidan sekunder: vitamin E, vitamin C, beta karoten, asam urat, bilirubin, dan albumin.
Antioksidan tersier
Antioksidan jenis ini memperbaiki kerusakan sel-sel dan jaringan yang disebabkan radikal bebas.
Contoh enzim yang memperbaiki DNA pada inti sel adalah metionin sulfoksidan reduktase. Adanya
enzim-enzim perbaikan DNA ini berguna untuk mencegah penyakit kanker, misalnya.
Mekanan yang mengandung antioksidan:
1. Betakarotin. Dapat ditemukan di banyak makanan berwarna oranye, seprti ubi merah, wortel, labu,
aprikot, mangga dan sayuran berdaun hijau seperti bayam dan sawi.
2. Lutein. Berlimpah ruah di sayuran berdaun hijau seperti bayam, kangkungdan sawi.
3. Lycopene. Adalah antioksidan manjur yang dapat ditemukan pada tomat, semangka, jambu biji,
pepaya, aprikot dan jeruk.
4. Selenium. Merupakan zat besi yang dibutuhkan untuk meningkatkan fungsi salah satu sistem enzim
antioksidan tubuh. Beras dan gandum adalah sumber utama selenium.
5. Vitamin A. Banyak dikandung oleh hati, ubi, wortel, susu, kuning telur dan keju muzarella.
6. Vitamin C. Bisa ditemukan melimpah di banyak buah dan sayuran seperti delima, kiwi, strawberry,
parika hijau, kol, bayam, brokoli dan kangkung.
7. Vitamin E. Terdapat pada almond, beberapa jenis minyak seperti minyak wheatgerm, minyak
safflower, minyak jagung dan minyak kedelai, serta mangga, kacang dan brokoli.
8.flavonoid: teh hijau
memadamkan serangan radikal bebas.” Tetapi kadar SOD akan menurun seiring
bertambahnya usia. Suplemen
SOD apabila langsung dimakan atau ditambahkan pada makanan akan segera dicerna dan akan
rusak oleh asam
lambung. Namun sekarang dengan teknologi terkini, SOD sudah dapat dikonsumsi tanpa dirusak
oleh asam lambung.
Sehingga suplementasi SOD dapat digunakan untuk meningkatkan antioksidan alami tubuh
manusia dalam mencegah
terjadinya kerusakan sel akibat radikal bebas.
Vitamin dan Mineral merupakan dua hal yang sering kita dengar. Mineral adalah kelompok
mikronutrien bagi tubuh. Artinya, zat gizi ini hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk
mendukung proses tumbuh dan kembangnya tubuh kita.
Banyak yang menganggap bahwa vitamin sama dengan mineral. Padahal dalam struktur kimia
kedua nutrisi ini memiliki bentuk yang berbeda sekali pun memiliki beberapa fungsi yang hampir
sama.
Secara umum, mineral terbagi menjadi 2 macam, yaitu makro mineral dan mikro mineral. Makro
mineral adalah mineral yang ada di dalam tubuh lebih dari 0.01% dari berat badan dan dibutuhkan
oleh tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg/hari seperti Ca (kalsium), P (fosfor), Na (natrium), K
(kalium), Cl (klorida), dan S (sulfur).
Mineral mikro terdapat dalam tubuh kurang dari 0.01% berat tubuh dan hanya dibutuhkan dalam
jumlah kurang dari 100 mg/hari seperti besi (Fe), tembaga (Cu), iodine (I2), zinc (Zn), kobalt (Co),
dan Se (selenium).
Masing-masing mineral memiliki fungsi yang penting untuk tubuh. Berikut ini macam-macam
mineral yang penting dan fungsinya di dalam tubuh Anda.
1. Kalsium (Ca)
Kalsium adalah salah satu mineral penting untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi Anda. Kalsium
juga berperan penting untuk proses kontraksi dan relaksasi otot, pembekuan darah, dan sistem
imunitas. Konsumsi 2 gelas susu perhari sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan kalsium Anda.
Buah dan sayuran yang mengandung Kalsium : sayuran berdaun hijau, seperti kangung, daun
singkong, bayam, daun pepaya, daun kacang panjang, brokoli.
2. Fosfor (P)
Fosforus juga bertanggung jawab terhadap proses mineralisasi tulang dan gigi. Selain itu, fosforus
juga mengatur keseimbangan pH darah Anda. Kekurangan mineral ini menyebabkan otot Anda
terasa lebih lemah sedangkan jika terlalu berlebih, menyebabkan terjadi nya proses kalsifikasi
(pengerasan) pada organ-organ tubuh yang tidak seharusnya seperti ginjal. Daging, ikan, unggas,
telur dan susu merupakan sumber fosforus yang utama.
magnesium juga berperan dalam sintesis degradasi, dan stabilitas banan gen DNA
Buah dan sayuran yang mengandung Magnesium : sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
10. Mangan (Mn)
Mangan berperan sebagai kofaktur berbagai enzim yang membantu bermacam proses metabolisme.
Enzim yang berkaitan dengan mangan berperan dalam sintesis ureum, pembentukan jaringan ikat
dan tulang, serta mencegah peroksidasi lemak oleh radikal bebas. Mangan juga berperan dalam
pengontrolan gula darah, metabolisme energi, fungsi hormon tiroid, fungsi otak, dan untuk
pengontrolan neurotransmiter.
Buah dan sayuran yang mengandung Mangan : kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, bit, dan
gandum.
11. Molibdenum (Mo)
Molibdenum bekerja sebagai kofaktor berbagai enzim, mengkatalis reaksi oksidasi-reduksi, penawar
racun alkholm metabolisme sulfur, dan mencegah anemia.
Buah dan sayuran yang mengandung Molibdenum : kembang kol, kacang polong, bayam, bawang
putih, jagung, kentang, bawang bombay, kacang tanah, semangka, wortel, dan kubis.
12. Selenium (Se)
Selenium bekerja sama denga vitamin E berberan sebagai antioksidan dalam sistem enzim. Di
samping, selenium juga berperan mencegah terjadinya serangan radikal bebas, melindungi
membran dari kerusakan oksidatif, membantu reaksi oksigen dan hodrogen pada tahap akhir rantai
metabolisme, serta membantu sintesi immunoglobulin sebagai kekebalan tubuh.
Buah dan sayuran yang mengandung Selenium : bawang, tomat, brokoli, kubis dan gandum.
13. Seng (Zn)
Seng berperan dalam proses kekebalan tubuh, memelihara kesehatan mata, menghambat virus,
mengurangi risiko kanker, menjaga kesehatan organ vital laki-laki, dan mempercepat proses
penyembuhan luka.
Buah dan sayuran yang mengandung Seng : kacang-kacangan, biji-bijian, legum, dan gangum.
14. Boron (Bo)
Boron mempunyai efek positif terhadap pencegahan osteoprosis dan osteoartritis dengan cara
meningkatkan penggunaan kalsium dan magnesium. Fungsi boron tersebut bersifat sinergis dengan
vitamin D dalam memperkuat tulang. Boron juga diduga dapat membantu memelihara fungsi sarat.
Selain itu, boron juga mempunyai mekanisme kerja yang berhubungan dengan fungsi membran sel
sarat serta terbukti memiliki aktivitas anti-inflamasi (antiperadangan). Aktivitasnya sangat
signitifkan, terutama untuk pencegahan penyakit pradangan, seperti rematoid, artritis, dan asama.
Buah dan sayuran yang mengandung Boron : jamur, kacang-kacangan dan asparagus.